Segala-galanya Ambyar by Mark Manson (2/2)

Ulasan dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama buat dibaca di sini. Ini bagian kedua dari dua. Seperti bukunya, yang pertama tentang harapan yang lain adalah keambyaran.

Aku rasa pikiranmu begitu terbuka, sampai otakmu tercecer.” – Carl Sagan.

Bagian kedua ini bermula dengan formula kemanusiaan. Pertengkaran membutuhkan dua orang yang saling peduli. Otak Pemikir Kant adalah Mr. Olympia dalam semesta para intelektual. Bagi Kant, satu-satunya yang membedakan kita dari seluruh benda di semesta adalah kemampuan kita untuk berpikir – kita mampu memahami dunia di sekitar kita, melalui pikiran dan kehendak, memperbaikinya. Inilah baginya yang istimewa, sangat istimewa – nyaris sebuah mukjizat – karena dari antara aneka kehidupan yang tak terpermanai, cuma kitalah (sejauh yang kita tahu) yang sungguh mampu menyetir kehidupan. Kehidupan Kant yang menurut kita monoton karena melakukan banyak hal yang sama, malah menjadi sebuah rutinitas kebahagiaan. Menemui rasa sakit dan ketidaknyamanan. Inilah mengapa tidak ada perubahan tanpa rasa sakit, tidak ada pertumbuhan tanpa ketidaknyamanan. Bahwa kita ditakdirkan untuk selalu bertikai untuk perbedaan-perbedaan kecil.

Kehidupan yang umum dari anak, remaja, dewasa, tua adalah proses yang harus dihadapi. Penderitaan manusia itu seperti gim Whac-A-Mole, gim di mana tikus-tikus tanah bermunculan, dan pemain harus memukul satu demi satu untuk mendapatkan poin. Setiap kali Anda menggebuk satu penderitaan, penderitaan lainnya muncul. Semakin cepat menggebuk penderitaan, semakin cepat pula penderitaan datang lagi. Jadi dari segala yang berjalan, penderitaan itu akan selalu ada. Tak peduli betapa kaya rayanya kamu. Penderitaan itu mungkin menjadi mendingan, barangkali berubah bentuk, barangkali semakin bisa dihadapi hari demi hari. Namun, dia selalu ada. Penderitaan adalah bagian dari kita. Penderitaan adalah kita. Plato, Aristoteles dan para Stoik berkata bahwa bukanlah kebahagiaan, tapi tentang karakter, menumbuhkan kemampuan untuk menanggung penderitaan dan berkorban secara tepat.

Semboyan terkenal Woodstock dan banyak gerakan bebas-mencintai di tahun 1960-an adalah “Jika rasanya enak, lakukan! (If it feels good, do it!)” Sentimen ini merupakan dasar dari banyak gerakan New Age dan perlawanan budaya hari ini. Seperti pegangan kaum hippies, just do it. Keputusan itu pada dasarnya adalah sebuah tawar-menawar dengan masa depannya: aku merelakan kenikmatan saat ini demi mencegah sesuatu yang lebih buruk menimpaku di masa depan.

Dan ketika setiap agama yang baru memercayai bahwa dirinya yang memberikan kebenaran paling tulen yang mempersatukan seluruh manusia di bawah satu panji-panji, sejauh ini, semuanya terbukti tidak sempurna dan tidak berlaku universal. Menurutku, agama kalian yakini, jangan merusak hubungan dengan menyalahkan agama lain karena ini seperti melihat cermin, kamu adalah bayangan kamu. Yakini, lakukan, tanpa menuding yang lain salah. Ada orang-orang yang hidupnya ambyar: orang-orang miskin, tersisih, terlupakan dan tersakiti. Anda tahu kan, orang-orang yang setiap hari kerjaannya meng-ecek facebook. Lebih buruk lagi, cek facebook dan berkicau ngawur tentang kebenaran agamanya sendiri yang hakiki, yang lain kafir. Saya yakin kalian pernah melihatnya, atau malahan masih berteman dengan individu seperti itu? jauhkan saran saya. Kemampuan kognitif Elliot (kecerdasan, ingatan, dan perhatian). Sokrates menyatakan akal sebagai akar dari segala kebaikan. Descartes berpendapat bahwa akal kita terpisah dari gairah-gairah kebinatangan, sehingga tugas akal adalah mengendalikan gairah-gairah tersebut.

