Logika Falus


“Saya senang sekali bertemu Bapak, pengusaha terkenal yang ternyata punya gagasan luar biasa besar pula…”

Kumpulan cerpen dari penebit Metafor yang legendaris. Temanya lebih banyak menelusup di area psikologi. Dari hubungan lesbi, pemikiran liar para lelaki, hingga kehidupan malam para Jakartan. Sebagai cerpen yang diambil judul, Logika Falus justru malah yang paling biasa, di mana dua pria mendebat seorang penyanyi kafe yang elok. Lalu berjudi, dan bagaimana diakhiri dengan antiklimaks.

Let’s go kita kupas.

#1. Roh

Ini tentang Rohaly yang bisa hamil padahal sudah hampir setahun tak bercinta. Tak [ercaya pada suster yang memeriksanya, ia coba cek di tempat lain, tetap positif, dan yang ketika pada dokter ahli, tetap positif. Lalu ia pun mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi. Kok bisa? Sebuah akhir yang mengerikan diungkap. Bagaimana bisa di kamar mayat itu terjadi hal-hal yang mengerikan.

“Ini gila! Baik kehidupan maupun kematian sama gilanya.”

#2. Sang Maestro

Musisi galau Kurnia yang keluar dari pekerjaan, sebuah orchestra simponi yang sejatinya sudah menjamin keamanan finansial, tapi tak akan kaya atau terkenal. Sudah menikah, dan kini dengan mandiri mencoba bertahan hidup. Bekerja sebisanya, seadanya sebagai pengajar musik, sembari mencipta lagi, memainkan lagu untuk menghibur, dan siapa tahu nantinya akan jadi musisi mandiri, konser tunggal. Dan memang, manusia tak pernah tahu apa yang terjadi kemudian. Ia mencipta masterpieces! Melibat hubungan badan yang menggelora dan hipnotis.

“Tidak tahu, aku main begitu saja.”3. Logika Falus

#3. Logika Falus

Diskusi dua lelaki menyaksi wanita menyanyi di kafe. Berdebat panjang lebar bisa tidaknya menggaetnya. Perempuan memang diciptakan untuk dinikmati. “Kita jangan membiarkan perempuan berkuasa. Kalau mereka berkuasa maka dunia akan menjadi irasional!” Apakah mereka bisa menggaetnya, taruhan dicipta dan hal-hal mengesalkan terjadi.

+Optimis bagus tapi selalu kenyataanlah yang menentukan +

#4. Sakratul Maut dan Bom

Rio gila. Ingin merasakan sakratul maut tapi tak ingin menjemput maut. Ia yakin kehidupan tidak ada artinya tanpa mengalami sakratul maut. Mungkin terpengaruh bacaan, mungkin pula terpengaruh tontonan Hollywood yang punya tema perjalanan waktu, atau hal-hal yang bersinggungan kematian. Sang Wisdom-pun berkata.

“Ia benar-benar tenggelam dalam dunia membaca, merenung, dan diskusi.”

#5. Suami-Istri Mogok Makan

Suami istri Riko dan Agnes yang melakukan demo sebab tanah kenangan di Jakarta akan digusur untuk dijadikan gedung bertingkat yang komersial. Akan menggusur jalan-jalan kenangan, melakukan modernitas kota. Mereka berdemo mogok makan sebab banyak kenangan yang akan terhapus. Dan begitulah, cerita lalu mundur ke masa muda mereka. Perkenalan absurd di jalanan, naik motor saling sapa dan berlanjut. Duo orang pintar, dan bagaimana masa memperlakukan mereka. Namun masalah timbul saat anaknya Harry memiliki tugas bertentangan. Wait, kenapa?
“Mereka bertemu hampir lima puluh tahun yang lalu di traffic light bioskop Megaria. Mereka ingat pertemuan itu pada awal tahun 1980 an tapi lupa tepatnya bulan apa.”

#6. Putri

Impian Cinderella dan bagaimana mewujudkannya. Mimpi-mimpi pangeran tampan datang melamar, memberi bunga, adegan romantis, dst. Namun kenyataan memang pahit, sehingga terpatahkan harapannya, bahkan membuatnya mual mendengar kata ‘Cinderella’.

Dan dalam adegan absurd, tamu-tamu aneh lelaki berdatangan seolah mematik kembali harapan kisah romantis. Bagi dirinya sendiri, hidup adalah bekerja, baca buku dan menulis berita. Ia pun lebih memilih untuk tidak sering berkumpul dengan keluarga. Apa yang terjadi dan akan terjadi pada hidupnya?

