Milan Dan Para Korban Olimpico

image

Head To Head S.S Lazio Vs AC Milan
1. 28/01/15 Milan 0 – 1 Lazio
2. 25/01/15 Lazio 3 – 1 Milan
3. 31/08/14 Milan 3 – 1 Lazio
4. 24/03/14 Lazio 1 – 1 Milan
5. 31/10/13 Milan 1 – 1 Lazio
Hasil Lima Pertandingan Terakhir S.S Lazio
1. 04/10/15 Lazio 2 – 0 Frosinone
2. 18/10/15 Sassuolo 2 – 1 Lazio
3. 23/10/15 Lazio 3 – 1 Rosenborg
4. 26/10/15 Lazio 3 – 0 Torino
5. 29/10/15 Atalanta 2 – 1 Lazio
Hasil Lima Pertandingan Terakhir AC Milan
1. 08/10/15 Monza 0 – 3 Milan
2. 18/10/15 Torino 1 – 1 Milan
3. 21/10/15 Milan 0 – 1 Internazionale
4. 25/10/15 Milan 2 – 1 Sassuolo
5. 29/10/15 Milan 1 – 0 Chievo
Prediksi Starting Line Up S.S Lazio Vs AC Milan
Lazio: Marchetti, Basta, Gentiletti, Mauricio, Radu, Biglia, Cataldi, Anderson, Milinkovic, Candreva, Klose.
Milan: Donnaruma, De Sciglio, Zapata, Romagnoli, Antonelli, Kucka, Montolivo, Bertolacci, Cerci, Bacca, Bonaventura.
Penebak | Lazio vs Milan | Skorer
LBP 3-0 all
Lazio hebat. Lazio keren. Lazio is the best.
Zulk Lazio 3-1 Felipe
Lazio menang tanpa syarat, menang tanpa syarat, menang tanpa syarat.
Imunk Lazio The great 1-2 Milan the Legend Bacca
The great? Apaan the great. Cuma mengandalkan Felipe seharga  Bale mau ngalahin the legend? Bangun bud, bangun, jangan ngimpi. The legend yang dimotori honda, tetap satu hati. Bacca bakal bikin gol keren. Catet.
Gentong Lajio 2-1 Milan Cataldi
Rekor 100% masih aman keknya. Milan masih labil. Jupe menuju puncak👊🏿👊🏿
Fahrur Lajio 1-1 milan scorer Felipe
Permainan boring. Ada fans fanatik the great yg telanjang masuk lapangan. Wasit cidera.
DC Lazio 2-0 Milan Biglia
Main kandang, performa milan yang angina-anginan sepertinya akan memberi kemenangan buat tuan rumah,
Widi Lazio 1-1 Milan Biglia
Main kandang jadi pelecut semangat pasca kekalahan. Main home jadi harapan menang. Tapi akhirnya draw 1-1.
Aditya Lazio vs Milan : 2-1, Anderson. Lazio masih akan meneruskan tren kemenangan. Milan masih sulit bangkit. Felipe si overrated akan jadi kunci.
Panji Lazio 1-1 Milan, Matri
Milan ngegolin duluan, tapi babak kedua, sang mantan, Matri ngegolin. Skor mentok di kedudukan segini.
Erwin Lajio 0-2 Milan, Bacca
Lajio membiasakan kalah. Milan membiasakan cleansheet dan menang. Pioli bergoyang.
Lik Jie Lazio 1-2 Milan, Honda.
Lazio ada matri. Milan ada honda. Tapi yang juara tetep Yamaha.
Andi H Lazio 1-3 Milan, Bacca
Meski lazio main di kandang, Milan akan bangkit, Bacca akan membuktikannya.
Huang Lazio 4-1 Milan, Felipe
Analisis: sebelum pertandingan, dengan cerdik para pemain Lazio minum pocari sweat. Sedangkan musuhnya hanya disediain air legen. Alhasil Felipe dkk bisa 100% fokus pada pertandingan sedangkan Bacca cs cepat kelelahan karena nikmat sesaat.
Gangan
Lazio 4-1 Milan. Bacca.  Lazio menang. Milan tumbang. Balotelli telanjang.
Deni The great Lajio 2-1 Milan, Felipe. Duel seru bakal terjadi. The great bermain menyerang. Akhirnya Milan kalah dengan skor tipis 2-1 👍
Jokop Lazio 2-0 Milan, Candreva
Lazio mungkin kalah sama Atlanta. Tapi dengan Milan mungkin akan berbeda. Dukungan curva nord kota Roma ini bakal menjadi semangat sendiri.
Arif Keles Lazio v milan 1-0, Felipe. Lazio bakal meneruskan rekor 100% di Olimpico. Sudah 6 tahun Milan tidak bisa menang di Olimpico atas Lazio. Felipe akan menjadi pembeda. Forza Milan. Satu lagi, Mihajlovic akan bereuni dgn Lazio😚
Aji Lazio 0-1 Milan, Cerci
Skill individu Cerci menjadi penentu kemenangan. Milan pun Melanjutkan tren kemenangannya. Menjadikan Miha kagak jadi dipecat.
Karawang, 011115

Misi Menuju Puncak

image

Lazio menghadapi pekan padat. Tiga hari sekali the Great harus berlaga sampai puncaknya di Derby Roma. Ayooo tren bagus ini kita lanjutkan.
Penebak | Atalanta v Lazio| Skorer
LBP 0-3 all
Menang adalah kewajiban buat terus menuju puncak. Laga tandang sudah pernah poin penuh. Kini kita lanjutkan saja 3 poin itu.
Rekap Kuis LBP (Rekaper dapat bonus plus-plus kalo menang)

1. Arief
Atalanta v lazio 0-1. Felipe
Kemenangan 3-0 lawan Torino akan jadi modal berharga di Atleti azzuri d’italia. Atalanta belum terkalahkan di kandang musim ini. Felipe akan kembali menjadi pembeda. Forza Lazio!

