“Kecerdikan yang berlebihan akan menghilangkan akal sehat.” – Seneca
Bulan ulang tahun pernikahan. Hampir saja terlambat masuk kerjaku menyentuh batas maks. Wanti-wanti, berangkat lebih pagi, ada banyak demo buruh, Hermione mulai sekolah offline, mengantar dalam ketergesaan sebab susah bangun tidur, waktu baca seperti biasa, sebelum subuh sudah bangun, setengah jam istirahat kerja, dan pulang kerja. Hari libur dihajar waktu luang banyak. Sempat anak istri flu, sehingga ikut repot, apalagi aku juga dua tiga hari ketularan. Waktu baca, tak perlu mencari waktu luang, kitalah yang menciptakan waktu luang itu. 15 buku tuntas, lumayan banyak ‘kan.
Setelah hanya mendengar nama besar Terry Pratchett, akhirnya ada buku fantasinya yang tuntas kubaca dan ulas, memang sekeren itu. Moby Dick juga akhirnya kelar juga, walaupun versi pendek. Edgar Allan Poe dan Eva Ibbotson juga akhirnya pecah telur, kuulas di blog ini. Dale Carnegie, nama besar berikutnya berhasil kutuntaskan.
Dan puisi bagus, hufh… ternyata rasanya seperti ini ya baca puisi indah tuh. Pengalaman memang tak bohong.
#1. Moby Dick – Herman Merville
Buku tipis yang selesai kubaca sekali duduk. Kutuntaskan jelang tidur pada hari Rabu, 3 Okt 21. Jumlah halaman tak lebih dari seratus. Beli buku ini sebab cari teman beli buku KSK aja, makanya jadi sisipan. Pas pertama rilis, sempat ragu mau beli atau nunggu edisi lengkapnya. Sebagai sastra klasik yang diringkas, rasanya kurang gereget, kurang mantab hanya baca sebagian dengan detail-detail dihilangkan. Nah, prasangka itu dibahas panjang lebar di pengantar oleh Cep Subhan KM. Itu sudah mewakili perasaanku.
“Berburu paus adalah pekerjaan yang sangat berbahaya. Malaikat maut selalu menyertai kita.”
#2. The Great Guest Rescue – Eva Ibbotson
Ini bukan buku pertama Eva Ibbotson yang kubaca, tapi ini adalah buku pertamanya yang kuulas. Dulu pernah baca satu atau dua, tapi karena terjadi di era multiply segalanya hilang, di masa wordpress akhirnya berhasil kutuntaskan. Khas tentang dunia penyihir dan segala fantasi imaji yang dikelola dengan fun. Mungkin masalah yang ditawarkan agak berat, menyangkut pemerintahan Inggris yang membantu mencari suaka hantu, tapi jelas ini benar-benar sekadar hiburan remaja. Tak ada rasa takut atau khawatir tokoh-tokoh baik akan kalah, maka saat eksekusi akhir di mana, segalanya berakhir bahagia, terasa pas untuk bilang, ‘nah kan, aku bilang juga apa.’
“Setelah semua yang dikatakan dan terjadi, gigi tetaplah gigi.”
#3. The Black Cat –Edgar Allan Poe
Keren sekali. Kukira Edgar Allan Poe ini masternya cerita misteri, hantu-hantuan saja. Ternyata ia juga jago sekali mencerita detektif. Dibagi dalam dua bagian, misteri dan detektif. Terasa sungguh klasik, cara menghadapi masalah, cara penelusuran, cara memecahkannya. Buku abad 19, salah satu pioneer kisah-kisah sejenis.
“Lagu apa yang disenandungkan para putri duyung, atau nama apa yang dipakai Achilles saat dia bersembunyi di antara para perempuan, meskipun membingungkan, sebenarnya bisa diterka.” – Sir Thomas Browne
#4. Pria Cilik Merdeka – Terry Pratchett
“Beberapa hal terjadi sebelum hal-hal yang lain.” Kalimat pembuka yang jitu dan bagus sekali. Ini adalah kisah Tiffany sebelum dan saat-saat menjadi penyihir. Nama Tiffany sendiri terdengar norak saat disebut ‘Penyihir Tiffany’, maka ia ingin mengubah nama sihir nantinya. Kucingnya bernama Ratbag, kirain bakal punya peran ternyata ia benar-benar kucing biasa. Di sebuah tanah pertanian berkapur yang dipimpin oleh Baron yang kehilangan anaknya Roland. Di pertanian ini, masih ada orang-orang yang punya kebiasaan mengagumi dan menyimpan barang-barang indah yang tidak berguna.
