Berpikir tidak Biasa untuk Hasil yang Luar Biasa


Think Like a Freak by Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner

“Prasangka membuat kita menyingkirkan serangkaian besar solusi yang memungkinkan hanya karena mereka tampaknya tidak mungkin atau menjijikkan.”

Uang bahkan membentuk cara kita dibentuk.

Berpikir seperti orang aneh, berarti berpikir kecil, tidak besar. Tentang pikiran kritis akan masalah aktual dunia saat ini dilihat dari kacamata orang aneh, orang yang beda. Pemecahannya juga aneh, walau saat ditelaah lebih dalam terlihat malah sungguh sederhana. Contoh, injeksi kotoran manusia untuk pengobatan. Itu hal yang terdengar ganjil, tapi saat ditelaah ternyata bisa dan ada. Atau pemikirannya untuk berhenti protes pemanasan global sebab menipisnya lapisan ozon. Karena percuma. Berani menentang arus. Berpikir seperti orang aneh itu cukup sederhana sehingga siapapun dapat melakukannya. Yang mengherankan, sedikit sekali yang melakukannya.

Ditulis duet, berpengalaman dengan buku sebelumnya yang sukses, disajikan dengan sederhana dan mudah dicerna. Berpikir seperti orang aneh tampaknya mudah dilakukan, dipraktikkan, tapi tak semudah itu juga. Jika masalah tertentu masih ada, Anda boleh bertaruh bahwa sudah banyak orang yang mencoba dan gagal menyelesaikannya.

Cerita para penendang pinalti, keputusan mau ke arah mana diteliti. Persentase kea rah tepat kiper sungguh kecil. Salah satu alasan adalah bahwa sekilas, membidik ke tengah gawang sepertinya ide yang buruk. Tidak ada pemain sepak bola waras yang mau mengakuinya: rasa rakut malu. Namun rasanya sungguh patut dicoba. Jika Anda mengikuti insentif komunal, Anda akan menendang ke tengah gawang.

Mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan adalah pelajaran Pancasila sejak sekolah daar. Jika ditanya bagaimana kita akan bertindak dalam situasi yang membenturkan kepentingan pribadi dengan kebaikan yang lebih besar, kebanyakan dari kita tidak mau mengakui bila memilih kepentingan pribadi.

Kebanyakan orang terlalu sibuk untuk memikirkan ulang cara mereka berpikir. Ketika orang-orang tidak membayar biaya sebenarnya dari sesuatu, mereka cenderung mengonsumsinya dengan tidak efisien. Aku sepakat untuk yang satu ini. Sudah lama disebutkan bahwa tiga kata yang paling sulit diucapkan adalah, “aku cinta padamu.” Kami tidak sepakat. Bagi kebanyakan orang, jauh lebih sulit mengatakan, “saya tidak tahu”.

Daniel Patrick Moynihan bilang, “Semua orang berhak atas pendapat mereka sendiri, tetapi tidak atas fakta mereka sendiri.” Apa yang kita ‘tahu’ jelas dapat dibentuk oleh pandangan politik atau agama kita. Hasil penelitian Tetlock, 96% dari mereka lulusan pascasarjana, “menganggap diri mereka tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya mereka tahu.” Membuat asumsi yang megah tentang kemampuan Anda dan gagal mengakui apa yang Anda tidak tahu dapat menimbulkan bencana. Setiap kali kita berpura-pura mengetahui sesuatu, kita melakukan hal yang sama: melindungi reputasi kita sendiri ketimbang mengedepankan kebaikan bersama.

Kunci dari belajar adalah umpan balik. Hampir mustahil untuk mempelajari apa pun tanpa hal itu. Semakin sulit sebuah masalah, semakin sulit untuk menangkap umpan balik yang baik. Hanya dengan mendefiniskan ulang masalah kita dapat menemukan serangkaian solusi baru. Kita semua menghadapi penghalang: fisik, keuangan, waktu. Setiap hari. Kebanyakan dari kita, ketika berusahan menyelesiakan sebuah masalah, condong pada penyebab yang paling dekat dan paling jelas. Jika Anda mengatasi akar penyebab masalah, setidaknya Anda tahu Anda sedang mengatasi masalah yang sesungguhnya dan bukan hanya bergumul dengan bayangan. Roy Porter pada tahun 1997 menjelaskan, “Kita hidup pasa zaman sains. Tetapi sains tidak menghapus fantasi tentang kesehatan. stigma penyakit, makna moral kedokteran terus ada.”

Sebagai HR aku sering kali mendapati karyawan yang kasih Surat Keterangan Dokter (SKD) dengan penyakit umum. Selain diare, maag ada di tingkat tertinggi. Tukak lambung sering diistilahkan dengan penyakit maag. Penyakit ini diwarisi atau disebabkan oleh stress psikologis dan makanan pedas, keduanya bisa menghasilkan kelebihan asam lambung.

Menghasilkan ide yang buruk? Tidak masalah, cukup jangan diwujudkan menjadi tindakan. Jika Anda tidak dapat melihat dengan baik, Anda tidak akan membaca dengan baik, dan itu membuat sekolah semakin sulit. Jangan takut pada sesuatu yang sudah jelas. Albert Einstein, “Segala sesuatu harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi tidak lebih sederhana.”

Dulu aku suka judi, baru tercerahkan saat nmenikah. Ada prinsip dasar sejatinya. Perlu diingat, walaupun Anda menikmati permainan lotre, Bandar jauh lebih menikmatinya – karena selalu menang.

Cara mengubah pendapat/pikiran orang lain saat baca buku ini terasa wah benar sekali, tapi tetap saja sulit dilakukan. Aku sudah banyak konseling orang, walau sedikit yang gagal tapi tetap saja ada celah. Kuncinya adalah belajar memasuki pikiran orang lain untuk mencari tahu apa yang benar-benar penting bagi mereka. Kita akan mengatakan apa yang kita pikir orang lain ingin dengar dan kemudian, diam-diam melakukan apa yang kita inginkan. Dalam ekonomi, ini dikenal sebagai pilihan yang dinyatakan dan pilihan yang diungkapkan, dan sering kali terjadi kesenjangan besar di antara keduanya. Pepatah lama: jangan dengarkan apa kata orang, lihatlah apa yang mereka lakukan. Kucninya adalah berpikir lebih sedikit tentang perilaku ideal orang-orang imajiner dan lebih banyak tentang perilaku aktual orang-orang sungguhan. Orang-orang sungguhan jauh lebih mudah diprediksi.

Ketika peraturan berubah, perilaku juga berubah. Tidak ada orang yang suka merasa dimanipulasi. Cara terbaik untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan adalah dengan memperlakukan orang lain dengan sopan. Seni mengalahkan lawan dengan mengantisipasi langkah mereka berikutnya.

Meyakini Anda benar, tidak sama dengan Anda benar. Legenda basket sekaligus filsuf Kareem Abdul Jabbar, “Lebih mudah untuk melompat dari pesawat – mudah-mudahan dengan parasut – daripada mengubah pikiran Anda tentang suatu pendapat.”

Orang-orang dengan nilai sains dan matematika yang lebih tinggi kemungkinan berpendidikan lebih baik, dan kita semua tahu bahwa kemungkinan berpendidikan lebih baik, dan kita semua tahu bahwa pendidikan menciptakan orang-orang tercerahkan dan moderat.

Hargai pendapat lawan Anda mungkin lebih berdasarkan pada ideologi dan pemikiran kelompok daripada dakta dan logika. Dia beroperasi dari seperangkat prasangka yang bahkan tidak bisa dilihat. Seperti kata Daniel Kahneman, “Kita bisa jadi buta pada sesuatu yang jelas, dan kita juga buta pada kebutaan kita sendiri.” Anda hanya produsen argument. Argument Anda mungkin sangat tak terbantahkan dan kuat sekali, tetapi jika itu rak beresonansi bagi si penerima, Anda tidak akan ke mana-mana. Jika Anda ingin argument Anda dianggap serius, Anda akan berhasil bila mengakui potensi kelemahannya.

Masa depan, seperti yang sudah kita ketahui, hampir mustahil untuk diprediksi. Argument lawan hampir pasti bernilai, Anda dapat belajar darinya dan Anda dapat gunakan untuk memperkuat argument Anda sendiri. Ingat, kita buta terhadap kebutaan kita sendiri. Seorang lawan yang merasa argumennya diabaikan tidak mungkin akan terlibat dengan Anda sama sekali.