2. Deni
Atalanta 0-2 Lajio Felipe
Kemenangan minggu kemarin membuat semangat pemain Lajio menjadi-jadi. Atlanta pun tidak dapat berkutik. Walaupun main tandang, the great akhirnya akan berhasil meraih poin penuh.

3. DC
Atalanta 0-2 Lazio Biglia
Performa bagus Lazio kali ini akan diuji. Tetapi sepertinya tren kemenangan bakal berlanjut. 3 poin lagi

4. Widy_10
Atalanta 2-2 Lazio; Biglia
Laga paling menjanjikan. Atalanta akan berusaha memetik kemenangan dari Lazio. Lazio juga tertantanng, tapi skor akhir draw 2-2.

5. Erwin
Atalanta 2-0 Lajio. Denis.
Lajio pede menggebrak Atalanta. Tuan rumah gak gentar. Gol Denis bikin Lajio kalem lagi.

6. Aditya W.
Atalanta vs Lazio : 2-1 Pinilla
Atalanta cukup solid di kandang. Walau Lazio lagi ON ga akan mudah main tandang. Denis akan jadi pembeda.

7. Huang (the famous number seven shirt)
Atalanta 2-0 Lazio ; Mauricio Pinilla.
Analisa: Di Olimpico, Lazio adalah elang yang perkasa. Sayangnya di luar sangkar, Felipe dkk berubah menjadi burung pipit yang menggemaskan. Dewi laut Atalanta mungkin tak sesakti Ratu Nyi Roro Kidul. Tapi apalah artinya burung pipit di hadapan Sang Dewi. ☺

8. Jack P.
Atlanta 0-0 Lazio.
Atlanta lumayan bagus di kandang. Lazio mungkin ngotot menang. Hasil draw cukup realistis.

9. Zul
Atalan 1-3 Lazio, Felipe.
Lazio akan menang mudah karena lawannya kali ini sangat sulit dikalahkan. Pertandingan yang berlangsung seru.

10. Imoenk
Ata-apaan 1-2 lazio, Felipe
Ata-apaan? Klub apaan tuch? Bermimpi menang lawan the Great? Ngimpi aja kalee. Ada Felipe (seharga Bale) Lazio oke. Ata-apaan bisa menang lawan the Great kalo Felipe seharga Bale sedang duduk di bale bale.
(Edisilebaybanget).

12. Djoqovic
Atalanta 1-0 Lajio, Pinilla
rekor tandang yg buruk bagi Lajio.100% kalah. Akan terulang lagi. Mimpi buruk terus berlanjut.

13. Muji
Atalanta 1-1 Lazio Felipe
Sik, pemaine Lazio sopo ae sih? Felipe ae lah.
Seri satu.seri dua. Seri tiga. Tampaknya bakalan seri nih, masak menang terus.

14. M. Aji
Atalanta 1-2 Lazio, Matri
Kemenangan akan didapat Lazio dengan susah. Walaupun mengguasai ball posesion. Matri sebagai pemain pengganti akan menjadi penentu kemenangan.

15. Enzoen
Atalanta 0-2 Lazio Klose
Lazio dalam performa terbaik. Kemenangan kemarin akan membuat bangkit Lazio. Walaupun maen tandang lazio akan menang mudah.

16. Tawil
Atalanta 1-1 Lazio , Pemain terbaik dunia 2015… (Cristiano Ronaldo?) 😂
Atalanta menjebol gawang Lazio. Lazio membalas menjebil gawang Atalanta. Hasil imbangpun menutup laga.

Karawang, 281015 – Sumpah Pemuda

Lazio Dan Kemenangannya di Kandang

image

Kuis reguler the Great. Pekan ini akumulasi ke 3 jadi pulsa 15.000 dipertaruhkan. Kali ini Torino jadi target berikutnya untuk 100% kemenangan di Olimpico. Ditutup Minggu jam 15:00. Good luck FOC-ers!
Expected Starting XIs
Lazio : Marchetti; Basta, Mauricio, Gentiletti, Lulic; Onazi, Biglia; Candreva, Milinkovic-Savic, Felipe Anderson; Klose
Torino : Padelli; Bovo, Glik, Moretti; Peres, Acquah, Vives, Baselli, Molinaro; Belotti, Quagliarella
Penebak | Lazio vs Torino | Skorer
LBP 3-0 all
Analisis: Di kandang Lazio selalu menang. Tak ada kata seri apalagi kalah. Jelas tak ada keraguan untuk kemenangan ke 6 di Serie A. 3 gol cukup buat lahan latih kembalinya Klose.
DC 2-0 Biglia
Partai yang sepertinya bakal berjalan menarik, kedua tim lagi on fire, tetapi faktor kandang akan memenangkan Lazio
Jokop 1-0 Candreva
Lazio harusnya bisa menang. Apalagi di kandang sendiri. Lawannya hanya Torino.
Erwin 1-3 Baselli
Rekor pecah. Lajio merana. Torino menanjak.
Arif Keles 1-0 Felipe Lazio akan bangkit usai kekalahan dari Sassuolo. Torino akan mengalami teror di Olimpico. Lazio akan meraih kemenangan ke 8 beruntun di Olimpico.
Imunk 1-1 Baselli
Lazio 100% di Olimpico?
Ah sepertinya rekor bakalan pecah. Torino lagi hangat, Baselli unjuk gigi. Torino biasa bermain rapat, pertahanan sulit ditembus. Hanya Candreva yang bermain gemilang, setelah Baselli tentunya.
Aditya 1-2 Baselli.
Baselli ini talenta lokal Italia paling kinclong, jebolan Atalanta yang langsung jadi key player. Conte pasti akan bawa dia di Euro 2016. Oase Italia akan regenerasi mulai ada secercah harapan. Kehadiran Baselli akan bikin Lazio kelimpungan. Sekali lepas gawang Lazio pasti jebol.
Deni 2-1 Baseli Lajio tidak akan menyia-siakan main di kandang. Semangat tempur sedang meninggi. Hanya melawan Torino Lajio bakal memenangkan duel tersebut.
Sapin Lazio 1-4 Torino. Baselli. Baselli is love. Baselli is life. Turin is home.
Gentong 0-2 Keita og
Kekalahan pertama Lajio di kandang. Torino calon scudetto. Klose baru masuk kartu merah.
Huang 2-2 Felipe
Hasil draw sebenarnya adalah kerugian. Peluang keduanya masuk zona europa menjadi terjal gara-gara hasil ini. Lazio tidak terkalahkan di kandang, tapi juga bukan berarti akan selalu menang. El toro impazzito!
Lik Jie 1-2 Quagliarela
Baselli is live. Baselli is maroon. Maroon is five.
Widi 2-2 Klose. Laga sengit. Lazio main kandang dengan semangat tinggi pasca menang di EL. Final score 2-2 saja
Jacky 3-0 Flipe Lazio is the best, Lazio is the best, Lazio is the best.
Aji 2-1 Candreva
Dengan bermain di EL, akan menguras stamina. Lazio akan susah payah melawan membongkar pertahanan Torino. Hadiah Penalti akan memenangkan tim ibukota.
Andi H 3-1 Felipe
Lazio bakal bangkit setelah kalah di Serie A, menang di liga Europa akan jadi motivasi. Lazio akan menang mudah dikandang.
Fahrur 0-0 — Pertandingan berjalan lambat, para pemain tak ada gairah, wasit kena red card dan wisata ke Thailand buat pijet.
Karawang, 251015

