14 Best Books 2021 – Fiksi/Lokal

Kekayaan, kedudukan, kekuasaan, kepandaian, dapat mematikan rasa. Mati rasa berarti hilang kemanusiaan kita. Hidup ialah bagaimana kita merasakan sesuatu. Bukan bagaimana kita memiliki kemewahan, kekuasaan, kekayaan.” – Pasar, Kuntowijoyo

Tahun 2021 setelah dipertimbangkan lebih masak, untuk fiksi saya pecah lokal/terjemahan sahaja sebab terjemahan terlalu dominan. Total fiksi lokal kubaca 49 buku. Kupadatkan jadi 14 seperti biasa. Sebuah kebetulan, yang terbaik buku terbitan tahun lalu. Dan secara kebetulan pula, pas daftar ini kupos di instagram, muncul info buku nomor satu masuk daftar pendek buku Prosa Tempo 2021.

Berikut daftar buku non-fiksi terbaik yang kubaca tahun 2021 versi LBP – Lazione Budy Poncowirejo:

#14. Kuda Kayu Bersayap by Yanusa Nugroho (Tiga Serangkai) – 2004

Ini adalah buku beli yang acak, artinya saya tak mengenal sang Penulis, yang ternyata sudah melalangbuana di banyak media, penulis senior yang katanya, sesuai pembuka pengantar penerbit: Ngerokok. Ngopi. Ngarang. Perjudian menikmati karya ‘asing’ seperti ini memang jarang membuahkan hasil Ok, jelas ini adalah daftar sedikit itu. Cocok seperti yang dibilang sama Bung Yanusa, “Menulis, sebagaimana halnya makan dan minum, adalah kebutuhan. Kebutuhan untuk mengungkap sesuatu…”

#13. Revolusi Nuklir by Eko Damono (Basa Basi) – 2021

Lelah, tapi puas. 22 cerpen dalam buku kecil 200 halaman. Sebagian sudah diterbitkan di media, sebagian besarnya belum. Semua yang berkisah di masa depan tampak kurang, atau kalau mau jujur tampak aneh. Burung besi berkisah, pohon android, dst. Semua yang dikisahkan di perjalanan gunung, tampak nostalgia. Ibadah puisi di Rinjani, petualang sekual Apocalyto, dst. Semua yang dikisahkan secara flashback tampak nyata, atau nyata yang dimodifikasi. Telinga putus, pacar yang hamil berencana memberi kejutan yang malah mengejutkan, hotel Kurt Cobain, dst.

“Di dunia ini terlalu banyak serba kemungkinan, dan kita dipaksa untuk meneruskan hidup.”

#12. Pseudonim by Daniel Mahendra (Grasindo) – 2016

Menulis cerita itu sulit. Ralat, menulis cerita bagus itu sulit. Ralat lagi, menulis cerita bagus itu sulit banget. Nah, kira-kira gitulah. Jangankan novel, cerpen yang jumlah kata lebih sedikit, dan sewajarnya tak butuh waktu lama, butuh pemikiran tajam karena jelas memuaskan semua pembaca itu mustahil. Cerita bagus tak mutlak, tergantung banyak faktor. Salah satunya tentu saja selera, ya kalau ngomongin selera bakalan ke mana-mana tak ada titik temu. Maka memang jalan terbaik adalah ngalir sesuai kemampuan penulis, setiap karya ada segmen pasarnya, setiap karya akan menemukan pembacanya sendiri.

“Tapi untuk itu pun tetap butuh dana, ‘kan?”

#11. Luka Batu by Komang Adnyana (Mahima Institute Indonesia) – 2020

Kisahnya berkutat di Bali, tempat sang penulis tinggal dan dibesarkan. Kebanyakan dari kita memang paling nyaman menulis tentang hidup kita dan sekeliling kita, jadi seolah dituturkan langsung dari pengalaman hidup. Relevan dan masuk akal, sebab akan tampak aneh dan tak berlogika jika kita yang lahir dan besar di Indonesia bercerita tentang dinginnya salju negeri Swiss.

“Kuatkan dirimu. Semoga mereka mendapat hukuman yang sesuai.”

#10. Bunga Kayu Manis by Nurul Hanafi (JBS) – 2021

Bunga Kayu Manis menawarkan jenis keindahan kata-kata (atau di sini berarti tulisan), dipilih dan dipilah dengan mujarab oleh Bung Nurul Hanafi. Beberapa bagian mungkin tampak terlampau lebai, atau ngapain melihat senja dari jembatan saja melankolis, itukan hal yang lumrah tak ada yang istimewa dari matahari jelang terbenam, umpamanya. Namun memang itulah keunggulan kata-kata, banyak hal dicipta berlebihan, dan terasa sentimental. Memang mudah tersentuh saat kita bicara kenangan, angan dalam kepala tentang masa lalu, setiap orang beda-beda, dan semakian mendayu, semakin terasa feel-nya.

“Hujan terlalu larut dan luka.”

#9. Damar Kambang by Muna Masyari (KPG) – 2020

Pembukanya fantastic. Seorang istri yang ngalah, legowo atas apapun keputusan suami. Dengan setting Madura, terkenal dengan adu karavan sapi dengan festival Gubeng sebagai puncaknya. Seorang suami gemar berjudi, memertaruhkan segalanya. Kemenangan/kekalahan timbul tenggelam bersama waktu. Apa yang dipertaruh berbagai hal, berbagai jenis; motor, sapi, emas, tegalan, dan pada puncaknya adalah rumah dengan segala isinya. Narasi pembuka membuat kuduk berdiri sebab sang suami kalah, dan Si Buntung berhasil membalas, ia beserta ‘dukun;’-nya datang mengambil piala kemenangan. Dahsyat bukan? Pembuka yang memesona sejenis ini biasanya langsung menegakkan punggung dan memancing konsentrasi berlebih guna terus berkutat mengikuti cerita, banyak yang tumbang gagal memertahankan tempo, sedikit yang berhasil hingga garis finish. Damar Kambang termasuk yang sedikit itu, walaupun sesekali temponya memang harus sedikit teredam. Aku baca sekali duduk di Jumat pagi yang cerah. Untungnya, suami-istri di pembuka ini identitasnya tak dikuak, fakta ini akan jadi semacam tautan yang ditaruh di tengah kecamuk adu sihir. Perhatikan sahaja, buku yang berhasil salah satu faktornya para tokoh memiliki motif yang kuat untuk mengambil tindakan, tindakan dijalankan dengan logika dasar. Tak perlu muluk-muluk, tak perlu ndakik-ndakik.

“Orangtua memang harus selalu dibenarkan ya.”

#8. Segala yang Diisap Langit by Pinto Anugrah (Bentang Pustaka) – 2021

Ringkas nan memikat. Hanya seratusan halaman, kubaca hanya sejam sekali duduk selama satu setengah jam pada Sabtu, 16 Oktober 2021 selepas Subuh. Langsung ke poin-poin apa yang hendak dituturkan. Tentang Islamisasi di tanah Sumatra di masa Tuanku Imam Bonjol. Mengambil sudut pandang sebuah keluarga lokal yang kalah dan tersingkir. Segalanya jelas, tapi akan mencipta keberpihakan abu-abu.

“Tatapanmu, tatapan pesimis dan penuh amarah! Tidak baik memelihara tatapan seperti itu! Setan-setan akan senang di dalamnya, mereka akan berpesta pora di matamu!”

#7. Jatisaba by Ramadya Akmal (Grasindo) – 2017

Bagus. Ini adalah novel kedua Ramayda Akmal yang kubaca setelah Tango dan Sadimin yang luar biasa itu. Cerita masih berkutat dalam realita muram kehidupan kampung dengan segala problematikanya. Kali mengangkat isu pemilihan kepala desa, buruh migran, dan kenangan masa kecil yang menguar mengancam. Dedikasi akan kampung halaman bisa dengan berbagai macam cara, tapi merenggut para pemudi untuk diangkut ke negeri seberang dengan berbagai iming-iming, dan tahu bakalan amburadul, jelas bukan dedikasi yang laik ditiru. Sayangnya, ini bukan isapan fiksi belaka.

“Kau selalu meminta yang tak mungkin ketika seluruh kemungkinan di dunia ini aku persembahkan kepadamu.”

#6. Melipat Jarak by Sapardi Djoko Damono (GPU) – 2015

Begini rasanya membacai puisi bagus tuh. Sebelum-sebelumnya sulit masuk atau ngawang-awang, atau tak tentu arah. Dalam Melipat Jarak, yang dominan adalah narasi. Bukan per bait yang rumit. Kata-katanya juga umum, temanya sederhana, tapi pilihan katanya mewah. Singkatnya, enak dibaca. Mau nyaring atau rilih, sama nyamannya. Beginilah puisi sejatinya dicipta. Buku ini berisi 75 sajak yang dipilih oleh Hasif Amini dan Sapardi Djoko Damono dari buku-buku puisi yang terbit antara 1998-2015 yakni Arloji, Ayat-ayat Api, Ada Berita Apa Hari ini, Den Sastro?, Mata Jendela, Kolam, Namaku Sita, Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita, dan Babad Batu. Oh, ternyata ini sejenis album terbaik terbaik, atau kalau CD/ kaset The Best of The Best-nya. Versi kedua setelah sebelumnya sudah pernah dibuat dalam rentang, 1959-1994 yang termaktup dalam buku Hujan Bulan Juni yang pertama terbit 1994.

Tiga Sajak Kecil: “Mau ke mana, Wuk?” / “ke Selatan situ.” / “Mau apa, Wuk?” / “Menangkap kupu-kupu.”

#5. Puisi Baru by Sutan Takdir Alisjahbana (Dian Rakyat) – 1946

Ini adalah kumpulan puisi dari masa lalu. Pertama terbit tahun 1946, pasca Indonesia merdeka. Yang kubaca adalah cetakan ke-10, 1996 sehingga banyak pula tambahan puisi-puisi di era Revolusi. Yang jelas, Sutan Takdir Alisjahbana memilih dan memilahnya dengan jitu. Campuran gaya dan jenis syairnya. Terlihat klasik, daftar isi ada di muka kanan seperti membaca buku-buku Arab. Terdiri 19 penyair, termasuk Sang Penulis. Benar-benar buku bagus, bisa jadi langka ini sebab puisi-puisi lama (di sini disebut baru) ini akan sulit dicari nantinya. Termasuk beruntung bisa menikmatinya di era digital yang serba wuuuz…

Ah, dunia! Dunia! / Saya pusing di atas kau. / Adakah sudah suratan saya / Akan selalu menghimbau-himbau?Betapa Seni, OR. Mandank

#4. Kritikus Adinan by Budi Darma (Bentang) – 2017

Ini adalah buku kedua Bung Budi Darma yang kubaca setelah Rafillus yang absurd itu. Langsung jadi penulis idola, tampak unik dan luar biasa aneh. Kumpulan cerpen ini sama absurd-nya dengan Rafillus, tokoh-tokohnya tak biasa. Nama-nama juga nyeleneh. Dilengkapi ilustrasi ciamik di tiap cerita, rasanya memang pantas kukasih nilai sempurna.

