Prediksi Oscars 2022: Nyupir

Izin cuti besok sudah kukantongi. Ini akan jadi Oscar ke-13 yang kutonton secara beruntun. Live di Disney +. Seperti biasa saya akan menebak 14 kategori, kategorinya bebas sesukaku. Tahun ini saya berhasil melahap 21 film Oscars sebelum pengumuman. Angka yang sangat tinggi walaupun di antaranya kukebut dalam dua minggu terakhir. Penurunan satu film dari tahun lalu. Sudah dua per tiga, jadi angka yang cukup untuk memainkan ramalam. Mari kita lihat…4. Animated feature film – Encanto

#14. Animated feature filmEncanto

Alasan: Raya bagiku film ngantuk, Flee tak cukup kuat.

Tiga film yang kunikmati, Encanto menawarkan hiburan yang sesungguhnya. Secara cerita mungkin biasa, tapi secara hiburan benar-benar fresh. Kebetulan timing-nya pas, Minggu sore, menit-menit akhir masa liburan.3. Actor in a supporting role – Kodi Smit-McPhee (The Power of the Dog)

#13. Actor in a supporting role – Kodi Smit-McPhee (The Power of the Dog)

Alasan: Transformasi singkat yang mengagumkan.

Semua mata tertuju pada Troy, tapi bagiku lebih memesona akting pemuda lugu yang berubah ditempa lingkungan, dan seorang guru yang awalnya melecehkan. Lelaki lembut berkekuatan dahsyat.2. Actor in a leading role – Andrew Garfield (tikc, tick… BOOM!)

#12. Actor in a leading role – Andrew Garfield (tick, tick… BOOM!)

Alasan: Musisi yang terluka, ditampar kerasnya kehidupan

Antara dia dan Will Smith, tapi saya lebih suka sang komposer musik yang gagap, gemulai, marah akan kehidupan. Film yang berhasil diangkat oleh satu aktor. Belum lihat Denzel, yang jelas bukan Javier Bardem.

#11. Actress in a supporting role – Ariana Debose (West Side Story)

Alasan: Ini sih locked. Terlalu unggul.

Ada dua adegan yang bernilai piala. Pertama saat suaminya dipastikan terbujur di kamar mayat, kedua saat ia menantang di kandang macan. Ia memberi ultimatum, bukan pemberitahuan kosong bagaimana nantinya adik ipar akan menyusul. Dan boom!

#10. Actress in a leading role – Jessica Chastain (The Eyes of Tammy Faye)

Alasan: Penyebar agama yang dikelilingi materi dunia.

Belum lihat Kristen Stewart yang katanya bagus, awalnya pegang Kidman, tapi film terakhir tadi pagi malah membelokkan tebakan. Pasangan pemuka Kristiani yang dililit materi dunia, melawan media, Membantah/mendukung ibunya, melawan sangkaan, melawan pahitnya cercaan. Bagian saat ia disebut badut oleh suaminya, sedih banget. Padahal datang dengan senyuman…. International Feature Film – Drive My Car (Japan)

#9. International Feature FilmDrive My Car (Japan)

Alasan: Sudahlah, pasti menang.

Oscar tahun ini bagiku berpusat pada film ini, tak peduli segala omongan orang dan cibiran nyupir selow 20 km/jam, bikin ngantuk, hingga tak logis ada suami seperti itu. Sebagai pembaca setia Murakami, apa yang ditampilkan sungguh seolah hadiah literasi. Lebih panas dari Burning.8. Film Editing – tick, tick… BOOM!

#8. Film Editingtick, tick… BOOM!

Alasan: Suaraku untuk para pencipta karya yang tak mau menyerah dimakan usia.

Tak banyak film musikal yang berhasil membuatku takjub akan kegigihan musisi ditampilkan di layar. Sungguh menginspirasi.. Visual effects – Spider-man: No Way Home

#7. Visual effectsSpider-man: No Way Home

Alasan: Adegan kereta api meluncur di langit…

Yang jelas bukan Shang-Chi dengan naganya yang cupu. Atau planet ngantuk dalam Dune. Keunggulan Spdey memang di teknis, yang sukses membuat geram bagaimana Dr. Strange dikalahkan di rumahnya oleh matematika? Kereta api tut tut tut… menembus udara dan segala yang mengikat dalam jaring.. Original Scoring – The Power of the Dog

#6. Original ScoringThe Power of the Dog

Alasan: Suara-suara nyata di peternakaan kuda meringkik.

Bisa jadi Dune lagi, tapi Kekuatan Anjing lebih memikat.. Cinematography – Dune

#5. CinematographyDune

Alasan: Pohon kurma di planet antah surantah.

Ini kategori tersulit, sebab bagus semua. Kecuali Macbeth yang belum kulihat, empat film lainnya secara teknis bagus. Pengambilan gambar, pencahayaan, dan rasanya keunggulan Dune ya di teknis ini.. Writing (adapted screenplay) – Drive My Car

#4. Writing (adapted screenplay) Drive My Car

Alasan: Sukses menterjemahkan Murakami ke sinema kudu diganjar piala.

Suka sekali sama cerita The Lost Daughter, tapi Nyupir terlalu digdaya. Tak akan berani seorang pembaca loyal melawan penulis panutannya.. Writing (original screenplay) – Don’t Look Up

#3. Writing (original screenplay)Don’t Look Up

Alasan: Komedia dunia kiamat, kurang ajar kau Adam!

