Bad Sister: Bergaya tak Berdaya


Apa yang di Bumi yang Anda maksud?”


Guru sekolah Katolik cabul, menggoda siswa cakep. Menjeratnya adalah kebanggaan. Mengandalkan keseksian dan artis tak terkenal, dengan low budget. Gadis Pirang. Muda. Menggoda. Sekaligus mematikan! Dunia pendidikan, dunia remaja yang hingar bingar itu menjadi cekam ngeri saat pengampu ajarnya adalah maniak. Sudah salah sejak mula, niatnya memang jahat. Persaingan bukan hanya soal nilai akademi, tapi juga soal gaya dan keterikatan. Ini kasus moral, ini gila, ini… yah sekadar hiburan fiksi di akhir pekan.


Kisahnya tentang siswa populer, Jason Brady (Devon Werkheiser) yang diidolai banyak orang, bisa main gitar, memiliki kanal streaming yang mencipta histeris cewek-cewek. Tampan dan pemberani. Wajar ia jadi rebutan, selain kebanggaan keluarga, ia adalah siswa teladan. Adiknya Zoe Brady (Ryan Whitney) juga sekolah di sana, beda kelas tapi sering bersapa ria.


Sekolah asrama agama St. Adeline, sekolah favorit ini suatu hari kedatangan guru baru. Sister Sophia/Laura (Alyshia Ochse) tampak sungguh menggoda. Ia sering mengenakan baju dengan belahan menggoda, memakai lipstick dan bedak mencolok, andai sinema bisa menghasilkan indera bau, pasti minyak wanginya juga menyengat, padahal ini sekolah agama yang mengajarkan tata karma, dengan kerudung dan di banyak sesi doa-doa pada Tuhan bertaburan. Teguran jelas dilontarkan, tapi gelagat tetap muncul. Sudah tampak aneh, di hari pertama saat doa mulai pelajaran, ia hanya menunduk tanpa bisa melafalkan dengan benar. Nantinya kalian akan paham kenapa ia berkelakuan seperti itu.


Ditambah runyam, sesi belajar juga serampangan. Guru-guru lain curiga, apalagi siswanya. Jason yang digandrungi cewek-cewek coba direbutnya, ya ampun! Siswi yang mendekati disingkirkan, tak langsung tapi dengan tata cara tersembunyi, menaruh minuman keras di kamarnya misal. Pesta-pesta di luar sekolah malah semakin liar, dan ia menyusup di sana. Lalu terjadi semacam perumusan suatu misteri.


Separuh awal adalah tentang godaan, film dengan jaualan vulgar mengarah ke seks dan desah seksi dalam kata-kata, separuh kedua malah menjelma horror, atau thriller lebih tepatnya. Karena saat borok Sister Sophia dibuka, penonton yang awalnya turut terombang birahi, langsung memuntahkannya, ia bukanlah guru yang selama ini kita tahu. ia punya misi dan nama lain, ia memiliki alibi. Dunia pendidikan itu sama sekali tak mendidik, memang apa yang bisa diambil hikmahnya dari seorang guru penggoda kepada muridnya yang tamvan? Bergaya tak berdaya, mematutkan diri dalam irama. Menemui hal-hal muskil di dunia. Bisa jadi ini adaptasi bebas novel Freddy S., tapi eksekusi akhir malah bergerak liar.


Tak perlu telaah mendalam, duduk dan nikmatilah. Kusaksikan sekali duduk di Minggu sore dengan perasaan kebas. Memang tak terlalu berharap, jadi teman nonton sambil menyetrika baju kerja yang akan kukenakan hari-hari berikutnya. Bad Sister justru malah menjadi komedi, lucu saja melihat tongkah polah para karakter, keliahat sekali digerakkan skenario. Aku sendiri heran kenapa, bisa klik ini film, tak ada motif apapun. Muncul di paling ujung bawah, dengan poster aneh, mengingatkanku pada film Nun yang mencekam, tapi menatap damba pria tamvan yang takjub. Bisa-bisanya jadi pilihan.


Godaan-godaan itu menyelubung, dan iman perlu diperkuat. Apakah Jason tidak punya nyali? Atau apakah dia menahan diri? Adegan di kamar itu tampak sungguh senonoh, hubungan guru-murid. Jantungnya mulai menggedor-gedor, segalanya begitu tak rapi dan sialan. Mungkin memang jualan utama film ini adalah simpang gelora nafsu remaja, walaupun hanya menyerempet lalu adegan berganti, hal-hal tabu itu sedikit diperlihatkan, tapi tak tuntas. Orang yang paling lemahlah yang harus berteriak paling keras, dan membuat orang lain menderita. Laura tidak.


Bad Sister | Year 2015 | USA | Directed by Doug Campbell | Screenplay Barbara Kymlicka | CastAlyshia Ochse, Devon Werkheiser, Ryan Whitney | Skor: 3/5


Karawang, 081021 – Alexandre Desplat – Ost Little Women