Anekdot adalah sebuah kilasan pendek, potongan satu dimensi dari gambaran besar. Hal ini kurang dalam skala, perpektif, dan data. Sebuah cerita akan memenuhi gambaran besar. Cerita menggunakan data, statistik, atau sebaliknya, untuk menggambarkan kebesarannya; tanpa data, kita tidak tahu bagaimana sebuah cerita cocok dengan skema besar segala sesuatu. Sebuah cerita yang bagus juga meliputi perjalan waktu.

Rasanya menggoda bila memercayai bahwa sekali Anda bersikukuh pada sesuatu, berhenti adalah kontraproduktif.

Alasan aku membeli buku ini sebenarnya sederhana saja, Penerbit Noura banyak buku inspirasi bagus. Sudah tiga empat buku kunikmati, maka seperti sebelumnya, buku ini juga sungguh bagus. Secara teori masuk, secara penjabaran sungguh OK, tinggal praktiknya sahaja untuk diwujudkan. Aku setiap hari berhubungan dengan manusia, dan secara garis besar sepakat apa yang disampaikan. Eh wait, mungkin satu yang kurang sepakat. Transplantasi feses! Nah kan…

Think Like a Freak | by Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner | Diterjemahkan dari Think Like a Freak, terbitan William Morrow Paperbacks, HarperCollins Publisher, 2015 | Penerbit Noura | Penerjemah Adi Toha | Penyunting Ida Wajdi | Penyelaran aksara Lya Astika | Perancang sampul Fahmi Ilmansyah | Pernah diterbitkan dengan judul sama pda athaun 2016 dan telah cetak 3 kali | Cetakan ke-1, Juli 2018 | ISBN 978-602-385-516-2 | Skor: 4/5

Karawang, 250821 – 271021 – Manhattan Jazz Quartet

Thx to Ade Buku, Bandung

Lakukanlah, Terinspirasilah, Ikuti Inspirasi Hati

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3! By Ajahn Brahm

Saat ia berpikir, “Kapan Ajahn Chah akan berhenti?” Ia membatin sendiri, “Kapan akan berhenti?”

Inilah 108 cerita (terakhir) Pembuka Pintu Hati. Wah, ternyata seri tiga ini lebih bagus. Inspirasi dan perenungannya lebih mengena. Polanya masih sama, dengan mengambil cerita umum, pengumpamaan, pengalaman, sampai mengutip beberapa penelitian. Namun kali ini lebih beragam nyamannya, lebih bebas, lebih syukur akan kecukupan. Saya sudah baca seri satu, lumayan Ok, seri dua punya tapi sampai sekarang belum tuntas, seri best of justru yang paling biasa, karena tipis dan sungguh dipadatkan jadi seolah petualangan spiritualnya belum terlalu merasuk malah udah kelar. Nah seri tiga ini, kurasa yang terbaik. Menghibur, jauh lebih bebas, lepas, dan tentu saja inspiratif. Kovernya saja monyet, pantas lebih kocak. Cerita monyet sendiri ditaruh di nomor 108 yang artinya sebagai cerita penutup. Pinter, bagian menarik ditempatkan di ending sehingga ketika menutup buku ini seolah merasuki pikiran monyet. Apa yang paling penting dalam hidup? Anda sudah tahu kok, melewatkan waktu bersama dalam hubungan, atau menemani anak-anak, menjaga kesehatan agar tak stress, menjadi bijak, dermawan, kehidupan spiritual Anda, itulah yang benar-benar penting. Segala hal lainnya adalah urusan kedua. Anda tak akan menjadi monyet yang hanya berayun dari satu pohon urusan ke pohon urusan berikutnya, tanpa pernah menemukan kebahagiaan dan kedamaian sejati. “Pikiran monyet yang buruk, jelek, dan harus dienyahkan.”

Dibagi dalam 11 pokok bahasan yang dipecah ke cerita-cerita. Dari Kepekaan, Jangan Serius-Serius Amat, Ketidakpastian, Kematian dan Kehidupan, Hidup Mawas, Kebahagian dan Inspirasi, sampai Keheningan. Lebih banyak meditasi, lebih banyak kecukupan waktu. Ketika ditanya, bisakah sang biksu mengisi acara pemberian berkah untuk rumah baru? Ia menjawab tak bisa, lagi sibuk. Esoknya ditanya lagi, dan masih ga bisa. Sebenarnya kenapa? Sibuk apa? Meditasi! Wah, sibuk yang sunyi. “Ya, dan saya masih belum selesai.” Haha… jadi lambatkanlah kecepatan Anda, untuk mengingatkan kembali diri Anda, memusatkan diri Anda. Itulah meditasi, belajar cara untuk berhenti. Mau bahagia tiga puluh menit atau tiga puluh tahun semua sama saja, inipun akan berlalu.

Bab tentang masa lalu Sang Penulis yang berkisah mahasiswa demo, lalu rusuh ia merasa tak bisa. Karena buat apa, menggulingkan aturan salah hanya untuk menempatkan sesuatu yang salah juga? Mengutip syair Penulis abad 16:

Tangan pembalasan dendam menemukan pembaringan, // Tempat sang ungu tiran kabur, // Tangan besi menghancurkan kepala sang Tiran, // Dan menjadi sang Tiran, menggantikannya.” – William Blake.

Syair yang mengatakan bahwa jika Anda berada dalam aktivitas memperbaiki keadaan sosial di masyarakat, Anda harus lebih berhati-hati. Anda setidaknya harus punya pelatihan batin, supaya Anda tidak menjadi Tiran yang digulingkan. “Anda memiliki karma yang jauh lebih baik dari saya, tolong tarik tuasnya.” Dan dalam momen sekejap ketidakelingan… jackpot!

Jalan menuju kedamaian, kebahagiaan, dan kebebasan menjangkau sampai sejauh itu. makin jauh kita menapak, sebagian besar kabut akan lenyap. Kita menyebutnya sebagai ‘pengalaman memenangi arus’. Saat itulah Anda dapat sesungguhnya melihat tujuannya. Anda sudha berada di bawah kabut. Anda benar-benar bisa memahami apa pencerahan itu, betapa kuat dan indahnya pencerahan itu.

Ahso, ahso (oh begitu, oh begitu). Kadang Anda diberlakukan tidak adil, kadang mereka mengatakan hal-hal yang tak pernah Anda lakukan, bahkan Anda dikucilkan dan ditindas, pada saat itulah katakan; “Ahso, ahso…” Mudah saja bahagia ketika kehidupan mengalir seperti lagu, tapi yang hebat adalah orang yang bisa tersenyum ketika segalanya runyam.
Kadang hal yang kita cemaskan bisa jadi sebenarnya bisa begitu kocak. Jadi alih-alih merasa sedih akan hal itu, alih-alih merasa negatif, kita bisa membuang suasana negatif itu dan menggunakannya dengan cara yang sangat berbeda. Anda bisa menjadi orang yang ceria, menarik, damai, mengagumkan, tak peduli peristiwa apapun dalam hidup.

Dalam ilmu psikologi, bahwa jika kita hendak mengkritik seseorang kita harus puji mereka dulu, sanjung mereka. Kedua jika Anda memuji seseorang dikarenakan pengkondisian batin kita semua, pujian itu tak akan masuk, Anda harus memuji selama 15 detik. Hanya 15 detik, barulah pujian itu diterima. Tapi cacian, kritik, cercaan akan masuk ke hati seseorang dalam hitungan detik, langsung akan masuk ke batin, kita tak perlu mengulang-ulang. Orang itu bahkan tak kan membiarkan lupa kritik itu. Maka pujilah 15 detik orang-orang sekitar Anda. Kita semua pernah melakukan kesalahan, dan sebagian besar kritik tak berdasar. Terhadap kritik semacam itu kita tak perlu terlalu memikirkannya, dan tetaplah memusatkan ke hal-hal yang positif.

Menolong orang menjadi hal yang sungguh menggembirakan, bukan lagi sebagai kewajiban, sungguh menyenangkan bisa melayani. Jangan meremahkan ungkapan ini: melayani itu menyenangkan. Ketika ada tragedi, bukan peristiwa itu yang tragis, namun bagaimana orang itu menyikapinya yang membuatnya menjadi musibah atau berkah.