Rasanya buku-buku Bung Budi Darma hanya masalah waktu untuk dikoleksi, salah satu penulis besar tanah air. Apalagi kabar terbaru buku Orang-Orang Bloomington kini sudah duterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Penguins. Orang Indonesia pertama yang berhasil melakukannya. Kritikus Adinan rasanya hanya masalah waktu pula untuk menyejajarkan diri.

“Dengan mendadak kamu mengunjungi saya, Malaikat. Apa sebenarnya dosa saya? Sejak kecil saya selalu berusaha berbuat baik.”

#3. Cerita-Cerita Kecil yang Sedih dan Menakjubkan oleh Raudal Tanjung Banua

Menakjubkan! Ya, itulah komentarku seusai membacai. Campur aduk perasaan, dijabarkan dengan sabar, disajikan dengan istimewa. Cerita-cerita masa kecil dari orangtua, paman sampai neneknya, kita melangkah lanjut ke tema-tema masa lalu yang lebih umum, menorehkan kenangan. Menulis tentang masa lalu, sekali lagi kubilang sungguh aktual. Dan lebih mudah diimajinasikan. Sungguh nyaman, asyik sekali diikuti, seolah membacai memoar, menelisik nostalgia.

“Sering-seringlah memandang Bukit Talau. Banyak gunanya. Melihat awan, meninjau hujan.”

#2. Pasar by Kuntowijoyo (Mataangin) – 1995 *

Novel dengan penggambaran detail mengagumkan. Mencerita apa adanya keadaan pasar dan par penghuninya. Sejatinya setting hanya satu tempat dari mula sampai jelang akhir. Pasar dan situasi yang ada. Orang-orangnya juga itu-itu saja, berkutat melelahkan. Pada dasarnya menggambarkan sifat manusia yang mengingin nyaman, ketika terusik maka ia marah, dan saat keinginan-keinginan tak terkabul, jadi petaka. Minim konflik tapi sungguh menohok saat masalah itu dilemparkan ke pembaca.

“Kalau macan mati meninggalkan belang, Pak Mantri mati meninggalkan tembang.”

#1. Anwar Tohari Mencari Mati by Mahfud Ikhwan (Marjin Kiri) – 2021

Berkelas. Bagus sekali. Rentetan katanya menyemburkan degub khawatir dan caci maki kepuasan. Dalam puncak ketegangan, saya benar-benar menikmati adu jurus di atas jembatan itu. Setidaknya tiga kali pada bab pertarungan kusela tepuk tangan dan kepal tangan. Bravo! Cerita-cerita pun mengalir dahsyat, dan saya hampir mengeluarkan HP buat kubaca rekam. Mungkin akan kulakukan nanti pas baca ulang. Bergaul dengan Warto Kemplung membuatku berlajar seni bercerita. Senyumnya bagai sambaran kilat, dan berhasil memainkan tempo.

“Orang-orang dari masa lalu ini memang benar-benar berkomplot untuk membingungkanku.”

Panjang umur kesehatan, panjang umur keuangan. Semoga tahun ini bisa lebih banyak lagi karya lokal yang kunikmati, bisa lebih nyaman, enak, dan berkembang. Panjang umur para penulis lokal, dedikasi kalian untuk literasi Indonesia patut diapresiasi.

Karawang, 100122 – Sammy Davis Jr. – Dedicated to You

The Summons: Keserakahan adalah Binatang yang Sangat Aneh

“Berpikirlah seperti bajingan, Ray. Berpikirlah seperti penjahat.”

Hakim Atlee adalah orang besar di sebuah kota kecil. Buku ini ada tautan dengan The King of Torts, di mana seorang raja ganti rugi menjadi sisipan kisah. Sebuah panggilan dari orang tua, kedua anaknya diminta datang ke kampung halaman sebab sang ayah kini sudah tua dan sekarat. Panggilan yang dikira sederhana, untuk menjadikan pertemuan terakhir dan mungkin pembacaan warisan itu menjadi cerita liar dan panjang. Sebab saat sang sulung sudah sampai, ayahnya keburu meninggal. Terlambat, waktu tak bisa ditarik mundur. Lebih runyam lagi, ada berkantong-kantong uang di dalam lemari. Tiga juta dollar lebih, menarik sekali idenya. Sang hakim yang lurus dan penuh dedikasi, terkenal loyal dan baik hati, dambaan semua warga, tampak sederhana, ternyata memiliki kekayaan melimpah. Korupsi? Uang jatuh dari langit? Nah itulah inti kisah Panggilan, penyelidikan uang apa gerangan.

Kisahnya tentang Ray Atlee, mengambil sudut pandang orang pertama. Ayahnya Reuben V. Atlee adalah hakim terkenal di Clanton. Ray adalah dosen di Universitas Virginia, lulusan hukum yang awalnya menjadi tumpuan harap sang ayah, tapi ia malah merantau. Kehidupan mapan itu, retak sebab ia cerai dengan Vicki yang telah menikah lagi dengan konglomerat tua nan kaya. Ray menjalani hidup untuk dirinya sendiri, bukan untuk ayahnya atau kemegahan masa lalu keluarga. Ia hadir di Clanton hanya untuk menghadiri pemakaman. Adiknya, Forrest Atlee sangat kontras, pria bermasalah di banyak hal. Forrest adalah seperangkat persoalan dan masalah lain, jauh lebih rumit daripada ayah tua yang penyendiri.

Hakim Chanvellor Reuben V. Atlee tinggal di Mapple Run, rumah tua itu berdiri di sana tahun demi tahun, dekade demi dekade, menerima berbagai serangan tapi tak pernah roboh. Baginya jadi hakim adalah panggilan hidup. Impian Hakim Reuben Atlee dulu adalah anak-anaknya menyelesaikan sekolah hukum dan kembali ke Clanton. Ia pensiun dari jabatan hakim, dan bersama-sama mereka membuka kantor hukum di alun-alun. Di sana mereka akan mengikuti panggilan mulia dan ia akan mengajari mereka bagaimana menjadi ahli hukum – ahli hukum terhormat, pengacara daerah pedesaan.

Bandara itu terletak di utara kota, lima belas menit perjalanan dengan mobil dari kampus sekolah hukum. Meninggalkan Charlottesville menuju Clanton, Ray selama perjalanan mengenang masa lalu. Melihat banyak hal berubah di kampung halamannya. Mampir di kedai kopi, menyapa teman lama, di sana mereka meneguk bergalon-galon kopi sambil menuturkan kisah-kisah penerbangan serta bualan yang makin lama makin hebat.

Kota ini telah berubah, tetapi sebetulnya tidak juga. Seperti hampir semua hal, baik ataupun buruk, pornografi datang terlambat ke Missisippi. Kota kecil yang beradaptasi dengan perkembangan zaman. Di sinilah snag hakim mengabdi. Preseden hukum harus diikuti, tak peduli apa pun pandangan atau pendapat pribadi, dan hakim yang baik tentu mengikuti hukum. Hakim yang lemah mengikuti kehendak khayalan, hakim lemah bermain untuk mengantongi suara dan kemudian ikut mencela saat putusan mereka yang pengecut diajukan ke pengadilan yang lebih tinggi. Hakim adalah orang besar dan sangat peduli dengan bagaimana ia harus dikenang. “Sebut saya apa saja sekehendak Anda sekalian, tapi saya bukan pengecut.”

Saat Ray sampai di sana, hari sudah sore dan cuaca cerah. Saat masuk rumah, tampak sepi seperti biasanya. Rumah tak dikunci, dan ia masuk saja. Setelah menyapa tanpa jawaban, ia masuk ke kamar sang ayah yang tertidur. Namun ternyata bukan tidur, ayahnya sudha mangkat. Ia lalu melakukan beberapa prosedur umum, memastikan keadaan lalu saat melihat sekeliling, betapa terkejutnya Ray, ia menemukan berkantong-kantong uang.

Adiknya belum tiba. Adiknya seumur hidup tak pernah tepat waktu, ia menolak memakai arloji dan mengatakan tak pernah tahu hari, dan kebanyakan orang mempercayainya. Ia dengan cepat menganalisa situasi. Ketika rasa shock mulai memudar, berbagai pertanyaan muncul. Perasaan terguncang atas kematian sang ayah sudah cukup untuk sehari. Guncangan karena uang itu membuatnya terus gemetar. Apa dan bagaimana menanggapi keterkejutan ini.

Ia langsung mengamankan uangnya, gegas memasukkannya ke dalam lemari sapu. Ia sangat was-was dengan simpanan yang sudah berada dalam lemari sapu. Berapa banyakkah jumlahnya di sana? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menghitungnya? Apakah it asli atau paslu? Dari manakah asalnya? Apakah yang harus dilakukan dengannya? Ke manakah harus dibawa? Siapakah yang harus diberitahu? Ia butuh seorang diri untuk berpikir, mengatur berbagai hal, dan menyusun rencana.

Melihat surat wasiat yang sudah ditandatangani, menyatakan Ray sebagai eksekutor warisan sebab ia si sulung. Berkonsultasi dengan pengacara yang sudah menjadi sahabatnya, dan memutuskan melakukan penghormatan terakhir di pengadilan sehingga taka da banyak orang di rumah, yang sekaligus mengamankan lemari sapu. Si pendeta jauh lebih emosional daripada si anak. Ia menyayangi sang hakim dan menyatakan dirinya sebagai sahabat karib. Adiknya hanya datang sebentar, lalu menyerahkan segalanya kepada Ray.

