Go Set A Watchman – Harper Lee

Dimanakah iblis berada? Di sini, di Maycomb.”

===tulisan ini mungkin mengandung spoiler===

Aku mencintaimu. Terserah kau saja. Aku tujuh puluh dua tahun dan aku masih terbuka untuk menerima saran. Sebuah sekuel yang merentang jauh dari buku originalnya. Harper Lee terkenal dengan Penulis satu buku sepanjang hidupnya, rekor itu pecah juga tahun 2015 lalu saat beliau merilis novel ini, cerita lanjutan sang gadis pemberani Jean Louise Finch. Setahun berselang beliau pamit. Sejatinya Go Set A Watchman adalah draft novel pertama yang diajukan penerbit tapi ternyata malah To Kill A Mockingbird yang akhirnya terbit 11 Juli 1960. Integritas, kesabaran, humor adalah tiga kata yang tepat untuk menggambarkan Atticus Finch.

Seperti bukunya yang merentang jauh, kisahnya juga merentang jauh, kini Jean Louise adalah seorang gadis perantau New York dan tutur kata pembukanya berujar ia dalam perjalanan pulang kampung ke Maycomb dengan berkereta Cresent Limited. Stasiun Montgomery terletak di siku Alabama. Perjalanan kereta lebih memikat ketimbang udara, karena manusia melambat dan bisa menikmati pemandangan hijau dari jendela. Dia sudah dua puluh dua tahun tidak menginjakkan kaki di stasiun ini. Greenville, Evergreen, Maycomb Junction.

Selama perjalanan ini, kita diajak mengikuti pikiran Jean sekaligus memberitahukan kepada kita apa saja yang terjadi dalam rentang waktu akhir buku satu ke saat ini. Kisah flash back yang sepotong-potong itu diantaranya. Sejarah pernikahan keluarga Finch. Gadis dari Montgomery yang berusia lima belas tahun lebih muda dan memboyongnya ke Maycomb. Ketika Atticus berusia empat puluh dua tahun, Jeremy lahir, yang merupakan nama ayah dan ayah dari ayahnya, empat tahun kemudian Jean Louise lahir, yang merupakan nama dari ibu dan ibu dari ibunya. Dua tahun kemudian istrinya tergeletak meninggal. Jean Graham Finch menderita kelainan jantung, yang dua puluh tahun kemudian merenggut putra sulungnya yang tergeletak di depan kantor kerja Atticus Finch. Atticus Finch mirip ibunya; Alexandra dan John Hale Finch mirip ayah mereka. Ya sebuah keberanian Pengarang mematikan salah satu karakter penting, Abang Jean Loiuse meninggal secara mendadak karena penyakit turunan tersebut. “Bukankah kau seharusnya sudah merelakannya. Biarkan yang mati beristirahat dengan tenang.”

Jean kini pacaran dengan Henry yang memiliki bekas luka merah jambu, dimulai di bawah mata kanannya, menyentuh sudut hidupnya. Tidak ada pemuda yang lebih tampan, kata orang-orang Maycomb daripada Henry Clinton. Kau boleh mencintai siapa pun, tapi nikahilah orang yang mirip denganmu adalah petuah yang telah dihafalkan. Ia adalah seorang pemuda yang menjadi asisten ayahnya, sekaligus sebagai sosok pengganti Jeremy. Atticus memperlakukan Henry seperti anak sendiri, memberinya cinta yang seharusnya milik Jem. Jatuh cinta adalah perkara ya atau tidak. Cinta bukan satu-satunya hal yang pasti di dunia ini. Ada banyak macam cinta, tentu, tapi semuanya sama-sama menghendaki jawaban ya atau tidak. Cintai siapapun, tetapi nikahi orang yang sejenis denganmu.