Seperti halnya berziarah ke India, tempat Buddha dulu hidup, mengajar, tinggal, dan betapa indah dan damai tempat terpencil itu. Gua indah di puncak Nasar dan taman wiharanya di luar kota. Begitu sunyi dan damai. Biksu menyebutnya Vatikan atau Mekkah-nya agama Buddha. Di sana tak ada tembok tebal atau atap lengkung indah, tapi sebuah pemandangan langit berbintang dan pegunungan sebagai tembok mengelilingi. Keseluruhan ajaran Buddha adalah kesederhanaan, kecukupan hati hanya dengan yang sedikit. Apa yang dibutuhkan di dunia ini? Bukan bangunan, tapi orang-orang, tapi keheningan dan kedamaian, itulah yang terpenting.

Orang-orang memberi saya foto, saya simpan beberapa lama, lalu membuangnya. Buat apa menyimpan foto-foto itu? sebab mereka adalah beban. Bukankah hidup selalu berubah? Mengapa Anda menyimpan dan membekukan momen indah? Jauh lebih baik melepaskan semua masa lalu, dan mengalir besama perubahan, bersama dengan aliran itu, daripada berkutat dengan masa lalu. Anda sesungguhnya tidak bebas untuk berada dalam momen ini dan kini.

Kakek dan empat hubungan: mengundang ‘keharmonisan’ terlebih dulu, ketika keharmonisan masuk, itu langkah yang benar. Kalau sudah harmonis, ‘kedamaian’ akan mengikuti. Lalu otomatis ‘kesuksesan’ pun turut serta, dan terakhir Anda akan mendapatkan ‘kekayaan’.

Sungguh baik menantang gagasan kebahagiaan yang dianut banyak orang. Ketika Anda menantangnya sebanyak mungkin, Anda memahaminya lewat menantangnya. Selain itu, tantang juga diri sendiri. Sebab dalam proses menantang itu, Anda akan tiba pada kebenaran, selama Anda jujur pada diri sendiri. Lalu dari pengalaman itu, Anda akan mengetahui apa itu kabahagiaan dan kedamaian.

Milikilah kewelasan terhadap orang yang hidup bersama kita, sebab mereka sesungguhnya sudah melakukan upaya terbaik mereka. Percaya atau tidak orang-orang itu sudah benar-benar melakukan yang terbaik. Termasuk diri Anda, miliki kewelasan terhadap diri Anda sendiri pula.

Juru tulis cendekia Mesir Kuno 4,000 tahun lalu menulis dalam karya sastra, “Semua ungkapan terbaik, semua kata terbaik, semuanya sudah dipakai. Tak seorang pun bisa menulis apa pun yang segar lagi.” Bayangkan, itu lampau sekali yang menjadi keluhan sama orang-orang di jurusan Bahasa Inggris zaman now. Itulah masalahnya, kita tak memandang sudut pandang sejarah, kita malah berkata: “Makin lama makin buruk.” Faktanya, hal ini pernah terjadi. Seperti saat ini, wabah korona sedang menggila, kita adalah pelaku dan saksi sejarah pandemi ini. Faktanya dunia mengalami zaman keras dari masa ke masa, termasuk dalam menanggulangi wabah. Kekerasan datang dan berlalu, wabah tiba dan pergi, kedamaian datang dan lewat pula. Ketika kita merenungi ini, kita sampai ke pemahaman mengenai apa yang dunia ini bisa berikan kepada kita. Kita tak lagi berkonflik dengan bagaimana dunia bergulir, namun tak berarti kita berhenti berjuang. Jadi maknanya adalah, saat kita berhadapan dengan konflik, kita berupaya mengurangi kesulitan dan duka hidup, kita tak kan berhasil memperbaiki dari hal yang luar, kita akan selalu berhasil jika kita memiliki konflik di dalam batin kita.

Daniel Goleman mengatakan bahwa yang lebih bisa diandalkan adalah untuk mengukur kesuksesan seseorang atau masyarakat dengan kecerdasan emosional. Ini adalah istilah kecil yang hebat, sebab bukan hanya untuk menunjukkan kemampuan berpikir, namun kemampuan untuk merasakan pula. Apa yang diamati adalah kemampuan membentuk hubungan, terutama dengan orang lain di dunia ini. Pada dasarnya adalah kesadaran bahwa Anda tak bisa pernah mengendalikan diri Anda sendiri. Kesadaran bahwa untuk berteman dan bisa bergantung pada orang lain, Anda harus memiliki jejaring informasi, bantuan, dukungan yang lebih luas. Dan itulah kunci kesuksesan. Bahkan bagi orang yang memiliki ingatan fotografis bisa menyerap informasi dalam jumlah yang besar, mereka disebut ensiklopedia berjalan, tapi bisa saja bodoh dalam kehidupan. Mereka mengetahui kata-kata, makna, konsepnya, namun mereka tak bisa memasukannya ke dalam pola bermakna yang bisa membawa kebahagiaan, keberhasilan, kebebasan.

Ketika Anda bahagia, sesungguhnya Anda rileks, dan saat Anda rileks, Anda memiliki kebahagiaan yang alami. Itulah pertanda relaksasi: bahagia. Orang yang tidak bahagia adalah orang yang tidak tertawa, tubuh tegang, dan terjebak dalam diri sendiri. Satu-satunya doa yang disampaikan Bisku adalah “Semoga Anda sehat dan bahagia.” Dan doa itu sangat kuat. Sampai jumpa di buku Ajahn Brahm berikutnya. Salam inspirasi, Lakukanlah, Terinspirasilah, Ikuti Inspirasi Hati!

Tempat memiliki energi. Ketika Anda mengunjungi tempat berenergi baik, anda bisa menemukan pencerahan di sana. Lalu dalam keheningan itu Anda akan menemukan makna hidup. Cukup diamlah, dan heninglah, maka Anda akan mengetahuinya. Lalu bermeditasi, melepas… Saya hanya sangat hening, damai, dan bahagia.

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3! | By Ajahn Brahm | Penyunting Handaka Vijjananda | Penghimpun dan Penerjemah Tasfan Santacitta | Penyelia Vina Swarnadhita | Penggambar Shinju Arisa & Jeff Liang | PenataVidi Dayasati | Copyright 2012 | Penerbit Awareness Publication | ISBN 978-602-8194-62-4 | Cetakan 1, Nar 2012 | Skor: 4/5

Karawang, 200420 – Backstreet Boys – Downing

Thx to Titus Pradita

Originals #28

Saya bangun pagi dan terbelah antara keinginan untuk memperbaiki dunia atau menikmati dunia. Ini menyulitkanku membuat rencana hari ini.”E.B. White

Para psikolog menemukan ada dua jalan menuju keberhasilan: konformitas dan originalitas. Konformitas artinya mengikuti orang kebanyakan di jalur konvensional dan menjaga status quo. Originalitas memilih jalur yang jarang dilalui, memperjuangkan ide baru yang melawan arus, tetapi akhirnya membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Tentu saja dari judulnya kita sudah tahu, buku ini mengupas banyak sekali hal di poin kedua.

Buku yang sangat bervitamin. Untuk menjadi original ternyata justru diminta untuk lebih berpikir sederhana, ga usah muluk-muluk. “Dalam hal gaya, ikutilah arus. Dalam hal prinsip teguhlah sekukuh karang.” Banyak ide fresh di antara kita, di sekeliling kita. Saya baca buku ini akhir tahun lalu, sebagai buku penutup rangkaian #2018lazionebudybaca, iseng menghitung, saya terhenti di angka 110. Sempat pula kumau ulas, ketik panjang lebar, tapi malah awal tahun ada tragedi yang membuatku pilu dan istirahat dari banyak hal. Nah, baru sempat lagi lanjut ketik ulas di momen #30HariMenulis ini. Mendekati akhir. Kebiasaan, aturan agama, dan hukum itu sebenarnya dibuat oleh manusia dan karenanya bisa dirubah. “Mari kita jadikan tahun mendatang berarti. Terasa energi yang tak mungkin diciptakan oleh band rock. Setiap orang ada tugas penting yang harus dilaksanakan.

Ciri khas originalitas adalah menolak status qou dan mencari jalan pilihan yang lebih baik. Titik awalnya adalah keingintahuan: memikirkan secara mendalam mengapa sesuatu yang default itu ada pada mulanya. Kita terdorong mempertanyakan hal yang default saat mengalamai vuja de, kebalikan dari de javu. Déjà vu terjadi saat kita menemui sesuatu yang baru, tapi rasanya kita pernah melihatnya sebelumnya. Vuja de, kita menghadapi sesuatu yang familier tetapi kita melihatnya dengan sudut pandang baru yang membuat kita mendapatkan wawasan baru untuk masalah lama. Sudah lama para ilmuwan sosial tahu bahwa kita cenderung terlalu percaya diri saat menilai diri sendiri. Banyak orang gagal menciptakan originalitas karena mereka menghasilkan sedikit ide dan kemudian terobsesi untuk mengasahnya agar sempurna.