Lalu Ray menata situasi. Hidup tanpa ayahnya takkan berbeda jauh dari hidup terpisah jauh darinya. Pengabdian sepenuh hati, selama 32 tahun sebagai hakim, catatannya tak tercela. Uang itu jelas tak pantas disebut uang panas, tapi dari mana? Berapa kali dalam hidupnya ia punya kesempatan memandangi tiga juta dolar? Berapa orang punya kesempatan seperti ini? Tidak mau hidup seperti mangsa yang terluka.

Ia lalu mencoba memindahkannya, ke sebuah jasa keamanan, menyewa loker. Chaney’s adalah temapt aman, sementara ia menaruh uangnya di sana, Ray mencoba memastikan uangnya asli.  Memastikan uang itu tidak palsu, tidak tertandai, tidak terlacak dengan cara apapun. Ia terbang ke berbagai kasino, main jdui. Perjudian paling dasar adalah datang-pasang taruhan, dan setelah berhasil mengerahkan keberanian, ia mendesak maju di antara dua pejudi lain dan menempatkan sepuluh chip tersisa. Ia akan membawa lebih banyak uang tunai, mencucinya dalam sistem. “Penjudi profesional tidak pernah minum saat berjudi.”

Berjalannya waktu, tak ada kecurigaan baik dari Bandar atau orang-orang yang mungkin berurusan dengan uang itu. Kehatihatian, sebab itulah yang didapat setiap wanita darinya. Kehati-hatian, sebab ia merasa  melihat potensi pada yang itu.

Namun teror akhirnya muncul. Drai orang tak dikenal yang mengejar uang itu untuk diserahkan. Bahkan malam hari mengusiknya, melempar benda hingga kaca rumah pecah, mencongkel pintu apartemennya, mengirim surat ancaman, dst. Dengan situasi terbaru itu, Ray Atlee akhirnya mengakui betapa penting arti uang itu sekarang. Sempat pula terbesit rencana lain. Tentang bagaimana uang itu bisa berkembang bila diinvestasikan secara konservatif atau agresif.

Sebagai eksekutor warisan, ia punya waktu satu tahun sejak tanggal kematian untuk mengirimkan surat pemberitahuan pajak terakhir, dan menurut akuntannya, perpanjangan waktu dapat dengan mudah didapatkannya. Ia memastikan, uang itu tak akan dimasukkan ke daftar warisan sebab akan habis dihisap pajak. Mungkin bukan langkah yang paling cerdik hingga sejauh ini.

Ray memutuskan berkeliling, dengan uang di bagasi mobil, mencari kebenaran. Kalau kau kabur membawa banyak harta, seperti pembunuh dengan korbannya di bagasi, maka banyak wajah tampak familier dan berbahaya. Setiap orang yang ia temui tampak mencurigakan. Kau tidak mungkin bisa batuk di sana tanpa membuat tiga orang lain tertular Apakah semua orang gila, atau cuma aku?

Sementara adiknya yang terjerat narkoba tinggal di rehabilitasi. Sesekali ia kunjungi. Hidup tidak akan jadi sederhana dengan mengunjungi adiknya, tapi ia sudah berjanji.

Petualangan pencarian Ray mengarah ke Hancock County dinamai menurut nama John Hancock, salah satu penandatangan Deklarasi Kemerdekaan. Lalu menuju seorang pengacara jumawa nan kaya raya. Patton French adalah orang yang amat sangat pongah. Setelah berusaha dengan keras menemui, dan bilang ia anak sang hakim, ia akhirnya berhasil bertemu. Di atas pesiar mewah yang tenang, segalanya akhirnya terang.

Semua bermula dari Berkas perkara Gibson v. Miyer-Brack. Hakim percaya akan kerja keras, dan tanpa juri yang harus dimanjakan, ia bertindak brutal. Patton yang cerdik dan menjadi seorang penggugat massal mencari celah, dan menemukan nama sang hakim. Keputusan-keputusan itu tegas, sangat lugas, dan bertujuan untuk meresahkan para pengacara tergugat. Setelah berhari-hari mengumpulkan banyak korban obat gagal, ia maju menggugat pabrikan. Mr. Patton French berhasil mengunci Miyer-Brack hingga terlentang tak berdaya di atas matras. Dan akhirnya ganti rugi dengan jutaan dollar tersaji.

Kalau mau tahu detail cerita tata cara menggugat bisa dibaca di novel King of Torts, raja ganti rugi. Kebenaran kini mengalir deras, dan ia menginginkan seluruhnya. Keserakahan adalah binatang yang sangat aneh, Ray. Dan setelah kebenaran terungkap, lantas mau diapakan uang sebesar itu? Kembali lagi, keadaan sehat, tenteram, dan bisa menjalani kehidupan wajar adalah impian, bahkan dibanding dengan uang besar yang mengancam keselamatan.

Endingnya datar. Setelah aksi penuh ketegangan, pertarungan kesabaran dan segala kemungkinan baku tembak dan ledakan, John Grisham malah mengambil jalan tenang. Mungkin agak mengejutkan, beberapa fakta disimpan lalu diungkap hingga bab terakhir. Namun tetap, tak terlalu mengejutkan. Sangat tenang, dan juga menggantung.

Bagaimanapun, karya Grisham tak pernah mengecewakan. The Summons jelas memenuhi itu, hanya saja harapan itu terlampau tinggi. Beda dengan The Partner yang meledak di akhir atau Bleachers yang memukau dalam nostalgia, atau The Last Juror yang walau akhirnya tenang, sungguh heroik. Well, susunan Grisham mungkin sudah kukenali dan nikmat plotnya walau familier tetap terasa menawan. Masih banyak bukunya di rak yang belum kubaca, dan akan terus kubaca. Semoga.

Panggilan | by John Grisham | Diterjemahkan dari The Summons | Copyright 2002 by Belfray Holding, Inc |  Penerbit Gramedia Pustaka Utama | GM 402 02.023 | Desain cover Amy C. King | Sampul dikerjakan oleh Eduard Iwan Mangopang | cetakan pertama, September 2002 | 432 hlm; 18 cm | ISBN 979-686-116-x | Skor: 4/5

Karawang, 230821 – Ida Laila & Mus Mulyadi – Setelah Jumpa Pertama

Thx to Mahina Kamila, Jkt

Reportase-Reportase Terbaik Ernest Hemingway

Aku tidak tahu Paris itu seperti ini. Aku kira meriah, banyak cahaya, dan indah.”

Berisi 31 tulisan yang bertema variatif, berpusat di Paris tempat ia bertugas menjadi wartawan. Tulisannya rata-rata bersinggung kehidupan sosial dan poilitik, kritik budaya, agama, sampai laporan perkembangan kehidupan jelata bertahan hidup. Memikat di satu sisi, menyenangkan bak gelombang oase yang menyejukan, memuakkan atas perilaku politik di sisi lain. Beragam budaya yang ditangkap dalam tulisan klasik tahun 1920an pasca Perang Dunia Pertama. Seru, mendebar, hingar bingar.

Lebih merakyat dari yang kita kira, karena Ernest menyatu dengan kehidupan setempat. Jika Anda mendapatkan cukup orang Prancis di kafe-kafe di berbagai pernjuru Prancis, Anda akan mendapat opini nasional sejati, bukan bayang-bayang opini nasional yang direfleksikan dalam pemilu atau koran-koran. Bagaimana ia bisa mendapat harga murah penginapan, makan yang murah di berbagai sudut kota. Masakannya di atas semua harga. Bagaikan permata dari buritan pertama dalam masakannya. Pakaian hanya masalah kecil.

Karena suasana pasca perang dan teknologi terbatas, pengiriman warta juga mengalami ketersendatan, penyensoran. Saat wartawan Inggris dan Amerika siap menggunakan Corona, selalu ada antrean mengerikan di belakang mereka. Sistem sensor kepausan telah ditetapkan dan semua surat kawat berisi nama-nama kardinal tertentu akan secara otomatis ditahan di kantor pengiriman. Pada akhirnya, penyensoran ini melindungi koresponden yang telah belajar dari ‘sumber-sumber yang dapat diandalakan’ dari pemilihan ini tentang kardinal tertentu yang tidak bisa menjadi paus baru, dan mengirim surta kawat mengumukan keterpilihannya. Klasik sekali, sensor menjadi begitu benar-benar memainkan perannya.

Nasib sebuah negara tergantung pada isi perut perdana menterinyaVoltaire. Nah, Ernest di Prancis di era Perdana Menteri Poincare, kenalah ia kritik, sasaran warta. Salah satunya tentang pose foto di pemakaman yang tampak tersenyum, itu bisa melukai banyak orang, atau bisa juga tak sengaja? “Apa jadinya jika Poincare benar-benar tertawa di pemakaman?” Semua orang bisa saja tertawa secara tak sengaja, lagi pula soal apa semua kegemparan ini berlangsung. Bisa dikatakan, tidak ada satu pun orang bernyawa di Prancis yang mendapat respek lebih besar daripada yang didapatkan orang-orang yang tak bernyawa. Marsekal Foch, Anatole France, Henri Barbuse, M. Poincare, atau Paus, tidak akan pernah – salah satu pun dari mereka – menerima penghormatan penuh seutuhnya dari semua orang yang akan mereka temui jika berkendara dua blok saja dari Champ-Elysees. Adalah spirit penghormatan besar terhadap orang-orang mati, dipadu dengan pentingnya Verdun sebagai kota martir, yang menimbulkan pertanyaan besar tentang apakah M. Poincare tertawa atau tidak sehingga menjadi keterkenalan nasional. Ia tiba-tiba diisyaratkan untuk melakukan semua hal yang ia sarankan sebagai pengamat.

Situasinya menghadirkan kesulitan.

Reportase tentang penjualan topi lucu melibat burung gereja. Para pembuat topi di Paris akhirnya menemukan kegunaan dari English Sparrow (burung gereja). Tapi bulu monyetnya yang sulit karena harus diimpor dari Afrika atau Amerika Selatan dan sekarang menjadi langka. Begitu pula laporan tentang penjual karpet yang bajakan, dari kulit harimau tapi palsu, kulit kambing! Harganya gila, dari 400 franc di mula, bisa deal di angka 40 franc! Ditulis dengan lucu karena para penjual imigran begitu gigih dan luar biasa menggugah, roda ekonomi jelata yang terus berputar.

