Buddha

Buddha by Deepka Chopra

Aku yang berurusan dengan dewa-dewa, kau tak perlu memikirkan mereka.”

Dia yang tercapai segala cita-citanya. Keputusanku membeli buku ini sebab nama besar Buddha. Sebagian garis besar kehidupannya sudah kita ketahui. Jadi baca buku ini sekadar mendalami, dan beberapa bagian memang baru kutahu. Jangan memiliki apa-apa, berikan segalanya.

Terbagi dalam tiga bagian: Siddartha sebagai snag pengeran, Gautama sebagai petapa dan Buddha sebagai sang pencerah. Bagian-bagian ini memberi segmen yang pas. Beberapa bagian mungkin terdengar aneh, persis pas kubaca Young Messiah di mana Yesus sudah menunjukkan keajaiban di masa kecil, Buddha dinaungi banyak keajaiban, selamat dari berbagai godaan setan Mara.

Bagian Pertama adalah kehidupan keluarga bagaimana ia terlahir dari ayah Siddhodana, raja penguasa kerjaan Kapilavastu yang hebat dalam berperang. Ia memenang kekuasaan besar, ia begitu mencintai istrinya Maya. Malam saat dinanti untuk mencipta, malam ini berbeda, “aku telah diberkati.” Maka saat istrinya bermimpi tentang dewa, dan meminta becinta mereka menemukan ilham. Ia mendorong Siddhodana dengan kata-kata yang tak pernah ia bayangkan akan ia ucapkan. “Jangan bercinta denganku seperti seorang raja, bercintalah dengan seperti dewa.”

Kelahiran anak tunggal ini disambut sukacita berlebihan. Seminggu setelah kelahirannya, Siddharta menjadi piatu. Wanita-wanita juru tangis dipanggil, tentu juga beberapa pendeta. Upacara dukacita yang trenyuh.

Dalam pandangan Asita, desa yang tenang seperti periuk yang menggelegak dipenuhi berbagai emosi, setiap orang – kecuali bayi-bayi mungil – menyatu dalam kabut kebingungan, selimut pekat berisi berbagai ketakutan, harapan, kenangan, fantasi dan kerinduan.

Sobatnya dari kelas rendah Channa adalah teman bermain yang sering mengalah saat berlatih perang. Bersama kudanya Kanthaka, Siddartha menjalani masa kecil yang sempurna. Apalagi sobatnya itu begitu baik dan selalu ada untuk Siddartha, sementara sepupunya Devadatta yang jahat dan ambisius sudah menjadi musuh dalam selimut.

Gadis cinta pertamanya adalah Sujata, dari kelas biasa yang curi-curi pandang. Saat ulang tahun ke delapan belas, Siddharta sejatinya sudah mengirim sinyal dan hampir menggapai cintanya. Sayang takdir berkata lain, sempat diselamatkan saat jadi dayang atas kemungkinan jadi gadis pilihan sepupunya, khir tragis Sujata menjadi klik betapa nyawa di masa itu sangat murah.

Tugas para setan adalah meningkatkan derita pikiran. Semua kejahatan itu digerakkan oleh Mara adalah sang raja setan. Setan menyukai duka seperti manusia menyukai musik. “Karena kau sendiri adalah penguasa ketakutan, kau jadi lupa bagaimana merasa takut.”

Salah satu pesan bapaknya adalah mencipta kekuatan. Tanpa menciptakan ketakutan kau takkan memperoleh kehormatan. Tanpa kehormatan, kau takkan bisa berdamai dengan musuh-musuh potensialmu.

Dapat nasehat dari seorang Brahmana. Putranya takkan pernah izinkan elihat penderitaan dalam bentuk apa pun – penyakit, penuaan, atau keadaan sekarat. Guna membentuk Siddharta menjadi raja besar, kau boleh membiarkannya pergi dari kungkungan dinding-dinding ini. “Kau harus percaya bahwa tempat inilah surga, sekali saja meihat menderitaan, putramu tak akan mematuhimu lagi. kau akan kehilangan dia selamanya.”

Bagian Kedua tentang kehidupan pertapa, keluar dari lingkup kerajaan. Melepas segala yang mengikatnya, menjadi petapa sejak umur 28 tahun. Istrinya Yoshodhara, wanita yang diciptakan untuk dicintai dan anaknya yang masih kecil ditinggalkan. Ia mengelana dalam lautan tualang, berkenalan dengan petapa lain. Dan mencapai titik istimewa saat Sujata, nama gadis cinta pertamanya muncul menyelamatkannya.

