#Mei 2024 Baca

“Dengan berolahraga kita akan memperoleh perasaan ringan, kemampuan untuk bekerja, keteguhan, toleransi terhadap kesulitan, pengurangan pencemar fisik, dan penguatan pencernakan serta metabolism. – Cherak

Mei ini lumayan banyak baca. Entah kenapa beberapa buku yang pending dan hampir terlupa kembali kebuka dan dituntaskan. Tuntutan baca fiksi-non-fiksi juga punya andil menambah kuantiti sebab seolah dipaksa menyelesaikan non fiksi segera.

1. Because of Winn Dixie by Kate DiCamillo

Lucu. Sungguh cerita anak yang lucu. Bagaimana seekor anjing mengubah perilaku menusia, menjadikannya lebih bahagia. Sebenarnya akhir yang menggangung lebih bagus, bagaimana Winn-Dixie, anjing temuan itu menghilang. Karena takut Guntur, sayang sekali endingnya jadi pure cerita anak yang bahagia. Membuat simpul senyum untuk penulis, pembaca segala umur, tak jadi tragis. Ketebak, dan memang seperti itulah cerita anak.
“Duduklah. Dan aku akan memberitahukan padamu sepuluh hal mengenai mamamu.”

2. Last Letter by Aya Kito

Gadis itu bernama Aya Kito, lahir dan tumbuh normal sampai SMP. Ceria, berbakat, dan memiliki semangat belajar begitu tinggi. Sampai suatu ketika di usia 16 tahun, kelas 2 SMP tiba-tiba menderita penyakit langka spinocerebellar degeneration. Seketika, kehidupan berubah. Bolak-balik rumah sakit, walau akhirnya tetap berhasil lulus SMP, ia masih bisa lanjut SMA pada umumnya. Namun di tengah jalan, penyakitnya makin parah sehingga terpaksa ke sekolah khusus, yang otomatis memutus persahabatan dengan teman sebaya. Dari situlah surat-surat itu lahir. Totalnya ada 58. Dikirimkan kepada teman-teman sekolahnya, ditulis di rumah dan di rumah sakit. Mayoritas tentang kerinduan akan pertemuan normal. Berjumpa kawan-kawan lama, menanyakan kabar dan perkembangan dunia, sampai pesan-pesan khusus untuk terus terhubung.
“Kamu melukis untuk orang lain? Atau supaya dipuji orang bahwa lukisanmu bagus? Jangan pernah berpikir begitu, lukislah apa saja yang kamu suka!”

3. A Simple Plan by Scott Smith

Luar biasa. Membayangkan menjadi gambar hidup dalam film, ini bisa jadi film suspence atau thriller. Pembunuhan yang pada dasarnya tak perlu menjadi perlu demi menyelamatkan diri (dan keluarga). Pertama yang terbesit adalah novel karya Cormac McCarthy dalam No Country For Old Men. Namun karena ini terbit terlebih dulu, maka bisa jadi No Country justru menirunya. Uang dalam koper, orang meninggal, ditemukan dalam kendaraan terpencil. Lalu pembunuhan demi pembunuhan. Kedua, bukunya Patricia Highsmith dalam Strangers on the Train. Pembunuhan yang terjadi terlihat bersih, sampai akhirnya polisi melacak dengan jeli. Di sini, selamat dan beda endingnya, tapi ya sama-sama tragis. Kejahatan dan hukuman rasanya kudu bersisian dan siapa menebar haknya menuai. Apa yang dirasakan Hank bisa jadi dirasakan orang kebanyakan, segalanya demi kenyamanan hidup, kemapanan finansial untuk keluarga. Dan resikonya sungguh berat. Kita bisa rasanya cintanya membuncah untuk istri dan anaknya yang baru lahir, dan itu butuh uang. Disediakan oleh ‘alam’ yang lantas segalanya, tak sesederhana rencana pelarian.
“Tak seorang pun manusia yang berbuat kejahatan demi kejahatan itu sendiri; ia melakukannya hanya demi kebahagiaan, dan kebaikan yang dicarinya.” – Mary Wollstonecraft

4. Kepikiran Dangdut by Mahfud Ikhwan

Bisa dibilang ini adalah tulisan non fiksi terbaik Cak Mahfud. Enak sekali membacanya. Bermula dengan perjalanan bus antar kota bersama musik jedug-jedugnya, “Musik ini sebetulnya tidak diputarkan untuk para penumpang, melainkan untuk sopir dan para awaknya sendiri.” Berakhir dengan detail sang raja dangdut, dikupas panjang x lebar.
“Soneta adalah sound of Muslim, berazas Islam dengan misi amar makruf nahi munkar, guna membendung derasnya pengaruh “musik setan yang datangnya dari Barat.””

5. Kazak dan Penyerbuan by Leo Tolstoy

Cerita dari buku masa lalu kebanyakan memang tentang cinta dan pertempuran sebab memang itulah dunia apa adanya. Lihat saja daftar buku Jane Austen, romansa cinta begitu dominan. Cerita perang, well karena kita mencatat dua Perang Dunia maka dua item itulah yang sering dijadikan latar. Namun sejatinya perang sebelum itu juga sangat banyak walau secara regional. Dan buku-buku masalah actual selalu hadir. Kazak dan Penyerbuan adalah bukti langsung, bahwa Penulis terlibat di dalamnya. Manjadi latar utama, seperti kala Leo Tolstoy menjalankan tugas di tempat yang sama tahun 1851. Makanya, kisah yang dipaparkan begitu nyata, hidup, bagus banget. Untuk bumbu cinta, jelas ada singgungan pengalaman pribadi, dan itu menjadikan patah hatinya Olenin turut dirasakan pembaca.
“Aku punya segala yang kuinginkan. Aku punya makanan, puji Tuhan.”

