12 Film Terbaik Sepanjang Masa

Hah, Bandung? Bukan di Jakarta?

Ada beberapa hal yang subjektif, dan tidak bisa dibuktikan dengan mutlak. Ada beberapa hal digilai seseorang, lalu dicemooh berjamaah karena perbedaan selera. Ada beberapa hal yang terpendam dari kebisingan media, lalu puluhan tahun kemudian menjadi pujaan umat. Individu dicipta unik olehNya, kamu bisa tertawa keras atas kepolosan Tom Hansen, padahl separuh penduduk bumi menaruh simpati padanya. Kamu bisa berpura-pura bisa melontarkan mantra ‘experliarmus’ dengan bumbu serius dengan kerutan kening temanmu, tapi di belahan dunia lain, orang itu akan serta merta melontarkan senjatanya. Ada orang-orang memanggil kekasihnya dengan ‘honey honey’ lalu keliling dunia dengan mobil berdua. Semua sah saja, bumi terus berputar dan karya-karya bagus (dan jelek) akan terus diproduksi.

Bermula dari grup WA – BM (Bank Movie) yang dimula oleh Bung Handa, yang menantang membuat dafar film terbaik, karena grid gambar ada template 12 slot maka jumlah itulah yang dibuat. Sulit memang menentukan, terlampau banyak. Setelah diperas dan disusun dengan singkat dan padat dengan coba berbagai genre, yang tiba-tiba terlintas di kepala saja yang ditulis. Kalau terlewat atau terlupa padahal doeloe pernah muja-muji ya maklumi. Slot terbatas dan ini spontan.

Berikut daftar film terbaik LBP, diurutkan berdasar abjad.

#1. (500) Days of SummerMarc Webb (2009)
Stars: Zooey Deschanel, Joseph Gordon-Levitt, Geoffrey Arend, Chloe Grace Moretz.

Ini adalah genre horror. Hantunya kasat mata, menemani selama lima ratus hari. Laki-laki rapuh itu jatuh hati pada sang hantu sehingga rela mengorbankan apapun. Memang sulit menyatukan dua dunia yang berbeda. Adegan ciuman di dekat mesin foto copy mematik imaji liar. Split ekspektasi // realitas mencipta kesedihan akut. Sepuluh tahun setelah rilis masih bikin perdebatan, dua puluh tahun lagi percayalah generasi anak cucu kita akan saling komentar amarah ke kubu siapa kalian akan memihak. Muncul petisi, Summer is b*tch!

What always happen. Life.”

#2. A Lot Like LoveNigel Cole (2005)
Stars: Ashton Kutcher, Amanda Peet

Ini genre film romantis. Hubungan timbul tenggelam dua anak manusia, jarak dan waktu, ditempa berbagai kesulitan ekonomi, bisnis, krisis kepercayaan, tunangan dengan orang lain, sampai hal-hal krenik untuk tak melangkahi nikah sang kakak. Adegan di taman nasional di bawah rembulan dengan kerlap kerlip pesawat lewat. Ya ampuuuun… dulu pernah kuidamkan, sampai sekarang. Eh…

You only get one chance to make a first impression.”

#3. AtonementJoe Wright (2007)
Stars: Saoirse Ronan, Kiera Knightley, James McAvoy, Benedict Cumberbatch

Ini genre drama. Penulis tua yang mencoba menebus dosa masa remaja, karena melakukan kesaksian yang samar tapi meyakinkan. Pada masa perang banyak hal bisa terjadi bagi para pendosa, salah satunya dikirim ke medan. Ini adalah film pertama Saoirse Ronan yang kutonton, dan langsung terkesan. Menandainya, mengikutinya. Kutonton di sore hari libur, dengan cahaya mentari senja mengintip di kisi-kisi jendela kos Ruanglain_31, menambah ketegangan dan kesyahduan. Saya takkan pernah lupa permohonan maaf Briony Tallis, sempat mematik khayal, nanti saya juga akan bikin cerita seperti ini ah.

A person is, among all else, a material thing, easily torn and not easily mended.”

