Well, ditengah gempuran Sidney Sheldon yang kini memasuki buku keempat dan lima buku baru bulan ini baru selesai datu buku, saya kembali membeli buku baru. Tak tanggung-tanggung, 13! Terlihat seperti angka sialan, tapi yasu dahlah. Seperti yang sudah saya bilang, saya adalah pembaca segala. Di rak saya ada buku Budha, Injil, kumpulan Hadist sampai ratusan kisah fiksi, novel mendominasi. Kenapa saya membeli 13 buku baru sementara ada antrian panjang baca? Jawabnya ada dua. Pertama bulan ini ada rejeki lebih yang memungkinkan untuk menambah koleksi buku. Walau ditengah cekikan cicilan rumah dan mobil, Alhamdulillah kalau disyukuri selalu saja ada jalan buat beli buku. Kedua saat main FB ada teman lama, Ari (TB Rindang) dari Klaten yang sedang menawarkan promo bundel buku 100.000. kebetulan ada buku incaran, jadinya sekalian saja ditumpuk.
#1. Relentless – Tak Kenal Ampun (Dean Koontz)
Ini adalah alasan utama kenapa saya ambil buntelan itu. Pengalaman pertama saya dengan Dean Koontz berujung ketakjuban dalam Intensity. Membaca back-covernya sepintas jelas ini akan semenarik yang pertama. Tak akan jauh dari kekejaman penuh darah, pembunuhan berencana dan adu cerdik antar tokoh. Pasti secepatnya ingin kulahap.
#2. A Werewolf Boy (Kim Mi Ri)
Tak banyak cerita dari Korea yang saya ikuti. Berdasarkan film drama sukses (di sana) apakah benar Cinta adalah bahasa pertama yang dikenalnya? Kenapa saya kurang minat produk Korea, pertama kendala Bahasa. Sekalipun ada subtitle dan sesekali dubbing, kurasa tak senikmat mendengar English yang sedikit banyak dikenal telinga. Satu lagi, nama-nama karakternya yang mirip atau susah diucapkan apalagi dihafal. Apakah senorak Twilight?!
#3. Me Versus High Heels (Maria Ardelia)
Ya, saya menonton filmnya di bioskop 10, 9, 8, 7 tahun lalu? Mungkin akan jadi salah satu kenangan yang mudah terlupa saat menontonnya karena cerita yang sangat biasa. Sayangnya sampai sekarang masih ingat. Kisahnya klise tentang cewek tomboy yang jatuh hati dengan cowok keren (kalian tahu kan arti keren masa kini dimata remaja?) lalu mencoba segala hal bisa memikatnya. Namun rasanya perlu dicoba versi cetak seberapa lebai penuturannya. Ehem.. bukan karena filmnya yang biasa sih kenapa tak langsung lupa. Ya karena teman nontonnya yang tak biasa.
#4. Dan Surga Pun Tersenyum (Satria Nova dkk)
Kisah ketulusan dan rasa syukur wong cilik. Dari sinopsis back-cover sepertinya menarik tentang lika-liku laki-laki rakyat biasa dalam menghadapi kehidupan. Dari Penulis Permata Dalam Lumpur yang tak saya tahu. Sejauh ini belum ada terbitan Noura yang mengecewakanku, semoga ini juga.
#5. Bacalah Surat Al-Waaqi’ah Maka Engkau akan Kaya! (Muhammad Makhdlori)
Inilah kandidat terkuat buku yang tak selesai kubaca dari daftar ini. Dari judulnya sendiri terdengar bombastis walau tak dipungkiri bisa terjadi. Judul sudah memberitahunya jadi apalagi yang mau dijelaskan? Kuncinya adalah segera letakkan buku dan lakukan sekarang. Sisanya biar alam yang menyelesaikan. Ingin kaya, kerja kerja kerja!
#6. Diary Playgirl Kambuhan (Joshua Riwu Kaho)
Pernah dengar namanya? Tidak? Saya juga. Saya tak anti-teenlit karena pernah dibuat terpesona juga kisah anak sekolah yang bagus. Tapi saya tak akan berharap banyak akan buku ini. Dari judulnya saja sudah pesimis. Namun sepertinya cocok nih dibuat sebagai buku pembuka dari daftar ini.
#7. Sentuh Dia Di Titik Nikmatnya (Dr. Ali Isma’il Abdurahman)
Kandidat terkuat kedua yang tak kan selesai dilahap. Membangun hubungan seks suami istri yang indah dan harmonis. Yah, kita semua tahu di mana titk yang dimaksud. Jadi apa menariknya membaca buku semacam ini? Dan lagi, saya tak tertarik pelajaran anatomi.
#8. Mission Pocongible (Andhika Wandana)
Wah saya selalu ilfil kisah plesetan. Ada beberapa yang pernah saya baca tak ada yang bagus. Sepertinya ini juga akan sama. Buku semacam ini memang cepat kelahap karena bobot isinya yang ringan dan sambil lalu. Ya ya ya…
#9. Russell Troy The Monster’s Ring – Cincin Monster (Bruce Coville)
Akan jadi buku pertama kisah ‘A Magic Shop Book’ yang akan saya baca. Back-cover-nya terdengar seru ala Goosebump. Ketika Russell Troy membeli sebuah cincin si penjual bilang itu bisa mengubah orang menjadi mosnter. Merasa kalau itu hanyalah bohong, dia mencobanya. Tapi, Russell tidak membaca petunjuknya dengan cermat!
#10. The Day I Die – Suatu Hari Ketika Aku Mati (Fannie Flagg)
Saya tahu buku ini 4 atau 5 tahun yang lalu. Sempat ditimang-timang nyaris saja masuk ke keranjang beli andai saja budget saat itu mencukupi. Ternyata kalau memang jodoh tak kemana, karena sekarang saya mendapatkannya dengan harga jauh lebih murah. Semoga seru.
#11. Kuntilanak Pondok Indah (Lovanisa)
Setiap saya lihat buku horror semacam ini saya selalu ingat teman seangkatan dari KCB (Keluarga Cendol Bekasi) Ari Keling. Saat pertama bertemu dengannya dia belum punya karya satu-pun. Kini bukunya ada banyak yang nyaris semuanya horror. Embel-embelnya sih keren, “Awas Mencekam”. Oke mari kita lihat.
#12. All Through The Night – Sepanjang Malam (Mary Higgins Clark)
#1 bestseller international bukanlah jaminan kualitas. Namun sepertinya ini akan menyenangkan, akan jadi pengalaman pertama saya dengan Mary Higgins. Petualangan menjelang Natal. Oke, kalau ini bisa memuaskanku akan saya buru buku Mary Higgins yang lain.
#13. Saga No Gabai Bachan – Nenek Hebat Dari Saga (Yoshichi Shimada)
Daripada Korea saya lebih memilih Jepang. Ini bisa jadi pertempuran yang pas dengan A Werewolf Boy. Dulu pernah belajar bahasa Jepang walau bisa dasarnya saja (apa kabar Hiragana? Apa kabar Katakana?). Pernah kerja di Perusahaan milik Jepang walau sekedar lewat jadi buruh. Dan asal tahu saja, Dragon Ball asalnya dari Jepang. Sepertinya saya akan sangat berharap pada sang Nenek untuk menyeimbangkan kualitas daftar ini.
Karawang, 031115 – Cinta Yang Dungu dan Hantu-Hantu