Kehadiran petapa hal biasa, dan jika ada petapa yang berkelana dan muncul di depan rumah menjelang senja, adalah tugas mulia untuk menyediakan makanan dan menyambutnya. Aku begitu lapar akan kebebasan, tetapi perangkat di sekelilingku semakin rapat mengurungku.

Selama menjadi petapa ia belajar sabar. Banyak kemewahan yang ditinggalkan. Menghapus kenangan bukanlah proses sederhana seperti menghapus tulisan dari papan tulis.

Gautama saat bertapa ditawari calon istri cantik-cantik yang keluar dari kolam oleh Mara, orang-orang terpilih dari sekitar. Ada tiga yang dipertemukan. Pertama bernama Tanha, “Namamu berrarti nafsu, aku akan mengambilmu sebagai istri, tapi sayangnya aku tidak bernafsu padamu…” Kedua bernama Raga. “Namamu berarti birahi. Aku terlahir sebagai pria, jadi aku sudah mengenal daya tarikmu. Aku akan mengambilmu sebagai istri, namun jika kita sudah menikah, kau harus mengjormati sumpahku…” Gadis ketiga adalah Arati. “Artinya adalah kebencian. Kau tidak menginginkan apa-apa karena kau benci segalanya.”

Bagian Ketiga adalah masa Buddha yang luar biasa hebat. Berbagai mukjizat diperlihatkan. Puncaknya ia kembali ke istana, menyapa keluarganya dan berdiri di tengah perang. Ajaib ia selamat, memerlihatkan segala kedigdayaan bak dongeng. Bayangkan, kecamuk perang dan kedua belah pihak berhasil dihalau. Termasuk drama dengan sepupunya yang aneh nan absurd.

Saat pertama turun ke desa, ia langsung melakukan aksi mukjizat dengan menolong seorang korban begal yang tewas. Istrinya menangis, lantas diminta pulang. Sang suami sim salambim hidup kembali. Lalu Anigha sang pembunuh yang takluk seketika di depan Buddha. Ia memiliki masa lalu penuh penderitaan. Yang di tangan sang Buddha seolah sihir, ia gagal mengejarnya, Buddha selalu selangkah di depan dan malah kelelahan sendiri.

Satu lagi kehebatan Buddha. Gautama bisa berada di tempat di manapun yang ia inginkan. Hanya dengan memikirkan seseorang, ia bisa menyentuh pikiran mereka. Seolah memasuki pikiran manusia, ia dengan gemilang menyusupinya.

Ia ingin memutuskan nasibnya sendiri. Itu keinginan manusia yang paling sederhana, namun hal itulah sumber ketakutan dan keraguan sepanjang hidupnya. Ia sudah mendapatkan kebebasannya, dan dalam kebebasan segala hal bisa terjadi. Ini dunianya, dan ia bebas melakukan apapun yang ia inginkan.

Menurut Buddha. Setiap manusia dilahirkan dalam dua pribadi, pribadi lebih rendah yang dilahirkan dari daging serta terikat pada ilusi-ilusi dunia material, dan pribadi yang lebih tinggi yang bersifat abadi serta tidak dilahirkan, tanpa ikatan sama sekali.

Karma adalah kenangan akan berbagai kesenangan di masa lalu yang kita ingin ulangi serta penderitaan mas lalu yang ingin kita hindari. Salah satu kontradiksi yang bagus adalah nasehat ini, “Kesedihan lahir dari harapan yang tidak tercapai. Tidak mengharap apa-apa juga bisa menjadi perangkap.”

Buku ini kubaca tanggal 11.11.21 pagi setelah subuh dan selesai pada 14.11.21 jelang tengah malam. Kubaca santai tapi tetap selesai relatif cepat, sebab kisahnya memang tak terlalu rumit. Kehidupan Sang Buddha yang disampaikan kulitnya sahaja. Seorang pangerang yang melarikan diri dari takhta pastilah orang yang sangat kebingungan. Dan kalian akan mendapati kisah panjang Buddha yang manusiawi sekaligus misterius.

Buddha | by Deepka Chopra | Copyright 2007 | Diterjemahkan dari Buddha: A Story of Englightenment | Alih bahasa Rosemary Kesauly | Editor Hetih Rusli | GM 402 08.020 | Penerbit Gramedia Pustaka Utama | Cetakan kedua: Juni 2008 | 400hlm; 20 cm | ISBN-10: 979-22-3599-x | ISBN-13: 978-979-22-3599-9 | Skor: 4/5

Karawang, 141121 – Vob – The Enemy of Earth is You

Thx to Der Sar, Jakarta