Ia akan mencerahkan, menginspirasi, dan sekaligus mendukung Anda. Banyak contoh dipaparkan dalam buku ini, beberapa yang sudah sangat terkenal. Contohnya sejarah Google yang dibuat Larry Page dan Sergey Brin, aplikasi paling terkenal di dunia digital ini awalnya juga terdengar biasa. “Kami hampir tak mendirikan Google, terlalu khawatir kalau berhenti dari program doctoral kami.” Kata Larry Page. Mereka orang-orang besar yang ketika merancang sejarah, juga memiliki kekhawatiran gagal sehingga mencari pijakan di bagian lain. Jadi walaupun sedang mencipta hal besar, mereka tetap melanjutkan studi, ibarat rencana cadangan masih dalam jalur. Mereka bermain aman dengan mengikuti jalur sukses konvensional. Dapatkah penemu menilai idenya sendiri secara objektif? Yakni seni memperkirakan keberhasilan ide? Poinnya adalah, jangan serta merta melepas yang ‘pasti’ kecuali yang utama sudah mapan. Pengusaha yang melindungi diri dengan memulai usaha sembari tetap bekerja kantoran jauh lebih anti risiko dan tak percaya diri.

Banyak usahawan mengambil banyak risiko-tetapi mereka biasanya gagal, bukan sukses.” Kata Malcolm Gladwell. Setiap usaha memang memiliki resiko, tapi tetap harus menghitung jalur kemungkinan. Semakin sedikit jalur jatuh, semakin bisa ditekan minim tentunya semakin besar potensi berhasilnya. Saat menghadapi situasi yang tidak disukai, mereka memperbaikinya. Dengan berinisiatif memperbaiki keadaan, hasilnya tidak banyak alasan untuk berhenti bekerja. Mereka menciptakan pekerjaan yang mereka inginkan. Jargon berbahaya yang sering kita temui adalah: “Jika ide itu memang bagus, pasti sudah ada yang mengerjakannya.” Kalau kayak gini ga akan maju, ga akan mulai-mulai. Buku ini jelas mengajak tabrak aturan! Kita mulai menyadari bahwa sebagian besar keadaan itu punya asal-usul sosial: aturan dan sistem itu diciptakan oleh orang. “Peluang menghasilkan ide berpengaruh atau sukses adalah fungsi positif dari jumlah total ide yang dihasilkan.

Cara menjadi berkuasa bukanlah dengan menentang kemapanan, tetapi pertama-tama tempatkan diri di dalamnya dan kemudian tantang dan khianati kemapanan itu. Dalam politik, banyak hal yang perlu dibuat unik. Ahli politik mengevaluasi presiden Amerika, mereka menetapkan bahwa pemimpin yang paling tak efektif adalah yang mengikuti kehendak rakyat dan hal-hal yang telah ditetapkan presiden sebelumnya. Presiden terhebat adalah yang menentang status quo dan mewujudkan perubahan di seluruh negeri. Apapun ideologi politiknya, orang akan lebih menyukai calon yang tampak ditakdirkan akan menang. Saat peluangnya turun, orang jadi kurang menyukainya. Indonesia kini dalam situasi politik, ujung Pilpres sudah kita ketahui, hasil akhirnya Pertahana melanjutkan program kerja. Berani melawan arus demi sebuah adil makmur? Seperti kata Ira Glass, “Sesuatu yang mungkin paling penting yang bisa dilakukan adalah banyak bekerja. Hasilkan banyak karya.” Jadi mari kerja kerja kerja. Bangsa besar ini… akan berhasil dan sejahtera… satu hal yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri.

Sekutu terbaik Anda adalah orang-orang dengan jejak rekam yang tangguh dan menyelesaikan masalah dengan cara yang mirip dengan cara Anda. Layaknya sebuah tuah, kalau kamu ingin tahu sifat seseorang, lihatlah kawan dekatnya. Maka kalau ingin sukses ya harus berkawan, kolaborasi, bareng orang sukses pula. Sahabat adalah seseorang yang melihat lebih banyak potensi dalam diri Anda ketimbang yang Anda lihat sendiri. Saya melihat kesuksesan biasanya tak dapat diubah mendahului yang lain, tetapi menunggu dengan sabar saat yang tepat untuk bertindak. Dan ingat, sukses itu tergantung cara pandang. Sukses satu orang jelas beda dengan sukse orang lain. Saya berhasil menyelesaikan program tulis bulan Juni 30 ulasan, jelas bagiku sukses yang mungkin bagi orang lain sepele. “Yang terpenting bukan gagasannya, tetapi eksekusinya.” Mengapa musuh bisa menjadi sekutu yang lebih baik dibanding orang yang pura-pura mejadi teman, dan mengapa nilai bersama bisa memecah-belah bukan menyatukan. “Jika Anda ingin membuat koneksi yang inovatif, Anda tak boleh mempunyai serangkaian pengalaman yang sama dengan orang lain.”

Dalam teori sukses, saya pernah dengar tiga rumus: jadilah yang pertama, atau jadilah berbeda, atau jadilah yang terbaik. Kalimat ini sudah sangat sering saya dengar di banyak diskusi, nyatanya memang harus usaha ekstra. Ketika Anda semakin menghargai prestasi, Anda akan semakin takut gagal. Alih-alih mengincar prestasi unik, dorongan kuat untuk sukses membawa kita ke arah yang dijamin sukses. Menjadi orisinal bukanlah jalur termudah untuk mengejar kebahagiaan, tetapi cara ini memberikan kebahagiaan dalam rangka pengejaran tersebut. Berdasarkan kata-kata Penulis William Deresiewicz, mereka menjadi domba-domba terbaik dunia.

Di dunia kerja, saya sebagai HR dalam wawancara karyawan keluar mencantumkan penilaian selama kerja di sini. Ternyata menurut buku ini, kurang efektif. Justru dibalik. Alih-alih meminta ide pada karyawan yang akan keluar, mulailah meminta pandangan saat pertama kali mereka masuk. Semakin ahli dan pengalaman seseorang, cara pandang mereka terhadap dunia semakin sulit dirubah. Menurut Adam, orang-orang yang baru masuk memiliki pikiran yang fresh, semangat membuncah, dan tentu saja ide yang tak lazim karena mereka belum mengalami kerja di sini! Well, benar juga ya. “Tak seorang pun yang datang ke sini membawa ide yang mereka anggap jelak.” Orang yang sering berpindah pekerjaan akan lebih cepat berhenti bekerja, tetapi ternyata tidak: peluang orang yang telah lima kali pindah kerja dalam lima tahun terakhir akan berhenti dibanding dengan orang yang bertahan di tempat kerjanya selama lima tahun tidaklah berbeda. Rumus HR dalam melawan dead wood adalah mencipta situasi. Untuk mengeluarkan orang dari zona nyaman, Anda harus menumbuhkan ketidakpuasan, rasa frustasi, atau kemarahan pada keadaan sekarang dan menjadikan sebagai kegagalan pasti. Jika Anda mendapat waktu untuk berpikir, pola umum mudah lenyap dalam detail. Saya juga terpikat oleh keamanan kedudukan mapan.

Warby Parker adalah gabungan dua nama tokoh ciptaan novelis Jack Kerouac, semangat pemberontak dimasukkan ke dalam budaya mereka, dan cara itu berhasil. Saya ga terlalu mengenal sang penemu jualan daring kaca mata ini, di buku ini ia disebut berulang kali seolah menemukan emas di tanah kosong. Seperti semua pencipta, inovator, dan agen perubahan besar, empat sekawan Warby Parker mengubah dunia karena mereka mau melakukan sesuatu yang belum jelas hasilnya. Salut atas keberanian bertindak, keberanian mengambil jalan berbeda. Seolah menebas jalur hutan perawan, membuat batu setapak menuju puncak. “Periode ditemukannya produk paling minor cenderung sama dnegan periode dihasilkannya karya besar.” Luxottica lahir di masa yang sangat pas, era internet yang sedang mewabah dan kebutuhan kaca mata yang banyak dengan pembelian garansi. Mereka tidak mampu mengubah dunia adalah karena mereka tek belajar untuk berpikir original. Mereka memusatkan energi untuk melahap pengetahuan ilmiah yang ada, tetapi tak menghasilkan pengetahuan baru.