Acara mudik rentang waktu dua minggunya. “Aku punya dua minggu hanya untuk duduk-duduk, menikmati kemurnian dan kesederhanaan.” Sering cekcok dengan bibinya. Kebiasaannya merokok sedikit mengejutkan, tidak ada yang dapat menandingi kenikmatan rokok pertama pada pagi hari, katanya. Bibinya yang memilih melajang seumur hidup juga menjadi corong liberalism dunia Barat, setiap orang punya hak, punya pilihan. Sering kali ia menyindir Jean. “Aku yakin kau adalah Finch terburuk yang pernah ada. Mr. Finch sudah tujuh puluh dua tahun dan kau sudah seratus tahun dalam urusan seperti itu.” Bagaimana caranya menjadi wanita penggoda? Pertama-tama tahan lidahmu. Jangan menyanggah omongan lelaki, terutama kalau kau tahu bahwa kau bisa mengalahkannya. Banyak senyum. Buat dia merasa hebat. Sebutkan kebaikan-kebaikannya, dan layani dia. Bahkan dalam sebuah malam yang berkabut, Jean yang menghabiskan waktu dengan Henry sampai tantangannya mandi di sungai membuatnya muak dan saling marah, seolah Jean menebar aib keluarga. Mandi bugil tengah malam bersama kekasih? Apa kata dunia? “Wanita akan terpikat pada pria yang lihai mendekatinya, tapi pada waktu yang sama tetap menjaga jarak, kalau kau bisa menguasai trik ini. Buat mereka merasa tak berdaya, terutama kalau kau yakin bahwa mereka sangat percaya diri. Jangan pernah meragukan dirimu di hadapan mereka dan jangan terang-terangan mengatakan bahwa kau tidak memahami mereka.” Nasehat bagus dari sang perawan tua. “Pada saat usiamu segini, Jean Louise, kelakuakn semacam itu sudah tak bisa diterima.

Kalau kau tidak punya banyak keinginan, hidupmu selalu berkecukupan. Kisah masa kecil Jean yang lucu dengan Jeremy dan Hill. Dengarkan aku, Dill Pickle Harris! Masa remajanya yang kalut kala mendapati menstruasi pertamanya. Karena itu sama alaminya dengan bernapas. Dan akan mendapatkannya sampai umur lima puluhan. Bahkan untuk gadis yang banyak membaca buku, pengalaman pertama datang bulan pun tetap membuat shock. “Dengan semua buku yang kau baca, kau bocah terbodoh yang pernah kukenal… tapi aku mengerti karena kau tak pernah mendapat kesempatan.” Pembantunya yang berkulit keling begitu setia mengabdi. Ciuman pertamanya yang kacau. Dengan muka merah padam, Albert menarik Jean Louise dalam pelukan dan menciumnya. “Melakukan apa, Ada Belle?”

Di Amerika ternyata sistem pendidikannya sama dengan kita, di mana saat memasuki Sekolah Menengah Pertama, tempat duduk kita acak, siapa datang duluan dialah yang berhak menempati kursi manapun, begitu juga ruang kelasnya yang tiap hari berpindah. Dia memiliki kapasitas terbatas untuk menerima perubahan dari sekolah dasar; dia tidak senang karena harus pindah kelas setiap saat dan diajar oleh guru yang berbeda-beda. Kau tak akan memiliki teman seperjuangan. Politik membuatku bosan setengah mati. “Aku tidak punya teman yang lebih baik darinya.” Dan sekolah membuatnya bosan. Jean Louise kuliah di Georgia lalu ayahnya bilang sudah waktunya ia mencari jati diri ke New York atau tempat lain. Jean Louise sedikit tersinggung dan merasa terusir dari rumah. Aku membencinya selama dua tahun pertama. New York mengintimidasiku hingga suatu pagi saat seseorang mendorongku di bus dan aku membalas mendorong. Setelah itu aku sadar bahwa aku menjadi bagian dari kota itu. Membaca koran-koran New York aku yakin yang kau baca adalah ancaman, pengeboman, dan sebagainya.

Ada yang sudah baca The Strange Case of Alger Hiss? Saya belum, tapi judul aneh itu semirip novel Robert Louis Stevenson. Masuk buruan! Karakter paling bagus disini menurutku justru malah paman Jean. Gaya fashion boleh datang dan pergi, tapi pamannya dan Atticus akan berahan pada rompi mereka selamanya. Pecinta buku yang juga memilih lajang. Buku cenderung menumpuk di tempat-tempat yang sering didudukinya, karena sudah menjadi kebiasaannya untuk duduk di mana saja. Maka ada tumpukan buku di tempat –tempat tak terduga. Seorang dokter nyentrik yang sangat mencintai keponakannya. “Kau, Nona adalah orang yang keseratus lima. Menjadi filsuf memang menyenangkan, tetapi kita tidak maju-maju… kau akan hancur bila mengaku, tetapi juga akan hancur bila tak mengaku…” Dr. Finch menarik sebuah bangku tinggi di dekat meja dan menaruh Rose Aymer di atasnya. Aku ini kuno tetapi percaya sepenuh hatiku, aku ini semacam demokrat pengikut Jefferson. “Tolong jangan selalu mengulang perkataan terakhir dari kalimat, yang kukatakan padamu.