Final Piala Presiden: Di Jakarta Antara Bandung dan Palembang

image

Turnamen ini mendekati akhir. Siapa juara piala presiden 2015? Berikut prediksi teman-teman dari Football On Chat.
Persib vs Sriwijaya | Skor | Skorer
LBP 2-2 all
Analisis: Peuyem versus pek-pek yang ribut kerak telur. Pertandingan seru sejak awal. Diakhiri pinalti.
Aditya 2-3 Patrich Wanggai. Partai yang kelihatannya berpihak pada Maung. Tapi Sriwijaya yang diperkuat maskot Alangsari Titus Bonai akan berusaha bikin partai ini ‘enak yaa..’. Mental Sriwijaya yang sudah teruji di partai berat seperti Arema kemarin akan menguntungkan mereka.
Arif 1-0. Zulham. Saatnya persib juara. Djadjang Nurdjaman akan tersenyum. Zulham akan berekspresi ala CR7 lagi.
DC 2-0 Zulham. Partai yang ga diinginkan oknum fans Persija dimainkan di ibukota,  yang main siapa yang rusuh siapa hihihi, lebih berasa main di kandang jadi nilai lebih buat Persib,
Gentong 1-2 Musafri
Walau banyak yang dukung Persib juara, Namun SFC tak gentar. Bendol pelatih joss dan GBK pun jadi |akabaring.
Andy 1-2 Titus Bona
Walaupun Persib diunggulkan, tapi Sriwijaya punya bek yang solid, dan punya motivasi tinggi setelah mengalahkan Arema.
Andyka 3-1 Zulham
Permainan keras. nNntonpun malas. Lebih baik pulas.
Widi 3-2 Zulham
PARTAI seru di GBK. SRIWIJAYA GA TAKUT KALAH . PERSIB JUGA TAPI AKHIRNYA PERSIB YANG JUARA DAN MENANG.
Huang 2-3 Spasojevic
Analisis: Sejarah membuktikan Persib lebih baik. Secara geografis Maung Bandung juga diuntungkan. Tapi di bursa yang dijagokan seringkali malah gigit jari.
Gangan 2-0 Konate.
Persib nu aing. Maung nu aing. Wasit goblog.
Lik Jie 3-1 Zulham. Biar pak Emil senang. Bandung lagi tahunnya. Zulham lagi bagus-bagusnya. Forza cilok. *padahal nang kuis e pak Joko njago Persib kalah 😂*
JJ 2-1 Konate
Persib Bonek sama aja. Asal jangan the Jak. The jak itu Persija.
Deni 3-2 Konate. Kedua tim bermain sangat bersemangat. Apalagi Persib yang bermain di kandang Persija. Persib dengan kekuatan penuh berhasil mengalahkan Sriwijaya dengan skor tipis 3-2
Erwin 3-0 Konate
PERSIB nu Aing. Maung nu Kodim. Juara Deui.
Karawang, 181015

Korban Berikutnya Keganasan Olimpico

image

Lazio memperoleh kemenangan 100% di laga kandang musim ini. Tak peduli di kompetisi apa, lawan siapa, semua tim diratakan. Calon korban berikutnya adalah tim promosi Fro-apa-tuh. Tim yang pertama kali bermain di Serie A ini sedang girang. Setelah 4 pertandingan tanpa poin. Pekan lalu mereka menang 2-0, 3 poin pertama. 2 pekan lalu mereka ditahan imbang Juventus 1-1, gol penyeimbang dicetak di injury time. Poin pertama tersebut akan ditulis tinta emas sejarah mereka. Sementara Lazio the Great sedang tak terbendung. Tak ada kamus imbang di skuat Pioli. Menang atau hancur sekalian. Jadi pekan ke 7 laga di Olimpico ini seharusnya jadi tebakan mudah. Bukan siapa yang bakal menang, tetapi berapa skor kemenangan Lazio? Saya suka angka 3.