Wabah sinetron di televisi lokal di jam utama sungguh memprihatinkan. Kita mayoritas sepakat tentunya sinetron merusak moral, membuat candu buruk bagi generasi berikutnya. Nyatanya produk itu laku. Kita tahu mematikan televisi saja tak cukup menunjukkan pada para produser sinetron bahwa rakyat siap berdiri memrotes. Tapi seberapa banyak? Masalahnya produk itu laku, dijejali iklan melimpah, dan semacam jaminan finansial sehat. Ketika kita sedang berusaha memengaruhi orang lain dan mendapati mereka tak menghormati kita, keadaan ini menciptakan siklus kekesalan yang tak berujung pangkal. Jika Anda ingin mengubah perilakunya, pakai lebih baik menyoroti manfaat perubahan atau kerugian akibat perubahan? Penerima yang marah secara acak diminta memberikan satu dari tiga respons berikut: malampiaskan, mengalihkan, atau mengontrol. Bagaimana respon Anda terhadap produk sinetron kita kawan?

Model ATM – Amati, Tiru, Modifikasi sudah jadi kewajaran di era ini. Tentu saja tak ada yang benar-benar original, dalam arti bahwa semua ide kita dipengaruhi oleh hal-hal yang pernah kita pelajari dari dunia sekitar. Kita selalu meminjam pemikiran-pemikiran, baik secara sengaja atau tidak. Kita rentan terhadap ‘kleptomnesia’ – secara tidak sengaja mengingat ide-ide orang lain sebagai ide kita sendiri. Originalitas termasuk memperkenalkan dan mengembangkan sebuah ide yang relatif tidak umum di dalam sebuah domain tertentu, dan berpotensi memperbaiki domain tersebut.

Di dunia musik, kita tahu banyak sekali genre dan tergantung sudut pandang siapa yang terbaik, siapa yang biasa. Tergantung selera, tergantung obsesi. Beethoven dikenal sebagai pengkritik karya sendiri yang baik. Sesuatu yang istimewa, tahu karyanya laik enggaknya. Jadi ingat Sherina Munaf di twitter lalu bilang, sebulan stuck ide nulis lagu, butuh tambahan waktu. Kita harus segera membangkitkan ide sendiri sebelum menyaring pendapat orang lain. Dan cara ini ternyata membantu menjelaskan mengapa akhirnya lagu berhasil rilis. “Saya dianugerahi selera musik yang kuat. Terkadang tulang saya menggigil.” Kata Darwin.

Ia menghabiskan empat puluh tahun berikutnya bekerja di sebuah penerbit demi stabilitas hidup dan menulis puisi di sela-sela waktu. Seperti komentar pendiri Polaroid, Edwin Land, “Tak seorang pun benar-benar orisinal di satu bidang, kecuali ia telah memiliki stabilitas emosi dan sosial yang berasal dari sikap yang tetap di semua bidang lainnya di luar bidang tempat ia menjadi orisinal.

Ketika kita meratapi originalitas di dunia, kita menyalahkan ketiadaan kreativitas. Untuk menjadi orisinal, orang dewasa harus lebih jarang belajar dan lebih sering tak belajar. Dan mereka menginspirasi saya agar tak terlalu mengikuti harapan menciptakan dunia yang lebih baik bagi mereka. “Keyakinan pada ide sendiri itu berbahaya, bukan hanya karena membuat kita rentan terhadap ide positif salah, tetapi juga membuat kita berhenti menghasilkan variasi yang membutuhkan untuk meraih potensi kreatif kita.”

I have a dream” King, 1963

Originals “Tabrak Aturan”, Jadilah Pemenang | By Adam Grant | Copyright 2016 | Diterjemahkan dari Originals | Terbitan Viking, an imprint of Penguin Random House LLC 375 Hudson Street, New York 10014 | Penerbit Noura | Penerjemah Mursid Wijanarko | Penyunting Aswita Fitriani | Penyelaras aksara Lian Kagura, Sheilla | Penata aksara Aniza Pujiati | Perancang sampul Artgensi | Cetakan pertama, April 2017 | 348 hlm.; 15 x 23 cm | ISBN 978-602-385-277-2 | Skor: 4/5

Untuk Allison

Karawang, 311218 – The Vure – Mint Car // 280619 – Christina Aguilera – Beautiful

Thank a lot Noura. Bless you.

#30HariMenulis #ReviewBuku #Day28 #HBDSherinaMunaf #11Juni2019

Ruang Laktasi

Kamis, 25 Agustus 2016 sore ketika bersiap pulang kerja ada email masuk dari bu Kiki, Head of HR kantor pusat. Email share mengenai aturan Pekerja perempuan yang berhak mendapat ruang laktasi. Karena tujuan utama blog ini adalah berbagi hal yang bermanfaat, walau mayoritas adalah ulasan buku, film dan bola namun kalau ada informasi yang bagus untuk di-posting akan saya lakukan. Dan setiap tulisan yang bukan ketikan saya pasti saya kasih kredit, kecuali sumber-nya ga jelas hanya akan saya sampaikan saya copas-nya dari mana.

Just info: Pekan ASI sedunia yang berlangsung di awal Agustus telah berlalu. Pekan ASI sedunia dapat mengingatkan kita semua bahwa tersedianya ruang laktasi di area kerja akan sangat membantu Pekerja perempuan terhadap kebutuhan laktasinya. Hal ini sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 83 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: “Pekerja/buruh perempuan  yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja”

Demikian untuk sekadar menjadi info kita semua. Terima kasih.

Karawang, 260816 – Sherina Munaf – Here To Stay

Bagaimana Mungkin Mereka Tahu?

Dari edisi September 2013 majalah Reader Digest Indonesia, saya ketik ulang salah satu artikel yang menarik. Ditulis oleh Alison Caporimo dengan judul ‘Bagaimana Mungkin Mereka Tahu’. Inilah Sembilan peramal berbagai teknologi canggih yang ada di masa kinii.

  1. Mark Twain (1898) meramalkan kelahiran internet

Penulis dengan gaya bahasa tajam ini meramalkan kemunculan internet satu abad sebelum internet muncul. Dalam cerita pendeknya, From The ‘London Times’ of 1904, Mark Twain mendeskripsikan teletroskop, alat yang belum diproduksi pada abad 19 dan dibuat menggunakan jaringan telepon yang luas untuk menghubungkan dunia.

2. Jules Verne (1865) meramalkan pendaratan di Bulan

Novel Jules Verne, From Earth to the Moon and Around the Moon meramalkan apa yang akan terjadi. Novel itu menampilkan pesawat luar angkasa bernama Colombiad yang diluncurkan di sebuah area peluncuran di Florida dan membawa tiga astronaut ke luar angkasa. Setelah menyelesaikan perjalanan yang menakjubkan ke Bulan, pesawat itu mendarat di Samudra Pasifik. Terdengar familier? Penggambaran itu hampir sama dengan misi pertama AS ke Bulan, Appolo 8 yang terjadi lebih 100 tahun kemudian pada tahun 1968. Yang menarik, NASA menamakan modul komando Appolo 11 sebagai Colombia, terinspirasi dari pesawat fiksi karangan Jules Verne yang terkenal.

3. Ray Bradbury (1953) meramalkan layar datar

Dalam novelnya Fahrenheit 451, ahli fisika ilmiah ini menuliskan bahwa para anggota komunitas futuristiknya terobsesi dengan televisi besar berlayar datar (yang baru muncul di pasaran pada 1997). “berapa lama kira-kira kita harus menabung untuk menjebol tembok dan menggantinya dengan tv sebesar dinding? Harganya hanya dua ribu Dollar,” kata tokoh Mildred kepada suaminya. Untung saja Ray juga tak terlalu meleset dalam menebak kisaran harga TV itu.

4. Star Trek (1966) meramalkan Bluetooth

Para awak pesawat luar angkasa Enterprise adalah yang pertama menggunakan perangkat semacam Bluetooth, alat komunikasi hands-free yang baru diciptakan pada tahun 1994, dan membuka jalan bagi kemunculan ponsel. Untung para awak pesawat tersebut terbebas dari biaya roaming.