Kekuatan yang mendesak kita untuk mengisi kesenjangan-kesenjangan tersebut adalah emosi kita. Dalam hal ini, setiap tindakan mendatangkan reaksi emosi yang kadarnya setara dan datang dari pihak lawan. Bagi Nietzsche semuanya kacau, dan ia membenci semuanya. Demokrasi itu naïf, nasionalisme itu dungu, komunisme itu penuh tipu muslihat, kolonialisme itu menyakiti hati. Semua yang berhubungan dengan duniawi – baik pada gender, ras, suku, bangsa, atau sejarah – bersifat fana. Di bagian dua ini kehidupan pribadi sang filsuf dikupas detail. Adalah Meta adalah wanita pertama Swiss yang mendapat gelar Ph.D. yang menjadi orang terdekatnya, banyak membantu dan menyelingkupi kehidupan ‘Sang Pembunuh tuhan’. Ilmu pengetahuan tidak bisa disangkal merupakan agama yang paling efektif karena ini adalah agama pertama yang mampu berevolusi dan memperbaiki dirinya sendiri. Cinta hanyalah wadah terjadinya pertukaran perasaan, di mana masing-masing diri kalian membawa apa pun yang dipunyai untuk ditawarkan dan saling menjajakannya hingga mendapat keuntungan traksaksi yang paling bagus.

Lalu ada penelitian, Efek Titik Biru (Blue Dot Effect) menyatakan bahwa pada dasarnya, semakin banyak kita mencari ancaman, semakin niscaya kita melihatnya, tidak peduli seberapa aman atau nyamannya kondisi lingkungan yang sesungguhnya. Semakian menyedihkan hubungan menyedihkan dijalani, kejujuran menjadi semakin penting. Semakin mengerikan dunia ini, keberanian menjadi semakin penting untuk dimunculkan. Semakin membingungan kehidupan ini, bersikap rendah hati menjadi semakin berharga. Kita memang manusia yang memeluk rasa, terutama cinta yang dalam tak peduli itu berefek derita karena pengorbanan atau saking dungunya tak melihat secara wajar, cinta buta yang mengilhami. Karena itupun satu-satunya bahasa yang dimengerti oleh Otak Perasa: empati.

Ruang dan waktu adalah apa yang kita sebut sebagai ‘konstanta universal’. Salah, Einsten menjawab, kecepatan cahaya-lah yang merupakan konstanta universal, sesuatu yang dipakai untuk mengukur segala hal lain. Kita semua bergerak, sepanjang waktu, dan semakin kita mendekati kecepatan cahaya, semakin ‘melambat’ gerak waktu, dan ruang pun semakin mengerut.

Berikutnya kita memasuki tahap apa itu perasaan. Amat mudah mempermainkan emosi orang dan membuat mereka marah atas hal-hal yang sepele – media berita telah menciptakan model bisnis dari kegiatan macam ini. Freud bilang pada dasarnya kita adalah hewan-hewan, yang impulsif dan egois dan emosional. Jika kamu dapat memasuki keresahan orang lain, mereka akan memercayai semua sampah yang Anda sampaikan.

Daniel Kahneman, otak pemikir adalah “Peran pembantu yang membayangkan diri menjadi pahlawan”. Internet pada akhirnya tidak didesain untuk memberi apa yang kita butuhkan, sebaliknya, internet memberikan pada orang-orang apa yang mereka inginkan. Satu-satunya bentuk paling sejati kemerdekaan, satu-satunya bentuk paling etis dari kemerdekaan, adalah melalui pembatasan-diri. Koneksi dunia maya nyaris tanpa batas, sampai-sampai kita dari bangun tidur sampai tidur lagi, kita kecantol sama koneksi digital. Jujur saja, ketika bangun tidur kalian pasti langsung cari HP yang akan menemani sepanjang hari, lalu sebelum tidur pun akan menaruhnya dengan tepat di mana, ya kan ya kan.

