Jadikan Sabar dan Salat sebagai Penolongmu


Sabar Dong..! by KH. Mawardi Labay Al-Sulyhani

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” – Q.S. Ali-Imran: 200

Bacalah dan renungkanlah. Di sana ada doa-doa penting yang menjadi pamungkas para Nabi dan Rasul Allah. Buku sederhana yang nyaman, dengan metode yang pernah kudengar dari Tung Desem Waringin, yang bilang untuk mudah menghapalkan sesuatu berilah singkatan, berulang, dan yang mudah menempel. Seperti 7 T, jenis sabar, hingga 17 K. Buku ungil padat petuah. Sejatinya ini lebih pas sebagai rujukan baca untuk para hamba Allah yang siap dan kuat menjalani kerasnya hidup. Sabar dan Salat sebagai penolong.

Nasehat-nasehatnya juga umum. Sabar dengan contoh para Ulul Azmi dari Nabi Yunus, Tusuf, Ibrahim, Musa, hingga Nabi Muhammad SAW. Di sini dijelaskan contoh-contoh kesabaran para Nabi, sebagian besar tentu saja sudah tahu, sebab sudah diajarkan di sekolah. Dari kesabarn Bilal, Nabi Musa, Nabi Nuh, dst. Namu ada satu yang baru kutahu, yaitu Ali Imran. Di usia senja belum memiliki keturunan, dengan sabar dan selalu berdoa memohon pada Allah, akhirnya perjuangannya dikabulkan. Dan baru tahunya, ternyata Ali Imran meninggal saat istrinya sedang hamil.

Sabar ialah kesanggupan menahan diri dan sekaligus dapat menyelesaikan permasalahan/bencana yang tidak disenangi (dibenci) dan masalah-masalah yang disenangi, sedangkab arti luasnya adalah “tabah” atau tahan banting. Ada 7 unsur T: Tenang, Tahan, Tekun, Teliti, Tabah, Tanggulangi, dan Tawakal kepada Allah. Di buku ini ketujuh T dijabarkan lagi lebih panjang nan berliku. Setelah itu barulah berserah diri padaNya.

Sabar ada 3 macam: Sabar menghadapi musibah, sabar ketika hendak menjalankan ibadah/pembangunan, dan sabar menahan diri dari maksiat (yang enak dan menyenangkan/dalam kemewahan). Dan tentu saja, sering-seringlah berzikir dan doa kepada Allah untuk terus bersabar menghadapi kehidupan yang fana ini.

Sabar harus dibarengi dengan 17-K:

Kesehatan, Kepintaran, Keberanian, Ketrampilan, Keuangan, Ketekunan, Kepatuhan, Kesabaran (yang 7T itu), Kesetiakawanan, Kesempatan, Kejujuran, Keadilan, Kesadaran, Kecerdasan/Kecerdikan, Kematangan dan berpengalaman, Kecanggihan, dan Konsumsi/Kesejahteraan. Panjang ya, begitulah. Semua itu dijabarkan lebih panjang lagi di buku mungil ini.

Untuk mencapai ibadah yang berkualitas diperlukan kesabaran tingkat tinggi sebab setan selalu menguntit manusia yang akan berbuat kebaikan. Sabar dalam menjalankan ibadah tentu saja masuk, ada lima jenisnya: Sabar dalam syahadatain, sabar dalam salat, sabar dalam zakat, sabar dalam puasa, dan sabar dalam menjalankan ibadah haji. Sabar dalam syahadatain mengandung unsur dua kesaksian.

Salat yang benar merupakan kunci seluruh kebaikan, akan menyelamatkan diri dan umat dari perbuatan keji dan mungkar.jiwa yang damai ialah jiwa yang digambarkan Rasullah sebagai bumi yang subur penuh tanaman dan membuahkan berbagai buah-buahan yang lezat.

Dalam kehidupan kita diperintahkan untuk mengikuti ajaran Nabi, ada dalam kalimat “Limaa yuhyiikum” yang artinya suatu yang menghidupkan jiwamu. Para tafsir menjelaskan bahw segala upaya yang dapat menghidup suburkan jiwa penuh dengan iman dan takwa kepada Allah SWT berupa aljihad (menegakkan kalimat Allah), alhaq (berjalan di atas jalan kebenaran), alharb (perang), aljannah (melakukan segala perbuatan saleh yang akan mengantar masuk surga).

Perang yang kita kobarkan adalah membangkitkan semangat mereka, untuk berjuang merubah nasibnya. Kunci surga yaitu kalimat tauhid, “Laa ilaaha Illallah”, tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah.

Doa adalah keperluan atau kebutuhan bagi umat manusia, karena manusia tidak mempunyai kemampuan atau tidak ada kudrah. Kemampuan manusia bersifat anugerah dari Allah, dan tidak memiliki kekuatan atau kekuasaan mutlak. Maka sehabat apapun manusia, di hadapan Tuhan tetaplah lemah. Karena itu perlu bantuan, dan bantuan itu datangnya dari Allah.

“Dan mintalah pertolongan kepada Allah SWT dengan mempertinggi kesabaran dan melakukan salat.” (Q.S Al Baqarah: 45).

Suka bagian yang memohon agar diberi keturunan anak yang soleh, ada di Ash Shoffat ayat 100: Robbi hab lii minash-shoolihiin. Artinya, Ya Allah ya tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang) anak yang masuk golongannya orang-orang soleh.

Begitulah, berikut buku tipis, mungil, dan bisa dimasukkan saku ini memberi banyak contoh doa kesabaran. Separo buku bisa jadi adalah kumpulan doa, dari berbagai generasi sejak Adam hingga Nabi Muhammad. Makanya buku ini, kalau dikata bervitamin terasa kurang, tapi layak dipajang di rak, sebab suatu hari bila mengingin doa-doa mulia, tinggal buka.

KH. Mawardi Labay Al-Sulyhani lahir di Bukittingi, Sumatera Barat pada 5 Maret 1936, menyelesaikan pendidikan di Kulliyyatul Mu’allimin Padang Panjang. Pekerjaan sebagai mubaligh baik secara langsung ke masjid-masjid, lewat radio, tv, hingga bersafari ke serbagai pesantren. Berkecimpung di bidang agama, banyak yayasan sosial dikelola. Intinya, orang hebat yang patut diteladani. Setelah membaca buku ini, saya googling riwayat hidupnya, ternyata beliau sudah meninggal 14 September 2003. Al-fatihah, dan doa-doa yang baik untuk orang baik. Semoga buku-buku beliau menjadi amal jariah.

Zikir dan Doa Menghadapi Tantangan, Sabar Dong..! | by KH. Mawardi Labay Al-Sulyhani | Cover Dedi Wahyudi, Pio | Penerbit PT. Al-Mawardi Prima | Cetakan pertama, September 2000 | Skor: 3/5

Karawang, 091122 – The Dave Brubeck Quartet – Three to Get Ready

Thx to Lumbung Buku, Bandung

Iklan

Satu komentar di “Jadikan Sabar dan Salat sebagai Penolongmu

  1. Ping balik: #Oktober2022 Baca | Lazione Budy

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s