“Tidak ada alasan yang tepat bagi aku untuk menikah. Untuk punya anak? Aku tak mau. Untuk seks? Aku tak butuh. Untuk kasih sayang? Aku tak butuh. Pendek kata aku tak mau menikah. Titik.”

#7. Pertemuan di Eskalator

Ini yang paling lucu, unik, dan sungguh absurd. Pertemuan dua sahabat Lona dan Adit, dua mantan kekasih setelah berpisah lama. Cinta monyet di masa remaja, dipertemu di sebuh gedung saat sudah sama-sama dewasa. Cangguh? Oh tidak bisa begitu. Pertama, menanyakan kabar, lalu bagaimana selepas lulus SMA, kuliah di mana, dan jurusan apa. Lalu kabar-kabar terbaru. Namun tidak, ini bukan cerpen biasa. Terjadi keanehan dalam percakapan. Kalian harus baca!

“Kamu sudah jadi insinyur?” / “Kok insinyur?”

#8. Dollar

Uang dan konsekuensinya. Seorang sopir Toyip memiliki uang dan bingung menggunakannya, uang yang haram atau bisa dibilang abu-abu sebab pemberian bule Merry Cohen sebagai uang terima kasih, ia menemukan barang penumpang dan dengan baik hatinya dikembalikan kepada yang punya. Sesuatu yang wajar sebenarnya. Maka istrinya memintanya mengembalikan ke bule baik hati itu. Sementara setiap malam, ia mengantar tetangganya Neng Nora sebagai pelacur ke hotel. Terjadilah transaksi aneh. Yang satu kebingungan buang uang, yang satu butuh uang sebagai jasa pelayanan seks.

“Wah bisa berabe dengerin kamu ngomong.”

#9. Lesbi

Gesty bilang ke psikolog-nya Binu bahwa ia ingin membunuh ayahnya. Lhoo.. kok bisa? Ia seorang lesbi yang berpikiran terbuka, sampai-sampai tercecer saking berpikiran merdeka. Bacaannya bagus-bagus, buku-buku berkualitas. Klasik. Wanita-wanita hebat di masa lalu jadi panutan: Madam Currie, Simone de Beauvoir, Ayn Rann, Margareth Mead, Nanci Tuana dan sejumlah ilmuwan dan filsuf yang berpikir abstrak.

“Lesbi tidak harus feminis apalagi identik dengan feminism.”

#10. Protektor dan Agresor

Ibu melahirkan adiknya Dini saat aku berusia enam tahun. Dan adegan menyusui menjadi obsesinya. Buah dada yang segala hal seksual mengiringinya menjadikannya penjahat, dari kecil sudah aneh dan gemar beradu otot, hingga akhirnya menciptanya jadi kriminal terkenal dan begitu ditakuti. Penjara jadi hunian rutin, dan silsilah penjahat dibuat, ia jadi terhebat (di dunia jahat) yang dipilihnya.

“Bos, ada barang baru nih, imut-imut sekali deh.”

Tomy F Awuy, dosen filsafat di Fakultas Sastra Unversitas Indonesia, Atmajaya, dan Intitut KEsenian Jakarta. Buku-buku lainya Problem Filsafat Modern dan Dekonstruksi (1993), Wacana Trgedi dan Dekonstruksi Kebudayaan (1995), Teater Indonesia: Konsep, Sejarah, Problem (ed., 2000). Ini adalah buku pertama Bung Tommy Awuy yang kubaca, dan bagus-bagus. Salah satu buku terbaik fiksi tahun 2022 yang kulahap. Menyenangkan menikmati bacaan liar sejenis ini. Memang jaminan kualitas penerbit Metafor ini, so far bagus semua. Koleksiku saat ini ada empat atau lima, entah riwayat Metafor ini bagaimana. Awal 2000-an saya masih sekolah dan belum tune in sama buku-buku sejenis ini. Jadi sangat terlambat mendapatinya. Ada yang tahu berapa total buku koleksi terbitan Metafor?

Logika Falus | by Tommy F Awuy | Penerbit Metafor Publishing | Oktober 2001 | 0005 – 01 – MP | Penyunting naskah Wien Muldian | Desain sampul dan tata letak Muhammad Roniyadi | ISBN 979-3019-04-2 | x, 166 hlm; 21.5 cm | Skor: 4/5

Untuk kedua orang tuaku tercinta

Karawang, 161222 – 180123 –Nikki Yanofski – Take the A Train

Thx to Lifian, Jakarta