Ide saya sebegitu mustahilnya sampai mungkin saja justru akan berhasil. Edward Bernays, seorang figur muda pemasaran dengan ide liar dan kampanye pemasaran yang bahkan lebih liar lagi. Dia adalah kemenakan Freud. Pemasaran secara spesifik menunjuk atau menguatkan kesenjangan moral pelanggan dan kemudian menawarkan cara mengisinya. Dunia digital juga memudahnya segala pembelian produk, maka dunia iklan merasuk ke dalamnya. Nyaris setiap saat mata kita digampar iklan di layar yang muncul seketika tanpa kita minta. Mereka mengkloning diri, menjadikan hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan menjadi opsi, lagi dan lagi. Kemajuan teknologi adalah salah satu menifestasi Ekonomi Perasaan. Paradox pilihan, semakin banyak pilihan yang diberikan pada kita, semakin kita tidak merasa puas atas pilihan yang kita ambil.

Menurut model kepribadian “Lima Besar”, kepribadian seseorang terdiri lima ciri dasar: kemauan untuk bergaul, kemauan untuk menyadari, kemampuan untuk berpendapat, neurotisisme, dan keterbukaan akan pengalaman baru. Nah ‘kan, kembali ke dalam itu sangat penting. Keterbukaan dan menempatkan diri menjadi penting di era yang banyak menebas sekat. “Bicara banyak tentang dirimu sendiri dapat juga menjadi cara untuk menutupi dirimu.” Nietzsche.

Thich Quang Duc, membakar diri dalam meditasi. Diam. Tenang. Damai. Meditasi secara ilmiah terbukti meningkatkan rentang perhatian dan kesadaran diri dan pengurangan kecanduan, keresahan, dan stress. Meditasi secara esensial merupakan latihan untuk mengatur penderitaan dalam kehidupan. Semakin kita menghargai sesuatu semakin kita keberatan untuk mempertanyakan atau mengubah nilai tersebut, dan maka semakin menderitalah kita jika nilai itu mengecewakan kita. Konsep populer mengenai ‘cinta yang keras (tough love)’ adalah Anda membiarkan anak untuk mengalami penderitaan karena dengan menyadari hal-hal yang penting di saat berhadapan duka, anak akan meraih nilai yang lebih tinggi dan berkembang.

Dunia digital yang pesat memberi banyak kemudahan sekaligus teror baru. Elon Musk ditanya tentang ancaman apakah yang paling mengerikan: pertama, peran nuklir skala besar, kedua perbuhan iklim dan yang ketiga ia terdiam. Air mukanya berubah kecut. Ia melihat ke bawah, tampak berpikir dalam. Lalu ia tersenyum dan berkata, “Saya hanya berharap komputer-komputer bersikap baik pada kita.” Dunia IT yang misterius ini sampaikah menggeser nurani? Generasi mendatang yang akan tahu, kita memetakan dan meletakkan dasarnya! Plato bilang bahwa seseorang harus membangun karakter melalui aneka bentuk penyangkalan diri, ketimbang melalui pemanjaan diri. Kata ide sendiri datang dari dia – jadi, Anda boleh berkata bahwa ia menciptakan ide tentang ide.

