“Ia bersuara seperti seekor hewan.”
Buku yang berat sekali kakak. Mungkin juga karena kualitas terjemahannya yang aneh, typo yang berserakan, walaupun dialihbahasakan keroyokan berempat tapi tetap masih saja ditemukan kalimat-kalimat nyeleneh. Diterjemahkan dari Penguins yang pastinya English bukan dari karya asli dari Praha. Bandingkan dengan The Trial yang langsung dari aslinya. Namun kualitas memang tak bisa bohong, memang butuh beberapa kali baca, berulang di bagian yang sulit, nyaring di saat butuh konsentrasi lebih. Tak heran untuk menyelesaikan bacanya hampir dua minggu, fokus walau sesekali terganggu bacaan lain, tapi tetap harus selesai. Merupakan satu dari tiga buku baru bulan puasa lalu, kubaca di banyak tempat. Saat menjadi sopir keluarga dua kali di Mal Techno Karawang, di lantai satu Blok H Perumnas, menjadi teman tidur ketika menunggu jam sahur. Begadang saat esok libur, dan memang harus diakui, daya tahan bacaku melemah ketika bulan puasa.
Kisahnya variatif, Metamorfosis hanya satu cerita dari lainnya. Semua dituturkan dengan narasi sulit dipahami. Apakah ini khas Kafka yang merumit? Bisa jadi. Tuturannya berkelit-kelit, berkelok, mbulet sampai akhirnya nggeh maksudnya. Terdiri dari sembilan cerita, yang kemudian dipecah lagi. Kelihatnya begitu menakutkan untuk tetap melajang, menjadi tua dan harus meminta-minta dengan segala martabat yang dimilikinya untuk mendapatkan keramahan setiap kali berniat menghabiskan sore dalam lingkungan manusia.
Jangan lupa, ini ruanganku tempat kau menggoreskan jemarimu seperti orang gila. Ruanganku sendiri, dindingku sendiri. Watakmu yang memaksa? Benar-benar watak yang baik. Watakmu adalah watakku, dan jika memang watakku aku baik padamu maka kau tidak boleh menjadi sebaliknya.
#1. Pameran Udara di Brescia
Ini cerita kumulai baca di Taman Satwa Ragunan. Tentang sebuah pameran balon udara di Brescia, Italia yang menarik minat banyak pengunjung bukan hanya dari dalam negeri tapi juga luar. Dengan seeting tahun 1909 bahwa pameran balap balon udara ini terbesar di masanya. Bersisian dengan Wright bersaudara yang terkenal itu. Wright di Berlin, Bleriot di Wina. Bagaimana bisa orang-orang yang tak berarti berkumpul dengan bermacam-macam tangan saling berkait dan bersaling silang kaki dengan langkah kecil di antara mereka.
#2. Meditasi
Ini cerita dibagi dalam kisah-kisah panjang 18 cerita lagi. Meditasi di sini lebih ke cerita perjalanan hidup yang variatif. Mulai dari kisah di pedesaan, hal-hal yang menyepi di malam hari, proses pakaian yang detail, sampai pembatasan-pembatasan diri akan keadaan sekeliling. Maka untuk sepanjang malam itu kau telah meninggalkan lingkungan keluargamu dan membelot lepas memasuki suatu kehampaan, dirimu sendiri, tenang seperti semula, terselubung oleh tajamnya garis dan bentuk dan menepuk belakang pahamu dan terus berdiri pada sosok tubuhmu yang sebenarnya.
#3. Keputusan It. Sebuah Cerita
Kisah Georg Bendemann yang galau di tanah rantau, dengan surat-surat ia bercerita bagaimana kehidupan ini berjalan. Hari minggu pagi di puncak musim semi. Georg Bendemann, seorang pebisnis muda, sedang duduk di ruangannya di lantai satu salah satu rumah-rumah kecil yang melajur sepanjang sungai. Bertunangan dengan gadis dari keluarga baik-baik, Fraulein Frieda Brandenfeld. Sang juragan sedang sibuk sehingga kau menulisi surat-surat tipuanmu ke Rusia.
#4. Juru Api. Sebuah Fragmen
Karl Rossmann yang terusir ke Amerika di usia remaja. Tetapi itu tentunya membutuhkan kegigihan yang tidak tanggung-tanggung, bukan? Aku khawatir tak segigih itu. lika-liku pengalaman yang menghantam. Perjalanan yang tak bisa di atas kapal. Mengapa kata penting pertamayang terpikir olehnya ialah ‘ketidakjujuran’? meskikah tuduhan-tuduhan terhadapnya dimulai dari sana, bukankah dari prasangka-prasangka nasionalnya?
#5. Metamorfosis
“Selamat pagi, Herr Samsa.”
Inilah dia kisah legendaris tentang Gregor Samsa yang suatu hari terbangun menjadi seekor kecoa. Saya sudah lama sekali menanti ingin melahapnya. Akhirnya terwujud bulan Mei 2019 ini. Jadi seorang pekerja kantor, seorang sales keliling yang memiliki seorang adik dan kedua orang tua yang aneh, suatu pagi yang absurd menjadi seekor kecoa. Dunia dipenuhi oleh orang-orang yang benar-benar sehat tetapi malas kerja. Dia hanya alat bagi atasannya, ia lemah dan bodoh. Keluarga yang ditimpa musibah. Frau Samsa, Grete Samsa, Herr Samsa.
