“Caraku membutuhkanmu serupa rasa sepi yang tak bisa kutanggung.” – Carson McCullers, The Heart is a Lonely Hunter
Sebagian besar cerita pendek di sini pernah dimuat di surat kabar lokal dan nasional. Cerita pendek yang memang pendek. Awalnya kurang nendang, cerita dari daerah tentang hantu-hantu yang melegenda, lambat laun menjadi seru karena melibatkan banyak tema, sampai sampai keluar negeri, hingga hikayat yang dibelokkan dan misteri dalam buku yang dimodifikasi. Dan inilah 21 cerpen karya Guntur Alam.
#1. Peri Kunang-Kunang
Cerita dari daerah. Kunang-kunang dari kuku orang mati bukan hanya dari Jawa, dari Sumatra legenda itu juga ada. Dul, Padet, Liman dan anak-anak malam itu penasaran dengan cerita bujang lapuk yang suka memanggil peri kunang-kunang. Malam itu mereka sembunyi mengintip ritual di rumah limas tua. Cerita alasan mengapa sang bujang ga kawin-kawin padahal rupawan dan mapan, akhirnya disampaikan. Bagaimana bisa ada orang yang memanggil arwah pujaan hatinya, lalu bercinta? “Jangan lihat kunang-kunangnya, ia bias menyihir kita.”
#2. Tem Ketetem
Ini kisah terlarang. Kisah yang hanya akan sekali kau dengar. Dari kampung Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, bulan di langit malam memberi pertanda. Jika mengembang serupa jantan bujang isngusan itulah masa yang menyusup cemas, menyekam bala dalam balutan pekat. Mantra pengusir kecemasan, tem ketetem, sape tepi kulambani, sape tengah kukerok ijat mate… cerita lama sang gadis jelita Ketetem yang tersohor dalam memilih suami. Namun semesta mencatatkan takdir bencana. Malam seperti itulah Ketetem akan menuntaskan dendamnya. Cantik itu luka. “Itu rahasia sang Semesta, Bak.”
#3. Malam Hujan Bulan Desember
Malam ketika ayah membunuh ibu, hujan turun dengan deras. Malam dalam Kidung Natal yang bergema di gereja samping kontrakan. Cara membuka kisah yang menarik. Sebut saja nama ayahnya Joe dan ibunya Maria. Sang aku bahkan baru tahu identitas ayahnya, dan bagaimana kisah ‘keluarga kecil’ ini terbentuk lalu ditarik mundur. Maria yang terpesona ketampanan Joe di masa muda. “Kami jatuh cinta pada pandangan pertama.” Cinta yang menggebu mereka menghasilkan janin, Maria mempertahankan, Joe tidak. Sebagai calon dokter masa depannya sangat terancam, malam itu usiaku 4 bulan dan air mata ayah menetes di pipiku.
#4. Maria Berdarah
Ia mengaku bernama Mary. Hanya Mary. Ia datang membawa luka dan kegelapan yang sulit disibak. Pastor muda yang melayani dalam gereja itu kedatangan wanita yang berlumpur dosa. “Bapa, tolong aku. Tolonglah pendosa ini dari api neraka. Aku sudah bersekutu dengan iblis, Bapa. Kegelapan akan selalu hidup dalam diriku, walau berkali-kali aku memotongnya” Guntur ikut menyalak ketika sebuah angin tornado tercipta dalam dada perempuan itu.
#5. Gadis Buruk Rupa dalam Cermin
Kisah klasik gadis yang bertanya kepada cermin. “Cermin ajaib, siapakah gadis tercantik di dunia?” dan jawaban mereka selalu sama, “Ratu Ravenna-lah yang tercantik.” Kisah lama yang dituturkan dengan modifikasi, bagaiaman hikayat Ratu Ravenna menjelma jelita. Pengorbanan dengan ritual darah gadis dan bujang. Dan kisah dibelokkan ke Putri Salju. Ia bosan menjadi istri raja tua, ia ingin yang lebih muda, yang bergairah dan hangat.
#6. Tamu Ketiga Lord Byron
Tak ada yang tahu siapa tamu ketiga tuan Byron pada musim panas 1816 selain Mary Wollstonecraft Golwin dan kekasihnya, penyair Percy Bysshe Shelley di kastil megah Danau Gevena. Ah ini kisah fiktif tentang Penulis legendaris Frankenstein. Sang aku menjadi orang berikutnya yang bertutur, bahwa tamu ketiga sudah bilang kepadanya. Malam itu mereka berlomba menulis kisah mencekam. Tamu ketiga tidak ikut menulis, ia di sana karena penasaran hantu budak tuan Byron yang mati dicambuk. Dan di menara kastil itulah tamu ketiga bercerita rahasi besar sang taun rumah: Lord Byron bergumul dengan adiknya, Augusta Leigh!
