Menjalankan Wejangan Ray Bradbury #18

Masih bertahan, menyentuh angka angka delapan belas. So far tetap sesuai jalur untuk tiga topik utama. Agak malesi untuk menuangkannya di blog, tapi ya saya sempatkan. Hanya additional yang sering miss, kulakukan sesekali di hari berikutnya, atau malah dirapel. Tak mengapa, satu kata tetap harus kuhapal atau kupelajari karena penting.

Hari 10

#1. Cerpen: Penakaran Binatang (Whani Darmawan)

Berbagai jenis binatang yang ‘ditangkap’ dan dibudidayakan. Memanusiakan makhluk hidup dengan lebih laik?

#2. Esai: Manusia Indonesia Bab Ciri Pertama (Mochtar Lubis)

Ciri manusia Indonesia yang pertama, munafik. Baca buku ini harus berpikiran terbuka pokoknya.

#3. Puisi: Asal Mula Pelukan (Candra Malik)

Tuhan menciptakan manusia / dari tempat persembunyian-Nya / di mana tidak ada siapa pun / melihat-Nya meramu lamunan
Dari segenggam sunyi, / dijadikan-Nya segumpal hati / Dari ramai cuma sekepal / dicipta-Nya sebongkah akal.

#4. Kata: Indonesia

Melesat: terpelanting (terpental, terbuang) jauh

Hari 11

#1. Cerpen: Ibu Kota Dunia (Ernest Hemingway)

Di Madrid, seorang pelayan restoran muda memiliki impian menjadi matador terkenal. Sampai akhirnya canda jadi bencana. Berhati-hatilah dengan senjata tajam, itu bukan mainan.

#2. Esai: Etika Dasar; Bab Dua: Apa Itu Kebebasan (Franz Magnis-suseno)

Kebebasan tak selalu tentang bebas berbuat apa saja. Ada etika untuk menghormati orang lain, ada panduan sosialnya.

#3. Puisi: Tangan Kecil (Joko Pinurbo)

Tangan kecil hujan / menjatuhkan embun / ke celah bibimu, / meraba demam pada lehermu, / dan dengan takzim / membuka kancing bajumu
Tangan kecil malam / menyusup pelan / ke dalam hangatmu, / menemukan aku / yang sedang tergila-gila / di suhutubuhmu. (2012)

#4. Kata: Indonesia

Persona: orang, pribadi, orang atau benda yang berperan dalam pembicaraan, topeng, wajah, ciri khas seseorang, identik dengan pribadinya

Hari 12

#1. Cerpen: Jaring Laba-laba (Ryunosuke Akutagawa)

Budha yang di surga menatap kolam neraka, ada pendosa yang disiksa tapi semasa hidup ia pernah melakukan kebaikan dengan jaring laba-laba. Diulurkannya jaring itu ke sana, awalnya bagus, sebab sang pendosa bisa naik, tapi nyatanya hatinya masih hitam.

#2. Esai: How the World Work Bab Apa yang Sesungguhnya Diinginkan Paman Sam; Penghancuran di Luar Negeri (Noam Chomsky)

Negara-negara di dunia ini pasca Perang Dunia II banyak dikendalikan oleh Amerika. Perang di banyak Negara banyak andilnya. Dan bagaimana Negara ketiga diatur sesuai kehendaknya, termasuk Indonesia. Ingat sejarah 1965 yang hitam? Nah itu salah satunya.

#3. Puisi: Sajak Bilbo (JRR Tolkien)

Jalan ini tak ada habisnya / Dari pintu ia tempat bermula / Terbentang hingga di kejauhan sana / Meski kujalani sedapat aku bisa, / Kaki letih, tapi kuberjalan juga / Sampai kudapati jalan yang lebih lega / Di mana banyak jalur dan urusan bertemu / Lalu ke mana? tak tahulah.

#4. Kata: Indonesia

Hafal: telah masuk ingatan, dapat mengucapkan di luar kepala

Hari 13

#1. Cerpen: The Street Sweeping Show (Feng Jicai)

Pejabat dan jajarannya yang bersandiwara di depan khalayak, untuk kebaikan bersama mari membersihkan jalan. Diliput wartawan, disiarkan tv nasional.

#2. Esai: Koperasi dan Pembangunan (Moh. Hatta)

Koperasi yang tumbuh kembang, pidatonya tahun 1956 semangat warga untuk kemajuan bersama. Koperai, dari anggota ke anggota.

#3. Puisi: Pernyataan Cinta (Yopi Setia Umbara)

Aku menulis namamu berulangkali / di air (2006)

#4. Kata: Indonesia

Nasihat: ajaran atau pelajaran baik, anjuran, ibarat yang terkandung di dalam cerita, moral

Hari 14

#1. Cerpen: Bayangan Kematian (Gao Xingjian)

Kematian, datang tiba-tiba tak seorangpun tahu. Misteri kematian, tak semua orang tahu.