Cintanya kepada Henry tak perlu diragukan namun, keduanya memang mentah terkait prinsip hidup. Aku ingin hidup di sini dan aku juga suka hal-hal yang disukai pria lain. Aku ingin mendapatkan rasa hormat dari kota ini, aku ingin melayaninya, aku ingin diakui sebagai seorang pengacara, aku ingin mencari uang, aku ingin menikah dan memiliki keluarga… Jean berpandangan lain. Aku mengagumimu karena kau bekerja sangat keras untuk segala yang kau miliki, semua hal yang kau capai, kukira kau berjuang keras untuk itu, tetapi ternyata tidak. Kukira kau punya nyali, kukira…

Dia merentangkan kedua lengannya dan bersandar ke pohon. Dia menatap Maycomb dan tenggorokannya tercekat: Maycomb membalas tatapannya. “Kau gambar saja fotonya dan aku akan membuat perangnya.” Ketika situasi memaksa seseorang untuk melepas koneksi politik yang selama ini mendefinisikan mereka maka mereka pasti komunis.
Dan tentu saja buku ini akan terus menonjolkan sang pengacara yang brilian, Atticus Finch. Atticus tidak pernah mencari makna sesungguhnya tragedi ini, dia membesarkan kedua anaknya sebaik mungkin dan usahanya sebenarnya berhasil bila dilihat dari kasih sayang anak-anaknya kepadanya. Ayahnya tak pernah salah memahami maupun menanganinya, kecuali sekali waktu ketika dia berusia sebelas tahun, saat dia pulang sekolah dan mendapati darahnya mulai mengalir. Bulan lalu, ia berusia ketujuh puluh dua, tapi Jean Louise selalu menganggapnya berumur pertengahan lima puluhan. Seolah Atticus tak bertambah tua. Jika sebagian besar pria memiliki prinsip hidup dan berusaha menerapkannya menjalani hidup, Atticus menikmati segala sesuatu dalam kehidupannya dalam kehidupannya tanpa kehebohan, tanpa perayaan berlebih dan tanpa pencarian jiwa. Berhenti bekerja untuk mengabdikan seluruh waktunya kepada pelestarian pemisahan berdasarkan warna kulit. Yah, sebagian orang memang memiliki kegemaran yang aneh.

Tak heran ia menjadi ayah panutan. Segalanya ditiru oleh Jean. Secara reflek dia bertanya, “Apa yang akan dilakukan Atticus?” dia tak menyadari, dirinya memuja ayahnya. Jean Louise terlalu menghambur-hamburkan kasih sayangnya, dan terlalu membanggakan kenyamanan dunianya. Hukum adalah panduan hidup Atticus. Atticus sangat jarang melakukan kesalahan tetapi Atticus juga melakukan kesalahan seperti kita semua. Kewarganegaraan adalah keistimewaan yang harus diusahakan oleh setiap orang, bukan sesuatu yang diberikan begitu saja atau disepelekan.

Salah satu kebiasaan Jean yang kusuka dari dua buku ini ya jelas, seorang kutu buku. Seolah sebagian yang diadegankan adalah pengalaman bersama. Dia kembali ke kamarnya, memadamkan lampu kamar, meraba-raba lampu baca dan menyalakannya. Jean Louise merangkak ke ranjang tempatnya dilahirkan, membaca tiga halaman dan tertidur dengan lampu menyala. Betapa sering saya tertidur dengan berselimut muka buku! Fanatik. Kata benda. Seseorang yang percaya buta pada agamanya, golongannya, kepercayaan,dan pendapat. Jangan cemas makianmu padanya, dia pengacara, dia sudah pernah dimaki lebih buruk.