#7. Dongeng Nostradamus
Legenda Michael de Nostredame, menulis surat dari abad 16 dari kota kecil St. Remy di Prancis. Kupikir ini lawakan, sempat akan kubuang surat itu tapi rasa penasaran mengalahkannya. Surat itu dari masa lalu, untukku di tahun 2012. Mungkin masa depan akan pincang karena kelancangan yang diperbuat. Durat itu memprediksi bayi tujuh bulan dalam kandungan istriku berjenis kelamin laki-laki. Dan prediksi berikutnya membuat terhenyak, anakmu adalah pembawa rahasia suku Maya yang hilang. Dan kecemasan melanda kami.
#8. Boneka Air Mata Hantu
Boneka yang berasal dari air mata hantu. Terdengar menyeramkan dan tak masuk akal. Seumur hidup aku tak pernah melihat ibu tersenyum, tidakkah itu ganjil? “Aku tidak bisa tertawa lagi karena penjual tawaku sudah diculik oleh hantu perempuan.” Dan inilah kisah lama, sang penjual tawa adalah pemuda tampan. Mereka awalnya bahagia, sampai tragedi origami tercipta.
#9. Tentang Sebatang Pohon yang Tumbuh di Dadaku
“Apa kau tahu arti mencintai?”
“Jika aku mencintaimu apakah itu salah?”
“Mencintai adalah kebebasan rasa yang ada dalam hati.”
Pergilah ke neraka dan jangan kembali lagi. Ini kisah terlarang Danu dan Nando.
#10. Dongeng Emak
Dongeng yang dibacakan emak tentang penyihir yang tak pernah tua sedang murka menuntut balas kepada sang guru. Cerita yang tak pernah usai, didongengkan berulang kali namun tak pernah selesai. Hingga suatu malam emak memutuskan menceritakan endingnya. Berhasilkah sang penyihir menuntaskan balas?
#11. Almah Melahirkan Nabi
Gadis bisu delapan belas tahun melahirkan anak-laki, malah tak kelihatan bunting dan belum bersuami. Karena tak bisa mengucapkan siapa laki-laki yang harus bertanggung jawab, ia hanya ah uh bilang dan tak bisa menuliskan nama. Desas-desus merebak. Saat orang-orang menuduhkan si A, si B, si C, dukun beranak Emak Yesaya bilang, “Almah, melahirkan nabi. Dia disetubuhi Jibril.”
#12. Kastil Walpole
Hikayat Tuan Horace Walpole yang malang, kisah cintanya yang tragis dan misterius seperti dalam novel The Castle of Otranto yang ia tulis. Tuan Walpole meninggal tahun 1797, hidupnya laiknya cerita gotik yang ia tulis sendiri. Dan Thomas Gray mencoba menjelaskan.
#13. Hari Tenggelamnya Van der Decken
Kapal dagang VOC yang tenggelam tahun 1641 di Tanjung Harapan dengan rute Batavia ke Holland menyimpan misteri. Karena hantu Flying Dutchman? Karena bencana badai? Sejatinya ada di sini, ternyata instrik keluarga yang menjadi petaka. “Aku akan menaklukkan badai dan melewati semenanjung ini, walau kiamat menghadang.”
#14. Sepasang Kutu, Kursi Rotan, dan Kenangan yang Tumbuh di Atasnya
Ini adalah cerpen yang dipilih jadi sinopsis di kover belakang. Kursi rotan yang penuh kenangan. Kursi warisan ibuku yang paling berharga. Di kursi rotan itulah konon ayahnya menjelma kutu lalu menyusup dalam anyaman. Sejak saat itulah ibunya selalu menjaganya. Kenapa ayah jadi kutu? Untuk menyelamatkan dunia. Kelak bila misi usai ia akan kembali. Mendusta? Mengada-ada? Hinga suatu ketika kursi rotan itu bisa berbicara mengungkap fakta!
#15. Lola
Tentang Lola yang dikenalnya di kafe Ubud, Bali. Lola dari San Francisco, Budi asli Indonesia bertukar kata tentang literasi dan seni. Saling memuja, saling mengenal. Namun ini kisah tak biasa, ini Lola yang istimewa, sebuah perpisahan di Pura Ubud Dalem membuat Budi harus berpikir lebih keras, ada misteri tentang kakek buyutnya.
