
“You’re only young once.”
Do-Over. Mengulang lalu mengubah fakta. Mustahil rasanya di dunia linier ini. namun dalam sinema segalanya bisa. Menyenangkan menyaksikan film keluarga dengan keceriaan membuncah seperti ini. Konfliksnya dari dalam, tapi peluang penyelesaiannya dari aura luar dengan dibumbui fantasi dan kenangan. Film tentang perjalanan ke masa lalu dan mengubah apa-apa yang salah, tentu bukan tema baru. Sudah sangat banyak dan umum. Cara kembalinya juga variatif dan kreatif. Mungkin ini lebih mirip Sweet 20, minus lagu-lagu dan materi-nya yang dibalik. Dalam Sweet, orangnya yang jadi muda dan setting tetap di masa sekarang, di Love Strikes Twice orangnya kembali muda, dan memang waktu mencipta mundur ke tahun 1990-an, dengan lagu klasik, HP monoponik, dst. Namun yang tak berubah adalah otaknya, memori dan ilmu dan segala yang sudah didapat di usia 37 tahun itu masih nempel dan melekat sehingga di usia 22 tahun, ia terlihat hebat dan sungguh cerdas. Tema hura-hura bukan? Bisa jadi, tapi di sini sungguh manis sebab tujuan sesungguhnya bukan sekadar cinta, tapi sebuah perpustakaan umum Elmhurst yang disingkirkan, kini coba dipertahankan. Sebuah pilhan pararel untuk menghidupi harapan.
Kisahnya tentang Maggie Turner (Katie Findlay) yang sukses secara finansial dan karier, tapi mengalami kebosanan dan rasa hambar dalam keluarga. Di tempat kerja, bosnya memuji atas kecermelangan penyelesaian tugas, big bos pemilik bahkan kesemsem padanya. Bekerja di kantor bantuan hukum prestise di Chichago, ia sejatinya memenuhi impian masa muda, menjadi pengacara. Suaminya Josh Turner (Wyatt Nash) agak defensive, mungkin bosan. Ayahnya sakit, kakinya keselo sebab jatuh dari tangga. Ibunya terlihat murung. Adiknya jadi IT game, tapi merasa kesepian sebab belum menikah juga. Ada yang kurang, ada yang janggal.
Suatu hari mereka mudik untuk merayakan ulang tahun pernikahan orangtuanya yang ke-10 tahun: Estelle Hartman (Sharon Bajer) dan George Hartman (Alex Poch Goldin), disambut meriah. Ayah – ibunya masih romantis, masih sangat mesra, mencipta rasa iri sebab percintaannya sendiri di tepi bosan. Malam itu bahkan meminya pisah ranjang, ia ingin tidur di tempat tidur masa remajanya, dan jalan-jalan. Melihat suasana kota di malam hari yang sunyi, mendapati air mancur, yang iseng berdoa melempar koin. Jreng jreng jreng… keajaiban terjadi. Ia terbangun di kamarnya, kembali ke masa lalu.
HP jadul, bagaiman model lama, dan kota khas tahun 1990-an. Rambutnya pendek, tapi tetap modis, sederhana. Hubungan asmara dengan Rick Morgan (Marshall Williams) yang kaya raya, sahabat dengan Josh pengelola perpustakaan kota (calon suaminya), mereka sedang berjuang melawan dewan kota yang akan menghancurkan perpus, menggantinya dengan gdeung komersial. Komunitas baca melawan, demo dan menghalangi petugas, mereka ditangkap polisi dan diadili.