5. Francis Ford Coppola (1991) meramalkan YouTube

Dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter Hearts of Darkness: A Filmmaker’s Apocalypse. Sang sutradara berkata, “Tiba-tiba suatu hari nanti seorang anak kecil dari Ohio akan menjadi Mozart yang baru dan membuat film bagus dengan menggunakan kamera kecil milik ayahnya. Seluruh profesionalisme tentang film akan hancur, selamanya, dan karyanya menjadi tempat bentuk seni yang baru,” YouTube diperkenalkan 14 tahun kemudian.

6. The Simpsons (1995) meramalkan tren pemprosesan makanan

Penjualan makanan dari kedelai meningkat lima kali lipat antara 1996 dan 2011. Tetapi siapa sangka popularitas makanan itu berawal pada 1995? Pada musim keenam serial kartun The Simpson, episode berjudul, “Lisa’s Wedding” meloncat jauh ke masa depan, ke tahun 2010 di mana setiap rumah dilengkapi dengan satelit, permainan video yang dikendalikan dengan gerakan dan setumpuk camilan dari kedelai.

7. James Berry (1968) meramalkan belanja online

Penulis fiksi ilmiah ini mendiskripsikan belanja dari rumah dengan sekali klik dalam Mechanix Illustrated edisi November. “Daripada berdesak-desakan di tengah keramaian, para pembeli bisa melihat secara daring (online) barang-barang dari toko mana pun.” Katanya meramalkan tren konsumen yang sudah dimulai sejak 1995 hingga saat ini.

8. Total Recall (1990) meramalkan full-body scanner

Transporting security administration merekam berita utama pada 2010 tentang kontroversi penggunaan full-body scanner di sejumlah bandara, perangkat yang anehnya mirip alat yang mampu melihat menembus kulit Arnold Scwarzenegger dalam film futuristik ini.

9. John Elfreth Watkins (1900)

“Ramalan ini akan tampak aneh, bahkan mustahil,” kata insinyur teknik sipil, John Elfreth Watkins menegaskan dalam “What May Happen in the Nest Hundred Years” artikel dalam Ladies’ Home Journal edisi Desember 1900. Yang tak diketahui, prediksinya itu sama sekali tak aneh atau msutahil. Malah, kebanyakan dari ramalan itu menjadi kenyataan.

  • Televisi. John berkata, “Manusia akan melihat seluruh dunia. Bernagai jenis orang akan dibawa dalam satu fokus kamera yang dihubungkan secara elektronik dengan banyak layar di ujung sirkuitnya, terhubung dalam jarak ribuan Kilometer.” TV muncul pertama pada tahun 1927
  • Fotografi Warna Digital. John Berkata, “Foto bisa dikirimkan tanpa batasan jarak. Jika ada pertempuran di Cina ratusan tahun lalu, dokumentasi peristiwa menarik itu akan diterbitkan di berbagai koran satu jam kemudian. Semua foto akan diproduksi ulang dengan warna alami.” Foto warna muncul pertama pada tahun 1957
  • Kereta Cepat. John berkata, “Kereta akan bergerak dengan kecepatan 3,2 km per menit. Kereta cepat melesat 241 km per jam.” Kereta Cepat muncul pertama pada tahun 1960-an
  • Tank Militer. John berkata, “Kendaraan pertahanan besar akan beraksi di tempat terbuka dengan kecepatan kereta ekspress yang ada saat ini.” Tank pertama muncul pada tahun 1916
  • Makanan Kemasan. John berkata, “Makanan siap saji akan banyak dibeli dari toko yang sama seperti toko roti kita hari ini.” Muncul pertama tahun 1945

Dibacakan oleh LBP. Di Briefing pagi motivasi dan Inspirasi NICI

Karawang, 271015 – HR Room

Kekuatan Sedekah

image

Selamat hari santri, 22 Oktober 2015. Berhubung temanya tentang agama yang kita sharing ini tentang pengalaman Ustadz Yusuf Mansur yang sering bercerita kekuatan sedekah. Kisah nyata yang diceritakan oleh Ustadz Yusuf Mansur di Kampus UI beberapa bulan lalu. Dengan gaya khas beliau bercerita :

“Ada kawan saya yang pengen banget anaknya jadi ‘Pengusaha Tambang’. Lantas sejak anak itu masuk SMA, kawan saya ini udah giatin ibadah.

  • Tahajud oke
  • Dzikir oke
  • Wirit oke
  • Sedekah pun oke juga…

Beliau pengen anaknya bisa kuliah di ITS atau ITB, jadi ‘Ahli Tambang’. Hingga pada saat anak ini kelas 12 (SMU kelas 3), Bapaknya jual motor satu-satunya yang beliau miliki untuk disedekahkan, berharap Rahmat dan kelancaran dari Allah untuk tes anaknya.

Anaknya ikut seleksi SBMPTN ambil di ITB dan ITS, ambil mandiri juga. Ambil jurusannya gak jauh-jauh dari ‘Pertambangan & Metalurgi’ sebab udah jadi cita-citanya dari dulu. Singkat cerita, ini anak kagak lolos SBMPTN. Masih lega sebab masih ada cadangan yang lewat mandiri.

Mandiri ITB pun gak lolos. Si bapak bingung “kok Allah gak ngabulin impiannya sih?” Dia kepengen anaknya jadi ‘Ahli Tambang’ biar punya manfaat buat umat di kemudian hari. Bapaknya pun sudah kehabisan biaya untuk ikut test dan bimbel karena untuk ini dan itu pasti perlu banyak biaya. Akhirnya pasrah, si anak memutuskan untuk kerja. Ga jadi tukang tambang tapi ‘Jadi Supir Pribadi’. Jauh sekali dari yang diharapkan Bapaknya. Si anak Tawakkal kepada Allah. Pasrah sepasrah-pasrahnya sama Allah. Sambil yakin “Pasti Allah baek ama gue, ini semua pasti ada Hikmahnya ”.

Nah… Kebetulan si anak ini jadi ‘Supir Bos Besi’ di Surabaya. Tiap hari ini anak anterin bos-nya ke tempat-tempat pengumpul ‘Besi Bekas’ di daerah Jawa. Dari Banten sampe ke Jatim udah di datengin semua buat ketemu klien. Si Bos ngajarin ini anak :
» gimana memilih besi yang Bagus,
» dimana beli besi bagus,
» dan kemana harus dijual.

Singkat cerita…
2 tahun sudah ini anak kerja jadi ‘Supir si Boss Besi’. Si Boss Besi gak punya anak lelaki, akhirnya si boss putuskan dgn istrinya: “Bu, anak ini amanah, cukup cerdas, biar dia aja yg pegang usaha kita, jadi kita tinggal ngawasin dia aja!”. 

Hati anak ini bergetar. Betapa Allah mengabulkan permintaan ayahnya. Ia sekarang jadi ‘Pengusaha Tambang Besi! Subhanallah. Bahkan ketika temen-temennya yang lolos di pertambangan ITS dan ITB masih kuliah, dia yang kemarin gak lolos ‘Udah Jadi Pengusaha’.

Lucunya. Ketika si anak ini meng-interview calon karyawannya lalu melihat CV, ternyata si calon karyawan ini lulusan ITB yang seangkatan dengannya, gumamnya dalam hati: “ehmmm saingan gue dulu nih.”. 