Tidak ada Negara yang sepenuhnya dil dan aman. Tidak ada filsafat politik yang mampu mengatasi masalah setiap orang dalam sepanjang waktu. Jadi syukuri kita tinggal di mana, di Indonesia dengan segala kelemahannya? Lihat sisi positifnya, lakukan apa yang bisa dilakukan. Di tengah pandemi seperti ini, justru kita akan terlihat aslinya. Mau di sisi mana sebenarnya tingkah polah kita. Kemakmuran membuat kesulitan mencari makna. Itu membuat penderitaan yang bertambah akut. Riset menunjukkan bahwa semakin seseorang terdidik dan mengetahui banyak hal, semakin pendapat orang tersebut terpolasisasi secara politik. Apalagi kalau ngomongin politik, yang wajar saja Mas. Dunia politik kita sejatinya juga ga jauh beda dengan negara miskin di pojok Afrika atau negara maju Amerika. Jadi masalahnya bukan tempatnya kita di mana, tetapi mau menaruh pikiran kita ke mana. Pada dasarnya perkembangan psikologi kita senantiasa berevolusi untuk menuhankan segala yang tidak kita pahami. Internet adalah inovasi tulen. Semua menjadi setara, secara fundamental, membuat hidup kita menjadi lebih baik. Jauh lebih baik. Masalahnya ada pada kita.

Di kover belakang tertulis, ‘…blog markmanson.net menarik dua juta lebih pembaca setiap hari’. Di identitas penulis akhir buku tertulis ‘…menarik lebih dari dua juta pembaca setiap bulannya.’ Manson tinggal di kota New York. Jadi sebenarnya dua per hari atau bulan?

Tulisan yang bagus adalah tulisan yang mampu berbicara dan merangsang kedua otak pada saat yang sama. Semuanya runyam, semuanya ambyar. Komitmen yang lebih besar mendatangkan kedalaman yang lebih berkualitas. Buku kedua Mark Manson ini jelas lebih bagus dalam menyampaikan pendapat dan ide, dengan judul yang lebih gaul memakai kata ‘ambyar’ yang baru saja disahkan di KBBI sehingga secara instan berhasil menggaet kaum muda. Blogger yang sukses menasehati kita. Grasindo panen lagi, yakinlah ini akan menjadi best-seller lagi tahun ini. Beruntung saya bisa menuntaskan baca di bulan yang sama diterbitkan cetakan pertamanya. Segala-galanya, secinta-cintanya, sesayang-sayangnya.

Tamat.

Segala-galanya Ambyar | by Mark Manson | Diterjemahkan dari Everything is F*cked | Copyright 2019| Penerbit HarperCollin | ID 572040009 | Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) | Cetakan kedua, Februari 2020 | Alih bahasa Adinto F. Susanto | Tata isi wesfixity@gmail.com | Sampul wesfixity@gmail.com | modifikasi desain karya asli Leah Carlson-Stanisic | ISBN 978-602-052-283-8 | Skor: 4.5/5

Untuk Fernanda, tentu saja

Karawang, 290220 – 060320 – 140320 – 150320 – 300420 – Andra and The Backbone – Hitamku – Sempurna

Angelologi by Danielle Trussoni

Katakan pada saya, bahaya apa yang Anda bicarakan?” – Evangeline

Angelologi adalah salah satu dari sekian cabang asli teologi, dikuasai oleh seseorang yang ahli angelologi, yang keahliannya meliputi baik penelitian teoritis atas sistem malaikat maupun perwujudan nubuat mereka sepanjang sejarah manusia.

Kisahnya tentang kehidupan tertutup biara dalam mempertahankan tradisi melawan kaum Nefilistik, yaitu kaum malaikat yang bersatu dengan manusia, mereka berebut alat musik yang diturunkan langsung dari surga, sebuah lira yang sakral.

Protagonistnya adalah seorang suster muda, Evangeline yang dibagian pembuka diceritakan bertugas di perpustakaan biara St. Rose, Lembah Sungai Hudson, Milton, New York. Kehidupan biara yang tampak monoton itu suatu hari jelang Natal tahun 1999, menjadi alur misteri ketika mendapat surat permohonan kunjungan seorang penulis/peneliti Verlaine. Biasanya surat-surat semacam itu langsung ditolak, tapi untuk kali ini ada yang janggal. Nantinya tokoh ini malah turut dominan, termasuk menjadi side-kick pertarungan.

