Soul: Tentang Jiwa, siapa yang bisa menerka dengan tepat?

Jerry: “A Spark isn’t a soul’s purpose. Oh, you mentor and your passions. Your ‘purpose’. Your ‘meaning of life’. So basic.”

Film pertama yang kusaksikan setelah pengumuman nominasi Oscar (15/03/21). Kutuntaskan dalam sekali duduk sepulang kerja di ruang ATK dalam gelap jelang Magrib. Benar-benar bagus, kehidupan setelah kematian yang diselimuti jazz, impian yang kandas karena ‘kematian’ mendadak lalu berhasil mengelabuhi malaikat maut sehingga muncul kesempatan bangkit dari dunia antara. Tema yang sangat berat, memainkan dunia gaib, dunia antah. Disampaikan dengan fun karena warna-warni animasinya benar-benar istimewa.

Kisahnya tentang Joe Gardner (Jamie Foxx), seorang guru musik sekolah yang bosan akan rutinitas. Ia diangkat jadi guru tetap yang membanggakan Libba ibunya. Namun impiannya adalah memainkan jazz dalam konser, passion bermusik bersama musisi jazz. Impiannya itu suatu hari menjadi kenyataan, mantan muridnya Curly menghubunginya bahwa ia mendapat kesempatan tersebut mengiringi legenda jazz Dorothea Williams, walau gugup permainan pianonya memukau. Ia lulus dan kesepakatan dibuat. Betapa ia antusias dan bahagia, tapi takdir seolah memunggunginya. Malam itu dalam rona berlebih akan impian nyata, ia terjatuh di lubang jalanan.

Kehendak Tuhan tidak akan pernah kita ketahui, dan Bruder Juniper dalam karya sastra klasik The Bridge of San Luis Rey berujar, “Tuhan terhadap kita adalah bagaikan lalat yang dibunuh kanak-kanak pada suatu hari di musim panas.”

Ia terbangun di dunia antah, dunia jiwa-jiwa menuju ke keabadian menuju suatu tempat bermama ‘Great Beyond’ yang dijaga dan dihitung oleh Terry (Rachel House). Ini adalah kesalahan, ini mengerikan. Ia tak terima mati saat impiannya tinggal sejengkal lagi. ia mencoba kabur dari dunia antah mencoba kembali ke bumi. Di antah semacam taman bernama ‘Great Before’ ia mencari jalan tersebut. Dan benar saja, ia hanya sekarat belum sepenuhnya mati. Di sana ada konselur bernama Jerry (Richard Ayoade & Alice Braga) yang menyiapkan jiwa-jiwa untuk terlahir. Percobaan Joe loncat ke bumi gagal berulang kali, ia selalu balik, ia selalu terjun di dunia antah ini. Semua syarat turun ke bumi harus lengkap, salah satunya harus menemukan ‘sprak’. Jiwa nomor 22 (Tina Fey) diajak kerjasama.

Carl Jung berkata bahwa alam bawah sadar manusia – daerah masa lalu, masa kanak-kanak dan masa bayi yang tertekan ke bawah sadar – ada ‘kesadaran kolektif’, yakni daerah masa lalu umat manusia dan masa sebelum manusia ada. Proses kreatif meliputi seluruh tahapan, mulai dari dorongan bawah sadar yang melahirkan karya sampai pada perbaikan terakhir yang dilakukan pencipta. Jung menyebut tiap manusia membawa di dalam dirinya bentuk hidup masing-masing yang tak pernah bisa diganti orang lain. Secara teoritis, tak ada satupun pengalaman yang hilang, semua disimpan di dalam bawah sadar itu, meskipun sudah lama dilupakan. Mengingat kembali serta melupakan sesuatu adalah juga unsur-unsur bawah sadar. Jadi bawah sadar adalah gudang yang sangat besar berisi segala macam sifat-sifat psikis seperti ketakutan, harapan, keinginan, dan bermacam-macam kecenderungan naluri.

Dalam pencarian tersebut bertemu Moonwind (Graham Norton) dan sepakat membantu menyelamatkan jiwa yang hilang. Dan segalanya ternyata berhasil, Joe terjun ke bumi untuk masuk ke tubuhnya yang terbaring di rumah sakit. Yuhui… sesederhana itu. Oh, tidak bisa sobat. Film baru dimulai, maka diciptalah kesalahan. Joe masuk ke tubuh kucing terapi yang ada di dekatnya, nomor 22 masuk ke tubuh Joe! Cilaka 13.