Lazio : Machetti, Radu, S. Gentiletti, D. Basta, S. Lulic, L. Biglia, Parolo, Felipe Anderson, Savic, F. Đjorđjević, Kishna
Fro-apa-tuh: Leali, Diakite, Blanchard, M. Ciofani, Crivello, Soddimo, Fara, Goru, Chibsah, D. Ciofani, Castillo.

Penebak | Lazio vs Fro-apa-tuh | Skorer
LBP 3-0 all
Analisis: Fro-apa-tuh akan jadi korban pertama dari sisa laga yang akan kita ratakan setelah 6 pekan jinx. Dari menit pertama pakai 3 penyerang biar saru. Keita, Djordjevic dan Kishna. Next kacang Capri.
Gentong 3-1 Fro-apalah Felipe
Demi pulsa lagi. Demi papan tengah yang sengit. Demi jatah europa league.
Fahrur Lajio 2 – 0 fro(yunowho) Savic
Lajio lagi  on fire. Pertandingan berat sebelah. Wasit diusir dari lapangan.
DC Lazio 2-0 Fio Biglia
Kemenangan di liga eropa, bermain dihadapan tifosi akan memberi angin bagus bagi Lazio, fans bersiap untuk berpesta
Imunk pengantin baru Lazio 2-0 fro-apa- tuh
Kishta eh krisna eh kishna
Lazio keren. Fro-apa-tuh jelas bukan lawan seimbang bagi the great. Fro-apa-tuh bakal kesulitan. 2 gol bakal bersarang di gawang Fro-apa-tuh. Uyeeeeeee
Deni Lajio the great 2-0 frosione Felipe
The great tidak akan menyia-nyiakan saat melawan tim lemah Fro di kandangnya. Saking lemahnya, Lajio bakal berpura-pura dan main santai di babak 1. Baru di 10 menit akhir the Great mengerahkan kekuatannya yang sesungguhnya …👍
Erwin Lazio 2-2 Fro (Djorjepik)
Lazio menekan diawal pertndingan dan dapat  gol cepat dengan mudah. Babak kedua Lazio lengah. Skor imbang merugikan Fro.
Andi H Lasio 3-1 Flo Biglia
Lasio akan meneruskan tren positif menang di kandang. Yang dihadapi tim promosi, makin mudah untuk menang.
Arsol 0-1 (X)
Lajio menekan tapi Fro parkir kereta api saudara-saudara. Dan serangan balik dan gooolll
Gangan Lazio 1-1 Froisisendir Savic
Lazio kelelahan usai menang lawan Ettiene. Froisisendiri membayangkan Lazio seperti Juve. Akan keluar kartu merah dari wasit.
Jacob Lajio 4-0 fresteaone Felipe.
Menang mudah. Termotivasi karena menang kemaren. The Martian film bagus kudu nonton.
Widi Lazio 4-1 Frosinone Djorjevic
Trend positif sedang berpihak ke Lazio. dijamin menang kalau udah lawan tim antah berantah. 4-1 milik Lazio
Huang Lazio 0-0 Frosiwhaatttt
Beberapa Laziale tak dapat menyebutkan nama musuhnya dengan benar. Oleh sebab itu mereka akan terkena kutukan. Tak dapat melesakkan sebiji gol pun walau memecahkan rekor possession 85% – 15%!
Takdir Lazio 7- Frosinone 1(X)
Apa itu Frosinone? Klub tarkam kemaren sore. Harusnya mereka beruntung bisa menghadapi the Great dan felipe yang setara bale. Frosinone kaya merk susu unyu unyu.
Arif Lazio 2-0 Fro Biglia
Lazio dalam tren bagus. Biglia lagi on fire. Fro bukan lawan sepadan bagi the Great.
Lik Jie Lazio 3-1 Fro Savic
Frosinone itu dari daerah mana ya? Masak klub elite ibu kota yang jarang skudeto harus mengalah. Si savic sepertinya bakal jadi buruan klub lain deh.
Aji C Lazio 2-1 Khisna
Efek bermain di malem Jumat membuat tim ibukota dirotasi. Ini tidak mengurangi mereka untuk tampil menyerang. Kemenangan diperoleh lewat detil kecil kesalahan pemain belakang lawan
Karawang, 031015

Menang Dan Mengecewakan

Featured image

Bermain di kompetisi kelas B untuk sebuah klub kelas A jelas ga sebanding. Setelah kekecewaan gagal ke Liga Para Juara, Lazio yang terperosok di Liga Malam Jumat (seakan) terpaksa mengejar asa kosong. Setelah mendapat 1 poin di laga perdana melawan Dnipro, pertandingan kedua yang berlangsung semalam dilalui dengan kemenangan. Melawan tim asal Perancis yang pekan lalu digasak 4 gol, kemenangan sepertinya akan mudah didapat. Saya bahkan nebak minimal gap 2 gol. Sayang 3 poin yang diperoleh dibarengi dengan permainan buruk. Memainkan pemain lapis dua di beberapa posisi adalah pilihan bagus mengingat target utama Serie A. Berisha di bawah mistar, disusul 4 bek: Basta, Mauricio, Hoedt dan Radu. Di tengah Pioli mempercayakan Onazi untuk menemani Biglia, Felipe, Mauri dan Savic. Dengan penggedor tunggal: Keita. Terlihat komposisi ini banyak mengalami perubahan dari saat menekuk Verona. Rotasi bagus untuk memberi semua kesempatan, namun mana Morisson.

