
Program Seribu Hari (A.S. Laksana)
Ray Bradbury, salah satu penulis fiksi ilmiah terbaik, punya program seribu hari yang jika Anda lakukan akan mampu memperbaiki mutu tulisan Anda. Dalam seribu hari itu Anda melakukan tiga hal setiap malam sebelum tidur. Pertama, baca satu cerpen bagus. Kedua, baca satu puisi bagus. “Puisi para maestro di masa lampau,” katanya. “Baca puisi Shakespeare, Robert Frost, Alexander Pope.” Ketiga, baca satu esai bagus, dengan topik yang luas: antropologi, sosiologi, psikologi, botani, zoologi, astronomi, sejarah, dan sebagainya.
Nanti pada hari keseribu Anda akn menjadi orang yang berbeda. Anda sudah membiasakan diri melakukan hal bagus dan sudah memasukkan ke dalam kesadaran Anda cerita, ekspresi, dan pemikiran-pemikiran bagus.
Jadi, untuk hari ini, Anda pilih satu cerpen, satu puisi, dan satu esai untuk dibaca nanti malam. Anda siapkan sekarang juga agar Anda tidak repot mencari-carinya nanti menjelang tidur.
Diketik ulang dari status Facebook Agus Ibrahim pada 26 Febrauri 2022.
Semalam, 28 Feb 2022 program ini sudah saya mulai. Akan saya catat progresnya, 10 hari pertama, 50 hari, 100 hari, 500 hari, dan seterusnya, sesempatnya update di blog. Dalam hari-hari yang panjang ini semoga bisa konsisten menyentuh seribu. Kalau berjalan lancar berati program wejangan Ray Bradbury ini akan selesai 18 November 2024. Sudah ganti presiden!
Selain ketiga item tersebut, saya menambahkan tiga kata baru yang kuhapal atau pelajari. Bisa kata apa saja, psikologi, geografi, kamus Inggris, kata Arab, atau apapun bahkan perbaikan kata baku-pun tak apa. Fungsinya menambah perbendaharaan kata. Sempat kepikiran lima kata, tapi tiga sudah cukup banyak untuk ditelaah. Menikmati buku bagus dan konsisten? Ide yang menarik, mari ikuti arusnya.
Menjalankan Wejangan Ray Bradbury #1
Hari pertama tidak ada persiapan, karena tiga hari ini keluar kota dan sampai rumah baru jam 20:00 maka tak pilih pilah rumit. Secara acak ambil kumpulan cerpen, awalnya Ernest Hemingway selain tebal sekali, ternyata cerpen pembukanya panjang sekali, ganti. Puisi akhir tahun yang kutemukan, baca lagi, dan esai adalah penutup buku yang kubaca intens sejak Jumat.
#1. Cerpen: Cerita tentang Ibu yang Dikerat by A.S. Laksana
Dari kumpulan cerpen buku Prosa edisi #1 Jose Saramago, Ingatan, “Tidak”, Cinta. Cerpen Cerita tentang Ibu yang Dikerat di nomor satu, kebetulan sekali event ini dipicu oleh catatan beliau. Ceritanya tentang Alit (tokoh favorit yang sering kali muncul). Identitas dan pola utama sukses disimpan, jadi pembaca tak tahu hubungan sidit pandang pertama, sang aku dengan narasi Alit, dan kejadian buruk yang menimpanya. Ibu Alit tewas dikerat, dan ia menjelma manusia aneh. Memukul air untuk dibelah, mengajak bicara binatang, dst. Sampai kemudian 20 tahun kemudian, fakta-fakta dibeberkan. Bagus banget, saya suka.
#2. Esai: Notes From Undergroud (bagian 2 bab 9-10) by Fyodor Dostoevsky
Catatan dari Bawah Tanah karya Fyodor Dostoevsky. Catatan ini seperti ditulis dengan gegas dan apa adanya. Jelas ini curhat, bagaimana masa-masa itu hubungan sosial Fyodor buruk. Di bab 9-10, bagian penutup kita mendapati hubungan kasih dengan Liza membaik, da janji temu itu terjadi. Naas, ternyata memang tokoh kita sinting, atau bisa dikata error tak sopan kalau dilihat dari kacamata umum.
#3. Puisi: Ingatan karya Joko Pinurbo
Saya kutip satu baitnya: Hujan masih mengingat saya / walau saya tak punya lagi daun hijau / yangs erring dicumbunya dengan gila / sampai saya terengah-engah / menahan beratnya cinta.
#4. Kata: Kamus Psikologi by JP Caplin
Saya ambil kamus psikologi karya JP Caplin. Start yang praktis saja, baca halaman pertama, tiga kata pertama antara lain; 1) abasement (kerendahan diri); (Murray) kebutuhan untuk tunduk, ikut patuh, untuk menyerah, untuk mengaku dosa atau mengakui kesalahan, untuk bertaubat dan menembus dosa, bersedia menerima hukuman. 2) abclution (R.B. Vattell); penolakan untuk melakukan akulturasi. Lawan katanya ialah COMENTION. 3) abdominal reflex (refleks perut); satu pengerutan otot-otot dalam dinding perut sebagai reaksi terhadap serangan atau pukulan tiba-tiba terhadap kulit di daerah itu.

Program seribu hari menikmati karya bagus sudah kick-off, salam literasi dari Karawang tercinta. Ada yang mau ikut?
Karawang, 010322 – Maroon 5 – Not Falling Apart