
Gary Hamel bilang di dunia yang berteknologi tinggi, “Hanya perusahaan-perusahaan yang mampu menciptakan revolusi dalam sector industri yang akan maju di Zaman Ekonomi Baru ini.”
Tertarik membelinya karena ini tentang investasi, tentang rencana financial freedom. Pernah dengar cerita di inspirasi pagi, bagaimana menangani pekerjaan memindahkan air. Dua orang sebut sama Bruno dan Pablo, dengan start yang sama, satu dengan ember dengan penghasilan tetap, berdasarkan ember yang ia angkut dipindahkan. Satu lagi dengan pipa, butuh waktu lama untuk menuai hasil, tapi worth it dilakukan. Dan setelah digerus waktu, yang pakai ember kena encok, dan makin menua, Jebakan barter waktu dan uang, sebanyak apapun ember yang dihasilkan, tetap saja Anda membarter antara satuan waktu dengan satuan uang. Sementara yang pakai pipa tinggal leha-leha, uang mengalir. Umum bukan? Di sini dijelaskan lebih detail, dan seperti buku self-improvement lainnya, praktek yang paling utama.
Saluran-saluran pipa merupakan saluran-saluran kehidupan, karena saluran-saluran ini mampu memasok diri sendiri. Saluran itu memang perlu diperbaiki dan dirawat sewaktu-waktu, bahkan kadang perlu membangun kembali, tapi jelas saluran-saluran pipa mampu memompa keuntungan terus-menerus, dari tahun ke tahun.
Sejatinya isinya standar. Nasehat-nasehat umum, bagaimana menyelamatkan uang. Penghasilan harus dikelola, ada tiga kotak: keperluan sehari-hari, tabungan, dna investasi. Yang terakhir inilah kuncinya, digedein. Dan kalau kalian bilang belum saatnya tepat, sebenarnya tak ada waktu yang benar-benar tepat. Investasi yang paling benar ya sekarang, saat ini berapapun, disisihkan.
Ada dua kisah yang menggugah. Seorang pemain baseball berpenghasilan 100 juta dollar jadi bangkrut karena salah urus. Uangnya untuk foya-foya, untuk kemewahan, sehingga saat usia 38 tahun, saat usia pensiun jadi pemain tiba, ia kolaps. Namanya Darryl Strawberry. Saya belum browsing, tapi kisah olahragawan bangkut setelah masa edar sudah banyak kita jumpai di kolom gosip. Kisah kedua adalah guru lokal yang bisa menyisihkan gajinya, nilainya sungguh kecil. Gajinya sekitar 8.500 dollar setahun, dan di usia senjanya bisa menyumbang 2 juta dollar! Hebat ya. Nama gurunya Margaret O’Donnel, dan sama saya belum browsing, tapi keajaiban ini nyata. Banyak sekali kita jumpai, seorang guru bisa makmur karena memperlakukan penghasilan dengan bijak.
Masih banyak kisah lainnya, tapi laiknya kalian baca sendiri. Saya ingin menarik, kesimpulannya saja. Pertama memandang hidup dengan lebih menarik. Bagaimana kita memperlakukan waktu yang terbatas ini dengan baik. Semua orang diberi waktu 24 jam sehari, tak memilah kaya miskin, jutawan jelata, semuanya sama. Lantas waktu yang terbatas ini, dipecah lagi per jam, per menit, per detik. Dan betapa mencengangkan, rata-rata waktu yang kita habiskan seumur hidup, misalkan makan. Kegiatan yang rerata dilakukan sehari 3 kali ini, bisa jadi sekitar enam tahun sepanjang hiudp. Itu dihasilkan dari rerata makan 10 sampai 15 menit, diakumulasikan, dan dari menit-menit kecil itu jadi sangat banyak! Contoh lainnya, rerata kegiatan membersihkan rumah yang jarang-jarang dan sesekali itu kalau diakumulasikan sepanjang hidup ternyata bisa mencapai empat tahun! Nah, kita andaikan saja investasi waktu tiap hari dengan sistem cicil. Terserah mau investasi apa, bisa menyalurkan hobi yang menghasilkan, atau membuat sesuatu di sela kesibukan. Terserah, cicilan investasi waktu ini bisa kembali kepad aindivisu masing-masing. Kita bisa sisihkan sejam pagi sebelum kerja dan sejam setelah pulang kerja, misalkan. Itu sudah dua jam per hari, dikali lima hari kerja sudah 10 jam seminggu, belum lagi weekend. Jadinya akumulasi banyak. Bayangkan saja, misalkan mengetik sehari seribu kata. Seminggu lima ribu kata, sebulan sudah layak jadi buku. Bayangkan saja, ini hanya contoh.