Pengen pilih The Worst Person yang gilax itu, tapi cerita tema kiamat ini patut diapresiasi lebih. Asal jangan Coda aja, apalagi Belfast z z z z…. Directing –Steven Spielberg (West Side Story)

#2. Directing –Steven Spielberg (West Side Story)

Alasan: Seremonial tragedi itu, khidmat.

Sudah tebak Hamaguchi jauh hari, tapi setelah nonton West Side, sisi lainku tergerak. Sudah pernah dapat tuan Spielberg, ya ga masalah dapat lagi.. Best picture – Drive My Car

#1. Best pictureDrive My Car

Alasan: Film terbaik Oscars tahun ini.

Piala tertinggi untuk film terbaik.

Karawang, 270322 – Billie Eilish – Happier than Ever: A Love Letter to Los Angeles

#1. Rencana nonton besok sambil servis mobil di Auto 2000, mau mudik si Biru didandani, sekalian saja pas cuti.

#2. Oscar live di Disney Plus mulai jam 7 pagi.

Kusala Sastra Khatulistiwa 2021: Bentang-kan Hingga Langit

Kejari KSK nih.” / “WA wae virtual account e.” – Chat ig dengan Titus P.

Rak bukuku baru, tinggi menjulang hingga langit-langit. Bisa menampung sepuluh ribu buku, kalau mau, dan sungguh rapi walau aku masih kesulitan mencari letak buku yang kuingin baca tiba-tiba. Sedap dipandang, betah berlama-lama bercengkerama dengannya. Warna putih cerah dengan penerangan lampu terang, mencipta nyaman duduk terpekur di perpustakaan keluarga. Ini tak serta merta, rak ini sudah kubayangkan doeloe pas masih sekolah. Koleksi bukuku terus bertambah, tapi tenang saja ada garasinya…

Koleksi itu tentu saja termasuk buku-buku prosa Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK). Tahun ini terdiri dari: Enam kumpulan cerpen, empat novel. Pengumuman kandidat agak terlambat, sampai kunyalakan notif twitter Richard Oh, yang akhirnya pada 23 September muncul juga. Kamis malam itu sepulang kerja langsung ke Gramedia Karawang, hanya nemu Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga. Lumayan, sembari cari daring setidaknya sudah kumulai baca. Kesepuluh nominasi belum baca semua, jadi benar-benar start mula, dan sebagian besar nama-nama asing. Well, kurasa salah satu fungsi KSK adalah kita sudah disarikan, sudah dipilih dan dipilah para sastrawan, sehingga tinggal menikmati saja. Terlepas hasil akhir bagus/buruknya kualitas belakangan. Mirip film-film Oscar, lha wong sudah dijaring, tinggal duduk nikmati. Enak to.

Dan syukurlah kita hidup di zaman digital. Cari barang lebih mudah, termasuk buku. Toko buku langganan rerata tak sedia bukunya. Aku pengen beli buku sebanyak mungkin dalam sekali transaksi, selain hemat ongkir juga ada stok baca bila cepat usai. Dema Buku, Sentaro Book, Kedai Buku ternyata tak ready stock setelah kujapri, sembilan sisanya berburu bertahap. Kloter kedua buku baru muncul dari Dojo Buku, Jakarta Barat. Beli empat buku, kepending lama sekali, setelah tiktokan berkali-kali akhirnya bilang hanya ada tiga, yo wes gegas saja yang ada karena Haniyah dan Ala sudah selesai baca lama. Yogya Yogya, Damar Kambang, dan Rekayasa Buah baru kupegang pada 29 September.

Kloter ketiga dari Basa Basi Store yang mewakilkan satu buku Revolusi Nuklir di Prosa, menawarkan paket tiga buku, dua buku puisi KSK-pun tak mengapa kubeli dan kuterima 4 Oktober. Secara bersamaan pesan dari Stanbuku, Sleman. Ini teman lama, teman grup diskusi buku WA, pengalaman pertama beli daring justru dari sini. Mas Olih sedia Anak Asli Asal Mappi dan Segala yang Diisap Langit yang kuterima 9 Oktober.

Kloter kelima adalah Bunga Kayu Manis dari Jalan Literasi, Bandung yang bersamaan beli kandidat puisi sebagai ‘teman’ pengiriman. Buku kesembilan dan kesepuluh beli dari dua tempat beda lagi, Cerita-cerita yang Sedih dan Menakjubkan dikirim dari Yogya (Jual Buku Sastra) dan Ramuan Penangkal Kiamat dari Bogor (Aiakawa Books). Keduanya kupesan tentu saja ada barengan, keduanya Non KSK.

Jangan beranggap wah mudah sekali ya cari buku dan selalu ada duit. Oh tak sesederhana itu, bujet memang sudah kusiapkan, menabung dari beberapa bulan sebelumnya untuk dibelanjakan September. Aku juga tak punya m-banking jadi sering umpet-umpetan ATM sama Meyka, istriku. Maka sering kali minta tolong temanku Titus P. untuk talangi bayar ke Tokopedia/transfer BCA. Direkap, baru kuganti. Lihat, tak sederhana juga kan, tapi tak rumit juga. Kalau sudah berkeluarga, kalian pasti tahu betapa kebutuhan banyak, dan pendapatan harus dipilah pilah menyesuaikan kepentingan anak-istri. Dan buku, bagi istriku bukan di urutan prioritas.

Tepat 28 Oktober semuanya selesai baca ulas, maka mari kita simak. Berikut bacaan 10 besar prosa, diurutkan berdasar selesai lahap.