Sampai di sini sebenarnya mudah ditebak, ini film Disney. Seberat apapun semuanya akan kembali ke basic, happy ending. Maka tebakan semua akan baik-baik saja, kedua jiwa akan sesuai tempatnya dan Joe akan kembali menjalani hidupnya yang sejati. Maka saat Joe dan 22 kabur dari rumah sakit, pulang dan mencoba mencari Moonwind untuk membetulkannya. Di sini si bajak laut menjelma petugas sales yang berdansa di depan toko, memainkan petunjuk diskon. Lucu sekali.

Sementara Terry yang menyadari bahwa ada jiwa yang hilang di areanya maka ia pun tanya ke Jerry, yang lalu mengarah ke bumi. Maka ia mengendus jejak-jejaknya, di mulai dari rumah sakit dan membuntuti terus.

Sebelum tampil, Joe merapikan rambut. Adegan menyentuh hati tentang mimpi yang akan menjadi nyata, karena celananya sobek, ia lalu ke rumah ibunya untuk meminta menjahitkan pakaian. Oh di sana menjadi bahan gosip pegawainya yang menolak pegawai tetap guru malah menjadi musisi, tapi tetap passion-nya harus diperjuang. Ternyata di balik itu ada sebab lainnya kenapa ibunya meminta tak menjadi musisi, almarhum ayahnya kere karena kengototannya main musik. Maka karena sang anak meneruskan mimpi orangtuanya, jas special itu diberikan dengan haru. Sekarang setelah ibu tua, setiap tahun berjalan lebih dekat kepada awalnya. Kenaifan, keyakinan, dan kegelisahan yang sama; juga kekaguman, ketakutan, dan kesepiannya. Bagaimana rasanya tersesat. Kejar impianmu!

Dan mendekati waktu pemindahan jiwa ke masing-masing, Terry mendekat, sementara 22 malah menemukan apa yang selama ini dicarinya. Ia betah, ia menyukai angin, ia menyukai pizza, ia menyukai pemandangan, ia menyukai musik, ia menyukai dunia ini. Ia bahkan meminta tetap di tubuh Joe, wait.. tak bisa gitu. Cinta merupakan gabungan dari pelbagai unsur perasaan dan keadaan jiwa berupa kehampiran, kerinduan, kecenderungan. Inilah hidup. Malam ini adalah malam besar, ia akan memainkan piano bersama Dorothea. Dan sebelum terlambat, tindakan harus gegas diambil. Menurut Andre Gide, banyak orang takut akan menemukan bahwa mereka itu berdiri sendiri akibatnya mereka tidak dapat menemukan dirinya sendiri. Go Joe Go!

Secara keseluruhan sungguh menyenangkan. Kebetulan saya sudah lumayan banyak mendengarkan music jenis ini, sejak 2019 saya mengoleksi, mendengarkan dengan intens, menikmati alunannya. Maka di sini melimpah ruah. Keputusan memainkan dunia antah dalam bentuk garis sederhana ketimbang bentuk manusia juga kurasa pas, ingat manusia setelah tewas jiwanya yang abadi, mayatnya musnah. Maka bentuk bisa bisa apa saja, simple dengan warna warni ceria. Syukur selalu menjadi tema yang menyenangkan, membangkitkan imun dan senantiasa dalam peluk kasihNya. Sikap berterima kasih kepada Allah dan merasa lega atas segala karunia.

Saya memprediksi Soul memenangkan Best Animated. Walaupun saya belum menonton semua, feel kemenangan itu bisa dirasakan. Memang istimewa Pixar dalam mengemas cerita dan gambar, setelah ini saya menyaksikan Shaun the Sheep: bagus tapi sulit untuk menang cerita anak-anak sekali. Onward: fantasi yang hanya sebagai tempelan sebab sejatinya kisah petualangan anak-anak untuk kehangatan keluarga. Jadi jagoanku jelas Soul, menjiwai!

Dalam agama, konsepsi jiwa ini abadi dan kekal, bebas dan berasal dari Tuhan. Dunia gaib yang liar dan misterius, dunia antara yang antah dan penuh tanya. Tentang Jiwa, siapa yang bisa menerka dengan tepat?

Soul | Tahun 2020 | Directed by Pete Docter | Screenplay by Pete Docter, Mike Jones, Kemp Power | Cast Jamie Foxx, Tina Fey, Graham Norton, Rachel House, Alice Braga | Skor: 4/5

Karawang, 150421 Charlie Parker – Jam Sessions

2 komentar di “Soul: Tentang Jiwa, siapa yang bisa menerka dengan tepat?

  1. Ping balik: Best Films 2020 | Lazione Budy

  2. Ping balik: 101 Film yang Kutonton 2021 | Lazione Budy

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s