#16. Kotak Southcott
20 Desember 1814, di London yang dingin William Sharp berjalan di gelap malam dalam guyuran slaju. Apa hal yang membuat sang wanita dalam wahyu memintanya menghadap? “Kedatangan Shiloh akan menjadi awal dari akhir dunia. Ia akan diangkat ke urge (surga) dan akan dikirim kembali ke dunia jadi saksi berkahirnya dunia. Ia sudah ada dan siap lahir dari rahimku 19 Oktober 1814.” Dan Southcott berkata, “Aku wanita yang ada dalam wahyu.” Dan kematian mendadaknya membuat Tanya, kotaknya dibuka dan berisi gulungan kertas, lotere dan tiket kuda-pistol.
#17. Kematian Heartfield
Ini kisah dari novel Haruki Murakami dalam novel Dengarkan Nyanyian Angin. Buku yang luar biasa indah, kali ini dirusak oleh sang Penulis, entah kenapa analisis kematian Heartfield yang bunuh diri loncat drai menara Empire State Building tahun 1938 seakan mengada-ada. Yang pasti, menurutku ini cerpen terburuk.
#18. Tiga Penghuni dalam Kepalaku
Yang pertama seorang laki-laki gagah yang datang kala emak mencekiknya, melawan dan meminta lari. Kedua, bocah penakut yang suka meningkuk dalam gelap. Ia datang saat bang Codet menyeretku ke toilet umum di pelabuhan Merak. Ketiga gadis manis yang menetap di kepalaku, yang datang kala Kang Asep penjual makanan yang suka memberinya makan. Lalu suatu ketika ketiganya melakukan perlawanan.
#19. Hantu Seriman
Hantu yang berasal dari kampung kecil di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir, Tanah Abang. Jangan sekali-kali merajuk di petang kelam. Hantu menakutkan yang muncul di kala pergantian terang ke gelap. Hikayatnya, ada seorang gadis jelita bernama Serina (tanpa ‘h’ ya) yang menikah dengan bujang yang biasa, ia meminta talak, dan pantangan sana wanita meminta cerai. Awalnya sang anak bernama Seriman yang magrib belum pulang, dan dicari. Tak kunjung pulang, dan tragedi dicipta.
#20. Anak Pintaan
“Tidak semua, hanya anak pintaan yang punya empat tetek.” Anak Pintaan adalah anak yang didapat setelah orang tua bermunajat kepada Tuhan YME agar dikaruniai anak laki-laki, mereka percaya bahwa anak pintaan adalah reinkarnasi leluhur. Ini dongeng dari kajut (nenek) kepada cucunya.
#21. Lima Orang di Meja Makan
Kisah mencekam di meja makan. Renata yang mengeluhkan kehidupan. “Ternyata kematian itu begitu indah. Aku baru menyadarinya.” Drama keluarga yang disajikan dengan daging yang renyah, pisau dan garpu di kedua sisinya, anggur merah yang beriak dan racun yang cukup untuk mengakhiri hidup.
Beberapa kali saya membaca cerpen Guntur Alam di Kompas Minggu, memang sangat produktif. Ini adalah buku pertama beliau yang selesai kubaca, kubeli sehari jelang ulang tahun September lalu, kuselesiakan baca dalam #JanuariBaca2019 dan akhirnya baru sempat kuulas. Paling senang cerita Almah Melahirkan Nabi, ada semacam misteri yang menggantung. Kovernya bagus banget, bis ajadi salah satu daya pikat kenapa kuputuskan beli. Kumpulan cerita yang renyah, dengan ekspetasi biasa saja ternyata berhasil memenuhi harap. Buku kumpulan Cerpen memang tak senikmat dalam satu cerita novel utuh, tapi jelas pendekatan yang berbeda juga harus diapungkan, dan Magi Perempuan dan Malam Kunang-Kunang ternyata sukses memikat hati.
Magi Perempuan Dan Malam Kunang-Kunang | Oleh Guntur Alam | 6 15 1 74 001 | Penerbit Gramedia Pustaka Utama | Ilustrasi sampul Pramoe Aga | Editor Yemima Lintang | ISBN 978-602-03-1939-1 | Skor: 4/5
Karawang, 260619 – Sherina Munaf – Ada
#30HariMenulis #ReviewBuku #Day24 #HBDSherinaMunaf #11Juni2019