#1. Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga – Erni Aladjai

Pembuka Kusala Sastra Khatulistiwa yang kurang OK. Temanya beragam, tapi intinya bisa jadi budaya lokal dengan kritik sosial dalam lingkar kebun cengkih. Pelukisan perkebunan dan tradisi setempat bisa saja menjadi daya saing yang menjanjikan, tapi tetap intinya sederhana. Hantu anak yang baik, walau kehidupannya tragis bisa memunculkan berbagai kemungkinan horror, jagoan yang sakti juga bisa saja meledakkan amarah ke warga, tidak. Kisah ini berakhir dengan tenang. “Tanaman bertenaga-baik membuat manusia yang memakannya berjiwa baik.”

#2. Damar Kambang – Muna Masyari

Aku baca sekali duduk di Jumat pagi yang cerah. Untungnya, suami-istri di pembuka identitasnya tak dikuak, fakta ini akan jadi semacam tautan yang ditaruh di tengah kecamuk adu sihir perdukunan. Perhatikan sahaja, buku yang berhasil salah satu faktornya para tokoh memiliki motif yang kuat untuk mengambil tindakan, tindakan dijalankan dengan logika dasar. Tak perlu muluk-muluk, tak perlu ndakik-ndakik. “Kau tidak percaya atau justru takut memercayainya?”

#3. Yogya Yogya – Herry Gendut Janarto

Cerita hanya berisi nostalgia. Dan saya suka cerita yang menengok masa lalu ketimbang ngawang-awang ke masa depan yang tak jelas. Orang Yogya yang merantau ke ibukota, sesekali mudik Yogya menekuri wilayah-wilayah yang dulu pernah disinggahi, ditelusur untuk dikenang, dengan sudut pandang orang pertama, segala yang disampaikan jelas bergaya orang bercerita satu arah. Tak ada hal-hal yang luar biasa, maksudnya nyaris tak ada ledakan… “Gayuh, kan, memang suka banget bernostalgia, sedikit-sedikit menukik ke masa silam. Benar-benar Gayuh itu manusia past tense. Mister Past Tense!”

#4. Rekayasa Buah – Rio Johan

Buku ini jeleq.

#5. Anak Asli Asal Mappi – Casper Aliandu

Cerita mini, mirip fiksi mini. Dan karena ini berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar di Mappi, Papua, maka bisa disebut fakta mini sahaja. Ceritanya terlampau biasa, terlampau sederhana, pengalaman sehari-har. Dan selain cerita mini, buku cetaknya juga, hanya seratusan halaman. Namun harganya tak mini. “Terlalu asyik, Teman. Alamnya terlalu indah.”

#6. Segala yang Diisap Langit – Pinto Anugrah

Ringkas nan memikat. Hanya seratusan halaman, kubaca sekali duduk selama satu setengah jam pada Sabtu, 16 Oktober 2021 selepas Subuh. Langsung ke poin-poin apa yang hendak dituturkan. Tentang Islamisasi di tanah Sumatra di masa Tuanku Imam Bonjol. Mengambil sudut pandang sebuah keluarga lokal yang kalah dan tersingkir. Segalanya jelas, tapi akan mencipta keberpihakan abu-abu. “Atas nama agama, katanya!”

#7. Revolusi Nuklir – Eko Darmoko

Yang bagus menurutku adalah bagian-bagian yang sederhana. Malaikat pencabut nyawa yang mengambil kembarannya, itu kisah mudah dicerna, walau memilukan, terasa emosional. Atau pencabut nyawa yang mau berkunjung malah diusir oleh PSK, klenik yang membuncah kan masih banyak berlaku di masyarakat. Atau Ayam Kampus yang memandang hina keset kampus, tenang, diam, dan malah langsung in kan? Tak perlu melingkar pusing untuk berfantasi. “Kau harus ke Nordlingen!”

#8. Bunga Kayu Manis – Nurul Hanafi

Pada dasarnya manusia menyukai hal-hal bagus, hal-hal indah bagi kita sungguh nyaman dirasa mata atau telinga. Seni memberinya banyak jenis kenikmatan. Dan dari hal-hal yang dicecap itulah kita lari sementara dari kejenuhan rutinitas. Bunga Kayu Manis menawarkan jenis keindahan kata-kata (atau di sini berarti tulisan), dipilih dan dipilah dengan mujarab oleh Bung Nurul Hanafi. “Seperti apapun penampilanmu, kau tetap cantik.”

#9. Cerita-cerita yang Sedih dan Menakjubkan – Raudal Tanjung Banua

Cerita-cerita masa kecil dari orangtua, paman sampai neneknya, kita melangkah lanjut ke tema-tema masa lalu yang lebih umum, menorehkan kenangan. Menulis tentang masa lalu, sekali lagi kubilang sungguh aktual. Dan lebih mudah diimajinasikan. Sungguh nyaman, asyik sekali diikuti, seolah membacai memoar, menelisik nostalgia. “Sering-seringlah memandang Bukit Talau. Banyak gunanya. Melihat awan, meninjau hujan.”

#10. Ramuan Penangkal Kiamat – Zelfeni Wimra

Tentang ramuan darurat yang bisa digunakan saat terjepit. Sejak zaman Perang Padri sampai ear PRRI, bergenerasi digunakan. Sejarah Sumatra yang panjang nan berliku, zaman kolonial, zaman pasca merdeka, hingga kini. Setiap daerah memiliki kebiasaanya sendiri. Termasuk dua mangkuk ramuan rahasia… “Mengapa ayah menangis?”