Yang lolos masih jadi karyawan tapi yang ga lolos malah jadi bos. Herankan? Ga usah heran! Inilah cara Allah yang kita tidak dapat bocorannya saat itu. Ente bisa punya mimpi jadi dokter. Lalu Allah beri ente penghalang menuju mimpi itu, tapi kalo ente jernih memandang Allah, maka :
~~~~~~~~~~~~~~~~~
‘Kegagalan’
bukanlah Penghalang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Itu justru jalan tol ente semua menuju kesuksesan yang telah Allah rencanakan. Yusuf Mansur 3 kali ditolak di IAIN Jakarta (sekarang UIN), berkali-kali ditolak di UI, tapi sekarang. Alhamdulillah. Yusuf Mansur diundang jadi tamu kehormatan di UI. Yang waktu itu lolos? Belum tentu.

Yuk terus doakan anak-anak kita. Semoga memotivasi kita semua. Semangat menginspirasi!” Insya Allah jika semua yang kita kehendaki  terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS

Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR Seorang yang dekat dengan ALLAH, bukan berarti tidak ada air mata. Seorang yang TAAT pada ALLAH, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN. Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa-masa SULIT Biarlah ALLAH SWT yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena ALLAH TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK. Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN. Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN. Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN. Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN. Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kamu tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN

Tetap Semangat. Tetap Sabar. Tetap Tersenyum. Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN. ALLAH SWT menaruhmu di “tempatmu”  yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN.” Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA.

Dibacakan Oleh: Widigdo
Pada Kamis, 12 Oktober 2015
Di Briefing Inspirasi dan Motivasi NICI

Berfikir Sederhana

image

Kisah I

Pada suatu hari, seorang pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa bahwa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Sang pemilik apartemen mengundang sejumlah pakar untuk memecahkan masalah tersebut.

Pakar I menyarankan agar menambah sejumlah lift, sedangkan Pakar II meminta pemilik untuk mengganti lift dengan yang lebih cepat dengan asumsi bahwa semakin cepat lift, orang yang terlayani akan banyak. Kedua saran tersebut tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Namun, Pakar III hanya menyarankan satu hal bahwa inti dari komplain pelanggan adalah mereka merasa menunggu terlalu lama. Maka disarankan kepada sang pemilik apartemen untuk menginvestasikan sebuah kaca cermin yang cukup besar di depan lift, supaya perhatian para pelanggan teralihkan dari pekerjaan “menunggu”, dengan harapan akan beraktivitas di depan cermin sehingga mereka merasa “tidak menunggu lift”. Dan ternyata… ide tersebut berhasil.

Kisah II
Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa mereka menemukan bahwa ternyata pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol karena tinta pulpen tersebut tidak akan mengalir ke mata pena.

Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu lebih dari satu dekade dan biaya sebanyak 12 juta dolar, untuk mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan ekstrim seperti gravitasi nol, terbalik dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal, dan dalam derajat temperatur, mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat celcius.

Dan apakah yang dilakukan para kosmonot Rusia? Mereka hanya menggunakan pensil! Sebuah pemikiran yang mudah dan murah meriah untuk memecahkan sebuah masalah yang dianggap rumit dan sulit.

Kisah III

Di salah satu perusahaan kosmetik, suatu saat mendapat keluhan dari seorang pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli sabun yang ternyata kosong. Dengan segera, para pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas memindahkan semua kotak sabun yang telah di pak ke depatermen pengiriman.

Manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut dan dengan segera para teknisi bekerja keras untuk membuat mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh 2 orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut. Kedua orang tersebut ditugaskan untuk memastikan bahwa kotak sabun yang lewat tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dengan cepat, dan biaya yang dikeluarkan pun tidaklah sedikit.
Akan tetapi, pada saat yang sama ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama. Dia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit. Dia muncul dengan solusi yang berbeda. Hanya dengan membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Kemudian kipas itu dinyalakan, sehingga meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan.

Sepertinya hal-hal diatas dianggap sebagai sesuatu yang mustahil, akan tetapi ternyata justru hal-hal kecil yang berangkat dari pemikiran sederhana itu menghasilkan sebuah pekerjaan yang optimal. Jadi mari berkreasi dengan berpikir sederhana namun efeknya luar biasa.

Bagi anda yg lagi berjuang ‘menjemput’ kemuliaan, sangat mungkin solusinya sangat sederhana, hanya selama ini ‘tertutup’ idealis & ‘mimpi-mimpi’

Dibacakan di Briefing Inspirasi dan Motivasi NICI
Oleh: Widy Satiti
Karawang, 201015

Kind Word Great Mother

image

————-
Suatu hari seorang anak laki-laki pulang sekolah memberikan sepucuk surat tertutup kepada mamanya dari Kepala Sekolah.

Anak: “Mama, Kepala Sekolah memberi surat ini kepada saya, dengan pesan agar tidak membuka dan hanya mama yg boleh buka atau membacanya.”

Sang mama membuka dan membaca surat dimaksud dengan airmata berlinang. Namun dengan bijak selesai membaca sang mama membacakan untuk anaknya: “Anak kamu terlalu Jenius. Sekolah ini terlalu sederhana. Tidak cukup guru yang baik dan hebat di Sekolah kami untuk melatih dia ajari dan latih sendiri anak Anda secara langsung.”

Tahun demi tahun berlalu. Sang anak terus tumbuh dan berkembang. Seiring waktu, sang Mama sudah meninggal. Suatu ketika, anak laki-laki yang sudah dewasa itu, menemukan kembali surat yang dulu dibacakan sang Mama kepadanya. Diambilnya surat dari dalam laci meja Mamanya. Diapun membuka dan membaca surat itu dengan tangan bergetar. Berbeda dengan apa yang didengar dari Mamanya saat dia masih Kecil dulu: “Anak kamu punya masalah kejiwaan. Kami tidak mengizinkan lagi dia dating ke sekolah ini selamanya”.

Anak itu, adalah Sang penemu hebat sepanjang masa. Dialah Thomas Alva Edison. Dia Menangis berjam-Jam usai membaca surat itu, lalu menulis dalam buku hariannya: “Thomas Alva Edison, adalah anak gila. Hanya oleh karena seorang pahlawan, karena Mama, saya diubahnya menjadi Sang Jenius sepanjang masa”.

Pesan Moral :

(1) Sejarah membuktikan tentang kesaktian, kehebatan dan peranan/pengaruh seorang Ibu/Mama terhadap anak

(2) Sejarah juga membuktikan kesaktian dari sebuah kata atau ucapan terhadap psikologi dan mental anak-anak.

(3) Perkataan yang buruk sangat ampuh merusak moral dan mental seseorang.

(4) Perkataan yang baik dapat memotivasi dan menginspirasi (merubah) seseorang untuk Menjadi yang terbaik, apalagi oleh Ibu yang tulus, penuh kasih dan bertangan dingin mengelola keluarga.

Dari briefing pagi motivasi dan inspirasi NICI – Karawang.
Dibacakan di ruang Intergrity oleh: Widy Satiti
Pada Jumat, 16 Oktober 2015

S + EFT – Spiritual Emotion Freedom Technique

Featured image

Briefing pagi motivasi inspirasi NICI pada Jumat, 2 Oktober 2015 agak beda. Diisi oleh pak Endang Rahmat selaku factory manager, selama satu jam kita diajari tentang EFT. Sebuah terapi yang bagus untuk dibagi. Apa itu EFT? Singkatan dari Emotion Freedom Technique namun kita tambah dengan ‘S’ di depan untuk kata spiritual. Metode ini bisa digunakan untuk menghadapi ketakutan atau menghilangkan hal negatif yang ada di dalam diri kita. Ini menjadi sangat penting karena selain secara ilmiah, doa terbukti menjadi kekuatan menghadapi hari esok.
Ada dua versi dalam melakukan SEFT. Yang pertama adalah versi lengkap terdiri dari 18 titik, dan yang kedua adalah versi ringkas (short-cut) terdiri atas 9 titik. Keduanya terdiri dari 3 langkah sederhana, perbedaannya hanya pada langkah ketiga (the Tapping). Versi lengkap maupun versi ringkas SEFT terdiri dari 3 tahap yaitu: The Set-Up, The Tune-in dan The Tapping.
1. The Set-Up
“The Set-Up” bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir “psychological reversal” atau “perlawanan psikologis” (biasanya berupa pikiran negatif spontan atau keyakinan bahwa sadar negatif).
Contoh Psychological Reversal ini diantaranya:
· Saya tidak bisa mencapai impian saya