“Aku akan mengambil adikku, dan pulang.”
#5. Buddha – Deepak Chopra
Terbagi dalam tiga bagian: Siddartha sebagai snag pengeran, Gautama sebagai petapa dan Buddha sebagai sang pencerah. Bagian-bagian ini memberi segmen yang pas. Beberapa bagian mungkin terdengar aneh, persis pas kubaca Young Messiah di mana Yesus sudah menunjukkan keajaiban di masa kecil, Buddha dinaungi banyak keajaiban, selamat dari berbagai godaan setan Mara.
“Aku yang berurusan dengan dewa-dewa, kau tak perlu memikirkan mereka.”
#6. Melipat Jarak – Sapardi Djoko Damono
Luar biasa. Salah satu kumpulan puisi terbaik yang pernah kubaca. Ternyata ini semacam The Best of The Best, jadi puisi-puisi dari buku-buku lama, dipilih dan dipilah. Keren banget euy, begini to rasanya membacai puisi bagus. Narasinya kental, banyak hal umum yang disajikan, sederhana temanya, yang luar biasa memang diksinya. Ditulis dengan pilihan-pilihan kata sebagus dan seromantis mungkin.
#7. Cara Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang – Dale Carnegie
Buku self-improvement yang luar biasa. Salah satu yang terbaik yang pernah kubaca. Sangat inspiratif dan menggugah. Tips-tips jitu, sebenarnya beberapa sudah kupraktekkan, terutama saat konseling karyawan, tapi dengan mambaca buku, saya mendapat teori yang lebih pas. Betapa menghargai orang lain itu sangat amat penting. Orang suka ditanyai pendapatnya dan gagasan-gagasannya.
“Jika ada rahasia mengenai sukses, maka rahasia itu ialah kecakapan untuk melihat melalui kacamata orang lain.”
#8. Kembang Sepasang – Gunawan Maryanto
Kubaca dalam sekali rebahan pada malam jelang tidur 22.11.21. Tak tebal jadi memang bisa cepat kelar. Terbagi dalam lima bagian, berisi puisi-puisi dengan satu dua halaman. Banyak kata-kata ‘asing’ bahasa Jawa alus atau bahasa seni Jawa, yang bagiku tak akrab.
Karena secara bersamaan aku lagi baca kumpulan puisi maestro Sapardi Djoko Damono, Melipat Jarak. Rasanya ternyata baca puisi bagus tuh seperti ini, sempat berujar gitu. Maka baca Kembang Sepasang, terasa biasa saja. Kebanting kali ya. Membaca puisi menjadi rutintas 12 buku tiap tahun mulai 2021 ini, dan mulai terpilah dan terasa mana puisi yang berhasil tune in mana yang terlihat biasa, bahkan mana yang buruk juga sudah ada feel-nya. Progress yang bagus ‘kan?!
“Belukar menjalar hingga luar pagar / seperti mencari bapaknya / Sementara tunas bamboo menetas…”
#9. Klik! – Nick Hornby, dkk
Keren. 10 cerita dibuat 10 penulis dan berkelanjutan. Satu bab/cerita mengambil sudut pandang satu karakter, lalu dilanjutkan oleh penulis lain. Bebas mencerita, asal ada benang merah sama cerita sebelumnya, lalu ketiga aturan juga sama, cerita berkaitan terus sampai total 10. Ditulis oleh orang-orang yang memang memberi jaminan kualitas, semua sudah memiliki buku best seller. Hanya dua yang kukenal dan sudah kubacai bukunya, Nick Hornby dalam About a Boy dan Eoin Colfer dalam Artemis Fowl. Memang alasan keduanya aku membeli buku ini, dan terbukti Ok.
“Aku selalu terkejut dengan apa yang bisa dilakukan orang.”