6. Dari Festival ke Festival by Salim Said

Alasan pertama saya beli buku ini adalah ini tentang film festival. Dulu tahun 2000an saya berpikir bahwa film festival adalh film-film seni, film anti-mainstream. Film yang tak tayang di bioskop umum, atau kalaupun tayang terbatas. Jadi saya penasaran seperti apa isinya. Ternyata ini buku cetak tahun 1994, jadi isinya banyak membahas film di tahun tersebut mundur. Festivalnya juga tak main-main, di banyak Negara. Penulis datang langsung, menonton langsung, sampai diskusi langsung. Jelas bukan orang sembarangan sebab untuk dapat menikmati film seni, tak semua orang bisa. Untuk tinggal beberapa hari di negeri orang jelas butuh modal gede. Dan yang terpenting, untuk bisa dapat tiket di festival penting sekali punya koneksi. Itu semua memberi gambaran bahwa Salim Said orang penting di masanya, di masa prime-nya jelas sahabat dan koneksinya luas.
“Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari mengamati hubungan antara sejarah Amerika dan film-film Amerika. Bisakah analisis yang sama kita lakukan terhadap film-film kita?”

7. The Mystery of the Secret Room by Enid Blyton

Buku tipis kubaca kilat dini hari tadi, dari tengah malam sampai jam 2 lalu tidur lagi. Anehnya, saat sampai di bacaan: “Dipandanginya arloji, sudah pukul satu seperempat.” Jam di dinding menunjukkan waktu yang sama. Wow… kok bisa. Karawang sempat gerimis ketika saya selesai baca, keluar bentar ke pombensin isi full lalu kembali tidur.
“Itu Buster dengan Fatty, aduh bukan main. Fatty kelihatan semakin bertambah gendut.”

8. Perfect Digestion by Deepak Chopra M.D.

Mulanya saya tak paham apa itu digestion. Beli karena diskon, dan nama Deepak Chopra beberapa kali muncul di lingkar jualan buku. Setelah kubaca pahamlah artinya, pencernakan (makan) sempurna. Pencernakan sendiri adalah proses metabolism untuk mengubah secara kimia atau mekanik suatu zat untuk jadi nutrisi. Ini buku tentang tata kelola makan agar tubuh sehat dan bugar. Menukil banyak sekali, atau hampir semua hal bersandar pada Ajaran Ayuwerda kuno. Maka tagline ini berulang disebut,
“Tanpa mekanan yang tepat, obat tidak berguna, dan dengan makanan yang benar obat tidak diperlukan.”

9. Pirgi dan Misota by Yetti AKA

Ini tentang kepribadian gadis galau di masa terpenting dalam hidup, usia 20an. Sedari kecil sudah bercita ingin menjadi penjaga toko roti dengan topi jamurnya. Tak seperti keinginan ibunya yang mengingin jadi sekretaris, bekerja di kantor. Maka cinta makin membuatnya menjauhi harapan orangtua, cinta membuatnya menuruti nafsu, dan itu bisa membuatmu gila. Hati-hati terhadap apa yang namanya cinta, apalagi cinta pandangan pertama, dengan pasangan gap usia jauh.
“Apa sebenarnya yang kau pikrkan? Katakan, apa yang ada dalam kepalamu itu.”

10. Obama in his Own Words by Lisa Rogak

Kumpulan kutipan. Ya begitulah, terlalu umum dan mudah didapat di media sosial atau web saat ini. Sudah tak relevan zaman. Mau setenar Obama atau se-snob penulis Eropa Timur, namanya kutipan ya isinya sekadar kumpulan omon-omon. Sumbernya variatif. Dari wawancara, tulisan buku, pidato, sampai debat umum. Semua itu sah dan mewakilkan, tapi apa esensinya? Well, bagiku buku kumpulan kutipan di era digital ini hanya untuk koleksi saja. Tak akan enak dicerna sebab tak berkelnjuta. Begitulah, kira-kira gambaran untuk buku kecil ini. Lantas kenapa tetap kubeli? Pertama, ini Obama. Orang yang pernah fenomenal di jelang Pemilu Amerika 2008. Dan dulu sempat pula mengikuti sepak terjangnya. Kedua, ini terbit tahun 2007 yang artinya bisa saja ditunggangi untuk kampanye, membuat penasaran seperti apa kata-kata memikatnya. Ketiga, Obama kini sudah selesai menjabat dua periode Presiden USA sehingga apa yang dibaca sejenis sensasi usai. Keempat Lisa.
Karawang, 140624 – Teri Thornton – Where Are You Running?

2 komentar di “#Mei 2024 Baca

  1. Luar biasa!
    Selama ini, mempelajari dan meniru kebiasaan membaca di blog ini. Tapi, masih belum disiplin dan masih banyak bolong-bolongnya, hiks!
    Meskipun demikian, berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menyempatkan setidaknya membaca buku 2-3 jam/hari.

    Suka

Tinggalkan komentar