April 2024 Baca

“Ada lebih banyak kehidupan daripada di pohon ini. Ketika kau memulai, sisanya akan mengikuti.”

April berlalu dengan gegap gempita Lebaran. Disajikan dengan kepadatan waktu kumpul keluarga dan hilir mudik ke Solo. Yang namanya bahagia, waktu terasa lambat. Senang bisa kumpul sama keluarga, maka kegiatan membaca buku menjadi opsi ke sekian ketika bercengkerama keluarga. Satu buku yang terdengar hebat dan saat dibaca betul-betul hebat, adalah Annemarie Schimmel. Idola lama yang tetap menyala.

1. Tiya by Samarpan

Mendayu-dayu penuh petuah. Melimpah ruah, sampai membuat mual. Dasar cerita begitu lemah sehingga, hikmah cerita yang sejatinya harusnya jadi tambahan buku malah jadi landasan untuk jadi tulang punggung. Ini salah, dan tak terlalu berkesan. Dengan label the Alchemist-nya India, apa yang disampaikan memang mirip. Dalam artian, hikamh cerita dan kutipan-kutipan bijak lebih menonjol ketimbang inti cerita. Dan itu salah. Kaau The Alchemist tentang syukur dengan pemburuan harta karun sebagai cerita, di Tiya temanya juga syukur dengan pencarian makna hidup sebagai bekingnya. Sama-sama menawarkan cerita pengembaraan, berpetualang keluar dari rutinitas, yang didapat adalah tekanan hidup, kerasnya kehidupan. Dengan berpulang, orang-orang sekitarlah yang patut disyukuri. So, remaja atau seekor burung, sama saja. Ini tak lebih dari cerita lemah dengan nasehat membuncah.
“Mengapa kau ingin terbang dari rasa aman menuju ke keadaan yang tak aman?”

2. dan Muhammad Utusan Allah by Annemarie Schimmel

Buku ketiga Annemarie Schimmel yang kubaca setelah Dunia Mistik Islam yang keren banget itu, dan Nama-nama Islam yang standar. Ini jelas sebuah biografi yang meletup indah. Dilihat dari sisi penulis tasawuf, sehingga Nabi SAW jadi terlihat makin keren dengan segala mukjizatnya.

3. Lain Waktu by Hilmi Abedillah

Buruk. Ini yang saya maksudkan, buku ngadik-ngadik, kebanyakan gaya, inginnya besar dengan menyebut orang-orang besar, ceritanya bah. Payah sekali. Maksudnya bagus, menghadirkan khazanah sastra dengan menyebut banyak tokoh dunia, disatukan, diabsurdkan, tapi apa daya tak sampai. Lemah segala-galanya. Perpaduan tokoh asing dan lokal sungguh buruk jadinya, lintas generasi lintas waktu, menembus apapun yang bisa diketik tangan seolah ngasal. Bayangkan saja semua tokoh ini diaduk-aduk: Columbus, Srikandi, Bill Gates, Nawangwulan, Marco Polo, Margaret, Gil D. Roger, Sisilia, Elizabeth, Siti Hajar, Varco da Gama, Margono, Geronimo, Kenshin, Pak Dhe dan Bu Dhe, dst. Nama-nama tenar lintas generasi disatukan? Hadeh…
“Aku benar-benar telah jatuh, Srikandi. Sepasang mataku tidak lagi melihat.” / “Seperti cinta itu buta?”

4. Muhammad Ali: Biografi by Thomas Hauser

Kita semua tahu betapa hebat Muhammad Ali, the Greatest. Sudah sangat banyak tulisan tentang petinju yang pernah menolak panggilan wajib militer perang ke Vietnam ini sehingga gelar juaranya dicopot, dan ia dipenjara, izin tandingnya dicekal. Lantas dunia mencatat kehebatannya. Buku ini dapat. diambil dari banyak sumber, Thomas Hauser sendiri adalah seorang wartawan sekaligus sahabatnya sehingga terasa dekat. Banyak saksi hidup, dan ini bisa jadi artefak perjalanan Ali. Salut! Ada bagian yang tebal isinya kutipan Ali atau orang-orang yang bersentuhan.

5. Blue Willow by Doris Gates

Ini adalah cerita anak dengan mengedepankan narasi ketimbang isi cerita. Narasinya bagus, mengalir dengan detail menyenangkan dalam bayang. Air mengalir di sela-sela memancing ikan lele, pohon-pohon berdesir dengan pemandangan perkebunan hijau. Pondok terdapat di tengah hijau daun, langit tampak cerah, dst. Namun untuk cerita, jelas kurang oke. Semua karakter jelas hitam-putihnya. Siapa baik, siapa jahat, dengan alur yang mudah ditebak, si baik akan mengalahkan di jahat. Yang baik akan unggul pada akhirnya. Mungkin bermaksud memberi buku anak dengan hikmah membuncang, tapi ya sekadar itu. Sedang ilustrasinya sungguh biasa. Dicetak hitam putih, gambarnya kurang rapi dan tampak masih kasar.

“Ayah percaya ada banyak hal yang menjadi pelengkap bagi kebutuhan makan dan tempat tinggal. Membaca adalah salah satunya.”

Karawang, 140524 – Teri Thornton – Where Are You Running?