Konsentrasi dari menit awal itu penting! Melalui sepak pojok gawang Berisha jebol di menit 6, gol mudah Sall yang hanya dibelokkan. Gol premature yang melecut perlawanan, Olimpico sesaat terdiam. Menit 11 hamper saja Biancoceleste menyamakan kedudukan, tandukan Hoedt bisa ditepis Stephane Ruffier. 2 menit kemudian Saint membuat jantung makin berdegup kencang, sundulan Nolan Roux kena mistar. Namun Lazio tak gugup, karena tak butuh waktu lama, Ogenyi Onazi pemain yang saat ini sedang dalam sorotan berhasil membalas kepercayaan Pioli. Gol yang unik, tendangan ‘kung fu’ menit 22 menyamakan kedudukan 1-1. Umpan silang Felipe yang gagal dimanfaatkan il Capitano justru malah jatuh di kaki Onazi yang dengan tenang menceploskan bola. Andai itu bola bisa disikat Mauri bias jadi malah gagal. Ada yang nyeleneh dari selebrasi Onazi, dirinya hormat pada Savic dan penonton seolah-olah bilang, “Saya masih ADA”.

Kejutan tak sampai di situ, menit 33 giliran Mauricio pemain yang sering saya kritisi itu giliran kasih andil. “pembuatannya” membuat Saint bermain dengan 10 pemain. Mauricio sampai berdarah kena sikut Robert Baric yang membuatnya langsung diusir. Oke, kita kasih kesempatan sampai Januari kalau masih bisa beri kontribusi positif silakan tetap di Lazio. Buktikan kalian berdua masih layak mengenakan jersey besar Elang Biru. Babak pertama ditutup imbang.

Babak kedua kita ambil inisiatif serangan. Mauricio yang cidera ditarik ganti Gentiletti, bek tengah ganti bek tengah, pas. Hanya butuh 3 menit gantian kita unggul, lewat tendangan bebas Biglia, kini Hoedt yang menyelesaikan bola mudah itu, 2-1. Ini adalah gol perdana pemain anyar Belanda untuk Lazio. Dari kesempatan minim, Hoedt selalu tampil prima (juga seakan) kasih lihat Pioli dirinya layak starter di laga penting. Unggul satu gol dan satu pemain harusnya Lazio tetap mempertahankan daya serang, mumpung waktu masih lama, mumpung main di kandang, mumpung momennya pas seharusnya tabung gol sebanyak mungkin. Mauri yang tampil dibawah perfoma diganti Matri, pemain tengah keluar, penyerang masuk, 2 striker pas. Sayangnya melempem, ada yang salah dalam cemunguth skuat. Bonus kekurangan pemain terjadi lagi di menit 77. Felipe dilanggar Sall sang skorer. Dengan 9 pemain. 3 menit kemudian Biglia mengkonversi keadaan dengan gol, 3-1.

Ini nih momen mengesalkannya, lengah! Bek tengah jadi sorotan utama karena hanya butuh 4 menit, Saint berhasil menipiskan keadaan lewat pemain pengganti Monnet-Paquet. Untungnya musuh hanya punya waktu 5 menit sehingga skor 3-2 bertahan sampai akhir. Kemenangan yang mengantar Lazio di puncak grup G bersama Dnipro dengan 4 poin.

Evaluasi utama ada di koordinasi pertahanan dan konsentasi menita awal-akhir. Lawan tim lemah saja kita kebobolan terus bagaimana nanti saat lawan top klaseman. Dengan 9 pemain saja mereka bisa bobol gawang, benar-benar bermasalah nih bek kita. Selain itu, Berisha juga main buruk. Heran, penampilannya konsisten tak membaik. Bagaimana nanti saat lawan tim besar yang ofensif, bagaimana nanti saat Derby, bagaimana nanti (saat kesempatan itu datang) lawan Barcelona. Kemudian hening. Stefan De Vrij ayo segera sembuh, kami sangat membutuhkanmu!

Sebagai catatan tambahan, secara bersamaan Fiorentina menang 4 gol di kandang lawan. Fiorentina adalah tim yang musim lalu kita bantai. Fio kini ada di puncak klasemen, gap hanya 3 poin. Kalau permainan tak seburuk semalam, bisalah kita kejar. Ada baiknya fokus ke Serie A, kompetisi lain pakai lapis kedua dan rotasi. Bisalah jadi nomor satu, bisalah pesta 15 tahun lalu terulang. Tak ada yang mustahil. Jangan puas untuk puncak grup G, menang lawan Saint itu memang selayaknya, kembali ketatkan tali sepatu Bro, Fro-apa-tuh sudah menunggu.

Lazio 3-2 Saint Ettienne (Onazi 22, Hoedt 48, Biglia 80; Sall 6, Kevin 84)

Lazio: Berisha; Basta, Mauricio (Gentiletti 46), Hoedt, Radu; Biglia, Onazi (Cataldi 74); Felipe Anderson, Milinkovic-Savic, Keita; Mauri (Matri 64) St-Etienne: Ruffier; Clerc, Sall, Perrin, Polomat; Pajot, Lemoine; Roux (Monnet-Paquet 74), Corgnet (Diomande 63), Hamouma (Bahebeck 63); Beric