Surat itu meminta kesempatan membuka arsip lama, surat-menyurat antara Bunda Innocenta dan Mrs. Rockefeller tahun 1943. Verlaine sendiri bekerja kepada seorang kaya Mr. Pervical Grigori, yang menginginkan bukti otentik fakta koneksi selama Perang Dunia II terjadi. Seorang milyader memberi sumbangsih kepada kaum relijius? Dan apa saja yang terjadi di baliknya menjadi plot utama buku ini.
Masa lalu Evangeline diungkap, ia adalah anak wanita Prancis yang tewas dalam proses penelitian angelologi dan seorang pria Italia Luca yang lalu menitipkannya ke biara st. Rose. Koneksinya dengan para peneliti angelologi menjadi klu utama bagaimana ia berproses.

Celestine sebagai suster senior ternyata memiliki rahasia besar terkait misteri keberadaan lira, ia bercerita kepada Evangeline masa remajanya satu kelas dengan Gabriella, neneknya. Lalu kisah mundur di tahun 1939 di Prancis, di masa kejayaan Nazi. Paris diduduki Jerman, penelitian dan pencarian lira di masa lampau oleh Yang Mulia Clemantis, dipelajari dan ditelaah. Para guru yang dipimpin oleh Dr. Raphael Valko dan Dr. Seraphina membimbing murid-murid, termasuk membuka naskah kuno nan penting terjemahan di ruang rahasia, yang kemudian mendapati klu penting akhirnya melakukan ekspedisi pencarian di tahun 1943 di Gua Tenggorokan Iblis, Pegunungan Rhodope, Bulgaria. Cerita pencarian itu sendiri sangat panjang dan detail, yang intinya adalah lira ditemukan oleh Celestine, membawanya ke Paris dengan konsekuensi penangkapan Dr. Seraphina, lalu dalam negosiasi akan dilakukan pertukaran atau tidak? Segala kerumitan ini bersolusi, pengiriman lira ke Amerika Serikat secara sembunyi untuk kelangsungan keselamatan umat. Drama penyelundupan sendiri tampak mengejutkan. Identitas Gabriela yang menjadi agen ganda, dengan nyawa taruhannya. Selama ini terjadi persaingan antara mereka, tapi tipu muslihat sang agen menyelamatkan alat musik suci tersebut.

Ekspedisi pertama Angelologi pernah dilakukan pada tahun 925 M oleh Bapa Clementis, dicerita dengan sangat bagus. Intens, mendebarkan prosesnya. Bagaimana mereka melakukan penjelajahan ditulis dengan bahasa latin, yang lalu diterjemahkan. Di masa-masa akhir hidupnya Clementis yang sakit parah, tetap mencoba menulisnya, dengan bantuan terjemahan

Arahnya? Ya 1999 jelang pergantian millennium, di New York. Kebakaran biara tahun 1944 sendiri ternyata bukan kecelakaan, tapi adanya serangan kaum Nefilistik. Begitulah, semua berkutat di sana, dari tahun itu ke tahun 1999, keberadaan lira ga tentu arah. Dari surat-surat lama, lalu penelitian para ahli, sampai akhirnya para malaikat memutuskan mengirim pasukan Gibborin untuk menggempur biara demi mendapatkan alat musik suci ini.

Kemunculan lagi sang nenek, Gabriela. Lalu pasukan lain turut bergabung, Vladimir, Otterley, Bruno, Saitou-san, sampai Mr. Gray. Dari pihak musuh Pervical Grigori bersama sanga dik yang tewas, dan kedua orang tua, Sang Sneja yang meminta bukti kehebatan, yang sejatinya unggul kekuatan supranatural mengerahkan Gibborin. Semua meledak dalam tarung yang Hollywood-able, sudah menemukan gambarann difilmkan. Siapa yang berhasil memetiknya?