Sebelum lanjut, mau bilang bahwa tahun ini penulis favorit Mahfud Ikhwan merilis lanjutan Dawuk, Anwar Tohari Mencari Mati kukasih skor sempurna (lima bintang). Kukira bakal masuk KSK, nyatanya tak tercantum. Apakah sekuel otomatis tak terjaring, atau nama Cak Mahfud sudah terlalu besar, entahlah…

Tahun lalu tebakan meleset jauh. Novel Orang-orang Oetimu tuh sempurna, sampai kulabeli buku terbaik lokal yang kubaca tahun 2020. Satu-satunya novel lima bintang KSK, masuk lima besar dan dengan pede sekali kutebak menang. Dalam podcast Mokondo-nya Bung Takdir panjang lebar kujelaskan sampai berbuih-buih, betapa indah cerita karya Felix K. Nesi ini. Sebagai pemenang sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta sebelumnya, kukira bakalan berstempel ganda, karena di waktu yang hampir bersamaan Marjin Kiri menyiapkan kover baru.

Burung Kayu sejatinya sungguh biasa, prinsipku adalah novel bagus itu menghibur, bahasanya ga ngawang-awang, plot jelas, cerita bagus, pembaca senang. Burung Kayu mencoba nyeni yang malah menghilangkan esensi isi, dan aku tak suka hal-hal yang tak nyaman. Hanya kukasih 3.5 bintang, buku pertama yang kubaca setelah pengumuman nominasi. Aneh, sungguh aneh.

Tahun ini tampak lebih aneh. Saat pengumuman lima besar, satu-satunya buku lima bintang bahkan sudah tak tercantum. Cerita-cerita yang Sedih dan Menakjubkan benar-benar menakjubkan, indah dilihat dari berbagai sisi. Campur aduk perasaan, dijabarkan dengan sabar, disajikan dengan istimewa. Kok bisa? Entahlah, sedikit mengejutkanku atas keputusan dewan juri menyingkirkan dini.

Dan memang masa depan itu sulit ditebak. Kejutan juga perlu dalam hidup, seperti semalam Bayern Muenchen dibantai 5-0, banyak orang suka ‘kan sama kegaduhan. Jadi mari kita susun kepingan tebak.

Yang tersingkir lima buku, dalam penilaianku buku bagus selain karya Raudal Tanjung Banua ada tiga: Revolusi Nuklir (empat bintang), Yogya Yogya (empat bintang). Namun masih dikoridor yang tepat, sebab di awal buku keduanya boring, baru meledak di pertengahan dan akhir. Serta Bunga Kayu Manis (empat bintang) yang juga indah, memang mendayu seperti tahun lalu dalam Makan Siang Okta yang juga melaju kencang di fantasi.

Satu buku lainnya memang pantas dihapus, sudah pas. Buku jeleq.

Daftar pendek mencantum Anak Asli Asal Mappi (tiga bintang), rasanya enggak banget. Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga sama saja, terlampau biasa (tiga bintang). Tiga lainnya berskor sama (empat bintang); jadi sejak kuikuti KSK, untuk pertama kalinya aku tak bisa yakin menebak. Ketiganya bagus, dan indah di porsinya masing-masing. Dua buku tentang Sumatra versus Madura.

Damar Kambang laik menang, cekam yang disaji bisa konsisten. Kental budaya Madura, taiye… selamat. Segala yang Diisap Langit to the point, apa-apa yang disaji memang sepantasnya disaji. Babat sana-sini demi tegaknya tauhid. Laik menang, selamat. Ramuan Penangkal Kiamat, tak perlu banyak bualan, mayoritas cerpen sudah disaring koran Nasional, dan jiwa-jiwa yang renta dalam kenangan menambah pikatnya, laik menang, selamat. Jadi tahun ini nebak mana?

Prediksiku: Buku-buku Bentang banyak sekali yang memuaskan, rerata bagus. Untuk kali ini sahaja, aku berdoa penerbit ini lebih diapresiasi atas kurasi mereka. Salam literasi dari Karawang yang damai.

Karawang, 281021 – 291021 – Michael Franks – Rendezvous in Rio

Thx to Titus P, sobatku yang selalu ada saat butuh tolong talangan transfer buku. Beeeest… (kecup kecup kecup)

Prediksiku Di Oscar 2018: #SacramentoProud

Pertama kalinya saya bisa menuntaskan tonton seluruh kandidat best picture. Pertama kalinya pula saya tak beli dvd bjgbye bye DVD player yang barusan saya service solder, karena sudah ganti HP dan unduh di LK21.org yang nyaris semua film dikejar dari sana. Thx to Rani Wulan S.Kom. Tahun ini saya akan nonton live untuk yang ke sembilan tahun beruntun. Izin cuti besok sudah kukantongi. Setelah mendapat hasil buruk hari ini, Lazioku kalah menit ke 92 dan Roma menang meyakinkan ke Naples, semoga Senin akan lebih cerah. Berikut 14 tebakanku.

#14. Animated feature filmCoco

Alasan: Tema kartun yang hebat, kehidupan setelah kematian.

Saya hanya nonton satu film dan sudah cukup yakin Pixar menang lagi. Bagian animasi memang paling mudah ditebak, dari dulu tipikal ceria anak-anak dengan tema cerita tak lazim masih sangat disukai juri Oscar.

#13. Actor in a supporting role – Woody Harrelson (Three Billboards Outside Ebbing, Missouri)

Alasan: Dengan dua wakil dari Three Billboards, rasanya kategori ini hanya untuk Woody atau Sam.