Buku yang menciptakan badai adalah novel Batouala karya Rene Maran, warga kulit hitam pemenang Goncount Academy Prize sebesar 5,000 Franc untuk penulis muda tahun ini. Tentang imperalisme Prancis atas koloni-koloninya sebuah karya seni, kecuali prakatanya penuh propaganda. Yang kontroversi adalah betapa komunitas damai 10.000 orang kulit hitam di Afrika bisa berkurang menjadi 1.000 di bawah pemerintahan Prancis. Dibuka dengan kepala desa bernama Batouala terbangun pagi hari di gubugnya yang dingin dan ditempa tungu penghangat, lalu ditutup dengan usia senja dengan sendi-sendi yang kaku dicapik leopard yang lolos dari tombaknya, terbaring diam di lantai tanah gubugnya, warga desa sudah melupakannya karena ada kepala desa baru. Demam, sekarat dengan anjing kurap menjilati luka-lukanya.

Aperitif atau minuman pembuka adalah minuman yang tinggi, terang, berwarna merah atau kuning yang dikucurkan dari dua atau tiga botol oleh pelayan yang bergerak cepat dalam satu jam sebelum makan siang dan makan malam. Pemerintah mengeluarkan beberapa juta franc untuk pesta-pesta jalanan semacam itu. itu dipandang sebagai pembelanjaan yang bijak dalam hal untuk mengenang dan membangkitkan patriotisme. Bendera-bendera Prancis ada di mana-mana, kembang api meletus menghiasi angkasa di berbagai tempat sepanjang saat, ada pameran militer besar di Longchamps pada jam delapan pagi, inilah pesta jalanan.

Koran-koran Prancis menjual kolom-kolom berita mereka sebagaimana mereka lakukan pada ruang iklan. Maka Pemerintah membayar koran-koran dalam jumlah tertentu untuk mencetak berita-berita tentang pemerintah. Itu dipandang sebagai iklan pemerintah. Maka, Pemerintah adalah klien terbesar bagi koran-koran. Semua pemerintah di Eropa memiliki dana khusus untuk publisitas koran-koran yang tidak harus diperhitungkan. Tak peduli betapa idealistiknya politisi Eropa, suatu idealis kepercayaan adalah sama amannya dalam sistem sebagaimana orang buta tersandung-sandung dalam pabrik penggergajian.

Kehidupan malam di Eropa tidak sekadar deretan kafe-kafe. Itu adalah suatu bentuk penyakit aneh, selalu ada, dan terus dikipasi agar membara sejak era perang. Bara itu membakar seluruh generasi. Paris beradab dan menghibur. Berlin paling mesum, gawat, dan kejam. Madrid paling membosankan. Konstantinopel sangat memikat, dulunya. Di bar Cocteau lah kehidupan malam berada di citarasa tertinggi – takni hidup di malam hari – dibawa hingga ke titik didih. Sampanye sementara itu, adalah nama yang disakralkan di Prancis. Satu-satunya wine yang diperbolehkan hukum untuk disebut ‘anggur sampanye’ datang dari distrik yang sudah ditetapkan di sekitar Rheims di propinsi Champagne.

Kehidupan malam adalah hal yang menyenangkan. Tampaknya tidak ada alasan atau aturan yang mengontrolnya. Anda tidak bisa menemukannya saat Anda menginginkannya. Dan Anda tidak bisa menghindar darinya saat Anda tidak menginginkannya. Ini adalah produk Eropa.

Ada satu kalimat langsung yang mengingatkanku pada salah satu esai Seno Gumira Ajidarma di kumpulan tulisannya dalam ‘Tiada Ojek di Paris’ kalimat itu berbunyi “Jadi ini yang namanya Paris.” Yang sama beliau menjadi “Jadi ini yang namanya Jakarta.” Bagaimana seorang pendatang melihat Kuningan, disanggah sama beliau dan diseret ke kolong jembatan dan pemukiman kumuh. Berujar, inilah Jakarta yang sesungguhnya!

Studi tentang memperdayai orang asing kaya dalam mencari-cari kesenangan telah diturunkan menjadi karya seni bagus. Paris telah menjadi kiblat bagi para pemalsu, penipu, dan pembohong dalam setiap garis usaha keras mulai dari musik hingga tinju. Inilah ironi, artis yang terkenal yang tak dikenal di negeri sendiri. Artis dari Rusia, Amerika, Inggris menjadi sangat terkenal dan dihormati di Prancis, padahal di negaranya sendiri adalah artis antah, atau minimal kelas b. Ya seperti itulah, keterbatasan informasi beredar, menjadi jumawa di negeri asing, menjadi kerdil di negeri sendiri.

Rakyat Prancis selalu mendukung Pemerintah dalam upaya apa pun yang dilakukan terhadap musuh asing begitu pemerintah telah memulai. Itu adalah patriotisme menakjubkan dari Prancis. Semua orang Prancis adalah patriotik – dan hampir semua orang Prancis adalah politisi. Prang Prancis merasa mereka harus mutlak setia pada pemerintah namun mereka bisa saja mendepak pemerintah dan menempatkan pemerintah baru yang loyal setiap waktu tentunya. Akan sulit untuk menemukan detail arsitektur yang lebih populer pada wisatawan Eropa daripada gargoyle-gargoyle dari Notre Dame di Paris.

Catatan tentang seorang algojo hukuman mati, menjadi absurd karena tetangga tak tahu profesinya. Aneh bin nyeleneh. “Deibler sudah kembali. Ia sudah melakukan perjalanan jauh untuk pemerintah. Tapi, saya heran, apa sih yang dilakukan Deibler?” Inilah Kota penuh pahlawan, bagaimana lencana dan tropi dicipta sedemikian mudah demi gengsi dan rasa patriotisme, sayangnya ga bertahan lama karena jadi semacam kencana biasa bila terlampau sering dicetak.

Masa lalu sudah semati catatan pemutar rekaman musik Victoria yang rusak. Mengejar kemarin adalah pertunjukan untuk gelandangan, dan jika Anda harus membuktikan kembalilah ke front lama Anda.

Tidak mungkin menulis secara tidak berpihak tentang suatu negara jika Anda sedang mencintainya. Ernest sekalipun melempar banyak kritik, sebagai seorang ekspatriat di Paris begitu mencinta hiruk pikuk dan segala kekumuhan dan keindahan sudut-sudut ibu kota Prancis.

Reportase terbaik ini dicetak mini oleh penerbit indi, sekalipun kualitas cetak dan terjemahan ga semegah penerbit major, jelas kualitas seorang Ernest Hemingway dengan kalimat langsung dan menohok tanpa banyak basa-basi tetaplah berkualitas.
Anda tidak akan tahu apa Natal hingga Anda kehilangan dia di tahan yang asing.

Reportase-Reportase Terbaik: Biarlah Air Mengalir di Bawah Jembatan, dan Alkohol di Tenggorokanmu | by Ernest Hemingway | copyright 1922 | Penerjemah Tom Bapallaz | Editor Arturo | Penyelaras bahasa Dianve | Pemeriksa aksara Agus AHA | Desain sampul Bambang Hidayatullah | Tata letak teks Bambang Hidayatullah | Penerbit Ecosystem Publishing | ISBN 978-602-1527-47-4 | Cetakan I, 2017 | Skor: 4/5

Karawang, 200520 – Bill Withers – Let Me in Your Life

Thx to Angga Adi di Surabaya

12 Film Terbaik Sepanjang Masa

Hah, Bandung? Bukan di Jakarta?

Ada beberapa hal yang subjektif, dan tidak bisa dibuktikan dengan mutlak. Ada beberapa hal digilai seseorang, lalu dicemooh berjamaah karena perbedaan selera. Ada beberapa hal yang terpendam dari kebisingan media, lalu puluhan tahun kemudian menjadi pujaan umat. Individu dicipta unik olehNya, kamu bisa tertawa keras atas kepolosan Tom Hansen, padahl separuh penduduk bumi menaruh simpati padanya. Kamu bisa berpura-pura bisa melontarkan mantra ‘experliarmus’ dengan bumbu serius dengan kerutan kening temanmu, tapi di belahan dunia lain, orang itu akan serta merta melontarkan senjatanya. Ada orang-orang memanggil kekasihnya dengan ‘honey honey’ lalu keliling dunia dengan mobil berdua. Semua sah saja, bumi terus berputar dan karya-karya bagus (dan jelek) akan terus diproduksi.

Bermula dari grup WA – BM (Bank Movie) yang dimula oleh Bung Handa, yang menantang membuat dafar film terbaik, karena grid gambar ada template 12 slot maka jumlah itulah yang dibuat. Sulit memang menentukan, terlampau banyak. Setelah diperas dan disusun dengan singkat dan padat dengan coba berbagai genre, yang tiba-tiba terlintas di kepala saja yang ditulis. Kalau terlewat atau terlupa padahal doeloe pernah muja-muji ya maklumi. Slot terbatas dan ini spontan.

Berikut daftar film terbaik LBP, diurutkan berdasar abjad.

#1. (500) Days of SummerMarc Webb (2009)
Stars: Zooey Deschanel, Joseph Gordon-Levitt, Geoffrey Arend, Chloe Grace Moretz.

Ini adalah genre horror. Hantunya kasat mata, menemani selama lima ratus hari. Laki-laki rapuh itu jatuh hati pada sang hantu sehingga rela mengorbankan apapun. Memang sulit menyatukan dua dunia yang berbeda. Adegan ciuman di dekat mesin foto copy mematik imaji liar. Split ekspektasi // realitas mencipta kesedihan akut. Sepuluh tahun setelah rilis masih bikin perdebatan, dua puluh tahun lagi percayalah generasi anak cucu kita akan saling komentar amarah ke kubu siapa kalian akan memihak. Muncul petisi, Summer is b*tch!

What always happen. Life.”

#2. A Lot Like LoveNigel Cole (2005)
Stars: Ashton Kutcher, Amanda Peet

Ini genre film romantis. Hubungan timbul tenggelam dua anak manusia, jarak dan waktu, ditempa berbagai kesulitan ekonomi, bisnis, krisis kepercayaan, tunangan dengan orang lain, sampai hal-hal krenik untuk tak melangkahi nikah sang kakak. Adegan di taman nasional di bawah rembulan dengan kerlap kerlip pesawat lewat. Ya ampuuuun… dulu pernah kuidamkan, sampai sekarang. Eh…

You only get one chance to make a first impression.”