#4. Casino RoyaleMartin Campbell (2006)
Stars: Daniel Craig, Eva Green, Mads Mikkelsen, Judi Dench

Ini untuk genre action. Bond dengan gadis-gadis bergelayut, ledakan di kanan kiri, misi yang sungguh sulit melawan teroris yang melempar dadu. Bisa jadi ini adalah Bond terbaik, aksi dengan gaya. Ledakan tapi diajak mikir. Bond yang ini ga gemulai. Cadas bak Jason Bourne. Bak bik bug. Run Bond run, lalu sebuah trailer meledak dengan kejutan di tempat sabuk berada. Boom! Lalu memutup mukanya dnegan tangan, jemari tangan lainnya mencipta pegangan lebih erat, hangat rasanya…

So you want me to behalf-monk, half-hitman.”

#5. Harry Potter and the Prisoner of Azkaban Alfonso Cuaron (2004)
Stars: Daniel Radcliffe, Emma Watson, Rupert Grint, Gary Oldman, Michael Gambon, Alan Rickman.

Ini untuk genre fantasi imajinasi, seri tiga dengan durasi paling pendek dan sangat padat adalah yang paling fantastis. Kutonton berulang kali, berulang kali lagi, dan kusetel dalam dvd player dengan pendalaman menghanyutkan. Tahun ketiga Potter di sekolah Hogwart, baju Pink Hermione membuatku menciumi harum yang tak bisa kulupa. Rusa jantan berderap lalu melenguh…

Happiness can be found, even in the darkness of times, If one only remembers to turn on the light.”

#6. Little Miss SunshineJonathan Dayton dan Valerie Faris (2006)
Stars: Abigail Breslin, Paul Dano, Steve Carrel, Alan Arkin, Toni Collette, Greg Kinnear.

Ini untuk genre psikologi. Permainan karakter minor satu keluarga yang nyeleneh. Manusia-manusia lemah yang mencoba menutupinya dengan bilang, ‘aku baik-baik saja’. Motivator, sang kepala keluarga menahkodahi perjalanan ke kota dengan mobil VW kuno berwarna kuning untuk mengantar sang putri kesayangan mengikuti kontes kecantikan. Istrinya yang pening, saudaranya yang homo dan niat bunuh diri, adik istrinya yang melakukan protes bisu demi mewujudkan cita, dan sang kakek yang pecandu narkoba sebagai pelatih Olive. Ending super-freak diputar berulangg-ulang turut berjoget di sore itu. Tawa, sedih, muram. Di sudut hati terdalam kita, ada titik takut akan menghadapi kenyataan pahit itu. Waktu itu saya jomblo…

You do what you love and fck the rest.”

#7. Mad Max: Fury RoadGeorge Miller (2015)
Stars:Tom Hardy, Charlie Theron, Rosie Huntington, Nicholas Hoult, Zoe Kraviz, Riley Keough

Ini untuk genre Segalanya. Action, komedi, futuristik, drama, Oscar, adaptasi, semua ada. Di sebuah masa depan yang mengerikan, gambaran perang memperebutkan sumber daya alam dan janji akan sebuah tempat seolah surga. Menang Oscar di nyaris semua kategori teknikal, musik rock yang menyayat di mobil, sampai donor darah yang memacu andrenalin. Waktu itu pengumuman Oscar saya turut di deretan penonton di bioskop Fx Jakarta, turut pula bertepuk tangan bersama rekan film lainnya. Bangun subuh, naik bus, ngopi demi kemeriahan Gila Maksimal!

He saw it, he saw it all…”

#8. Petualangan SherinaRiri Riza (2000)
Stars: Sherina Munaf, Derby Romeo, Didi Petet, Uci Nurul, Mathias Muchus, Ratna Riantiarno, Butet Kertarasadja, Dewi Hughes.

Ini untuk genre film anak-anak dan musikal, sekaligus satu-satunya wakil Indonesia. Objektif sih karena mencantum nama idola. Sebagai Sherina Lover, jelas film ini masuk daftar. Sebagai karya pembangkit perfilman nasional di abad baru, sungguh sebuah kehormatan. Setelah dua puluh tahun pun, masih enak ditonton. Bahkan beberapa adegan dipraktekkan dan beberapa kutipan dilontarkan Hermione, saking seringnya ditonton bareng di ruang keluarga. Kisah remaja antara Jakarta – Bandung, lalu Hermione bertanya, “Kenapa ga mampir ke Karawang Yah?”

Yang nempel biar aja nempel, biar kayak jagoan.”