Karawang, 021015 – sedang baca Hugo Chavez

Minus Gol Poin Maxi

image

Verona – Lazio memetik 3 poin penting dalam lawatannya ke kota Verona. Bermain dengan 10 pemain sejak menit 81 setelah Mauricio dikartu merah, Lazio justru bermain lebih menggila. Memasuki pekan keenam dengan hati ketar-ketir di laga tandang setelah takluk 4-0 lalu 5-0, skor 6-0 dalam bayang-bayang otak-atik-gatuk. Melawat di stadion angker Marc Antonio Bentegodi, Pioli memainkan strategi ofensif 4-2-3-1: Basta di bek kanan, Mauricio dan Gentileti di tengah, Lulic di bek kiri. Parolo di kanan, Biglia di sektor kiri. Felipe penyerang kanan, Kishna mengisi kiri , Savic penyeimbang dengan ujung tombak Djordjevic. Minus Klose dan Candreva, inilah komposisi terbaik Lazio.
Strategi ini rasanya sangat pas untuk mengurung lawan dan berjalan baik. Terjadi gol pembuka menit ke 5, sayang gol tersebut dianulir. Seperti biasa, Lazio bermain ofensif. Bola mengalir dari kaki ke kaki, nyaris tak ada bola lambung. Perpaduan Savic-Felipe sungguh keren, lini kanan sangat dominan dalam membombardir bek Hellas. Ciri khas sedari musim lalu, bola secepatnya dioper ke Felipe dan syukurlah sejauh ini pemain baru kita, Savic sangat-sangat-sangat pas dalam skema menyerang. Nantinya ketika Candreva fit, saya tak berani membayangkan betapa dahsyatnya skuat ini. Mauricio adalah titik lemah Lazio musim ini dan saya heran kenapa Pioli selalu memainkannya padahal Radu dan Hoedt siap di bangku cadangan. Benar saja ini bek dapat kartu kuning karena pelanggaran konyol. Catat: kalau ada kuis tebak kartu masukkan pemain ini, persentase melanggar lawan sangat besar. Keasyikan menyerang, Lazio justru kebobolan menit 31 melalui bek Jerman Filip Helander. Melalui skema bola mati, percobaan tendangan pertama menerpa mistar dan Helander dengan cerdik melompat di antara kerumuman pemain untuk menyundul si kulit bundar. 1-0.
Sampai babak pertama usai, Lazio tertinggal 1 gol. Statistik menunjukkan kita menguasai pertandingan, namun shot on goal-nya 0 sementara Hellas 1 dan itu berbuah skor. Bek tengah jadi titik lemah. Posisi ini harus secepatnya ditambal. Babak kedua dengan komposisi yang sama, Lazio langsung melangkah maju. Namun masih buntu juga, menit 61 Pioli melakukan double-sub mengganti Kishna dengan il capitano Mauri dan Djordjevic  dengan Keita. Tak butuh waktu lama, Keita kasih andil. Bayangkan, masuk menit 61, menit 62 dapat pinalti. Harusnya wasit Serie A lebih jeli mengenali kebiasan pemain. Pemain ini memang sering bikin kesal karena saat memegang bola sangat egois dan sering jatuh saat drible. Namun kali ini posisi jatuhnya membuat saya bersorak karena membuka asa. Biglia is big player, menunaikan tugasnya dengan bagus. Pinalti Biglia sebenarnya mudah ditebak: selalu tengah karena kalau dia coba ambil sisi lain (baik kanan atau kiri) seringnya bola keluar. Nyatanya Rafael terkecoh juga, 1-1. Harusnya kiper Serie A lebih jeli mengamati kebiasaan pinalti kicker lawan.
Dan kekonyolan Mauricio kembali terjadi, 9 menit menjelang bubaran waktu normal, saat Hellas melakukan serangan balik dia dengan bodohnya mengangkat kaki terlalu tinggi untuk mengganjal laju bola yang justru mengenai kaki. Seperti Onazi, ini pemain tinggal tunggu waktu ditendang dari skuat. Belajar dari Ledesma, Januari ini harusnya dilepas karena kesalahan-kesalahan mendasar seperti ini tak seharusnya terjadi. Untuk kejar Scudetto jangan sia-siakan poin. Pioli gerak cepat, menarik Felipe mengganti bek Hoedt. Bukti Pioli bermental teri dengan tak berani perjudian, mengganti playmaker dengan bek, dianggapnya 1 poin di laga tandang cukup. Untuk jadi juara, kita harus mengambil resiko besar. Semakin besar resikonya semakin besar peluangnya. Walau dengan 10 pemain kita tetap dominan, harusnya lebih ngotot kejar gol kemenangan dengan memasukkan pemain pendobrak, Morison sudah menunggu.
Tetapi memang skuat Lazio saat ini sangat prima dan bermental juara. Gol kemenangan itu datang juga, setelah lagi-lagi Keita menjatuhkan diri di depan garis pinalti. Tendangan bebas tepat di depan gawang di menit 86. Kita punya dua free kicker handal: Biglia dan Parolo. Setelah pagar betis dibentuk, Biglia di kiri Parolo di kanan. Peluit terdengar, saya sempat mengira bola akan ditendang kencang Biglia, eh ternyata hanya disentuh dikit ke kanan untuk di-shoooot Parolo. Bola mendasar itu melewati kaki-kaki pagar betis dan bersarang mulus di pojok kanan gawang. Gol yang melegakan. Karena skor 1-2 bertahan sampai akhir. Luar biasa, tak mengira kunjungan ke kota Verona menghasilkan 3 poin.
Ada momen mengharukan di menit 77 Hellas Verona melakukan pergantian, Hallfredsson keluar diganti Matuzalem. Seperti yang kita tahu, Matuzalem adalah eks Lazio. Hellas walau selalu menyulitkan adalah tim-saudara seperti Inter Milan yang selalu bermain ‘damai’. Sehingga saat dia masuk dengan tepuk tangan seluruh penonton Marc Antonio Bentegodi langsung bergemuruh meneriakkan namanya. “Matuzalem… Matuzalem… Lazio… Lazio…” Merinding mendengarnya.
Jadwal Serie A di pekan-pekan awal musim ini sungguh horor. 5 dari 6 partai lawannya tim jinx yang sulit ditaklukkan. Partai kandang dilewati dengan sempurna, Bologna 2-1, Udinese 2-0, Genoa 2-0. Partai tandang kalah Chievo 4-0, Napoli 5-0. Ini adalah kemenangan perdana tandang, dengan modal 2-1 ini selisih gol Lazio adalah 8-11= minus 3. Poin kita 12, untung besar.
Partai berikutnya adalah lawan tim promosi Fro-apa-tuh setelah bermain di Liga Malam Jumat. Rasanya tak sulit mendulang angka. Dengan kesuksesan melibas tim-tim sulit ini serta menghasilkan 12 angka, rasanya sisa laga bisa kita ratakan. Silakan sebut tim apapun, kita tak takut. Waspadalah, penantang serius Scudetto telah kembali! Insieme siamo piu porti, avanti Lazio. #ForzaLazio #GrandeLirk #NonMollareMai
Verona 1-2 Lazio (Helander 31′; Biglia 63′ (pen), Parolo 86′
Verona: Rafael; Pisano, Moras, Helander, Souprayen; Greco (Bianchetti 61), Viviani, Hallfredsson (Matuzalem 77); Sala, Gomez Taleb (Wszolek 55), Jankovic
Lazio: Marchetti; Basta, Mauricio, Gentiletti, Lulic; Biglia, Parolo; Felipe Anderson (Hoedt 82), Milinkovic-Savic, Kishna (Mauri 61); Djordjevic (Keita 61)
Karawang, 270915 – Kedai 05