#3. AtonementJoe Wright (2007)
Stars: Saoirse Ronan, Kiera Knightley, James McAvoy, Benedict Cumberbatch

Ini genre drama. Penulis tua yang mencoba menebus dosa masa remaja, karena melakukan kesaksian yang samar tapi meyakinkan. Pada masa perang banyak hal bisa terjadi bagi para pendosa, salah satunya dikirim ke medan. Ini adalah film pertama Saoirse Ronan yang kutonton, dan langsung terkesan. Menandainya, mengikutinya. Kutonton di sore hari libur, dengan cahaya mentari senja mengintip di kisi-kisi jendela kos Ruanglain_31, menambah ketegangan dan kesyahduan. Saya takkan pernah lupa permohonan maaf Briony Tallis, sempat mematik khayal, nanti saya juga akan bikin cerita seperti ini ah.

A person is, among all else, a material thing, easily torn and not easily mended.”

#4. Casino RoyaleMartin Campbell (2006)
Stars: Daniel Craig, Eva Green, Mads Mikkelsen, Judi Dench

Ini untuk genre action. Bond dengan gadis-gadis bergelayut, ledakan di kanan kiri, misi yang sungguh sulit melawan teroris yang melempar dadu. Bisa jadi ini adalah Bond terbaik, aksi dengan gaya. Ledakan tapi diajak mikir. Bond yang ini ga gemulai. Cadas bak Jason Bourne. Bak bik bug. Run Bond run, lalu sebuah trailer meledak dengan kejutan di tempat sabuk berada. Boom! Lalu memutup mukanya dnegan tangan, jemari tangan lainnya mencipta pegangan lebih erat, hangat rasanya…

So you want me to behalf-monk, half-hitman.”

#5. Harry Potter and the Prisoner of Azkaban Alfonso Cuaron (2004)
Stars: Daniel Radcliffe, Emma Watson, Rupert Grint, Gary Oldman, Michael Gambon, Alan Rickman.

Ini untuk genre fantasi imajinasi, seri tiga dengan durasi paling pendek dan sangat padat adalah yang paling fantastis. Kutonton berulang kali, berulang kali lagi, dan kusetel dalam dvd player dengan pendalaman menghanyutkan. Tahun ketiga Potter di sekolah Hogwart, baju Pink Hermione membuatku menciumi harum yang tak bisa kulupa. Rusa jantan berderap lalu melenguh…

Happiness can be found, even in the darkness of times, If one only remembers to turn on the light.”

#6. Little Miss SunshineJonathan Dayton dan Valerie Faris (2006)
Stars: Abigail Breslin, Paul Dano, Steve Carrel, Alan Arkin, Toni Collette, Greg Kinnear.

Ini untuk genre psikologi. Permainan karakter minor satu keluarga yang nyeleneh. Manusia-manusia lemah yang mencoba menutupinya dengan bilang, ‘aku baik-baik saja’. Motivator, sang kepala keluarga menahkodahi perjalanan ke kota dengan mobil VW kuno berwarna kuning untuk mengantar sang putri kesayangan mengikuti kontes kecantikan. Istrinya yang pening, saudaranya yang homo dan niat bunuh diri, adik istrinya yang melakukan protes bisu demi mewujudkan cita, dan sang kakek yang pecandu narkoba sebagai pelatih Olive. Ending super-freak diputar berulangg-ulang turut berjoget di sore itu. Tawa, sedih, muram. Di sudut hati terdalam kita, ada titik takut akan menghadapi kenyataan pahit itu. Waktu itu saya jomblo…

You do what you love and fck the rest.”

#7. Mad Max: Fury RoadGeorge Miller (2015)
Stars:Tom Hardy, Charlie Theron, Rosie Huntington, Nicholas Hoult, Zoe Kraviz, Riley Keough

Ini untuk genre Segalanya. Action, komedi, futuristik, drama, Oscar, adaptasi, semua ada. Di sebuah masa depan yang mengerikan, gambaran perang memperebutkan sumber daya alam dan janji akan sebuah tempat seolah surga. Menang Oscar di nyaris semua kategori teknikal, musik rock yang menyayat di mobil, sampai donor darah yang memacu andrenalin. Waktu itu pengumuman Oscar saya turut di deretan penonton di bioskop Fx Jakarta, turut pula bertepuk tangan bersama rekan film lainnya. Bangun subuh, naik bus, ngopi demi kemeriahan Gila Maksimal!

He saw it, he saw it all…”

#8. Petualangan SherinaRiri Riza (2000)
Stars: Sherina Munaf, Derby Romeo, Didi Petet, Uci Nurul, Mathias Muchus, Ratna Riantiarno, Butet Kertarasadja, Dewi Hughes.

Ini untuk genre film anak-anak dan musikal, sekaligus satu-satunya wakil Indonesia. Objektif sih karena mencantum nama idola. Sebagai Sherina Lover, jelas film ini masuk daftar. Sebagai karya pembangkit perfilman nasional di abad baru, sungguh sebuah kehormatan. Setelah dua puluh tahun pun, masih enak ditonton. Bahkan beberapa adegan dipraktekkan dan beberapa kutipan dilontarkan Hermione, saking seringnya ditonton bareng di ruang keluarga. Kisah remaja antara Jakarta – Bandung, lalu Hermione bertanya, “Kenapa ga mampir ke Karawang Yah?”

Yang nempel biar aja nempel, biar kayak jagoan.”

#9. Phone Booth Joel Schumacher (2002)
Stas: Colin Farrell, Kiefer Sutherland, Forest Whitaker, Radha Mitchell, Katie Holmes

Ini untuk genre sesak napas, film thrilling dengan satu setting tempat: sebuah telpon umum. Niatan sang sniper yang mengancam Stu lewat telpon bagus. Menyadarkannya, bahwa selingkuh itu ga bagus. Sepanjang Collin Farrell ketakutan menjadi sasaran tembak sang sniper yang ngumpet di sebuah ruangan gedung tertingkat. Mendatangkan sepasukan polisi, istri, selingkuhan, sampai mencipta kerumunan. Penonton lalu menebak, akankah Stu setelah melakukan pengakuan dosa tetap ditembak? Saya hafal kata-kata makian Stu, pernah saya lontarkan kepada seseorang ketika ‘berantem’ yang setelah terputus dengan anaknya, kini sudah lima belas tahun berlalu. Maaf…

You shoot the guy, and I’m responsible?”

#10. PsychoAlfred Hitchcock (1960)
Stars: Anthony Perkins, Vera Miles. John Gavin, Janet Leigh, Alfred Hitchcock (cameo).

Ini untuk genre film klasik, jadul, hitam putih, dan thriller. Hebat, tokoh utama awalnya adalah wanita yang mencuri uang perusahaan, kabur keluar kota, nginep di hotel, lalu tewas ditikam. Coret dari protagonist, lalu kita menjadi saksi seorang pembunuh gila yang terobsesi dengan almarhum ibunya. Plot digerakkan dengan cekam dan terdampar di danau, kalau ada film dengan ketegangan maksimal, Psycho jelas ada di posisi puncak. So classic! Kutonton di kos Ruanglain_31 tengah malam dengan tubuh telanjang.
She might have folled me, but she didn’t fool my mother.”

#11. Pulp FictionQuentin Tarantino (1994)
Stars: John Travolta, Uma Thurman, Samuel L. Jackson, Bruce Willis, Tim Roth, Amanda Plummer, Quentin Tarantino

Ini untuk genre film omnibus, pecahan-pecahan kisah yang direkat menjadi film panjang. Perampokan, bos mafia, petinju, sampai joget di bar dan minum bir mewah. Seolah tak ada benang kaitnya, tapi ketika menit mendekati akhir apa yang menjadi tanda tanya mulai terhapus. Banyak ngocehnya, lhoo… kok bisa film ngegoliam mencipta penasaran? Pola cerita semacam ini membangkitkan minat dan antusias pikir. Kebetulan ini film Tarantino pertama yang kutonton, melekat terus setelah belasan tahun berselang. Kutonton sendirian dalam dvd ori, pemahaman karakter. Dan kusematkan panggilan ‘madu’ untuk kekasihku.

“… And I will strike down upon thee with great vengeance and furious anger those who would attempt to poison and destroy my brothers…”

#12. The Dark KnightChristopher Nolan (2008)
Stars: Christian Bale, Michael Caine, Gary Oldman, Heath Ledger, Morgan Freeman, Cillian Murphy, Aaron Eckhart, Maggie Gyllenhaal.

Kutonton di bioskop, kebeli vcd-nya, kuputar berulang-ulang sampai kasetnya baret-baret. Ini untuk genre super hero. Ini adalah gambaran sempurna jagoan versus penjahat. Dan perang batin pihak abu-abu. Taruh di tengahnya seorang jaksa Two Face yang sedih sekali. Kaget pas sang kekasih tewas, lebih kaget lagi kejahatan Joker yang brilian. Ide gila untuk orang gila. Film inilah yang memicu panitia Oscar menambah slot Best Picture tahun berikutnya, lalu kehebohan sang Joker (alm.) menang piala. Pertama kalinya saya lihat Oscar pemenangnya sudah meninggal dunia. Saya ingat, waktu itu teman nontonku ‘dia yang namanya terlupa’ (ada sinaga-nya) berkomentar: ‘ih ga seru, masak betmen-nya kabur…’

Let put a smile on your face.”

Bila berkenan silakan bikin sendiri daftar tandingan, 12 film paling favorit. Karena selera memang kembali ke pribadi. Catatan ini saya tutup dengan kutipan yang sering jadi bahan candaan saya dengan Hermione #Ciprut, “Mana ayah tahu…”

Karawang, 220420 – Bill Withers – My Imagination

Thx to Bung Handa Lesmana

Gulliver’s Travels – Jonathan Swift

Wow, buku bagus banget ini. Pecinta fantasi wajib baca. Pengamat politik harus menelaah. Buat yang suka fiksi satir kudu menikmatinya. Bukunya memang tipis, karena kita langsung masuk ke permasalahan. Tak banyak basa-basi, Sang Penulis langsung menempatkan kata-kata penting tanpa banyak pengantar situasi. Ceritanya memang tentang perjalanan mengarungi samudera, terdampar di pulau misterius tapi poin utamanya bukan itu, justru sindiran tajam tentang sifat manusia yang mengedepankan egoisme serta pencarian kenyamanan menjalani kehidupan. Mungkin saat ini sudah banyak kisah yang mengangkatnya, tapi untuk sebuah karya abad 18 tentunya istimewa. Karena film adaptasinya sudah banyak muncul dengan berbagai penyesuaian, maka saat menikmatinya tinggal ngalir tanpa banyak kejutan berarti. Tinggal bayangkan Jack Black dengan segala tatapan polosnya.

