Paul: “What’s the scariest part of a roller coaster? Waiting in line.”
Tanpa tahu ini tentang apa, ketika layar menampilkan Kristen Stewart selama sepuluh menit, Saya sudah bisa menebak ending-nya. Terpengaruh menikmatinya gara-gara ada teman yang ‘sher’ info filmnya sudah adakah di pak tani? Film ini mengingatkanku pada film The Abyss dan Aliens yang mana, satu per satu kru tewas, di dasar laut dan teror makhluk antah. Mengingatkanku pula pada film Deepwater Horizon tentang bencana dahsyat pengeboran minyak di lepas pantai. Mengandalkan visual effect, mencekam penonton bermenit-menit. Dan ending yang, yah gitu doang. Ini adalah film terakhir 20th Century Fox dibawah nama studio ini sejak 1935, sekarang mereka sudah diakusisi Disney. Ini juga menjadi film pertama Fox dengan 2020 MPA logo.
Dibuka dengan kehidupan para teknisi explore dari Tian Industri dalam kapal Mariana Trech, di kehidupan dasar laut sekitar tujuh mil di bawah permukaan, Norah Price (Kristen Stewart berambut pendek) seorang teknisi dari divisi Keppler 822 melakukan aktivitas harian, saat di toilet ada guncangan, lalu lebih keras, dan akhirnya alarm meraung menandakan tanda bahaya, kapal itu bocor, dan keadaan darurat ditetapkan. Bertemu dengan Rodrigo (Mamoudou Athie), mencari teman-temannya yang masih selamat Paul (T.J Miller), mencari asa untuk keluar ke permukaan hidup-hidup, akhirnya bertemu Sang Kapten Lucien (Vincent Cassel) mencoba koordinasi menyelamatkan kru. Terlihat sudah ‘menerbangkan’ beberapa kapal.
Mereka bertemu Emily Haversham (Jessica Henwick) seorang peneliti biologi dan Smith (John Gallagher Jr.) seorang teknisi akhirnya sampai di control panel yang lalu menghubungi pusat via radio. Tak ada jawaban, maka mereka memutuskan memakai jubahnya untuk ke stasiun terdekat, Roebuck 641. Di sinilah kengerian dicipta. Karakter Emily tampak annoying karena kegugupannya, karena ketakutannya. Namun malah tampak natural, siapa yang tak takut mati? Satu lagi fakta usia anak sang kapten? 14 tahun? Seusia Norah? Dan pengungkapan dengan foto, duh tampak melankolis. Sedih sekali pas foto itu dibalik.
Awalnya dikira gempa, tapi kenyataannya yang terungkap lebih mengerikan. Ada makhluk laut, raksasa yang mengguncang. Monster itu meluluhlantakkan kapal, Perjalanan antar ruangan, antar divisi dilakukan, mencari kapal penyelamat luncur yang masih berfungsi. Berbagai kendala dicipta: oksigen yang menipis, monster yang mengancam, peralatan yang minim. Menit demi menit berlalu, ada yang selamat sukses diluncurkan, ada yang tewas dalam proses evakuasi. Sampai akhirnya menyisakan tiga orang dengan dua kapal penyelamat luncur masih Ok, dan satu kapal rusak berat. Keputusan penting harus diambil, siapa selamat dari kejaran monster Clinger? “You’re got sixty seconds”
Bagian pengambilan keputusan dibuat bagus, dramatis, penuh pengorbanan akan teman dengan sensasi geleyar di hati. Agak menyelamatkan kisah secara keseluruhan, karena upaya cekam yang dihadirkan sejatinya gagal. Percobaan menakuti penonton jelas gagal total, makluk airnya ga semegah aliens yang kejam, ga se-horor Godzila yang mengancam layar. Bahkan dibandingkan dengan penampilan hantu Flying Dutchman-nya Spongebob lebih bagusan si hantu bajak laut.
Percobaan menenggelamkan penonton dalam air juga gagal, rasa mual dan sensasi tenggelam dalam ketiadaan oksigen yang semestinya ditampilkan, ternyata ga berhasil. Justru drama yang dijalin antar karakter yang mencuri kelopak gelombang. Hati para jiwa yang terancam itu ditampilkan dengan rapuh karena nyawa bisa setiap saat melayang. Minim karakter, minim tempat. Tercatat hanya ada Sembilan orang yang muncul. Dan benar-benar dimaksimalkan.
Setting tempat bertahannya bagus, dengan meyakinkan di bawah laut, dan adegan makhluk yang terlihat di kaca menampilkan cekam yang dinanti, sayang hanya sesaat. Lalu adegan makhluknya yang berkerumun, menyerang, menimpulkan kepanikan, debar jantung, tapi sekali lagi itu hanya sesaat. Mayoritas penampilan Stewart dan kru lebih ke drama , minim fantasi, minim dialog yang sayangnya juga minim aksi. Drama di bawah air dengan gelora sesak napas sesaat lalu lenyap.
Film ditutup dengan sebuah surat kabar dengan artikel kerahasiaan ketat terkait insiden, dan Tian Industri tak mengungkap fakta seluruhnya. Percobaan menakuti penonton dalam lautan lumayan mengintimasi, semua adegan ada di dasar laut, taka da satupun menapakkan kaki di atas bumi, judulnya sudah sangat pas. Satu lagi cv Kristen Stewart dengan penampilan baddas dan beda. Lovecraftian in another level.
“Tian Industries. We have big things in store for you.”
Underwater | Year 2020 | Directed by William Eubank | Story Brian Duffield | Screenplay Brian Duffield, Adam Cozad | Cast Kristen Stewart, Vincent Cassel, T.J. Miller, Jessica Henwick, John Gallagher Jr., Mamoudou Athie, Fiona Rene, Gunner Wright, Amanda Troop | Skor: 3/5
Karawang, 080420 – Bill Withers – Just the Two of Us