#2. Esai: Filsafat Administrasi bab Arti dan Makna Dokrin “Completed Staff Work” dalam Manajemen (M Siahaan)

Tugas staf tak hanya melaporkan, tak hanya melakukan tugas yang diberi, tak hanya siap bos. Ia punya peran penting untuk kesuksesan organisasi. Inisiatif yang utama.

#3. Puisi: Senja di Pelabuhan Kecil (Chairil Anwar)

Buat Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta / di antara gudang, rumah tua, pada cerita / tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut, / menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan / menyisir semenanjung, masih pengap harap / sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan / dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

#4. Kata: Indonesia

Respons: tanggapan, reaksi, jawaban

Hari 15

#1. Cerpen: Amundsen (Alice Munro)
Sama seperti Sampai ke Jepang, cerpen ini bergaya non-linier. Bagus banget cara penantang pembacanya. Yang jelas tak ada yang betul-betul berubah untuk urusan cinta.

#2. Esai: Sunah, Bukan Bidah bab Peringatan Maulid (Drs. H. Ahmad Seadie, MA)
Peringatan Maulid Nabi bukan bidah, banyak buktinya. Seperti jamaah Taraweh yang tak ada di zaman Nabi, tapi dilakukan di zaman sahabat.

#2. Puisi: Di Tobucil (Yopi Setia Umbara)
Di meja lebar / seperti percakapan kita / yang beredar / botol bird an gelas kopi / menggelar sore
Ayo siapa lagi akan datang / dari pintu botol / yang melongpong itu

#4. Kata: Indonesia
Risiko: akibat yang kurang menyenangkan dari suatu perbuatan

Hari 16

#1. Cerpen: Salju Kalimanjaro (Ernest Hemingway)
Surealis, pasangan yang terjebak di puncak Kalimanjaro. Lelakinya sekarat sebab kakinya luka membusuk, harapan hidup menanti pesawat jemput kecil. Istrinya menjaganya sabar, pemandunya coba lakukan yang terbaik. Pesawat itu akhirnya datang…

#2. Esai: Di Pasar Malam (Andina Dwifatma)
Lucu. Tentang pengalaman mengajak anak ikut ke pasar malam, naik odong-odong, naik wahana, hingga menikmati kesederhanaan. Kopi dan kebahagiaan warga kelas bawah.

#3. Puisi: Puisi Pooh (A.A. Milne)
Sungguh manis menjadi awan / Melayang di langit Biru! / Setiap gumpalan awam / Selalu bernyanyi menawan

#4. Kata: Indonesia
Kedaluwarsa: tidak model lagi, tidak sesuai zaman, sudah lewat (habis) jangka waktu, terlewat dari batas waktu berlaku

Hari 17

#1. Cerpen: Siasat Jitu Membunuh Mantan Kekasih (Adam Yudisthira)
Setting Amerika, membunuh mantan kekasih yang kini menjabat di Gedung Putih. Bagaimana kejahatan itu tak diketahui khayalak? Ini tentang pembunuhan, kejahatan nomor satu. Oh ada resepnya.

#2. Esai: Cerita-cerita Ajaib untuk Disimpan dalam Kepala (Dea Anugrah)
Pengalaman Dea dengan para penulis, terutama saat-saat kopi darat. Lucu-lucu, dari yang sok terkenal sampai yang tak bisa diam.

#3. Puisi: Jembatan Ambruk (Deddy Arsya)
Jembatan ambruk / di bawahnya sungai / kuning tembikar / ke sudut matamu / menjelang sampai
Rombongan sepeda / di atasnya jungkir balik / antara tertawa dan menangis / kau kata ‘habislah dia habis!’

#4. Kata: Indonesia
Intens: hebat atau sangat kuat, tinggi (tentang mutu), bergelora, penuh semangat, berapi-api, sangat emosional

Hari 18

#1. Cerpen: Siapa yang Membawa Lesatan Ingatan ini Bermuara? (Teguh Dewangga)
Pesantren yang ajaib, di bawah mimbar ada lubang sembunyi, dan dengan bacaan Quran sebelum masuk, kita diajak ke dimensi lain.

#2. Esai: Koperasi dalam Semangat dan Perbuatan (Moh. Hatta)
Pidato Moh. Hatta di tahun 1957, terkait koperasi yang jumlah anggotanya justru menurun, tapi tak mengapa kualitasnya naik.

#3. Puisi: Kenanglah Bapa, Kenanglah Bapa (Asrul Sani)
“Mari kita ke Utara!” / “Saudara, di sana bukan Utara.” / “Ah, kalau begitu anakku telah dibawa ke Selatan.”
Ke Selatan telah pergi meunggang kuda / Pacu, pacu, pacu dalam gelap malam / Anakku telah dibawa pergi / dan aku telah dibunuhnya / Sedangkan kami telah sama-sama bersudara.

#4. Kata: Indonesia
Jagat: bumi, dunia, alam

Karawang, 180322 – Peter Pan – Bintang di Surga