
“I love you, guys.”
Mungkin, saya jarang nonton film up to date. Nonton nunggu mood dan waklu luang, atau menanti film dengan bintang favorit, Saoirse salah satunya. Untuk Marvel, beberapa memang dinanti, ini salah satunya. Makanya nonton di hari mula sebelum kena bocoran (H+1). Bagus, sungguh menghibur. Jelajah angkasa dengan sentuhan personal. Semua perjalanan penyelamatan Roket sangat amat layak, setiap menitnya menyenangkan. Hebat yang buat cerita, setiap tokoh punya porsi pas. Masing-masing punya kepentingan yang laik diperhatikan. Harusnya lima jam, biar makin plong. Dalam pertarungan, ada tiga kubu, tiga kepentingan. Satu kubu dibiarkan mengambang, harusnya sekalian saja didedah, biar plong. Mungkin ini terdengar kejam, ada dua adegan yang harusnya jagoan dimampusin aja sekalian, malah berbelok secara dramatis.
Jadi malam Jumat, 4 Mei 2023 bertiga naik motor selepas Isya bersama May dan Hermione kita otw Festive Walk, Krw. Hanya lima menit dari rumah, Sikusi aja biar parkirnya murah. Sampai bioskop CGV pukul 20:05, masih sepuluh menit. Ke toilet dulu, sebab filmnya hampir tiga jam. Dan begitulah, kita masuk bioskop. Hermione, saya tanya masih ingat ga film GotG2 dulu nonton bareng? Enggak ingat. May juga, lupa. Padahal dulu bertiga juga nontonnya. Bahkan, saat kusampaikan poin penting, “I am Groot…” tetap ga pada ingat. Fufufu… baiklah.
Kisahnya langsung menyambung dari Avengers, di mana Gamora (Zoe Saldana) meninggal dunia. Sang kekasih Peter Quill (Chris Pratt) frustasi, hidupnya berantakan antara ada dan tiada. Dibuka dengan sangat amat keren, lagu terkenal Radiohead, Creep bergema sebagai iringan, proses Rocket (Bradley Cooper) dalam pintasan ingatan masa lalu dan masa kini dalam tugas di markas baru Knowhere. “I was so special…” lagu itu seolah dibuat khusus untuk film ini, nyatanya itu lagu jadul, sudah lama rilis. Jadi memang adegan pembuka ini dibuat menyesuaikan lagu. Dan benar saja, Roket sepanjang film memang spesial.
Mereka tiba-tiba mendapat serangan dahsyat dari Adam Warlord (diperankan lucu oleh Will Poulter) prajurit Sovereign yang mengingin Rocket. Pasukan Penjaga tentu saja melawan, pada luluh lantak. Drax (Dave Bautista) yang kekar dihajar bertubi hingga rontok. Groot (Vin Diesel) ambyar, Kraglin (Sean Gunn) yang coba mengendalikan jarumnya keok, hingga Mantis (Pom Klementieff), kalah semua. Pada akhirnya mereka bersatu dan Nebula (Karen Gillan) berhasil menikamnya, dan Adam kabur, tapi ini ada konsekuensi. Rocket terluka, dan Vol. 3 menjadi misi penyelamatan Rocket sepanjang film.
Masa lalu Rocket lalu dibuka. Adegan flashback, tumpang tinding dengan masa kini dalam pencarian obat. Di masa lalu, kita jadi tahu betapa special Rocket. Ia adalah rakun Amerika yang dikembang-teknologi-kan oleh peneliti semesta, High Evolutionary (Chukwudi Iwuji). Jadi si High sedang mencari formula bagaimana mencipta hidup sempurna. Hewan-hewan dibawa ke laboratorium, dibedah, diteliti, dianalisis untuk jadi ideal. Rocket, bersama tiga hewan lain: kelinci, walrus, dan berang-berang. Dalam satu tempat, beda sel kandang saja, waktu membuat mereka akrab. Nasib membuat mereka bersatu, dan penelitian itu mencipta alat bisa membuat hewan mengalami evolusi secara instan. Rocket adalah salah satu hasil yang istimewa. Otaknya melampaui harap.
Maka saat mendengar bahwa esok otaknya akan diekstraksi dan teman-temannya akan dimusnahkan, ia gegas mencipta kunci, melepas mereka semua, untuk kabur. Kabur ke angkasa, bersama. Oiya, mereka menamai diri sendiri, berdasar impian dan kondisi saat itu. Lylla berang-berang, Teefs walrus, Floor kelinci. Termasuk Rocket yang ingin menembus langit jadi Rocket racun. Sayangnya, rencana itu buyar, hanya satu yang berhasil kabur dengan selamat. High terluka parah di wajah.
Saat Rocket sekarat. Peter yang mabuk itu tiba-tiba langsung segar, dan rekan-rekan semua bersatu demi misi penyelamatan. Anehnya (ini yang menurutku, lemah), karakter alternative Gamora (diperankan oleh Zoel Saldana juga) ari Ravengers bergabung. Seolah ini menggampangkan, seolah tak rela Gamora sudah koit. Sayang saja. Nah, di sini ia tak mengenal Peter. Mereka berdua jadi asing satu sama lain.
Misi pertama mengambil file kode yang membentuk Rocket di Orgocorp. Lucu sekali, saat masuk mereka mengenakan baju khusus astronot, pas dilepas dan mau disimpan, Mantis menyarankan dimasukkan ke lubang, yang ternyata adalah lubang buang, jadinya baju-baju itu melayang. Singkat kata, filenya sudah dihapus, dan dengan cepat analisis bahwa kode itu ditanam di otak Theel, asisten High. Maka misi kedua mengejarnya.
Mereka sampai di Counter Earth. Dunia ciptaan dimana masyarakatnya dihuni warga ideal. Misi mengejar musuh itu bisa jadi juga harapan musuh, sebab High yang mengingin otak Rocket kini malah didekati mangsa. Peter mengingin Theel, High mengingin Rocket. Dan dunia ideal ala ilmuwan gila itu menjadi korban. Pertarungan epik, hingga menit akhir.
Harus diakui, Vol. 3 ini benar-benar fun. Saya belum lihat Vol. 1, tapi Vol. 2 juga agak terlupa. Yang ini, semua mata tertuju pada Rocket. Adegan-adegan lama jadi begitu berharga. Karakter yang sudah istimewa, Vol. 3 makin membuatnya istimewa. Apalagi sudah dikonfirmasi ini triogi, ini film pamitnya Gunn yang menyeberang ke DC. Sebuah perpisahan manis, sangat manis.