Sayang saja Ray Ramona-nya Big Sick tak masuk. Bagian saat pembacaan surat perpisahan di depan kandang kuda itu sangat menyentuh, tema kematian tapi dibawakan dengan komedi satir. Aneh sekali lima menit lalu saya ketik Sam lho, ga tahu kenapa saya malah backspace dan ganti Woody. Juri selalu suka orang-orang yang bernasib tragis. Luka bakar masih bisa diobati, tapi kematian adalah akhir dari perjalanan fana.

#12. Actor in a leading role – Gary Oldman (Darkest Hour)

Alasan: Pidato ending yang luar biasa, perubahan dratis Oldman dengan prostetik make up

Timothee Chalamet bisa langsung kita coret karena tema gay berciuman sudah tak menarik. Day-Lewis seperti sebelum-sebelumnya yang kharismatik, perpisahan manis. Denzel terlepas. Kaluuya yang pendatang baru justru tampil manis dengan senyum dan air mata di ruang karam. Namun jelas, tak terbantahkan sejarah mencatat perubahan tampilan fisik sudah sangat sering dicatat juara. Tahun ini hanya bencana besar yang bisa mengalahkan Sirius Black.

#11. Actress in a supporting rose – Laurie Metcalf (Lady Bird)

Alasan: Boyhood versi cewek, Patricia Arquette-nya tahun ini.

Senang sekali lihat Laurie mengatur Saoirse. Khas hubungan ibu-anak dimana saat dekat saling marahan, saat jauh rindu. Apalagi saat anak remaja yang beranjak dewasa, di mana banyak pilihan masa depan terbentang, sang ibu hanya menuntun. Sedih, senang, sendu, sayang.

#10. Actress in a leading role – Saoirse Ronan (Lady Bird)

Alasan: Penampilan terbaik Saoirse Ronan, kesempatan ketiga, wajib diganjar piala.

Pesaing sejatinya hanya Frances McDormand yang membara dan luar biasa. Kalau bukan fanatisme, rasanya sang ibu yang melempari kantor polisi dengan api akan menang. Namun Saoirse juga luar biasa hebat menghadapi ibu yang posesif dan ayah yang defensif. Bagian saat ia meminta nominal uang asuh itu absurd, sakit memang sekaligus menyentuh hati terdalam.

#9. Music (original song) – “This is Me” (The Greatest Showman)

Alasan: Saya sudah nonton kandidat lain, terasa biasa.

Saya belum menonton The Greatest Showman, tapi melihat pesaing lain yang biasa rasanya mending menjagokan filmnya Jackman. Apalagi film musikal punya sejarah dominan menang bagian ini. Kenapa Never Forget-nya Michelle Pfeiffer ga masuk ya?

#8. Makeup and hairstyling – Darkest Hour

Alasan: Oldman jadi ga kayak Oldman, sangat berbeda dari Black yang saya kenal

Kalau ga tahu cast sebelum menonton kalian pasti pangling. Sama seperti saat Tom Cruise ambil bagian di Tropic Thunder yang dance aneh itu. Saya terkejut saat di credit title muncul namanya. Sampai butuh tiga jam hanya untuk mendandani satu aktor? Ini gila.

#7. Visual effects – Guardians Of The Galaxy Vol. 2

Alasan: I am Groot! Hahaha.. sinar di mana-mana

Saya baru lihat Guardians dan War For. Banyaknya review negatif film sama tinggi dengan ulasan negatfi-nya. Namun kita sepakat, film ini memiliki efek visual luar biasa. Perang antar galaxy yang melelahkan, untung Mantis punya antena.

#6. Music (original score)Dunkirk

Alasan: Skor film bahkan jauh lebih bagus ketimbang ceritanya.

Sudah saya plot musim panas tahun lalu. Sudah saya prediksi, minimal masuk nominasi – terbukti ‘kan. Iringan musiknya berkejaran beriringan lari pasukan Inggris yang terdesak serangan Jerman dari udara, laut dan darat. Saingan utama The Shape of yang memang bagus menyertai makhluk air, tapi tetap komitmen jago – apakah juga terbukti?

#5. Cinematography – Blade Runner 2049

Alasan: Angka 14 adalah angka istimewa.

Sebenarnya tadi sudah ketik Mudbound, tapi berubah pikiran berkat teringat angka 14, angka spesial. Henry, Keita, Simone, dkk. Angka yang menjadi jimat Roger Deakins untuk pecah telur. Come on doa penggemar King of Highbury menyertaimu.

#4. Writing (adapted screenplay) – Mudbound

Alasan: Narasi yang hebat

Adaptasi novel memang harus seperti ini. Kenikmatan membaca berhasil dialihkan ke pendengaran. Narasinya juara, seperti menikmati novel audio. Sebenarnya suka sekali Logan, tapi sayang sekali kesempatan langka superhero masuk kategori bergengsi ini bersamaan dengan kegemaranku di seni tulis. Dosa besar kalau saya tak menjago takdir yang menyertai dalam lumpur.

#3. Writing (original screenplay) – Lady Bird

Alasan: diary, screenplay, moving picture

Ini kategori favoritku. The Big Sick bisa dicoret. The Shape yang biasa saja juga yakin bisa dihilangkan. Lady Bird yang memang jadi film istimewaku, tak mungkin tak kujago. Terlihat sekali ini adalah pengalaman hidup Greta Gerwig yang sukses diaplikasikan di layar. Three Billboards yang menang menghentak bisa saja, tapi saya akan histeris andai yang menang Get Out.

