
“Ia selalu bisa mencium hawa penghianatan, kecurigaan, dan ketakutan.” – Tylo
Kisahnya rumit, menyentuh 400an halaman guna mengungkap dalang pembunuhan Senator Charles Westbourne. Kudu sabar sebab untuk mencapainya kita diajak berkeliling mengenal para penghianat, pembunuh serial berdarah dingin, istri yang marah, affair, rahasia-rahasia gelap para pejabat, tampak kejam dan tak pandang bulu, mengenal organisasi agen rahasia pemerintahan yang bertugas menjaga keamanan Gedung Putih. Maka benar adanya, menikmati fiksi rumit dan panjang itu melelahkan, dan saat diganjar cerita bagus, sungguh memuaskan.
Tokoh utamanya adalah Holland Tylo, ia mendadak ditunjuk atasannya untuk menjadi bagian dalam pengamanan rapat para Senator di gedung Oak Farm. Meeting malam itu Westbourne, Baldwin, Robertson, Croft, dan Zentner, orang-orang penting di pemerintahan dengan penjagaan ketat. Berhati-hatilah sama orang-orang yang tampak semangat membantumu.
Senator Charles Westbourne malam itu terbunuh, apes orang terakhir yang mengantar ke kamar adalah Holland, dan tak menjalankan prosedur pengamanan di mana seharusnya ia masuk ke kamar, mengecek clear dari segala ancaman, ia hanya melihat sepintas kamar. Tylo mengulang kembali dalam benaknya setiap menit pada persoalan yang terjadi di guesthouse, dan setiap kali ia terbentur pada persoalan yang sama: karena tidak memeriksa keamanan kamar tidur, berarti ia melalaikan tugas. Semua keterangan, alasan, atau keringanan hukuman yang bisa diminta, berhenti di situ.
Buruknya lagi, ia dibunuh bersama pacar gelapnya dengan luka terbuka mengerikan. Jandanya marah, ini memalukan, ini sungguh memalukan sekali. Tewas saat selingkuh! Bisakah ia mengampuni seorang suami yang mati di sisi kekasih gelapnya dan sangat memalukannya?
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan, Holland Tylo jelas jadi orang paling bersalah. Bos Frank Suress mencoba melindungi dari cercaan, organisasi Dinas Rahasi Militer dievaluasi. Ternyata ada affair bos dan timnya, ada intrik-intrik yang juga menyeret orang-orang penting, ada file yang dikejar. Rumit sekali. Sebelum masuk kamar, Charles memberi sebuah rekaman dalam bentuk disket kepada Holland, disimpan dalam amplop tersegel. Isinya rahasia tinggi, membeberkan konspirasi yang akan mengguncang pemerintahan. Ternyata, sang pembunuh mengincar file itu. Catatan harian rahasia Westbourne, bukti dosa-dosa dan pelanggaran hukum para sejawatnya.
Sang pembunuh sendiri sudah dibeberkan, jadi bukan kisah misteri pembunuhan. Adalah Preacher seorang pembunuh bayaran yang sudah lama sekali hilang, ia dinyatakan tewas dalam tugas keluar negeri. “Dia sangat suka membunuh dan menyiksa, terutama wanita. Dia lari dari sini sebelum bisa kucegah. Dia dilaporkan meninggal, tapi muncul lagi di DC.” Ternyata, kini ia kembali disewa oleh…, well ini juga bukan kisah siapa aktor utama, sebab sang pelaku juga diungkap di awal. Preacher diminta bantu oleh James Croft untuk meleyapkan nyawa orang-orang yang potensi menyinggung The Kardinal.
Dalam pemakaman Westbourne, sang pembunuh hadir, ia mengamati para calon korban berikutnya, dan menganalisis di mana file itu. Holland sendiri masih diberi kesempatan dua hari sebelum dibebas tugaskan. Fakta isi amplop baru diketahui setelah ia kabur dari target sasaran organisasinya sendiri. Apakah mungkin benda ini menyebabkan seseorang –dari departemen rahasia militer – misalnya, tega membunuh supaya rahasianya tidak bocor? Kita mengerti sifat serakah manusia, bagaimana jiwa seseorang bisa keropos kalau terus menerus digoda. Motif adalah nomor satu bagi kasus ini, dan dalam perkara ini sang jagoan sama sekali belum menemukan.