Kisah klasik dibagi dalam dua bagian: Perjalanan ke Negeri Liliput dan Perjalanan ke Brobdingnag. Setelah pengenalan dua halaman sang Penulis asal Dublin, Irlandia kita langsung ditempatkan dalam konflik. Sang Aku, Lemuel Gulliver diceritakan kilat sedari kelahiran di Nottinghamshire, sekolah di Emanuel College di Cambridge lalu belajar pada dokter terkenal asal London, James Bates. Cita-citanya yang ingin berpetualang di negeri asing sudah ada sejak kecil. Hobi baca dan mempelajari bahasa ini akan jadi pegangan dalam kisah asing ke Timur jauh. Setelah menikah mereka pindah ke Wapping dan mencoba bisnis tapi keadaan tak membaik maka Gulliver memcoba peruntungan berlayar bersama kapten William Pritchard, kepala kapal Antelope yang melakukan perjalanan ke Selatan yang berlayar dari Bristol pada tanggal 4 Mei 1699. Dan preferensi kisah ini dirangkum kilat hanya dalam 1 lembar! Benar-benar efektif dan tak bertele.

Perjalanan ini lancar sampai di Van Diemen (Tasmania) lalu badai muncul yang mengakibatkan 12 kru meninggal dan yang lain luka-luka, tanggal 5 November awal musim panas di dunia bagian tersebut angin kencang kembali menyapa sampai kapal menampar karang hingga hancur. Enam orang berhasil melompat selamat, namun terpencar ke segala arah, ia berhasil berenang menemukan daratan sendirian pada pukul delapan malam. Saking lelahnya ia tertidur di rumput pendek nan halus di dekat pantai. Saat terbangun kurang lebih sembilan jam kemudian ia terkejut, mendapati tubuhnya sudah dalam posisi dililit benang. Dengan matahari pagi yang mulai terik, Gulliver merasakan ada sesuatu yang hidup menaiki kaki kirinya, kemudian berjalan ke atas tubuh menuju wajah. Betapa terkejutnya ia makhluk berukuran enam inci dengan busur dan panah di tangan mengancam, kemudian ada lagi paling tidak empat puluh makhluk yang sama mengikuti! Selamat datang di negeri Liliput! Inilah gambaran yang ada di sampul buku.

Saat membacanya saya membayangkan, kita sedang dikerumuni manusia kerdil seukuran kadal dengan segala ancamannya. Seram juga, Gulliver mencoba membebaskan diri, walau ada beberapa benang putus tapi sungguh erat iktannya lalu beberapa panah ditembakkan lagi membuatnya panik, makhluk itu coba ditangkapnya, tiba-tiba salah seorang berteriak, “Tolgo phonac!” dan ratusan panah menancap di lengan kiri, bagaikan ratusan jarum yang menghujam, berikutnya sasaran ke wajah tapi bisa ditangkis. Ia pun memutuskan kembali diam berbaring.

Setelah beberapa lama, makin banyak makhluk yang berdatangan. Dari sebelah kanan salah seorang berteriak, “Langro dehulsan.” Dan sekitar lima puluh orang melepaskan tali. Orang yang memerintah itu berusia sekitar setengah baya dan lebih tinggi dari yang lain berbicara panjang lebar dan walaupun ia tak mengerti bahwa perkataannya menyatakan tentang ancaman, janji, belas kasihan dan kebaikan hati. Mencoba menjawab tapi terkendala bahasa. Akhirnya dibuat kesepakatan dengan menggunakan isyarat. Ia ingin dibebaskan, tapi muncul sang raja yang menggelengkan kepala dan memberi tanda kepada pasukan bahwa ia dibawa sebagai seorang tawanan. “Peplum selan!

Orang-orang ini adalah pembangun yang hebat, ada lima ratus tukang dan insinyur bekerja menyiapkan kendaraan untuk mengangkutnya. Benang yang kuat diikatkan di leher, tangan, tubuh dan kaki. Sembilan ratus pria terkuat menarik benang itu selama kurang lebih tiga jam Gulliver berhasil diangkut, dibawa ke kerajaan. Begitulah, akhirnya ia menjadi tawanan di negeri Liliput. Di sana hukum terlihat unik, bila orang tertuduh di pengadilan terbukti tidak bersalah maka sang penuduh dijatuhi hukuman mati dan orang yang dituduh mendapati harta dan tanah sang penuduh. Pemerintah yang baik berdasarkan pada imbalan dan hukuman. Semua orang yang menjunjung tinggi hukum negeri selama enam tahun akan mendapat hak istimewa. Simbol keadilan mereka berupa enam mata, dua di depan, dua di belakang, dan masing-masing satu di sisi. Sebuah kantung emas dan pedang bersarung menunjukkan mereka lebih menginginkan imbalan ketimbang hukuman.

Berikutnya ia mempelajari bahasa mereka, ia dipanggil ‘Quinbus Flestrin’ atau ‘Manusia Gunung’, dengan porsi makan yang bisa menghabiskan porsi ribuan liliput mereka meminta ‘bersumpah damai dengannya dan kerajaannya’ atau ‘lumos kelmin desmar lon emposo’. Ditandatangani dan disegel pada hari keempat bulan kedelapan puluh Sembilan kekuasaan yang Mulia – Clefven Frelock, Marsi Frelock –

Perdamaian itu membuat Gulliver harus menyerahkan senjata, uang perak dan tembaga, pisau cukur, sisir, kotak tembakau dan saputangan. Tapi ia menyimpan kacamata, teleskop saku dan beberapa benda lain yang lolos dari pengamatan. Setelahnya mereka mengakrabkan diri. Ia mendapat suplai makan yang cukup untuk 1728 liliput per hari. Gulliver heran bagaimana mereka bisa menghitung cepat angka itu, lalu salah seorang menjelaskan ia sudah mengukur tubuhnya adalah dua belas kali liliput sehingga butuh makanan sebanyak 1728 kali yang mereka butuhkan. Dari sini jelas mereka adalah makhluk yang pandai. Di dunia liliput ternyata tak jauh beda dengan kehidupan kita, mereka berperang, hidup dalam masyarakat dalam komunitas. ‘Golbasto momaren evlame gurdilo shefin mully ully gue’ Raja paling kuat liliput, cahaya dan terror alam semesta.

Konflik sesungguhnya di dunia liliput muncul saat kerajaan tetangga Blefuscu menghimpun kekuatan untuk berperang, tapi dengan adanya manusia gunung mereka tentu saja menang mudah. Malam itu armada kapal Blefuscu direnteng, mereka terkejut ada raksasa dan paginya mereka menyerah total. Kembalinya ia disambut bak pahlawan dengan penuh puja puji, mereka menganugerahi gelar pahlawan nardac, gelar penghormatan tertinggi.

Yang Mulia menginginkan membawa seluruh kapal musuh ke Liliput, ambisi Raja tak terbatas ia menginginkan Blefuscu sebagai salah satu provinsi, ia ingin menghancurkan negeri Ujung Lebar, dan menjadi penguasa seluruh dunia. Gulliver tentu saja menolak, ia tak ingin menjadikan orang bebas menjadi budak, penolakan itulah awal dari segala prasangka buruk. Sang raja mulai menuduhnya berkonspirasi, menolak Raja berarti melawan kerajaan, beberapa menteri mulai menarug curiga. Dan saat surat undangan damai kerajaan Blefuscu disampaikan, malam itu terjadi kebakaran di kerajaan Liliput, Gulliver membantu memadamkannya dengan mengencinginya, puncak kemarahan meletus. Ia harus pergi, ia harus pulang ke Inggris. Sehingga saat di pantai ada kapal asing terdampar di sana ia memutuskan untuk berlayar.

Kisah Liliput ditutup pada tanggal 24 September 1701 jam enam pagi ia meninggalkan pulau Liliput dan dua belas jam kemudian di barat daya Gulliver menemukan pulau, setelah istirahat ia kembali berlayar satu jam kemudian ia melihat kapal berbendera Inggris. Kapten kapal yang baru dari Jepang, Tuan John Biddel dari Deptford. Bertemu dengan teman lama Peter Williams. Setelah bergabung, cerita Gulliver dikira mengada-ada, dikiranya pikiran terganggu. Namun dalam sakunya terdapat binatang ternak mungil yang bisa jadi bukti. Akhirnya mereka bisa mendarat kembali ke Inggris tanggal 13 April 1702.

Perjalanan kedua ke Brobdingnag diawali dengan tak lebih absurb pada tanngal 2 Juni 1702. Dengan kapal Adventure yang dinahkodai kapten John Nicholas dari Liverpool mereka menuju Surat, sebuah daerah di India. Ada yang unik kala satu pulau Indonesia disebut, pada tanggal 3 Mei mereka mencapai Maluku Selatan lalu ke arah Tenggara, kemudian mereka terdampar di sebuah pulau asing, saat para pelaut pada berlarian ke kapal untuk menyelamatkan diri karena dikejar raksasa, Gulliver apes sedang di pantai sendirian. Karena ngeri, ia sembunyi lalu dalam keadaan takut ia memutuskan masuk ke ladang di mana tanamannya super besar.

Tentu saja Gulliver akhirnya tertangkap. Awalnya dikira binatang, tapi saat ia mengeluarkan pedang mengancam dan berteriak-teriak mereka malah tertawa. Kelucuan Gulliver membuat para raksasa membawanya pulang dan dimasukkan ke kandang, dan esoknya dibawa keliling ke pasar untuk dipamerkan. Siapa saja yang ingin melihat ‘Grildrig’ yang artinya manekin, mereka harus membayar. Sang raja lalu membayar petani untuk Gulliver, ia dirawat oleh gadis cilik berjuluk Glumdalclith alias Perawat Cilik. Di sana Gulliver belajar bahasa dan kebiasaan baru. Dan sungguh luar biasa, negeri raksasa ini, mereka juga sudah maju. Ada angkatan darat, susunan majelis kerajaan sampai tata Negara. Tukar pikiran sejarah manusia itu membuat salah satu kutipan paling bagus diucapkan raja halaman 112, “Aku memiliki pendapat bahwa orang-orangmu adalah serangga kecil paling mengerikan yang merangkak di atas permukaan bumi.”