Identitas Evengeline sendiri sejatinya memberi kejut, pertarungan para malaikat dan ahli angelology, lalu muncul poros bantuan dari dimensi lain yang bisa dipanggil bak tarung sihir, tergambar bagus dalam bayang. Pada dasarnya ideologi ini bukan hal umum di Indonesia, maka saya tak terlalu ‘masuk’ bagaimana penelitian keberadaan malaikat menjadi diskusi khusus. Dalam Islam kita mengenal 10 malaikat yang diutus Allah, dalam Kristiani banyak kemiripan. Entah angelologi ini apakah ada dalam mata pelajaran tersendiri di Pelajaran Agama Kristen, laiknya fiqih atau aqidah dalam Muslim. Ideologi merupakan kepercayaan yang dikontruksi secara sosial yang sepenuhnya kita terima berdasar keyakinan belaka.

Setiap bab dibuka dengan kutipan, total ada empat. Disini disebut Lingkaran, saya catat ulang.

(1). Kepada kisah ini kusampaikan, Dengan tujuan menuntun pikiranmu, Ke masa depan, Kerena bila ia yang mampu mengatasi, Menoleh ke belakang, Menuju gua Tartar, Kesuksesan apa pun yang dibawa olehnya, Akan hilang dari cengkeraman saat menatap ke bawah. – Boethius, The Consolation of Philosophy

(2). Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala: Pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian: Pujilah Dia dengan permainan kecapi dan organ. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting: Pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang. – Mazmur 150

(3). Dan muncul di hadapanku dua orang sangat tinggi yang tidak tinggi yang tidak pernah kulihat di dunia ini. Dan wajah mereka bersinar bagaikan matahari serta matanya membara bagaikan lampu yang terbakar, dan api keluar dari bibir mereka. Pakaian mereka ringan seperti bulu: kaki mereka ungu, sayap merekalebih cerah daripada emas; tangan mereka putih daripada salju. – Kitab Henokh

(4). PANDUAN SUARA SURGAWI. Tak lama, malaikat itu mulai menyanyi, suaranya naik turun mengiringi lira. Seakan-akan mengikuti isyarat dimulainya prosesi surgawi ini, malaikat-malaikat yang lain mengikutinya, setiap suara dikumandangkan untuk menciptakan musik surgawi, paduan yang mirip dengan kongregasi yang digambarkan Daniel, sepuluh ribu kali sepuluh ribu malaikat. – Bapa Clemantis yang mulia dari Thrace, Catatan Ekspedisi Angelologi Pertama; diterjemahkan oleh Dr. Raphael Valko.

Novel panjang yang melelahkan, hampir enam ratus halaman dengan tulisan kecil-kecil, kalau dicetak seperti buku kebanyakan bisa jadi seribu halaman, untung Gramedia membuatnya lebih ramping dengan penjilidan yang bagus. Sayangnya, setelah telusur panjang nan seru berliku, ending-nya agak mengecewakan. Buku penuh vitamin dalam balutan fiksi sejarah gini bagus, hanya terjatuh di eksekusi akhir. Sulit memang menutup deretan kata yang memuaskan ketika para jagoan terprediksi menang, walaupun musuhnya sekuat malaikat jahat, berumur ratusan tahun, walau rapuh masih memiliki intensitas kekuatan murni. Saya menemukan kata ‘TeneT’, sebuah film terbaru Christopher Nolan itu ternyata dinukil dari sebuah mitologi. Kotak Sator-Rotas dengan center TeneT itu ungkapan latin Sajak yang bisa dibaca dengan beberapa cara, digunakan untuk menandakan pola. Bukanlah kode, tetapi simbol untuk memperingatkan para ahli angelology bahwa bagan yang lebih besar telah diperoleh.

“Kau makhluk paling cantik di sini, kau terlihat seperti malaikat.”

Angelologi | by Danielle Trussoni | Diterjemahkan dari Angelologi | Copyright 2010 | GM 402 014 0121 | Penerbit Gramedia | Alih bahasa Fahmy Yamani | Editor Bayu Anangga, Siska Yuanita | Desain sampul Eduard Iwan Mangopang | Cetakan pertama, 2014 | ISBN 978-602-03-1218-7 | 592 hlm; 20 cm | Skor: 4/5

Untuk Angela

Karawang, 290420 – Will Withers – Better Days

Thx to Titus Pradita