Dewan kota diwakili oleh Malcom Baxter (Erik Athavale), ayah pacarnya sementara Maggie tak menyewa pengacara, ia maju dengan pede dan lantang. Yo jelas, di masa depan ia jago debat, juara dah di panggung persidangan, ia bisa mengorganiasi dan ia bisa bernegosiasi. Maka penuntut yang notabene adalah Malcom (calon bosanya di masa depan), jadi saling silang dilema massa. Kita tahu dan yakin Maggie dan komunitas bacanya menang sebab pikiran, cederdasan, kedewasaan itu terbawa ke masa lalu. Maka hal-hal yang salah itu diperbaiki, benar-benar kesempatan kedua. Lantas kalau segala yang di masa lalu sudah keren, akankah di masa kini yang nyata juga turut keren?
Aku tandai bintang utamanya Katie Findlay, di sini cantik sekali. Tampil rambut pendek ataupun digerai menjuntai sebahu tetap menawan. Film-film berikutnya bakal kuikuti. Setelah ku googling, ternyata usianya baru 21 tahun dan CVnya belum banyak, belum pernah main film bisokop, kebanyakan hanya tv seri, dan sesekali main Film-TV seperti ini. nah, kabar baiknya ia menyumbang soundtrack di Zoey’s Extraordinary Playlist, empat seri. Ok, kukejar Kate!
Judulnya bisa berarti pilihan juga, sebab Maggie dilamar oleh orang kaya raya, dan diterima cincin tunangannya, ataukah tetap kembali ke sobatnya, yang di masa depan adalah suaminya. Sulit? Tergantung perpektif. Namun drai acara makan malam sama calon mertua kita bisa ambil kesimpulan dengan tegas. Ini masalah prinsip. Tanpa perlu ketemu atau bicara dengan mereka pun kita sudah bisa benci pada mereka. Orang kaya, dengan uang seolah bisa membeli segalanya. Membujuk Maggie untuk legowo. Di sini jelas Maggie memantabkan diri, oh ini pilihan yang jelas dan ternyata memang tak sulit. Uang hanya materi, kepuasan menggenggam idealism sungguh besar harganya, perjuangan tetap berdiri perpus kota saja terlihat eksotik, dan aduhai. Ucapan calon mertuanya memilin-memilin hatinya. Sulit berpaling sepanjang layar menyaksi ia dengan meyakinkan di persidangan menghajar bosnya, bayangkan. Pirang, muda, cantik, cerdas, anggun. Luar biasa, terlihat sempurna.
Temanya mengulang masa lalu. Premis akrab bagi penggila genre pengelana waktu, tapi tetap menyenangkan dan asyik sekali. Maggie terbangun muda dan menyadari pengulangan, seorang time-traveler. Aku menyadari segalanya tapi segalanya agak terdistorsi, seperti dalam mimpi. Ini semacam obat penawar setelah menyaksikan film Beyond Sixty yang melelahkan, orang-orang tua curhat. Love Strikes jelas penuh kebahagiaan dan kreatif, seru dan meluap-luap. Hal-hal percintaan yang terdengar fantastis, tetapi cukup layak.
Kita dapat menyesali diri karena melakukan tindakan tertentu, memberi komentar tertentu, tetapi kita tidak bisa menyesali perasaan. Tiap pilihan menciptakan mentalitasnya sendiri untuk mengada. Ingatan harus disiram seperti pohon bunga dalam pot, dan untuk menyiram itu dibutuhkan keteguhan hati, dan sahabat sekaligus calon suami sekaligus suami itu dengan gemilang berhasil meyakinkannya. Ingatan tak usang, dan cinta itu menyuburkan. Love Strikes Twice benar-benar meluap-luap penuh konvetti, ceria dan sendu bahagia. Kalian harus coba saksikan. Serius!
Love Strikes Twice | Year 2021 | USA | Directed by Jeff Beesley | Screenplay C. Jay Cox, Neal H. Dobrofsky, Tippi Dobrofsly | Cast Katie Findlay, Wyatt Nash, Marshall Williams | Skor: 4/5
Karawang, 121021 – Al Jarreau – Midnight Sun
Love Strikes Twice diproduksi oleh Cartel Pictures dan bisa disaksikan di Hallmark Channel Homepage