Ada dua ACS, pertama worth it ditunggu. Kedua, ya salam. Bisa ditinggalkan. Kita bahas yang pertama saja. Di gurun dengan Para Penjaga berpaten baru menunggu, apa yang ditunggu, silakan dilihat. Kemunculan karakter baru, Phyla Vell. Sepintas, seperti biasa menimbulkan banyak spekulasi. Phyla adalah hasil rekayasa genetika High. Seperti yang lain, Phyla dicipta untuk mencipta ras unggul. Dan seperti Rocket, ia istimewa. Patut dinanti kiprahnya mendapat tongkat estafet Avenger fase berikutnya.

===catatan berikutnya ini mengandung spoiler===
Ada tiga adegan favorit saya. Pertama saat High menyambut Para Penjaga Galaksi, lalu Nebula bilang, masih ada waktu untuk kabur. Lalu Rocket menjawab, “Aku sudah bosan melarikan diri.” Lalu adegan keren, dalam satu ruangan. Pertarungan memukau dengan kamera berputar, menampil aksi dari berbagai sudut. Diiringi lagu yang mematik andrenalin. Best scene. Ini seolah menjawab, kebimbangan kita saat melihat Rocket kabur naik jet tak lama setelah kematian sahabat-sahabatnya.
Kedua, saat Rocket tertunduk marah dalam diam. Ia tahu, para sahabat akan dimusnahkan. Maka dengan gerak cepat membuat kunci, mengajak ketiganya kabur. Namun malang, dramatis tewas semua. Ia tertunduk terdiam. Bisa jadi pematik utama kehidupan ke depannya, jadi titik baliknya. Dan betapa puasnya saat head-to-head dengan High, mencabik-cabik melampiaskan amarah itu.
Ketiga, ini yang fun saja. Saat Peter mencoba ‘merayu’ Gamora dengan intercom komunkasi dua arah, yang ternyata nyambung ke lainnya. Dan Mantis yang emang lucu, menggoda. Drax yang bodoh, saat menerima joke agak loading. Betapa, cinta memang buta. Tak mengenal tempat, tak mengenal dan menerima sosok kasih yang kini asing. Kurasa kelebihan Marvel ketimbang lawan sebelah adalah lawakan selalu ada, disisipkan dengan tepat di waktu yang pas. Serius, Marvel unggul jauh kalau untuk porsi ini.

Komentar Hermione, biasa saja. Mungkin tak menemukan klik. Sayang sekali, memang bukan film anak-anak. Komentar May, bagus. Dah itu saja. Hhmmm… komentar saya, singkat saja. Tentang High Evolutionary yang berniat baik, tapi caranya salah. Dan jahat. Well, tidak ada sistem di dunia ini yang sepenuhnya adil dan aman. Tidak ada dasar filsafat atau politik yang mampu mengatasi masalah setiap orang dalam sepanjang waktu. Tak ada kehidupan yang sempurna, ras unggul, atau pencarian kesempuraan otak yang mencipta kehidupan ideal bagi semua makhluk, mungkin mendekati, tapi untuk semua orang puas, tak mungkin. Dunia yang serba istimewa? Mustahil. Saya tahu kita suka berpikir kita lebih memilih tinggal di sebuah dunia yang damai dan harmonis, tapi sejujurnya, dunia macam itu tidak akan bisa bertahan lebih dari sekian menit. Penyakit-penyakit terus meluas, tetapi begitu pula obatnya, karena harapan itu menular. Harapan adalah yang dapat menyelamatkan dunia.
Counter Earth sudah menggambarkannya. Ya, kalian sudah lihatkan. Ideal?
Guardians of the Galaxy Vol. 3 | 2023 | Directed by James Gunn | Screenplay James Gunn | Cast Chris Pratt, Zoe Saldana, Dace Bautista, Karen Gillan, Pom Klementieff, Van Diesel, Bradley Cooper, Will Poulter, Elizabeth Debicki, Maria Bakalova, Sylvester Stallone, Chukwudi, Iwuji | Skor: 4/5
Karawang, 160523 – Aqualung – Brighter than Sunshine
*) Happy birthday May 38 tahun
**) 15.05.23 muncul informasi Petualangan Sherina 2 mendapatkan tanggal rilis 28.09.23