Proses berikunya sungguh mengerikan. Ia tak bisa keluar kamar, ditegur orang tuanya, didatangi bosnya, dan waktu menjadikannya seorang pengamat. Bagaimana orang-orang memperlakukannya dengan lemah.“Apa yang terjadi, kau di sini kau membentengi dirimu di kamarmu, hanya memberi jawabanya atau tidak, yang membuat orang tuamu cemas dan lagipula – aku hanya menyebutnya sambil lalu di sini – mengabaikan tugas-tugasmu terhadap perusahaandengan cara yang benar-benar memalukan. aku di sini berbicara atas nama orang tua dan atasanmu dan aku dengan tegas menyuruhmu secara serius member jawaban yang jelas dan segera.” Untuk berjaga-jaga kalau-kalau saja batuknya juga terdengar tidak seperti manusia.
Aku tidak keras kepala dan aku menyukai pekerjaanku; berkeliling adalah pekerjaan berat tapi aku tidak bisa hidup tanpanya. Gagasannya sendiri bahwa dia harus menghilang malahan lebih kuat daripada kakanya. Dalam perenuangan hampa dan damai ini dia berada sampai jam berdentang tiga kali di pagi hari.
“Ayolah ayolah, biarkan masalah-masalah lama hilang pada akhirnya, dan pikirkan juga tentang aku.”
#6. Di Koloni
Tentang penjelasan bagaimana hukuman mati akan diterapkan kepada pelancong. Bagaimana alat bunuh dituturkan dengan santai seolah hanya mainan. Di depan sang korban! “Meskipun aku tak bisa membiarkanmu memegangnya, ini milikku yang paling berharga. Duduklah dan aku akan menunjukkan padamu dari sini agar kau bisa melihatnya dengan jelas.”
Dalam pidatomu kau jangan membatasi diri biarkan kebenaran bersuara keras, bersandarlah pada pagar itu dan berteriaklah ya, teriakan kesimpulan-kesimpulanmu yang tak tergoyahkan pada komandan.”
#7. Seorang Dokter Desa. Kisah-kisah Kecil
Ini cerita yang paling panjang, bahkan laik diulas lebih mendalam dalam dua artikel lagi. Kau takkan pernah tahu apa yang akan kautemukan di rumahmu sendiri. Mengarahkan tujuan baru di ujung lain ruangan dalam kedalaman cermin dinding, dan aku berteriak keras-keras hanya untuk mendengarkan teriakan yang tidak menemui jawaban dan tak sesuatu pun mampu mengurangi kerasnya.
Mengubah dunia bukanlah urusanku, jadi aku biarkan dia berbaring. Aku dipekerjakan distrik dan melakukan tugasku dengan batasan-batasan, malahan lebih dari itu. “Bergiatlah!” Segala sesuatu yang mati biasanya memiliki tujuan tertentu, aktivitas tertentu dan aktivitas tersebut mengauskan dirinya, hal ini tak berlaku pada Odradek.
#8. Penunggang Ember Arang
“Dan sekarang apa?”
Ini mungkin kisah yang paling biasa, penjual arang dan kegalauan manusia yang ditikam dingin. “Tapi aku duduk di sini, di atas ember arangku.”
#9. Seniman Berpuasa. Empat Kisah
Cerita dalam empat babak. Dari Josepine manusia tikus sampai kesedihan pemain trapeze. Bila sudah berhubungan dengan disiplin maka kesopanan akan lenyap, dan aku yakin pamanku telah menyuarakan dengan tepat apa yang dirasakan kapten ini.
Metamorfosis | By Frank Kafka | Dterjemahkan dari The Transformation (Metamorphosis’) and Other Story | Penguin Books, 1992 | Penerbit Narasi bekerja sama dengan Pustaka Prometha | Penerjemah Ribut Wahyudi, Saut Pasaribu, Yudi S., T. Widiyantoro | Penyunting Hartono Hadikusumo | Desain kover Buldanul Khuri | Gambar kover Picasso | Desain ulang kover Sugeng | Cetakan 1, 2015 | 14.5 x 21 cm + 420 hlm. | ISBN (10) 979-168-430-8 | ISBN (13) 978-979-168-430-9 | Skor: 5/5
Karawang, 100619 – John Martin – Anywhere For You // 110619 – Rihana – Take A Bow
#Day6 #30HariMenulis #ReviewBuku
#HBDSherinaMunaf #11Juni2019
My fav author, Kafka 🙂
SukaSuka
Sama saya juga, Next The Castle
SukaSuka
Ping balik: 110 Buku Yang Kubaca 2019 | Lazione Budy
Ping balik: Mencari Para Rasul yang Dilahap Ikan-Ikan Raksasa Bermoncong Hijau | Lazione Budy