Kembali ke memanfaatkan waktu, kalau dipikir-pikir ini bisa jalan. Bisa dipraktekkan, tinggal mulainya saja. Setiap orang beda-beda memanfaatkan waktu. Saya contohnya, tiap hari menyisihkan waktu baca, bisa melimpah ruah daftar bacaannya yak arena niat dan lakukan. sayangnya belum menghasilkan, butuh rutin dan kerja cerdas, ibaratnya di buku ini: me-maintain pipa-pipanya.
Lalu bahasan tentang internet, di tahun 2002 saat buku ini rilis, internet belum semeriah sekarang. John Naisbitt bilang, “Semakin banyak kita menggunakan teknologi canggih semakin perlu pula kita mengembangkan sentuhan kemanusiaan.” Sebagian jelas sekadar prediksi, sebagian menjadi nyata. Namun saya tak sependapat tentang sistem marketing yang sejenis mlm, di buku ini Burke bilang, semudah itu membuat jaringan. Oh, tak bisa. Mencipta jaringan itu sulit. Meyakinkan orang untuk mengeluarkan uang, demi ‘barang dagangan’ kita, tak bisa serta merta. Sehingga dua puluh tahun setelah buku ini ditulis, mlm masih jadi momok buat calon korban. Dan balik lagi, trust! Manusia itu pada dasarnya senang berhubungan dengan manusia lainnya. Ya ampun, mau zaman kapanpun kepercayaan itu nomor satu.
Banyak catatan yang ingin saya sampaikan, tapi keterbatasan waktu dan ketikan blog ini. saya menyimpulkan, buku ini sebagian bisa dipraktekkan. Terutama untuk investasi saham. Saya sudah mulai terjun tahun 2018, dan setelah belajar sambil nyemplung di bursa, ini sistem ajaib. Kudu berani ambil sebagian penghasilan untuk ditaruh di sana. Sabar, tanam di blue chip, dan aliran air uang akan otomatis. Saya sepakat, dan saat ini sedang membangun pipa-pipa itu. Berinvestasi di bursa saham tetap merupakan jalan termudah dan pasti dalam membangun slauran pipa yang memompa keuntungan.
Kedua, yang saya sepakati adalah sistem penggandaan. Seperti kata Einsten bahwa bunga berbunga atau penggandaan adalah keajaiban dunia kedelapan. Bagaimana sistem ini bekerja masih sulit dicerna, sulit dipercaya bisa bikin kaya, tapi nyata. Efisiensi merupakan konsep yang dahsyat. Konsep ini bakal mampu mengubah kebudayaan.
Terkahir, buku-buku self-improvement sejenis ini sebenarnya kita sudah memahami sebab kita juga pelaksana. Pengalaman jelas guru yang bijak, dan belajar darinya sudah tepat. Hanya teori-teori dan pedomannya, memang kudu ditelaah lagi, salah satunya lewat buku. Maka, ke depannya akan banyak buku-buku non fiksi kubaca dan ulas. Moga tak bosan.
Untuk jadi kaya, bisa dengan rencana pembangunan pipa jangka lima tahun, dan di era sekarang terasa bisa. Beda sama awal abad 20 di mana rerata untuk jadi kaya bisa puluhan tahun. Saya dalam perjalanan membangun pipa ini, boleh lima tahun dari sekarang kalian mengingatkan, apakah pipa-pipa saham saya sudah bisa mengucurkan uang. Bismillah…
Perumpamaan Saluran Pipa | by Burke Hedges | Diterjemahkan dari The Parable of the Pipeline | Copyright 2001-2002 | Originally published in English by INTI Publishing USA | Dicetak di Indonesia, cetakan pertama Juni 2002 | Penerbit Network TwentyOne Indonesia | Penerjemah Danny Susanto, MA. | Cover design Cherry Design | Layout Bayou Graphics | Skor: 3.5/5
Karawang, 080622 – Alicia Keys – If I Ain’t Got You
Thx to Su Mur Buku, Kebumen
#30HariMenulis #ReviewBuku #8 #Juni2022
Ping balik: #Mei2022 dan #Juni2022 Baca | Lazione Budy