#2. Directing – Greta Gerwig (Lady Bird)

Alasan: Look like a memory, kita satu angkatan Bu.

Satu-satunya kandidat wanita, keputusan tepat memilih Saoirse di mana kisah penunjukan cast-nya berturut dengan Brooklyn. Hebat sekali, bisa menulis cerita pribadi, menuliskan naskah dan memfilmkan, serta hasilnya qualify. Ganjaran piala akan menyempurnakan itu.

#1. Best picture – Lady Bird

Alasan: For Saoirse. For Gerwig. For Sacramento

Saya akan ulasan sepintas semuanya. Skor, satu kalimat, dan pendapat singkat:

* Call Me By Your Name – 2/5 cheesy, hebat kalau kalian bisa menuntaskan tonton tanpa mengantuk. Tema homo, coming of age yang berat, dan orang asing yang berhasil mencuri hati. Jelas peluangnya paling kecil.

* Darkest Hour – 4,5/5 powerful speech, Film biografi tahun ini. Sungguh memikat, selama ini saya hanya tahu Churchill dari buku-buku – pemenang Nobel Sastra Bro, ini adalah film tentang dirinya pertama yang kutonton dan langsung memikat. Film ini lebih pada aksi tunggal Oldman, bukan milik Joe Wright.

* Dunkirk – 4/5 technical masterpiece, kejutan musim panas. Secara kulitas cerita biasa, Nolan kalau sampai menang justru ironis karena beliau terkenal sebagai master twist ending, masak di puncak pas pamer skill teknik? Lelucon tak lucu

* Get Out – 5/5 sunken place, saya akan kasih aplaus khusus kalau sampai juri Oscar berani memenangkannya. Ini jelas film yang melawan arus, ide brilian memasuki pikiran manusia dengan meletakkan penghuninya di ruang karam. Hebat, canggih, gila.

* Lady Bird – 5/5 Sayangku Saoirse, sesubjektif saya, saya tak pegang Broonklyn dua tahun lalu. Walau film itu sangat personal tapi jelas posisinya tentang cinta yang jauh akan sulit menang. Kali ini Lady Bird sangat layak, sangat pantas. Sebuah kesuksesan tersendiri biografi tak resmi diri sendiri bisa menang di piala tertinggi. #PalurProud

* Phantom Thread – 4/5 ini film Daniel Day-Lewis, bukan Paul Thomas Anderson. Mau dipegang Paul Thomas ataupun Paul Rudd tetap saja akan bagus kalau punya cast semewah Lewis. Film ngegoliam perang batin dua jam yang hanya disukai kaum snob. Jiah, saya nilai 4 bintang shob juga nih? Hiks…

* The Post – 3.5/5 Newspaper Power, sudah sangat banyak film tentang Perang Vietnam, sudah sangat banyak pula film tentang media cetak yang mengungkap fakta rahasia, tapi jelas The Post bukan yang terbaik.

* The Shape Of Water – 3/5 Beauty and the Beast in Nude Mode, 13 nominasi untuk film macam gini? Bah! Del Toro punya masterpiece Pan’s Labyrinth, jadi ini bukannya grafik naik malah drop. Cerita, akting, teknikal, semua biasa. Ampun deh, jangan hilangkan kepercayaan kami, please bapak ibu juri.

* Three Billboards Outside Ebbing, Missouri – 4/5 Membara Berkobar Terbakar, inilah favorit juri sesungguhnya. Kalau kalian jagoin film ini kalian ikuti arus aman laiknya La La Land, Spotlight, Birdman, 12 Years A Slave, Argo, The Artist, dst. Hidup tak seru da menarik kalau tak ada kejutan, dalam delapan tahun terakhir Best Picture Academy Award yang kusaksikan para juri hanya punya keberanian memilih keluar jalur rel kereta tahun lalu. Bagaimana tahun ini?

Karawang, 050318 – Sherina Munaf – Singing Pixie

Catatan tambahan: Saya ketik prediksi ini tanpa browsing, tanpa buka referensi, tanpa pembanding siapapun dari media sosial ataupun copas pendapat orang lain. Murni penilaianku dari menonton yang mungkin terdengar subjektif. Baiklah, Baby Driver ternyata belum kusebut, perkiraanku bakal menang minimal satu piala, tapi bagian editing tak kucantumkan karena mulai tahun ini saya hanya akan memilih 14 kategori.