· Saya tidak dapat bicara di depan publik dengan percaya diri
· Saya adalah korban pelecehan seksual yang malang
· Saya tidak bisa menghindari rasa bersalah yang terus menghantui hidup saya
· Saya marah dan kecewa pada istri/suami saya karena dia tidak seperti yang saya harapkan
· Saya kesal dengan anak-anak, karena mereka susah diatur
· Saya tidak bisa melepaskan diri dari kecanduan rokok
· Saya tidak termotivasi untuk belajar, saya pemalas
· Saya tidak mungkin bisa memenangkan pertandingan ini
· Saya menyerah, saya tidak mampu melakukannya.
· Saya… Saya… Saya…
Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi, maka berdo’a dengan khusyu’, ikhlas dan pasrah: “Yaa Allah, meskipun saya _______ (keluhan anda), saya ikhlas, saya pasrah pada-Mu sepenuhnya”
Inilah obatnya: kata-kata di atas disebut The Set-Up Words, yaitu beberapa kata yang perlu anda ucapkan dengan penuh perasaan untuk menetralisir psychological reversal (keyakinan dan pikiran negatif). Dalam bahasa religius, the set-up words adalah “doa kepasrahan” kita pada Allah SWT. Bahwa apapun masalah dan rasa sakit yang kita alami saat ini, kita ikhlas menerimanya dan kita pasrahkan kesembuhan nya pada Allah SWT.
“The Set-Up” sebenarnya terdiri dari 2 aktivitas, yang pertama adalah mengucapkan kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyu’, ikhlas dan pasrah sebanyak tiga kali. Dan yang kedua adalah sambil mengucapkan dengan penuh perasaan, kita menekan dada kita , tepatnya di bagian “Sore Spot” (titik nyeri = daerah di sekitar dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari di bagian “Karate Chop”.
Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil mengucapkan kalimat Set-Up seperti di atas, kita melanjutkan dengan langkah kedua, “the Tune-In”.
2. The Tune-In
Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita ke tempat rasa sakit dan sambil terus melakukan dua hal tersebut, hati dan mulut kita mengatakan, “saya ikhlas, saya pasrah… yaa Allah..”
Untuk masalah emosi, kita melakukan “Tune-In” dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb.) hati dan mulut kita mengatakan, Yaa Allah.. saya ikhlas…. Saya pasrah…
Bersamaan dengan Tune-In ini kita melakukan langkah ke 3 (Tapping). Pada proses inilah (Tune-In yang dibarengi tapping) kita menetralisir emosi negatif atau rasa sakit fisik.
3. The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In. titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali.
Berikut adalah titik-titik tersebut (lihat gambar):
Cr = Crown,Pada titik dibagian atas kepala
EB = Eye Brow,Pada titik permulaan alis mata
SE = Side of the Eye Di atas tulang disamping mata
UE = Under the Eye 2 cm dibawah kelopak mata
UN = Under the Nose,Tepat dibawah hidung
Ch = Chin,Di antara dagu dan bagian bawah bibir
CB = Collar Bone,Di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama
UA = Under the Arm,Di bawah ketiak sejajar dengan putting susu (pria) atau tepat di bagian tengah tali bra (wanita)
BN = Bellow Nipple2,5 cm di bawah putting susu (pria) atau di perbatasan antara tulang dada dan bagian bahwa payudara
IH = Inside of Hand,Di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan
OH = Outside of Hand,Di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan
Th = Thumb, Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku
IF = Index Finger,Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku (dibagian yang menghadap ibu jari)
MF = Middle Finger, Jari tengah samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari)
RF = Ring Finger,Jari manis di samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari)
BF = Baby Finger, Di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari)
KC = Karate Chop,Di samping telapak tangan, bagian yang kita gunakan untuk mematahkan balok saat karate
GS = Gamut Spot,Di bagian antara perpanjangan tulang jari manis dan tulang jari kelingking

Karawang, 061015 – HR NICI room. Sebagian tulisan saya ambil dari sini: http://rumahtherapysyafakallah.blogspot.co.id/2009/05/apa-itu-seft-spiritual-emotional.html

Priority: Focus!

Di NICI ada tujuh nilai yang jadi panutan, nilai nomor dua adalah priority atau prioritas. Apa itu prioritas? Ada yang bilang urgensi, ada yang bilang timeline, ada yang bilang bobot kerja. untuk mencapai target kerja kita harus bisa memilah dan memilih mana yang perlu didahulukan mana yang harus segera diselesaikan. Untuk itu kita butuh fokus. Menurut penuturan pak Endang Rahmat (FM – factory manager) yang disampaikan di briefing motivasi dan inspirasi hari ini (22/9) ada enam poin yang bisa menghilangkan fokus kita. Maka harus sejauh mungkin dihindarkan.

  1. Pikiran Negarif

Di era global dimana informasi dengan mudahnya kita dapat, saring berita harus kita lakukan. Apalagi saat ini berita di televisi begitu absurb-nya. Isinya lebih banyak negatifnya. Acara tv yang ditonton hanya tiga: sepak bola, film dan pengajian. Saring yang bagus, acara tv semua sampah. Kalau saya diminta jawab, ada tiga yang masih saya nantikan di tv: pertama sepak bola, terutama sekali Lazio (yang sayangnya Serie A sudah tak ada live lokal), kedua film khusus film sekali kelar, ga berseri (kecuali Dragon Ball yang kini jam tayangnya sudah ga bersahabat) dan ketiga musik luar, yang sayangnya sudah tak seperti era MTV lagi. Susah dapat update musik luar, yang ada malah dangdut geje dan pop alay.

2. Pembenaran

Ada banyak informasi yang memungkinkan masuk ke kita. Jangan asal iya, jangan asal share, jangan asal setuju. Veronica Roth dalam bukunya Insurgent (seri kedua Divergent) pernah bilang lewat karakter Marcus, “saat semua informasi dipercayakan kepadamu, kau harus memutuskan berapa banyak yang perlu diketahui orang-orang.” Itu kalimat yang disampaikan Marcus kepada Beatrice dan Christina saat di markas Amity di adegan menuju klimak cerita. Pembenaran di sini adalah pastikan itu bukan hoax, info sesat atau sesuatu yang diperlukan tidaknya untuk diketahui orang lain.

3. Mengeluh

Ini. Ini poin yang penting dalam hidup. Mengeluh adalah tindakan pecundang. Jangan mengeluhkan pekerjaan yang dibebankan ke kita. Semakin banyak dan berat berarti semakin dipercaya kita. Jangan mengeluh, hadapi dengan senyuman. Beberapa hari lalu saya kalah dalam lomba LBBK (lelang buku bayar karya) romance dimana ada 13 cerpen yang masuk, lalu disaring 3 pemenang. Seluruh cerpen di-email kepada peserta untuk dibaca sembari menunggu informasi juara. Setelah saya baca semua, 13 cerpen-nya biasa sekali – kalau ga mau dibilang jelek – jadi saya langsung optimis menang. Namun ketika hari H pengumuman, nama saya ada di nomor 3 dari bawah. Mengeluh? Ga! Mungkin kelas selera panitia beda, saya ga suka happy ending, tak suka cerita menye-menye atau cinta monyet omong kosong jadinya cerpen-ku sad ending dengan konflik tak khas remaja. Kalah dan saya tak mengeluhkannya.

4. Keluhan Dari Luar / Komplain

Beberapa komentar, terutama komentar minor terkadang membuat kita hilang konsentrasi. Media sosial apalagi, itu dunia liar. Setiap apa yang kita sampaikan jelas akan membuat komentar bercabang. Ga akan semuanya satu suara, ga akan semuanya menanggapi dengan positif. Ga akan bisa memuaskan semua pihak. Keluhan dari luar apapun itu, harus membangun untuk kebaikan di masa depan. Kalau ga siap untuk itu, mending kembali focus ke dalam.

5. Sosialisasi Yang Tidak Produktif

Dalam bermasyarakat kita memang dituntut untuk membaur dengan sekitar. Namun banyak waktu terbuang sia-sia kalau tak efektif. Apa yang kita dapat saat ngumpul di pos ronda? Wejangan ala Mario Teguh? Kajian religi Ust Yusuf Mansyur? Tentu saja tidak. Paling nge-gosip tentang pak RT, pak RW, pak lurah yang mungkin tidak kita kenal. Paling ngomongin tetangga, bicarakan keburukan saudara, mencela pimpinan negara, dst dst. Hubungan sosial yang tak produktif harus dihindarkan. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup.

7. Memimpikan Sesuatu Yang Sulit Terwujud

Mimpi tinggi boleh saja, namun harus realistis. Memimpikan sesuatu yang sulit terwujud bisa menggangu pikiran. Canangkan apa yang akan kalian lakukan keesokan harinya dengan urutan yang paling mungkin terjadi, jangan merencana yang ga jelas. Ga mungkin kan besok jam 07:01 makan pizza di Roma, berdoa khusuk di New Delhi jam 07:02, dan merasakan terik pagi di Bali jam 07:03. Kecuali teknologi Doraemon sudah ditemukan.

Prioritas apa yang harus kita kerjakan sangat penting. Ibaratnya seperti sebuah bak yang akan kita masukkan barang-barang. Ada air, pasir, batu, kerikil. Bak tersebut bisa menampung semuanya kalau kita bisa memilah dengan benar urutannya. Dan akan amburadul kalau salah dalam memilih prioritas. Mari nge-teh!

Karawang, 220915 – HR NICI room