Bersembunyi di kapal pesiar, tempat ia sering janji temu sama Frank Suress yang kini juga terbunuh. Swann’s Way adalah rahasia mereka yang paling berharga. Lalu ia meminta tolong Croft yang ternyata otak pembunuhannya! “Sang kelinci minta tolong pada anjing pemburu.” Namun saat menit-menit akan bertemu, ia disekap oleh Johnson, yang tahu bahwa Croft tak bisa dipercaya. Holland makin bingung, tak ada yang bisa dipercaya saat ini. Namun jelas, kita tahu ia selamat dank arena narasi sesekali mengambil sudut Croft, ada perasaan lega. Croft dan Preacher kebingungan di taman tempat janjian, Tylo sudah hilang.
Nah, segalanya lantas makin rumit. Filenya tak hanya satu. Croft bukan otak utama project ini, ada atasnya lagi yang melibat orang penting lingkar Pentagon. Hingga, fakta bahwa Sang Presiden sendiri juga kebingungan akan jerat setan ini. semuanya rumit, panjang, melelahkan. Cerita politik dan thriller, sungguh balutan menarik.
Dalam lingkar panjang plot, kita tak pernah tahu dakang utama, hanya melingkar ke Croft dan kroninya. Sampai bab akhirlah baru diungkap. Termasuk fakta masa lalu sang protagonist, Ayah Tylo, ternyata Senator Robert Beaumont yang dulu juga terbunuh di Paris oleh agen yang sampai masa terkini tak terungkap. Di antara kejahatan masih ada kebenaran.
Tema terorisme juga muncul. Namun ternyata hanya alibi. Kebenciannya lebih ketara sejak pengeboman World Trade Center, dan ini nyata-nyata tentang kebusukan para birokrat. Dari sini kita jadi cukup mengenal politik Washington dan segala kebobrokannya. Tugas utama Dinas Rahasia adalah melindungi keutuhan uang kertas Amerika. Kita tak pernah tahu apa yang bisa muncul dari dalam kubur tapi plot itu benar-benar mengusik pikiran, betapa kepentingan pribadi di atas segalanya. Ucapan demi Negara, demi agama, dst jadi seperti omong kosong.
Siapakah Daniel Webster? Nama yang diungkap Tylo sambil lalu itu? “Daniel Webster, dia bilang kepadaku tentang Daniel Webster.”
Buku bagus, selain menghibur juga memberi asupan vitamin pengetahuan. Kalimat “Redrun One, Redrun One, Redrun One.” Merupakan kode bahwa kondisi gawat, ada pembunuhan yang mana korbannya orang penting. Buku ini memberi gambaran kebusukan orang-orang di lingkaran militer, dan fakta bahwa pahlawan tak seperti pahlawan yang kita kira selamanya. Terlalu banyak kenyataan buruk yang disimpan. Pemakaman militer di makam pahlawan? Haha…
Buku pertama Philip Shelby yang saya baca. Lumayan bagus, sempat boring di tengah, dan ending yang tertebak, justru bagian epilog, ujungnya ending satu lembar yang membalikkan keadaan menjadi bagus lagi. Sulit mencipta novel politik, sangat sulit bersinggungan dengan parlemen dengan bumbu thriller pembunuh bayaran. Penghianat di mana-mana. Dan buku ini sukses memberi gambaran kotornya politik AS. Kebetulan bulan ini saya sudah beli buku lainnya Philip Shelby yang duet dengan Robert Ludlum. Bakalan gegas kunikmati lagi.
Genderang Kematian by Philip Shelby | Diterjemahkan dari Days of Drums | Copyright 1997 | c/o Baror International, Inc | Armonk, New York, USA | Alih bahasa Ade Dina | GM 402 98.951 | Penerbit Gramedia Pustaka Utama | Juli 1998 | Cetakan kedua, Oktober 1999 | 480 hlm.; 18 cm |ISBN 979-605-951-7 | Skor: 4/5
Yang Kudengar hari itu bukanlah isak tangis tertahan menandakan duka ataupun kata-kaya sedih namun bunyi gendering. Genderang kematian. – Kesan seorang wartawan Inggris atas pemakaman John F. Kennedy
Karawang, 02032022 – Maroon 5 –Wake Up Girl
Thx to JustinSecondBooks – Tangerang