Kutukan Genoah Dipatahkan

image

Rabu malam saat takbir bergema seantero dunia, sebagian Laziale gelisah. Lawan untuk tanding pekan ke-6 Serie A adalah Genoa. Tim yang sulit ditumbangkan oleh Lazio. Laga lawan Genoa adalah bukan laga buat Laziale berjantung lemah. Seperti yang terlihat digambar sebelum hari ini, 5 pertemuan 5 kekalahan, tak peduli main di mana Genoa selalu menang. Maka jargon “laki fearless berani nonton Genoa langsung kick off 01:45 Wib” digalakkan. Prediksi yang digelar para pundit football, poin maksimal Lazio adalah seri, menang rasanya berat.
Saat gema takbir masih terdengar di sebagian masjid untuk begadang, pertandingan dimulai. Was was, namun ternyata Pioli berani bermain menyerang. Babak pertama ditutup sebiji gol dari Djordjevic. Belum aman, Felipe akhirnya mengamankan 3 poin lewat gol pertamanya di Serie A musim ini. Kemenangan 2-0 itu sekaligus mematahkan kutukan Genoah. 3 poin penting untuk merebut Scudetto. Sejujurnya laga ini Lazio bermain standar, terbantu oleh kartu merah lawan sehingga kalau ga menang kebangetan.
Jadwal Lazio musim ini sungguh mengerikan, 5 dari 6 pekan awal adalah tim jinx yang sulit ditumbangkan. 9 poin dalam 5 laga ga buruk amat, Hellas Verona menanti akhir pekan ini. Menang berarti kita bisa bersaing juara. Setelah Hellas kita optimis bisa ratakan sisanya.
Karawang, 240915

Mourinho Butuh Gerakan Perubahan

Sejujurnya saya tak terkejut atas start buruk Chelsea musim 2015/2016. Empat laga empat poin dengan permainan yang tidak mencerminkan sebuah tim juara bertahan. Laga ke 100 Mourinho di Stanform Bridge di English Premiere League (EPL) semalam ternoda oleh hentakan menawan Palace lewat skor 1-2. Alan Pardew membuktikan bahwa memetakan posisi pemain dalam permainan lebih penting ketimbang penguasaan bola. Kekalahan ini membuat rekor kandang Mou jadi 2 kali setelah April tahun lalu di tempat yang sama Sunderland menang.
Setelah 45 menit pertama yang tak enak dipandang, kecuali double save McCarthy atas shoot Pedro dan Cecs, awal babak kedua sudah memberi sinyal buruk buat tuan rumah. Tak perlu penguasaan bola sia-sia untuk membuat Palace memimpin. Setiap serangan gagal the Blues, bola langsung bergulir cepat ke depan. Seolah-olah ada feeling yang kuat antar pemain, 11 personil seperti ada di mana-mana, setiap pemain Chelsea langsung di-cover pergerakannya. Gol itu lahir lewat serangan balik nan jitu, umpan matang tepat di depan gawang Courtois yang gagal disapu Cahill membuat Sako leluasa menceploskan bola. Mou merespon dengan memasukkan Falcao dan langsung memberi andil menit 79 lewat sundulan gol setelah menerima umpan dari kiri. Gol yang mencerahkan setelah 7 bulan hampa. Gol yang sempat memberi asa kebangkitan, karena semenit kemudian Chelsea mendapat peluang perak. Namun dari peluang perak yang gagal itulah Palace kembali unggul. Lagi-lagi serangan balik cepat, melalui lima sentuhan yang indah. Gol kemenangan yang disusun dengan penempatan pemain yang tepat. Dari sisi kiri, umpan lambung itu ditanduk Sako ke tengah gawang yang diteruskan dengan sekali sentuh Ward. Gerakan cepat itu membuat bek Chelsea seakan baru sadar bahwa bola sudah merobek jala mereka. Skor 1-2 memberi siksaan Trueblue di 10 menit akhir. Kekalahan kedua sebelum September tiba adalah langkah jeblok untuk bersaing mempertahankan gelar. Sebagai pembanding, pesaing utama city mengkonversi empat laga dengan poin sempurna.
Ingat musim lalu, City gagal mempertahankan piala EPL di lemari mereka gara-gara tak melakukan banyak perubahan skuat setelah juara. Lebih jauh di era 90an, Blackburn Rover memalukan musim berikutnya pasca juara gara-gara tak melakan gerakan perubahan. Di era digital di mana informasi dengan mudahnya didapat, formula juara dengan cepat ditemukan formula anti-nya. Tak seperti Catenacio yang bertahan lama di Italia era 90an, tiki-taka dipatahkan Mourinho hanya semusim setelah bergabung dengan Madrid. Formula anti yang lalu banyak ditiru banyak tim itu memaksa Barcelona melakukan perubahan di era Luis Enrique. Ironisnya Chelsea yang kini ditukangi penemu sang-master-formula-anti itu justru jadi pesakitan.  Laga-laga pra-musim sudah memberitahunya, namun hanya keegoisan Mou-lah komposisi itu bertahan. Setelah mendapatkan Begovic, belanja Chelsea sudah selesai. Hasilnya? Gugup dengan Swans, amburadul oleh City, nyaris dipermalukan West Brom (walau akhirnya dapat kemenagan) dan yang terbaru dipecundai Palace. Pasca di-luluhlantak-kan City mereka mendatangkan Pedro untuk mengisi pos penyerang setelah lobi panjang MU yang gagal. Tindakan tepat. Lalu melepas Cuad dengan mengambil Kenedy. Langkah pas. Apalagi semalam Kenedy tampil prima. Dua transfer bagus itu tinggal dilanjutkan di posisi bek tengah. Entah siapa yang bakal didatangkan Mou di periode panic buy ini, Chelsea butuh pemain besar untuk membantu Terry. Stones? Bisa jadi pilihan tepat, namun the Blues butuh kepastian setelah negosiasi panjang nan berbelit. Patut ditunggu siapa bakal datang jelang penutupan pintu transfer yang tinggal dua hari ini. Saatnya Abramovic merogoh kantong lebih dalam.