#10. 1 Perempuan 14 Laki-laki – Djenar Maesa Ayu
Idenya terdengar gila. Menulis cerpen keroyokan, tapi menulisnya bergantian per kalimat. Kuulangi, “PER KALIMAT!” Bayangkan, kita tak tahu apa yang ada di kepala partner kita. Kita mau ke Barat, tapi dia malah ke Utara. Ga nyambung cuk. Namun nyatanya bisa ada 14 cerpen. Ternyata hasilnya juga biasa saja. Sulit sekali membuat cerita sejenis itu, apalagi hanya dibuat beberapa bulan. Kalau ditulis beberapa tahun, dengan pendalaman, editing, dan diskusi lanjut pasti beda. Akan lebih matang, ini seolah bikin mis instan, hanya semalam dikerjakan sampai subuh untuk satu cerita, janjian ngopi lalu mencipta karya. Sah-sah saja, tapi tetap tak bisa sebagus itu.
Pembukanya lumayan bagus. Begitu juga penutupnya, tapi tengah-tengahnya entahlah. Mawut pokoknya. Heran juga, bisa pede merilis cerita semawut ini.
“Aku akan selalu mencintaimu, kekasihku…”
#11. Arang Perempuan – Arini Hidajati
Ini kumpulan esai, tapi terasa membaca puisi. Kata-kata disusun dengan mendayu-dayu, meluap-luap seperti soda pecah. Temanya beragam, tapi mengedepankan reliji. Pengalaman penulis dalam menghadapi perubahan hidup. Proses pernikahan misalnya, adalah contoh langkah besar manusia menuju jenjang berikutnya. Malam, senja, hujan, cinta, bermunculan lebih sering. Perenungan kehidupan, dari sudut pandang perempuan.
#12. Seekor Anjing Mati di Bala Murghab – Linda Christiany
Bukti bahwa nama besar tak selalu menjamin bukunya selalu bagus. Kumpulan cerpen ini, dimula bagus, di tengah agak menurun, dan akhir yang malah biasa saja. Apalagi ada blunder bahwa Superman adalah pahlawan keluaran komik Marvel. Ketika kubagikan di grup film jadi bahan bully, mereka tak tahu bahwa penulisnya adalah penulis yang sudah menang penghargaan sastra bergengsi. Dengan setting bervariasi, dari Jepang, Eropa, Timur Tengah, hingga pantai-pantai lokal. Kita diajak melalang buana dalam bernarasi. Paling bagus cerita kedua, cerita sederhana tentang mengantar barang tapi dibumbui mistik. Paling biasa cerita terakhir.
“Laut memang sama di mana-mana. airnya asin. Tapi ini Atlantik. Lain. Bagaimana?”
#13. Puisi Baru – Sutan Takdir Alisjahbana
Judulnya Puisi Baru, tapi buku ini dicetak 1946. Baru memang selalu dinamis, selalu ada pembaruan dengan bergulirnya waktu. Beruntung sekali aku punya buku ini. klasik, penulis/penyair Indonesia yang karyanya sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Sumatra paling dominan, banyak sekali orang hebat dari sana. Hebat.
#14. A Golden Web – Barbara Quick
tentang Alessandra Giliani dari Persiceto, Italia, perempuan pertama ahli anatomi. Ia terlahir di abad 14, di mana perbedaan gender masih sangat kental. Terlahir perempuan, tak bisa menempuh pendidikan tinggi, menikah di usia yang sungguh belia, haid pertama berarti masa untuk mencarikan pasangan hidup, perang terjadi di berbagai tempat, para penyihir dibakar hidup-hidup, dan dunia medis masih sangat kuno. Di masa itulah cerita buku berkutat.
“Ini artinya semacam ‘Hal-hal itu disebut ambigu’, ketika meskipun mereka bernama sama, mereka memiliki arti yang berbeda.”
#15. Depresi – Dr Paul Hauck
Ini adalah buku tipis tentang tips-tips menghadapi stress, sebelum berubah jadi depresi kita harus mencegahnya. Rasa bersalah jadi dominan, rasa minder, tekanan hidup, hingga rasa kasihan. Bukan hanya terhadap diri sendiri, juga terhadap orang lain. Keadaan itu harus ditekan, stress mau diobati atau tidak, masalah masu dipecahkan atau tidak, yang jelas waktu terus bergulir jadi relaks saja. Maka tak perlulah sampai depresi. Ada berbagai cara mengatasinya, dari psikoanalis, konseling, curhat, memindahkan beban ke tempat yang tepat, dst. Cocok dibaca untuk semua orang, khususnya yang mau belajar psikologi.
Karawang, 011221 – Nina Simone – Wild is the Wind