The Age Of Adaline: Let Go

Adaline: I am too old for this

Film romantis yang sekali lagi gagal memenuhi ekspektasi. Apa yang ditampilkan The Age bukan sesuatu yang baru, sangat tertebak, dan nyatanya tak seromantis yang dibicarakan. Beberapa waktu yang lalu teman sekantor merekomendasikan film ini, unsur drama dan percintaannya seru. Yak, berhubung lagi kosong stok filmnya saya pinjam kasetnya dan coba menontonnya. Hasilnya tak jauh beda dengan ketika nonton film The Vow. Hambar.

The Age dibuka dengan adegan flash back awal abad 20 di mana Adaline Bowman (Blake Lively) terlahir, tumbuh dewasa sampai menikah. Melewati masa perang Dunia Pertama dengan gambar hitam putih. Lalu tragedi terjadi, Adaline kecelakaan yang mengakibatkannya sekarat, kebetulan sedang gerimis dan muncullah petir yang membuatnya ‘hidup lagi’. Petir yang mendetakkan jantungnya kembali tersebut sekaligus membuatnya hidup dengan wajah awet muda. Dengan posisi sebagai single parent karena sang suami meninggal dengan anak satu, Adaline melanglang buana mengarungi kehidupan.

Dituturkan dengan narrator bak sebuah dongeng, Adaline sampai di masa kini dengan penampilan seperti gadis remaja. Padahal kalau dirunut secara waktu usianya kini sudah seabad. Dengan kenyataan yang membingungkan ini, Ada membuat segalanya samar agar orang-orang tak mengetahui identias aslinya, hanya putrinya yang tahu. Ada terlihat membuat identitas palsu. Sebuah trik yang sudah terlihat di banyak film.

Konflik baru digulirkan ketika Ada jatuh hati sama Ellis Jones (Michiel Huisman). Tapi mengingat kenangan pahit masa lalu, Ada menarik diri. Ellis yang kekeuh menaklukkan hatinya akhirnya berhasil meyakinkan Ada. Putrinya, Flemming (Ellen Burstyn) pun sudah kasih persetujuan untuk kembali membuka hati. Dan saat Ada diperkenalkan kepada orang tua Ellis, William Jones (Harrison Ford) dan Kathy Jones (Kathy Baker) betapa terkejutnya dia. Ada yang menggunakan identitas palsu saat bersamalan dengan Will yang shock karena sepertinya dia kenal. Ada pun mengungkapkan bahwa orang dimaksud Will adalah ibunya, padahal melalui kisah flash back kita tahu itu adalah Ada. Will meyakini dia tak salah, Ada mencoba menutup rahasia. Hubungan dengan Ellis kembali terancam bubar, berhasilkah mereka melalui halangan ini? Akankah Ada harus berterus terang? Rasanya dengan mudah kita akan menebaknya.

Hambar dan klise. Ada sih beberapa adegan yang membuat haru, seperti saat Ada yang merasa kesepian karena dirinya hidup abadi sementara pasangannya akan tutup usia. Saat Ada dan Ellis yang memandang langit malam penuh bintang di atas mobil klasik. Saat keputusan Ada untuk menetapkan hati walau itu pahit. Akting bagus Lively dengan kecantikannya yang natural memang daya pikat utama film ini. Sementara Huisman bermain sangat biasa. Ford seperti biasa tampil bagus sebagai orang tua yang rapuh akan memori masa muda, sangat berkelas. Endingnya sendiri sudah bisa dengan mudah diprediksi, bahkan ketika Ada akhirnya meraba rambutnya dan bilang, “perfect” itu terlalu biasa kalau ga mau dibilang ending sederhana. Yah, hidup abadi lalu bahagia karena memilih tak abadi? Bukan ide baru.

The Age Of Adaline | Director: Lee Toland Krieger | Screenplay: Salvador Paskowitz | Cast: Blake Lively, Harrison Ford, Michiel Huisman | Skor: 2/5

Karawang, 160915