Chelsea 1-2 Palace

Chelsea (4-2-3-1): Courtois; Ivanovic, Cahill, Zouma, Azpilicueta (Kenedy 68′); Matic (Loftus-Cheek 73′), Fabregas; Pedro, Willian (Falcao 66′), Hazard; Diego Costa.

Crystal Palace (4-2-3-1): McCarthy; Ward, Dann, Delaney, Souare; McArthur, Cabaye (Ledley 82′); Zaha (Bolasie 55′), Puncheon, Sako (Chung-yong 84′); Wickham
Karawang, 300815

Terbenam Dan Tersingkir Di BayArena

Mimpi itu semu. Kita kembali ke Liga Malam Jumat. Laga amburadul tadi pagi (27/8), sepenuhnya salah Pioli. Strategi buruk yang diterapkannya selama pra-musim dengan menggunakan 3 bek sejajar, 3-4-3 justru dipakai di laga yang krusial. Padahal kita tahu, selama jeda musim Lazio menuai hasil minor. Lazio kembali ke pakem 4-3-3 semenjak kualifikasi Liga Champion tengah pekan lalu yang menghasilkan sebuah gol Keita. Lalu kembali digunakan saat menumbangkan Bologna di pembuka Serie A. Maka, entah ada setan apa di kepala Pioli, saat bertandang ke BayArena, saat penentuan jadi tidaknya kita berlaga di kompetisi elite justru Pioli mengacak-acak skuad-nya sendiri.

Pioli beralibi, “Babak pertama cukup berimbang, tapi secara keseluruhan Leverkusen membuat lebih banyak peluang, menekan lebih keras dan pantas menang. Kami belum siap untuk level ini, tapi juga kami ingin terus berkembang dan kami masih bisa melakukan lebih baik lagi di Serie A, Liga Europa dan Coppa Italia.”

Leverkusen yang harus menang langsung menyusun serangan-serangan bagus sedari awal. Gol tercipta jelang turun minum melalui Calhanoglu memanfaatkan bola liar di kotak pinalti. Aggregat sama kuat 1-1 Laziale gregetan. Onazi tampil buruk, seakan-akan kembali membuka lubang yang musim lalu dibuat Ledesma. Seharusnya saat imbang gini, Pioli langsung menariknya dengan striker murni. Sayangnya terlambat, Leverkusen akhirnya leading 2-0 saat pemain Biancocelesta baru menarik nafas. Gol cepat yang menghancurkan mental pemain muda. Mehmedi memaksa Pioli bertindak dengan memasukkan Kishna. Heleh telat! Namun saat gol yang ditunggu ga juga hadir, Mauricio malah membuat Lazio bermain dengan 10 pemain menit 68. Makin berat. Laziale langsung lunglai menjelang akhir laga dengan gol ketiga Leverkusen. Sah! Kita lolos ke Europa League!

Dengan skuat sebagus ini, gagal mewujudkan mimpi tampil di UEFA Champion League jelas dosa besar mengingat target kita scudetto kinerja Pioli perlu dievaluasi. Bayangkan, dia dengan berani memainkan Mauricio, Onazi dan Radu yang tampil kurang prima sebelumnya sebagai starter! Di barisan depan pemain egois Keita dan Candreva tampil bareng, dan puncaknya tak ada striker predator di depan. Kishna, Klose, Djorjevic, ketiga striker hebat ini bersama Laziale hanya bisa termenung. Blunder bos. Perjuangan semusim penuh dihancurkan hanya dalam semalam.

Ah sudahlah, inilah dosa Pioli untuk serie A. Dengan makin terpuruknya klub-klub Italia di Eropa, makin tergeruslah pamor kita bernaung. Masakan yang lezat memang bermula dari racikan yang pas.

Leverkusen 3-0 Lazio (aggt. 3-1)

Bayer Leverkusen: Leno; Hilbert, Papadopoulos, Tah, Wendell; Kramer, Bender; Bellarabi (Ramalho 89′), Calhanoglu (Kruse 80′), Mehemedi (Brandt 76′); Kiessling

Lazio: Berisha; Mauricio, De Vrij, Radu (Kishna 56′); Basta, Onazi (Morisson 82′), Parolo, Lulic; Candreva, Keita, Felipe Anderson (Gentiletti 70′)

Karawang, 270815