Jonathan Swift memang berfikiran anti-kekerasan dan anti-perbudakan. Novel bergaya diary ini sukses membuat kita ikut larut berfikir, ‘benar juga ya, manusia di hadapan semesta hanya sebesar debu’ dianggap sebagai serangga mengerikan dengan pikiran jahat terselebung. Sungguh hebat sindiran yang tersampaikan.

Sebenarnya setelah ke Negeri Raksasa masih ada dua perjalanan lain Gulliver yaitu ke Glubbdubdrid dan Jepang serta ke negeri Houyhnhnms. Tapi buku ini hanya merangkai dua perjalanan awal. Patut diburu nih kisahnya. Ada satu lagi kutipan yang sangat kusuka, saat Gulliver terasing dan terancam maut ia memikirkan keluarga di halaman 75 ia menulis: “Aku berfikir tentang istri dan anak-anakku dan semua teman serta sanak saudara yang telah menasehatiku untuk tak kembali melaut.”

Itulah jiwa petualang, saat sudah mereda segala rintangan kita akan tertantang untuk kembali mengarungi sesuatu yang baru. Dan jelas Gulliver ini istimewa!

Gulliver’s Travels | by Jonathan Swift | alih bahasa Zuniriang Hendrato | penyunting Windy A | perancang sampul Bendung | Penerbit Narasi | distribusi tunggal PT Buku Kita | cetakan pertama, 2007 | 128 hlm; 13×19 cm | ISBN 979-168-022-1 | Skor: 5/5

Ruang HRGA CIF – Karawang, 100817 – Sherina Munaf – Persahabatan

#HBDCalista3Years #HermioneYumna​

14 Lagu Terbaik Sherina Munaf

image

image

image

image

image

LBP: Saya adalah Pendengar Sherina Munaf nomor satu sedunia. Kalau ada yang sudah mendengarkan 1000 kali lagunya, saya pastinya ke 1001 kali. Kalau ada yang sudah mendengarkan sejuta kali lagunya, saya pasti di angka sejuta satu kali. Saya Sherina Lover nomor satu!

Budy adalah Sherina. Sherina  adalah (bukan) Budy. Bagi orang-orang terdekatku pastinya tahu betapa Sherina adalah kata yang spesial. Ada dalam setiap helaan nafas. Tapi tidak untuk kata Budy bagi Sherina, baginya saya mungkin hanya angin lalu. Sekedar fan gila, sekedar penikmat lagunya.

Dari lagu anak-anak di masa sekolah sampai lagu cinta. Dari sebuah kesetiaan menunggu sampai kesepian yang mengadu. Dari seni berjoget di halaman sekolah sampai gesekan celo untuk menemani dengungn lebah. Dari duet sederhana boyband Irlandia sampai lagu pilihan soundtrack film. Kecuali ‘Battle of Dance’, saya suka semua lagunya. Sehari bisa jadi saya mendengarkan Sherina Munaf lebih dari 100 kali. Dan Sherinaku tak pernah lelah. Dari berangkat kerja, saat kerja, istirahat kerja baca buku ditemani kopi dan BB Pink berjajar lagunya, saat pulang kerja, saat santai bersama keluarga, sampai saat tidur pun Sherina masih bernyanyi untukku. Dan inilah daftar lagu dari penyanyi terbaik di muka bumi.

#14. Ada
Bagian terbaik: ‘Ada kau di hati, aku tak sendiri. Kau selalu bersama aku.’

Ini adalah lagu paling mellow. Tak banyak yang mendengar karena hanya terselip dalam album Tuna. Tapi saat pertama kali mendengar saya tahu ini lagu istimewa. Apalagi mendengarkannya dengan headset sebagai teman berlari sore. Superb sekali!

#13. Kembali Ke Sekolah
Bagian terbaik: Berapa kali Sherina mengikat tali sepatunya?

Mari kita hitung. Pertama saat opening scene, teriakan ibunya: ‘Sherina, tali sepatunya!’. Kedua: setelah ia menari dalam keceriaan, sebelum berlari kembali mengejar teman-temannya, dia tersenyum pada kita! Ketiga: setelah ring bel belajar berbunyi, di depan pintu ia ditegur ibu guru untuk mengikat sepatu cokelatnya. Cukup? Nope, ayo tonton dari awal dan hitung lagi!

#12. Aku Beranjak Dewasa
Bagian terbaik: ‘Semoga hidup ini kulalui dengan hati yang seterang bintang-bintang, indah bertaburan. Tanpa kecewa, amarah, prasangka, oh dan semoga selalu kujalani perintahmu Tuhan.’

Liriknya sangat amat bagus. Sebuah perenungan perubahan fase kehidupan dari anak-anak ke remaja. Yang terbaik bukan lagu My Life yang dicomot sebagai nama album yang mewakili album penutup usia anak, tapi lagu ini. Poinnya rasa syukur padaNya.

#11. Impian Kecil
Bagian terbaik: (backsound lelaki bersuara berat: ‘segalanya semua…’) lalu Sherina membalas ‘Hanya untukku. Tunggu, tunggu dulu bukan itu yang kumau’.

Ini adalah lagu kesukaan Rani Wulan skom. Rekan sekerja yang begitu terpesona dengan kalimat, ‘restoran favoritku, yang kuheran dari mana kamu tahu.’ Bisa saja album Tuna menunjuk lagu Sebelum Selamanya sebagai hit, tapi lagu inilah yang pertama menyusup dalam kepala. Catchy!

#10. Akan Ku Tunggu
Bagian terbaik: ‘… kuperhatikan kau dari dekat’

Sebuah kesetiaan. Selalu jadi teman cerita dengan Rani Wulan skom dan Yuli, teman semeja serta May, istriku. Bahwa liriknya dibuka dengan memperhatikan dari dekat, lalu waktu menempa kerasnya kehidupan cinta. Jauh. Jauh. Jauh. Jauh. Tak tergoyah, sang Pecinta masih setia menunggu. Seakan sia-sia, tapi selalu percayalah hidup tak pernah berhianat bagi mereka yang sabar hingga akhirnya satu kata penutup Sherina berujar ‘…dekat’.

#9. Kisah Sang Lebah
Bagian terbaik: ‘Hah beruang madu…’ (seorang gadis cilik ketawa kecil)

Ini adalah lagu yang paling sering diminta putar oleh Hermione, baik saat berkendara, sebagai teman baca atau di saat santai. Dia selalu akan menirukan gerakan yang diucap Sherin seperti, ‘terdengar dengung lebah’ maka dia akan menempelkan telapak tangan kanannya ke belakang daun telinga meniru orang seakan mendengarkan dengan seksama. Lalu bagian ‘dan berdoalah sebelum ia akan memulainya’, maka Hermione pun mengangkat kedua tangan menengadah bedoa. Lalu di bagian ‘rumah susun segi enam cocok kutinggali’, ia akan membentuk kedua jarinya segi enam di depan dada. Lalu bagian ‘madu super istimewa’, ia akan merenggangkan kedua tangannya ke atas laiknya seorang binaraga. Dan seterusnya dan seterusnya. Cool!

#8. Primadona
Bagian terbaik: Lagu ini berhenti ketika Sherina berteriak ‘… Berhenti!’

Sebagai judul album, album pertamanya lepas dari masa kanak-kanak, sayang sekali lagu yang menghentak dan berbobot ini tak masuk sebagai hit. Justru musik Rock Sendiri yang membuka kedewasaan sang primadona. Setiap hari adalah lagu wajib di kos Ruanglain_31. Grandong, teman satu kos pastinya setuju lagu ini begitu bernyawa untuk pembuka pagi.

#7. Lari Dari Realita
Bagian terbaik: ‘Ya, hari ini kusempurna’

Salah satu ciri khas lirik lagu Sherina adalah memainkan ironi. Banyak lagu ciptaannya membentuk curva itu. Pelangi di tengah bintang? Harapan yang membuncah lalu dihempaskan ke dasar. Dan inilah kesempurnaan palsu sehingga ingin pergi dari kenyataan.

#6. Bukan Kenangan
Bagian terbaik: ‘Kawan datang dan berlalu, lawan datang dan berlalu aku diam di sini ditinggalkan kenangan.’

Ini soundtrack hidup bagi seorang nomaden. Hidup ini bukan kenangan, maju terus. Kalau tak ikut gerak maka kau akan ditinggal. ‘Senang tawa puas dan cinta, merah biru hitam dan putih…’

#5. Persahabatan
Bagian terbaik: Menari di halaman sekolah

Sherina mengajak teman-temannya keluar kelas saat denting bel istirahat terdengar. Dewi Hughes tersenyum. Dalam kerumuman dan alunan instrument, Sherina membuka suaranya lagi dengan berputar terlebih dahulu sebelum menari. Luar biasa. Tak pernah kulihat ada seorang penyanyi bisa ‘seanggun’ itu. Satu putaran penuh dalam keceriaan khas anak-anak.

#4. Sing Your Mind
Bagian terbaik: ‘Let me hear your voice, I wanna hear what you say.’

Setelah tiga tahun menemani dalam audio, tahun ini saya berkesempatan melihatnya versi piano live performance di depan undangan international ‘One Young World’. Amazing. Speechless.

#3. Ku Disini (Here To Stay)
Bagian terbaik: ‘Jangan menyerah ku disini, genggam erat tanganku. Genggam erat jiwaku.’

Lagu ini dibuat dalam dua versi. English yang sangat keren dan lokal yang begitu syahdu. Sebuah harapan, selama bersama jangan pernah menyerah. Hadapi semuanya, teman seperjuangan. Video klipnya akan dikenang Hermione sebagai lagu pengiring ballerina.

#2. Simfoni Hitam
Bagian terbaik: ‘Telah kubisikkan cerita-cerita gelapku, telah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku. Tapi mengapa kutakkan bisa sentuh hatimu’.

Lagu ini wajib ada dalam daftar. Dimainkan dalam dua versi, band dan orchestra. Ini adalah jenis lagu sedih tingkat dewa. Seorang mencinta dengan segenap jiwa raga, tapi tetap gagal menaklukkan hati sang pujaan. Mengorbankan segalanya, nyanyian sendu seorang Pecinta. Pengen nangis dengarnya.

#1. Lihatlah Lebih Dekat
Bagian terbaik: Semua frame video klip, semua dentingan piano, semua alunan Sherina bersama Uci Nurul. Inilah contoh lagu terbaik sepanjang masa.