#9. Phone Booth Joel Schumacher (2002)
Stas: Colin Farrell, Kiefer Sutherland, Forest Whitaker, Radha Mitchell, Katie Holmes

Ini untuk genre sesak napas, film thrilling dengan satu setting tempat: sebuah telpon umum. Niatan sang sniper yang mengancam Stu lewat telpon bagus. Menyadarkannya, bahwa selingkuh itu ga bagus. Sepanjang Collin Farrell ketakutan menjadi sasaran tembak sang sniper yang ngumpet di sebuah ruangan gedung tertingkat. Mendatangkan sepasukan polisi, istri, selingkuhan, sampai mencipta kerumunan. Penonton lalu menebak, akankah Stu setelah melakukan pengakuan dosa tetap ditembak? Saya hafal kata-kata makian Stu, pernah saya lontarkan kepada seseorang ketika ‘berantem’ yang setelah terputus dengan anaknya, kini sudah lima belas tahun berlalu. Maaf…

You shoot the guy, and I’m responsible?”

#10. PsychoAlfred Hitchcock (1960)
Stars: Anthony Perkins, Vera Miles. John Gavin, Janet Leigh, Alfred Hitchcock (cameo).

Ini untuk genre film klasik, jadul, hitam putih, dan thriller. Hebat, tokoh utama awalnya adalah wanita yang mencuri uang perusahaan, kabur keluar kota, nginep di hotel, lalu tewas ditikam. Coret dari protagonist, lalu kita menjadi saksi seorang pembunuh gila yang terobsesi dengan almarhum ibunya. Plot digerakkan dengan cekam dan terdampar di danau, kalau ada film dengan ketegangan maksimal, Psycho jelas ada di posisi puncak. So classic! Kutonton di kos Ruanglain_31 tengah malam dengan tubuh telanjang.
She might have folled me, but she didn’t fool my mother.”

#11. Pulp FictionQuentin Tarantino (1994)
Stars: John Travolta, Uma Thurman, Samuel L. Jackson, Bruce Willis, Tim Roth, Amanda Plummer, Quentin Tarantino

Ini untuk genre film omnibus, pecahan-pecahan kisah yang direkat menjadi film panjang. Perampokan, bos mafia, petinju, sampai joget di bar dan minum bir mewah. Seolah tak ada benang kaitnya, tapi ketika menit mendekati akhir apa yang menjadi tanda tanya mulai terhapus. Banyak ngocehnya, lhoo… kok bisa film ngegoliam mencipta penasaran? Pola cerita semacam ini membangkitkan minat dan antusias pikir. Kebetulan ini film Tarantino pertama yang kutonton, melekat terus setelah belasan tahun berselang. Kutonton sendirian dalam dvd ori, pemahaman karakter. Dan kusematkan panggilan ‘madu’ untuk kekasihku.

“… And I will strike down upon thee with great vengeance and furious anger those who would attempt to poison and destroy my brothers…”

#12. The Dark KnightChristopher Nolan (2008)
Stars: Christian Bale, Michael Caine, Gary Oldman, Heath Ledger, Morgan Freeman, Cillian Murphy, Aaron Eckhart, Maggie Gyllenhaal.

Kutonton di bioskop, kebeli vcd-nya, kuputar berulang-ulang sampai kasetnya baret-baret. Ini untuk genre super hero. Ini adalah gambaran sempurna jagoan versus penjahat. Dan perang batin pihak abu-abu. Taruh di tengahnya seorang jaksa Two Face yang sedih sekali. Kaget pas sang kekasih tewas, lebih kaget lagi kejahatan Joker yang brilian. Ide gila untuk orang gila. Film inilah yang memicu panitia Oscar menambah slot Best Picture tahun berikutnya, lalu kehebohan sang Joker (alm.) menang piala. Pertama kalinya saya lihat Oscar pemenangnya sudah meninggal dunia. Saya ingat, waktu itu teman nontonku ‘dia yang namanya terlupa’ (ada sinaga-nya) berkomentar: ‘ih ga seru, masak betmen-nya kabur…’

Let put a smile on your face.”

Bila berkenan silakan bikin sendiri daftar tandingan, 12 film paling favorit. Karena selera memang kembali ke pribadi. Catatan ini saya tutup dengan kutipan yang sering jadi bahan candaan saya dengan Hermione #Ciprut, “Mana ayah tahu…”

Karawang, 220420 – Bill Withers – My Imagination

Thx to Bung Handa Lesmana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s