
“Memang betul sih, Ras, kalau ada Victo suasana jadi heboh. Ada aja topic omongannya.”
Novel remaja yang hhmm… begitulah. Judulnya aja yang serem, Joker musuhnya Batman. Padahal artinya cuteee, jomblo keren. Singkatan yang dipakai genk sekolah. Anak-anak sekolah gaul yang punya kelompok, atau genk terdiri dari beberapa siswa.
Pada umumnya. Bagaimana remaja SMU jatuh hati, saling taksir, pesta dansa, konfliks sama teman/lawan, perebutan cowok macho, atlit basket! Semua muara kisah ini mengarah ke puncak acara Promnite, dengan siapa mereka berdansa. Hingga berbagai masalah anak muda pada umumnya. Tipikal. Pertemanan itu dibalut dalam sosmed. Terbitan sekitar 2000-an di mana Facebook awal mula menyerbu dunia. Maka banyak bagian di sini komunikasi via itu. Kelebihan utama jelas disampaikan dengan baik. Ditulis dengan nyaman. Dan sungguh rapi. Kelemahan jelas cerita. Para anak sekolah yang mengkhawatirkan hal-hal sederhana. Cinta-cintaan yang begitu polos. Dan sisi horornya, sungguh aneh dan lemah. Memanggila arwah hanya untuk komunikasi? Penampakan-penampakan makhluk dunia lain? Cenayang? Ah, dunia remaja yang ada-ada saja. Sudah lewat masa itu.
Jadi Andrea adalah siswi pindahan dari daerah, tepatnya daerah Blitar. Ia ke Jakarta dengan jiwa minder, pergaulan di kota besar apakah bisa gegas adaptasi? Apakah bisa mendapatkan teman yang cocok. Maka disusunlah sebuah skenario bodoh.
Suatu hari saat di ruang kelas atas, ia menyaksi penampakan hantu. Siswi bermuluran darah. Kabar itu langsung menyebar dengan masif. Ia mendadak terkenal. Kabar itu memancing banyak reaksi, sebab dulu ada siswi meninggal tertabrak mobil saat akan menyeberang. Rita, almarhum adalah pacar impian siswa ganteng Satya. Yang merupakan saudara Risa. Mereka terjalin cinta rumit dalam segitiga. Entah Satya milih Brenda dengan pacaran dengan Rita, atau sebaliknya. Ada rasa tak enak ati di sana.
Dengan kabar itu, Risa ingin ngobrol sama sudaranya. Ada hal-hal yang perlu dituntaskan. Sementara genk kaya dan modis Pinky, Aida, dan Risa begitu membenci lingkaran pertemanan The Joker. Ya, Andrea memiliki genk sendiri. Tiga perempuan, satu laki-laki yang agak melambai. Andrea, Icha, Laras, Brenda. Dan lelaki dengan sifat perempuan Victo.
Hal yang umum para siswa membentuk genk dan bersaing. Yang tak umum adalah pertentangan antar mereka memperebutkan cowok. Alamak, menggelikan. Memuakkan. Sudah kayak sekolah Barat yang memuja cowok pemain basket atau atlit olahraga lainnya. Atau mungkin cara menyampaikannya yang terlihat memualkan.
Setting tahun 2000-an di mana Facebook dan Twitter merambah Indonesia, oh lupakan Friendters, dan banyak sekali konfliks disampaikan lewat komentar dan pesan masuk. Facebook yang banyak mengubah perilaku manusia. Dan di sini jadi ajang pamer curhatan, saling silang pendapat tentang pacar, hingga akhirnya kembali ke masalah para genk. Bagaimana akhirnya di malam puncak pesata dansa tersebut. Akankah mereka menemukan pasangan yang sesuai impian?
Joker sendiri berarti Jomblo Keren, singkatan yang diperoleh saat mereka sedang fitting baju di penjahit langganan Bang Jontor. Mereka memang para siswi yang tak memiliki pacar, dan merasa high quality jadi anggap saja kita keren. Tiga perempuan dan satu lelaki. Tampak seperti pasukan pahlawan dalam melawan penjahat. Hehe…
Yang paling pas dan terasa sangat relate dengan dunia nyata rasanya adalah komentar Bang Jontor, yang bilang, “Paling kalian ribut-ribut urusan cowok. Cowok di dunia ini kan banyak, buat apa berebutan?” Lihat, nasihat orang tua, orang yang berpengalaman lebih pas dan betul. Makanya apa yang dikhawatirkan para remaja ini standar sekali. Eh, kita pernah muda.
Cerita remaja kubaca saat sudah tak remaja. Tak masalah, semua genre saya lahap dan nyaman-nyaman saja. Hanya memang konfliks kurang berkelas. Sungguh bikin kzl mereka para siswi ini saling silang gegara cowok. Keunggulan utama buku ini jelas adalah cara penyampaian yang bagus. Ditulis dengan nyaman dan mengalir tenang.
Esi Lahur lahir di Jakarta, 3 Oktober 1977. Lulusan UI jurusan antropologi, pemenang Sayembara Mengarang Cerpen Femina 2000 (Pengantinku) dan 2001 (Kartu Pos). Ini adalah teenlit ketiganya setelah Three Angels Plus (2004), From Sumatra with Love (2010).
The Joker (Jomblo Keren) by Esi Lahur | GM 312 01 11 0020 | Penerbit Gramedia Pustaka Utama | Jakarta, April 2011 | 152 hlm, 20 cm | ISBN 979-979-22-6904-8 | Skor: 3/5
Untuk Dwi “Wiwid” Widijatmiko & Gabriel Rino
Karawang, 050123 – 130123 – Gina Sicilia – So Attracted to You
Thx to Dhika, Yogyakarta