Filmnya meledak. Banyak orang menilai pemicu kebangkitan film nasional adalah Ada Apa dengan Cinta? Padahal tahun 2000 Petualangan Sherina menghentak terlebih dulu. Filmnya bagus, soundtracknya luar biasa. Aransemennya digubang oleh (alm) Elfa Seicoria. Album ini masuk 100 Album terbaik Nasional. Dan dengan dentingan piano beserta orchestra lengkap Lihatlah Lebih Dekat jelas sebuah maha karya yang akan dikenang seratus, dua ratus, sampai seribu tahun lagi.

Ruang HR CIF – Karawang, 260417 – Sherina Munaf – Lihatlah Lebih Dekat
Daftar ini awalnya termuat I Have a Dream, Better Than Love dan Sebelum Selamanya, tapi akhirnya terdesak lagu lain.

A Place for My Head Lagu Terbaik Yang Terlewatkan Untuk Jadi Single

Saya jatuh cinta pada pendengaran pertama sama musik yang dimainkan oleh band asal California, Linkin Park (LP). Waktu itu di kelas ada seorang teman yang sedang mendengarkan musik via walkman di pojokan. Karena kelas lagi kosong saya iseng nyamperin dia dan gangguin temanku yang lagi santai. Setelah pembicaraan yang panjang lebar saya diperbolehkan pinjam satu earphone untuk ikut menikmati musiknya dan kertas albumnya saya lihat-lihat. Teringat jelas waktu itu album Hybrid Theory yang saya pegang ini ada yang special. Kerika saya pasang di telinga, musiknya menghentak keras. Saya langsung jatuh hati kepada Linkin Park.

Di zaman saya sekolah keping mp3 belum booming, HP masih jadul dan kaset pita masih berkuasa. Beberapa hari kemudian saya sudah menggenggam album perdana kaset pita Linkin Park. Waktu itu harganya masih Rp 21 ribu. Menurut saya dengan pengeluaran segitu masih worth it untuk masuk koleksi. Setelah otak-atik deretan lagu side A dan side B. Menurut saya lagu terbaiknya adalah A place for my Head (APFMH) dan itu tak masuk ke dalam single yang dibuat video klip. Beruntun single album ini adalah: One Step Closer, Crawling, Papercut dan In the End lalu re-release untuk special edition dengan menambah lima lagu, tiga diantaranya adalah live record sedang yang dua lagu yaitu High Voltage dan My December adalah baru. Walau terdengar melow, My December dipilih jadi hit andalan.

List Lagu:

  1. Papercut
  2. One Step Closer
  3. “With You”
  4. Points of Authority
  5. Crawling
  6. “Runaway”
  7. “By Myself”
  8. In the End
  9. “A Place for My Head”
  10. Forgotten
  11. “Cure for the Itch”
  12. Pushing Me Away

Special Edition

  1. “Papercut” (Live)
  2. “Points of Authority” (Live)
  3. “A Place For My Head” (Live)
  4. My December
  5. “High Voltage”

Nah dari keseluruhan lagu yang ada dan dalam pemilihan hit saya rada complain kenapa lagu sebagus A place for My Head ga masuk single? Lagu ini sungguh luar biasa bising namun terdengar merdu yang mana perpaduan tak terungkapkan dengan kata-kata bahwa ketika Mike ngerap di-mix dengan dentuman drum yang konsisten, iringan musik yang slow dihajar teriakan sekencang-kencang-nya Chester menghasilkan lagu yang sempurna.

Walau sempat terpesona sama Faint dan rintikan easier to run di album Meteora, tapi tetap teriakan Go away Go away dalam APFMH masih menduduki puncak lagu terbaik LP.

Gambar

A Place for My Head adalah lagu terbaik yang terlewatkan untuk jadi single.

Tebaik Terbaik 2

Lanjutan dari catatan film terbaik terbaik, kini masuk ke ronde kedua.

Finding Nemo (2005)

Gambar

Nemo, seekor anak ikan yang hilang tertangkap nelayan yang akhirnya terdampar di sebuah akuarium seorang dokter gigi. Marlin, ayahnya berusaha mencarinya. Marlin yang penakut terhadap dunia luar karena sangat protektif terhadap Nemo akhirnya berpetualang jauh ke Sidney, Australia. Ditemani Dory, ikan pelupa yang ramah mereka menemui banyak kisah seru. Twist! Sebuah sekuel sudah disiapkan dengan judul ‘Finding Dory’. Tak terbayangkan betapa kacaunya nanti perjalanan ini.

Despicable Me (2010)

Gambar

Ilumination entertainment, studio Perancis ini akhirnya memecah dominasi Pixar. Film animasi  pertama meraka sungguh luar biasa keren. 3D eye-pooping nya nyembul dan nampol. Mungkin hanya Avatar yang bisa menandinginya. Gru adalah pencuri yang berhasil mengambil menara Eiffel dan patung Liberty. Dia bersaing dengan Vector untuk menjadi pencuri nomor satu di dunia. Gru mencanangkan mencuri bulan. Gila! Ide film gila ini direalisasikan dalam visual yang sungguh memikat. Gru dibantu makhluk kuning yang unik pasukan Minions, Dr. Nefario yang hebat sekaligus pikun dan mendapat masalah adopsi ketiga gadis imut, Margo, Edith, dan Agnes. Tahun ini bisa jadi animasi paling saya tunggu sekuelnya. Unicorn I love them 3x. Haha.., kocak. Twist! Minions. Itu sudah cukup menjelaskan, ini film luar biasa.

Lion King (1994)

Gambar

Kisahnya berat untuk anak-anak, tentang penggulingan kekuasaan. Scar iri dengan Simba yang sebagai pewaris tahta kekuasaan dari Musafa. Setelah Musafa meninggal maka Scar bekerja sama dengan Hyena berusaha menyingkirkan Simba. Simba kabur dan dalam perjalanannya dia bertemu dengan Timon, Pumbaa, dan Nala. Menurut Rafiki sang penasehat kerajaan, Simba memiliki jiwa pemimpin layaknya raja Musafa. Maka misi untuk mengambil alih kekuasaanpun dirancang. Twist! Serasa melihat film Prince Caspian dalam bentuk animasi. Tapi dibumbuhi banyak record.

Toy Story 3 (2009)

Gambar

Lanjutan dari petualangan Woody dan kawan-kawan. Kini Andy sudah beranjak dewasa, sehingga mulai jarang untuk bermain dengan Woody dkk. Dalam perjalanannya mereka terdampar di Sunny Shine. Jalian cerita antara sahabat, demdam dan kesetiaan sungguh memikat. Twist! Setelah mengikuti perjalan panjang Woody dan kawan-kawan, akhirnya mereka harus berpisah dengan Andy, sang pemilik. Tapi tunggu dulu, sebuah ending yang membuat tersenyum karena petualangan baru dengan pemilik baru segera dimulai.

Wall-E (2008)

Gambar

Sebuah robot pembersih sampah di masa depan yang kesepian, dunia sudah tak berpenghuni karena penuh dengan sampah. Manusia sudah diungsikan ke planet bernama Axiom. Kehidupan Wall-E standar saja dalam rutinitas, sampai akhirnya pada suatu ketika datang sebuah pesawat yang menurunkan robot bernama EVE, yang bertugas mencari tanda-tanda kehidupan di bumi. Ketika dia menemukan sebuah tanaman hidup, maka dia segera mengabarkan ke planet Axiom dan membawa benih tanaman tersebut. Wall-E yang jatuh hati lalu mengikutinya. Twist! Waste Allocation Load Lifter Earth Class dan Extraterretrial Vegetation Evaluator. Kisah cintanya bahkan lebih romantis dari Twilight.

Horton Hears a Who (2008)

Gambar

Jim Carey mengisi suara sang gajah yang galau. Horton percaya dia mendengar suara-suara yang keluar dari sebuah speck (debu) yang menempel di setangkai bunga yang ditemukannya. Dia percaya di dalamnya ada sebuah kehidupan seperti layaknya kehidupan dia di hutan. Horton lalu mengajak berbicara warga di debu tersebut, yang ternyata sebuah kota bernama Whoville. Pak Walikota Whoville meminta Horton untuk menempatkan bunga di tempat yang layak dan aman. Namun ada kanguru yang sebal terhadap tingkah laku aneh Horton. Dalam sebuah adegan, Horton kehilangan bunga tersebut dan bertanya secara ironis, “who’s there?’ Twist! Doctor Seuss menempatkan cerita rumit tentang esistensi kehidupan ini dengan ceria. Padahal inti dari ‘a person is a person, no matter how small’ sungguh tema yang berat.

A Bug’s Life (1998)

Gambar

Seekor semut mencoba untuk menyelamatkan koloninya dari serangan serangga belalang. Flik si semut lalu mencoba melawan Hopper si belalang yang tamak. Tapi pasukan yang dibawa Flik ternyata adalah segerombolan sirkus keliling, yang membuat marah koloni. Rencana lalu berubah, Flik dan pasukan membuat burung tiruan untuk mengusir Hopper. Dalam adegan yang dramatis, Hopper menyadari bahwa yang mengejarnya adalah burung tiruan, namun ketika Hopper membalas, tanpa dia sadari Flik dkk malah menggiringnya ke sebuah sarang burung. Ini adalah film pertama vcd yang saya tonton bareng teman-teman di rumah. Saking bagusnya, dulu sampai ditonton berulang-ulang. Twist! Di zaman itu, A bug’s life adalah juara dan bersaing ketat dengan Antz.

Fantastic Mr. Fox (2009)

Gambar

Inilah karya perdana Wes Anderson dalam wujud animasi stop-motion. Kisahnya sederhana namun sangat bermakna. Apa jadinya jika seekor Fox (rubah) yang sudah malang melintang di dunia pencurian akhirnya berjanji kepada istrinya untuk tobat? Mr. Fox, setelah kini menjadi jurnalis namun mulai bosan dengan rutinitasnya memilih untuk kembali berpetualang dengan pindah ke sebuah ladang yang penuh dengan binatang peliharaan. Sang petani yang memiliki dendam untuk membinasakan keluarga Fox akhirnya malah kewalahan, karena Mr Fox yang cerdik selalu punya akal untuk terus mengelabuhinya. Adegan kejar-kejaran di tanah sungguh enak diikuti. Ini adalah film di tahun yang sama bersaing dengan Coraline yang menampilkan animasi stop-motion. Twist! Animasi patah-patah yang menakjubkan. Roald Dahl pasti tersenyum bahagia di surga. Saya fan berat Roald Dahl!