Ya atau Tidak by Spencer Johnson, M.D.
“Orang yang paling berhasil selalu mengejar apa yang mereka butuhkan.”
Kisah akhir pekan dengan sudut pandang Aku dalam proses pendakian bersama sang pemandu dan enam karakter yang memberi pertanyaan esensial tentang kehidupan, dan perbaikan proses kehidupan. Terasa sekali menggurui, karena sang pembelajar menggunakan ke-aku-an dengan lawan bicara orang-orang sukses – secara finansial- maka kita dihadapkan pada orang yang menerima petuah. Bagaimana mereka belajar begitu banyak dalam waktu yang begitu singkat?
Sebuah kisah, jadi ini cerita semacam pendakian (hiking) dari Jumat sore sampai Minggu pagi. Mendaki, memandang alam, mencari kayu bakar, mendirikan kemah, sampai renungan malam. Selama perjalanan itulah, kita bertanya kepada diri sendiri enam buah pertanyaan yang berharga. Lalu kita diam. “Mungkin Anda tidak selalu perlu mengambil keputusan yang terbaik. Agar hal-hal menjadi lebih baik, kita hanya perlu membuat keputusan yang lebih baik… bahwa dengan berusaha membuat keputusan yang lebih baik, pada akhirnya Anda akan berhasil.”
Sistem ‘Ya’ atau ‘Tidak’ merupakan kumpulan dari beberapa wawasan dan enam pertanyaan: tiga pertanyaan praktis dan tiga pertanyaan pribadi. “Perlu keberanian untuk melepaskan suatu kebiasaan yang sudah dikenang. Tetapi sesungguhnya hal itu merupakan cara yang lebih aman dan terpercaya untuk memperoleh hasil yang lebih baik.”
Enam orang dan pertanyaan dasar itu adalah:
1) Franklin Neal, pria berpostur tegap dari Chicago menyodorkan pertanyaan, ‘Apakah saya mengejar kebutuhan sesungguhnya?’
2). Hiro Tanaka, usahawan yang memiliki pabrik berukuran sedang dari Tokyo: ‘Apakah saya telah mengetahui pilihan saya?’
3) Ingrid Bauer, wanita cemerlang yang memimpin sebuah perusahaan konsultan internasional: ‘Apakah saya memikirkan hal ini secara mendalam untuk mencapai hasil yang lebih baik?’
4) Angelo Cuvero, remaja yang berkepribadian manrik dari Brasilia, bersama ayahnya Santo Cuvero. “Apakah saya benar-benar telah mengatakan kebenaran kepada diri sendiri?”
5) Peter Golden, eksekutif periklanan. Intuisi adalah pengetahuan bawah sadar Anda yang didasarkan atas pengalaman Anda, sesuatu yang Anda rasakan tepat bagi Anda. “Apakah keputusan ini tepat bagi saya?”
6). Nigel ‘Wings’ Macleod, seorang Australia yang tinggi, gagah, berambut agak merah, pendiri dan ketua sebuah maskapai penerbangan besar. “Apakah tindakan saya menunjukkan keyakinan saya bahwa saya berhak mendapatkan yang lebih baik.”
Semakin baik sistem, semakin mudah menghindari kesalahan dan semakin baik hasil yang diperoleh. Setiap perhentian kita diajak berdiskusi. W.E. Deming pernah bilang: orang yang sistemnya berjasa terhadap kemajuan ekonomi Jepang – ‘Delapan puluh lima persen dari seluruh kegagalan terletak pada sistemnya.’ “Kuncinya adalah memakai sistem yang lebih baik. Karena sistem itu secara konsisten menghasilkan hasil yang lebih baik kendati kesalahan kadang-kadang masih dilakukan. Kesalahan terletak bukan pada orangnya melainkan pada sistem pemikiran yang dipakainya.”
Suatu keinginan adalah suatu harapan, suatu keperluan adalah suatu keharusan. Kuncinya adalah memumpunkan diri pada kebutuhan yang sesungguhnya. Memumpunkan berarti melihat dari segi hasil yang benar-benar Anda butuhkan secara jelas dan rinci sehingga Anda dapat melihat sendiri mencapai hal itu. Jadi memumpunkan diri adalah merasakan hasil-hasil yang diperlukan dengan sangat jelas sehingga saya tidak akan membiarkan hal-hal lain mengalihkan perhatian saya. “Orang yang tegas mengetahui dengan jelas apa kebutuhan yang sebenarnya…”
Mengambil sedikit kutipan, menelaah pengalaman. Apabila saya hanya mengejar kebutuhan yang sesungguhnya, saya akan bersikap lebih tegas dan membuat keputusan yang lebih baik. “Kita menginginkan banyak hal, tetapi kita membutuhkan sedikit.”
Pepatah Jepang berbunyi: Semakin lambat kita jalan, semakin cepat kita sampai tujuan. Artinya waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah keputusan yang benar jauh lebih sedikit daripada untuk mengoreksi keputusan yang salah. Cara terbaik untuk memperoleh informasi adalah dengan mengamati.
Ada satu kisah Ford yang bagus banget. Henry Ford mengundang makan ketiga manajernya kemudian memilih salah satunya untuk dijadikan manajer umum. Yang terpilih lalu menanyakan alasannya, “Andalah satu-satunya yang mencicipi makanan terlebih dulu sebelum menambahkannya dengan garam. Dan saya suka dengan orang yang mengumpulkan informasi terlebih dulu sebelum mengambil keputusan.”
Informasi lebih dari sekadar kumpulan kenyataan. Di dalamnya juga termasuk bagaimana orang merasakan tentang kenyataan itu. “Jika Anda ingin tahu lebih banyak, amati lebih baik.”