Derby Della Capitale Untuk Zona Champion

image

Kekalahan Napoli semalam membuat dua tim ibukota senang. Imbang keduanya lolos ke champion. Sederhana sekali teorinya. Tapi kalau bisa menang kenapa ga?
Kuis Lazio the Great v Roma dibuka. Seperti biasa. Skor 3-0 milik bandar. Ditutup Minggu jam 00:03.
Penebak | Lazio v Roma | skorer
LBP 3-0 all
Analisis: Lazio the Great ngamuk. Roma dipecundangi. Dan Cataldi bikin 2 assist lagi.
Gangan 1-1 Radja.
Analisis: Pelampiasan lazio setelah kalah di copa. Roma mengamankan posisi runner up. Hasil imbang cukup adil bagi heri, maksud saya lazio dan roma.
Saha 2 1 Klose
Analisis: Lazio memulai pertandingan dengan rasa malu membumbung tinggi setelah kalah di final coppa. Perlahan mulai bangkit. Akhirnya menang. :))
Gentong 1-2 totti
Analisis: Partai yg ga kalah mbosenin.lazio akan kalah.dan akhirnya gagal lolos zona ucl.
Lik Jie 1-2 Pjanic
Analisis: Berhubung Totto dah dipakai orang,ganti Miralem Pjanic wae lah…. Kasihan roma yg pake as.masak kalah lagi sama elang.. Apalagi mas burung lagi down ga dapet piala coppa senior..
Erwin 1-3 Pjanic
Analisis: Roma ingin menahbiskan sebagai klub terbaik kota roma.
Elang akan diterkam srigala.
Lazio d tikung Napoli.
Dc 2-0 Klose
Analisis: Derby yg hrs dimenangkan lazio, saya kembali memilih klose yg ngegolin karena dia seorang jerman, ga nyambung hahaha tapi tetep minta pengampunan grasi hihihihi.
Imunk 0-0
Analisis: Partai derby terpanas ibu kota. Permainan hanya terpusat di tengah, minim kreasi serangan. Diwarnai beberapa kartu kuning, plus ada kartu merah untuk kedua kubu, skor kaca mata pantas untuk pertandingan derby ini.
Jacobs 0-3 iturbe
Analisis: Lajio kalah ama roma.
Itu sudah ada sejak mpu sutasoma.
Karena ada titik pasti ada koma.
Jokop 1-1 Klose.
Analisis: Berbagi 1 angka di derby ibu kota rasanya pantas.  Bermain aman. Sudah sama2 letih mngejar angka.
Widi 2-2 Klose.
Analisis: Duel Klub sekota. semua sarat gengsi dan berharap ingin menang.Draw di Pertandingan pertama akan terulang dipertandingan kedua juga.
Aji 1-2 Totti
Analisis: Perebutan tiket lngsung ucl akan berakhir dg derby ibukota. Dg modal kecapekan menghadapi juve, tuan rumah akan ksulitan menghadapi srigala2 ibukota. Eksekusi freekick akan jadi pembeda skor.
Arif 3-2 Felipe
Analisis: Kedua tim harus menang demi tiket grup LC. Duel akan panas. Lazio akan memenangi derby kali ini.
Deni 2-1 Klose
Analisis: Derby kota roma kali ini bakal tersaji sangat seru,,kedua tim sama2 berpeluang menjadi runer-up liga seri A dan lolos langsung ke babak utama UCL ,,dengan kekalahan lazio atas juve di final copa,,bakal menjadi pemicu lazio utk tidak mengulangi kesalahan2 annya ,sehingga dapat mengalahkan roma dgn skor tipis 2-1.
Zulk 3-1 Felipe Anderson
Analisis: Roma menggempur Lazio habis2an, penguasaan bola Lazio akan kalah telak oleh Roma yang menguasai 90% penguasaan bola, hampir2 pemain Lazio cuman anak kecil lagi dikerjain oleh Roma, 6 pemain Lazio aka terkena kartu merah oleh wasit dan memudahkan Roma utk memenangkan pertandingan. Lazio bener2 sial kali ini. Sungguh….sangat sial.
Huang Lazio 1-1 Roma (Adem Ljajic)
Analisa: Musim ini sebenarnya bisa dibilang musim yang luar biasa karena cukup jarang kita bisa melihat 2 musuh bebuyutan ibokota Italia ini bisa berjalan beriringan di papan klasemen. Bahkan, pertandingan ini bisa mereka jadikan ajang main mata dengan hasil draw agar keduanya berpeluang besar lolos bersama ke liga champions. Tapi, mungkinkah itu? Everything is possible.
Karawang, 240514

Prediksi Pemenang OSCAR 2014

Gambar

Prediksi OSCAR 2014

Catatan: Seminggu ini saya mem-posting review film semua Kejar pasang karena pengumuman Oscar tinggal 2 hari lagi. Sehingga kalau tetap komit satu-hari-satu-posting di hari kerja, ga akan terkejar. Seminggu ini juga ga ada postingan #nostalgia, tak ada review buku. Saya masih hutang dua review Bartimaeus. Tak ada tulisan curhat masalah pribadi. Tak ada cerita bola, padahal tengah pekan lalu Chelsea ditahan Galatasaray dan menjadi satu-satunya wakil EPL yang selamat dari kekalahan UCL 16-besar. Serta Lazio yang kemarin secara dramatis tersingkir menyakitkan di menit akhir. Semua itu sengaja saya tahan untuk mengisi slot review film. Bahkan malam ini saya posting dua. Hhhmm…, salah perhitungan. Sebelum HARI-H saya sudah siapkan prediksi pemenang Oscar. Tulisan kedua malam ini special untuk gelaran akbar penganugerahan piala Oscar.

Dan berikut beberapa prediksi saya…

1.      Best Animated Feature: Frozen

Baru menyaksikan tiga film dari lima yang dinominasikan. Se-dekade terakhir, baru tahun ini tak ada Pixar di dalamnya. Despicable Me 2 terlalu lemah di cerita walau kita dihujani Minions seperti harapan, lalu The Croods walau mempesona tentang pra-sejarah namun terlalu mudah diprediksi. Pun Frozen, saya bahkan sudah bisa menebak arah film saat baca preview-nya. Namun kelembutan Disney selalu bisa membekukan hati kita.

2.      Best Supporting Actor: Jared Leto – Dallas Buyers Club

Kelima film sudah saya tonton, namun peran sebagai seorang transgender yang meyakinkan tentunya jauh lebih sulit ketimbang si gemuk yang berotak jorok, bajak laut kerempeng, penyidik koruptor atau majikan yang kejam. Di Dallas Buyers Club, Jared Leto sungguh bermain cantik.