Apabila saya mendapatkan informasi yang diperlukan saya menemukan lebih banyak pilihan. Ketika kita berhenti mengasihi dirinya sendiri dan melihat kemungkinan nyata yang lain, ia menyadari bahwa ia dapat mengembangkan berbagai pilihan. Semuanya bergantung pada dirinya sendiri. Yang jelas kita menyadari bahwa kita mungkin mempunyai beberapa pilihan yang tidak disadari. Apa yang saya pikirkan, kita akan siap menghadapi. “Sebuah ilusi adalah fiksi yang kita yakini karena kita menginginkannya, kendati akhirnya ternyata palsu.”
Keyakinan merupakan suatu masalah pribadi, jadi mungkin Anda tidak ingin menceritakan kepada orang lain. Namun Anda mungkin perlu memeriksanya. Pertanyaan yang berharga berfungsi sebagai lonceng alarm yang akan membangunkan kita. Keputusan kita mengungkapkan keyakinan kita. “Karakter Anda adalah kumpulan keyakinan Anda dan bagaimana Anda bereaksi terhadapnya.”
Orang yang berkarakter kuat akan membuat keputusan yang baik, terutama orang yang berintegrasi, berintuisi, dan berwawasan. Integritas karena orang yang mempunyai integritas tidak akan membodohi dirinya sendiri dalam menghadapi situasi. Mereka mampu memasuki inti permasalahannya dengan cepat. Intuisi, karena yang telah belajar mempercayai intuisinya tidak akan mencari orang lain untuk mengambil keputusan yang tepat. Mereka bergantung pada dirinya sendiri dan sebaliknya direktur utama dapat bergantung pada mereka. Wawasan, karena jika orang tidak menyadari bahwa ia dapat menyabot hasilnya sendiri, perusahaan sendirilah yang akhirnya harus menanggung akibatnya. “Melihat pada karakter kita sendiri seringkali membuat kita merasa tidak enak, tetapi jangan cemas, hal itu sangat membantu.”
Kenyataan adalah segala sesuatu yang nyata. Kebenaran adalah kejelasan dari kenyataan tsb. Integritas adalah memberitahu diri sendiri tentang kebenaran itu, kejujuran adalah memberitahu orang lain akan kebenaran itu. Cara termudah bagi saya untuk menemukan kebenaran ialah dengan mencari ketidakbenaran yang ingin saya percayai. “Apabila Anda menemukan orang yang memiliki sifat-sifat ini, Anda harus mempekerjakannya dan membayarnya dengan baik, karena mereka layak mendapatkannya.”
Persoalan dasar dapat segera tertanggulangi sewaktu muncul, biayanya akan lebih murah daripada membiarkannya berlarut-larut. Kata-kata mutiara dari Buckminster Fuller yang berbunyi Integritas adalah sumber segala keberhasilan. “Bila mau menggunakan intuisi Anda, penting untuk memperlihatkan bagaimana perasaan Anda saat Anda mengambil keputusan itu.”
Intuisi berasal dari bahasa Latin ‘tueri’ yang artinya ‘menjaga’. Pada abad pertengahan ‘tuicion’ berarti melindungi, sekarang berarti mengajar. Jadi intuisi saya melindungi saya dengan cara mengajar berdasarkan atas apa yang telah berhasil dengan baik di waktu lampau dan apa yang mungkin berhasil bagi saya sekarang ini. Bila ‘tuition’ berarti mengajar, intuisi adalah sesuatu yang mengajar kita dari dalam, jadi intuisi yang lebih baik ialah yang ada ‘di luar’ kita. “Apakah saya mengambil keputusan dengan cara antusias atau ragu-ragu?” ‘antusias’ berasal dari bahaya Yunani berarti ‘Tuhan di dalam’.
Dengan mempercayai intuisi saya, setiap orang pasti mempunyai ‘pemandu pribadi’, semacam penasehat di dalam yang bijaksana. “Orang lain biasanya lebih mudah melihat kesalahan kita daripada kita sendiri.”
Kunci pengambil keputusan lebih baik adalah secara sadar memilih dan mempercayai bahwa diri kita patut lebih dihargai dan bertindak berdasarlkan kepercayaan itu. “Perasaan saya sering meramalkan hasil keputusan saya kelak.”
Buku ini kubaca kilat di Minggu sore (15/11/20/) menit-menit akhir libur akhir pekan. Kebetulan Hermione dan May sedang jalan-jalan sama keluarga, saya sedang malas keluar sehingga menuntaskan baca dalam sekali duduk di antara baca novel tebal Contact-nya Sagan dan permulaan baca Nemesis-nya Agatha Christie. Asyik sebenarnya sore sampai adzan Magrib. Poin utamanya perlu ketegasan dalam mengambil keputusan. Sistem ‘Ya’ atau ‘Tidak’ hanya akan berjalan jika Anda memakainya. “Dalam diri kita masing-masing tinggal ‘seorang pemandu’, seorang mentor pribadi yang diberikan kepada kita untuk menunjukkan kebijaksanaan kita sendiri.”
Ya atau Tidak | by Spencer Johnson, M.D. | Diterjemahkan dari Yes or No | Harper Collins Publishers, 1992 | Alih bahasa Dra. Med Meitasari Tjandrasa | Penerbit Binarupa Aksara, 1993 | Cetakan pertama, 1993 | Skor: 3.5/5
Karawang, 171120 – Train – I Got You
Thx to Dede Hidayat, Bdg
Quote menarik dr Henry Ford..
SukaDisukai oleh 1 orang
Ping balik: #November2020 Baca | Lazione Budy
Ping balik: Buku-buku yang Kubaca 2020 | Lazione Budy
Ping balik: Who Moved My Cheese? #20 | Lazione Budy