3.      Best Supporting Actress: Julia Roberts – August: Osage County

Saya terpesona dengan gaya Barbara yang terlihat begitu tegar sekaligus rapuh dalam drama keluarga yang penuh kekacauan ini. Julia berhasil mengimbangi akting hebat Meryl, baik dalam gesture atau mimik muka. Dan tentu saja teriakan fenomenal, yang mungkin jadi salah satu quote terbaik tahun 2013: Eat the fish, Bit*h!

4.      Best Actor: Matthew McConaughey – Dallas Buyers Club

Saya pengen segera melihat Leo segera pecah telur mengangkat piala Oscar, namun di sisi lain Bale juga bermain sungguh bagus sebagai sang penipu ulung. Walau beraksi dengan meyakinkan sebagai budak, Chiwetel peluangnya paling kecil. Di sektor ini pilihan pemenang jadi begitu mudah di tentukan saat kita melihat Matthew yang kurus kerempeng namun tetap bisa tersenyum bak seorang jagoan.

5.      Best Actress: Meryl Streep – August: Osage County

Kabarnya Cate Blanchett bermain bagus di Blue Jasmine, sayang sampai tenggat waktu yang ditentukan saya ga berhasil menyaksikannya, begitu pula aksi Judi. Rasanya saya begitu yakin bisa mencoret Amy Adams dan Sandra Bullock dalam persaingan. Head-to-head terjadi antara Cate dan Meryl. Dan saya kembali berharap sang aktris senior ini pecah rekor dengan meraih piala keempatnya.

“Saya sangat bahagia untuk film kami, di mana saya dan Julia juga dinominasikan. Kami semua merasa bangga akan film August: Osage County. Dengan penghargaan dari Academy, kami berharap akan memberi perhatian pada film kami di seluruh dunia,” – Daily Mail.

Ya, saya sungguh mencintai film ini juga.

6.      Best Original Screenplay: American Hustle

David O. Russels layak mengangkat piala Oscar tahun ini. Bersama Eric Warren Singer, David membuat naskah film tipu-menipu jadi begitu bernyawa. Lihat saja, lima bintang besar semuanya berkilau karena dapat porsi yang pas dalam tiap adegan. Setelah hasil Oscar yang mengecewakan dalam Silver Linings Playbook dan The Fighter, dia layak berpesta tahun ini.

7.      Best Adapted Screenplay: Captain Phillips

Pengen sekali menunjuk Before Midnight, seri ketiga kisah cinta karya Richard Linklater. Namun ketegangan di tengah laut dalam drama penyelamatan sang kapten begitu mempesona. Sejak di adegan perompak berhasil menduduki kapal sampai akhirnya tiga letusan terdengar, film ini begitu luar biasa. Ayolah, kita harus akui kali ini drama di atas laut lebih menarik ketimbang di dasar laut Bikini Bottom.

8.      Best Visual Effects: Gravity

Star Trek memang mempesona baik dalam cerita ataupun suguhan visual yang memanjakan mata. Tapi tak bisa dipungkiri Gravity memberi warna baru dalam cinema, di mana kita sepanjang film di ajak melayang di luar angkasa. Yak, tahan nafas Anda sampai pendaratan.

9.      Best Original Song: Let It Go – Frozen

Hanya satu kata untuk lagu di film Frozen: amazing! Saya justru merasa lagu di sini lebih bagus ketimbang filmnya sendiri. Sebenarnya bukan hanya Let It Go doang sih, lagu-lagu yang lain juga sama menakjubkannya, khas Disney yang membuat kita berdendang.

10.  Best Original Score: Her

Di film sunyi dan membuat saya sering menguap, score Her menjadi penyelamat misi cinta aneh manusia terhadap OS. Rintikannya bisa memacu emosi untuk bilang: Now We Know Her!

11.  Best Cinematography: Gravity

Melayang-layang dalam ketidakpastian ditata dengan sangat megah. Inside Llewyn Davis bisa jadi pesaing utama, namun keunggulan utama Gravity ya ada di cinematography-nya. Sangat mudah untuk bilang mereka pasti menang.

12.  Best Director: David O. Russell – American Hustle

Yuhui! Hanya Alfonso Cuaron yang membuatku berfikir dua kali, siapakah sutradara terbaik tahun ini. Sekali lagi ada rasa kecewa di dua film sebelumnya yang membuatku yakin juri akan menunjuk David O. Russel berjaya. Kesabarannya kembali mengarahakn J-Law dan Cooper layak dibalas oleh Hustle!

13.  Best Picture: American Hustle

Di kategori utama ini, dari beberapa web yang saya kunjungi, banyak yang memilih 12 Years A Slave, apalagi ini film mengukir jejak manis di BAFTA Award tahun. Ditambah film dengan kisah nyata biasanya lebih diunggulkan. Menurutku film terbaik 2013 adalah Captain Phillips. Ingin sekali menjagokannya, sayang Greengrass tak masuk nominasi best director. Karena sering kali pemenang film terbaik berbanding lurus dengan sutradara terbaik. Mungkin tahun lalu pengecualian sehingga keluar rel, namun tahun ini saya yakin akan kembali ke jalur lagi. Dan American Hustle melengkapi malam sempurna David.

Oke, berdoalah lebih khusuk. Takdir senyum-manyun menanti Senin siang nanti. We will have to wait and see! Have a healthy and happy Oscar weekend.

Karawang, 030314 – a prediction by LBP