Hukum Gereja kita sebaiknya melarang penampilan Fanny Cosby, dan Rock of Ages adalah penghinaan atas Tuhan. Apa itu D.V. – Deo Volente (atas kehendak Tuhan). Ucapan orang Katolik yang bisa diandalkan. Aku di posisi menarik tapi lemah, dia selalu menempatkan diri di posisi klien. Semua yang diceritakan klien pada pengacara adalah rahasia. Kau kesal karena melihatku melakukan sesuatu yang menurutmu salah, tetapi aku mencoba membuatmu seperti di posisiku.

Bagian yang lucu, bagaimana Jean Louise menerima tamu teman-teman sebayanya. Boring, ga nyambung dan begitu membuatnya jengah. Baginya matahari tak akan terbit atau tenggelam tanpa sabda Bill, semua yang dikatakan Bill adalah wahyu. Hester benar-benar mencintai suaminya. Kau memang ganjil kadang-kadang. Dia gila, segila rubah, dan dia jauh lebih pintar daripada rubah. Ya ampun, aku benar-benar mabuk. Jean Louise mungkin akan mengerti bahwa seumur hidupnya, ia mengidap cacat visual yang tak ia sadari dan dipedulikan oleh orang-orang terdekatnya: ia terlahir buta warna.

Endingnya menghentak. Luar biasa. Menarik di awal, meledak pecah di tengah lalu melompat kegirangan di akhir. “Kalian adalah anak-anak yang hanya ada dalam mimpiku tetapi seperti yang dikatakan Kipling, itu adalah sebuah kisah lain.” Mungkin terdengar biasa, tapi sungguh cinta sejati memang bermakna ganda, di mana ujung satunya adalah pengorbanan tak bertepi. Tak ada yang adil di dunia ini. Aku sekarang merokok, kadang-kadang. Ini aslah satu hakku sebagai orang tua, kadang aku merasa gelisah dan merokok membuat tanganku sibuk. “Kenapa kau mau repot-repot keluar menemuiku, kutahu kau tak suka keluar rumah. Aku mencintai ibumu!”

Tuhan tidak akan memberimu cobaan lebih dari yang kau bisa jalani. – Pepatah kuno Maycomb itu sering dipakai oleh para wanita rapuh yang melayat, sebisa mungkin menenangkan pihak yang ditinggalkan. “Kelahiran manusia merupakan hal yang paling tidak menyenangkan. Berantakan, menyakitkan, dan kadang beresiko. Dan selalu berdarah.” Neraka adalah jarak abadi.

Menghancurkan kenangan di benaknya. Tak bisa. Masa-masa di kampung halaman akan terus melekat, masa lalu yang berat akan teringat indah kala kau menyendiri merenungi hidup. Dewa-dewa begitu jauh dari kita, mereka tak boleh turun selevel dengan manusia. Mungkin saya sudah sefanatik dulu ketika kumandang adzan bergegas ke rumah ibadah, yang pasti pula saya sudah terkontaminasi debu dunia. “Kukira takut pada Tuhan adalah awal dari kearifan. Kerendahan hati.” Dia lebih mementingkan itikad baik, tapi pengetahuan teologinya sangat kurang. Kalau kau belum berada di jalan perang, maka tak lama lagi kau akan mengalaminya.

Maycomb County adalah rumahku sayang, tempat terbaik yang aku tahu. Saya pernah merasakan apa yang dirasakan Jean. Kau ingin menghentikan waktu, tapi tidak bisa. Cepat atau lambat, kau harus memutuskan apakah kau memilih Maycomb atau New York. New York bukan duniaku. Yang kumaksud adalah: setiap aku pulang, aku kembali ke dunia dan saat aku meninggalkan Maycomb, rasanya meninggalkan dunia. Doeloe saat lajang dan seolah dunia masih sangat panjang terbentang di depan saya memiliki pilihan tinggal mengabdi di Palur bersama keluarga besar atau memilih Cikarang/Karawang? Nyatanya saya tak sepemberani Jean. Salut! Kuharap putriku kelak akan mempertahankan apa yang menurutnya benar. Daerah ini penuh dengan orang sepertimu, tetapi kami butuh lebih banyak dirimu. Teman-teman justru membutuhkanmu saat mereka salah. Mereka tak butuh kamu saat mereka benar. Kau tak kan pernah bisa mengelurkan kota ini dari tulangmu. “Maksudmu Atticus membutuhkanku? Tidak juga, yang kumaksud Maycomb.”

Seorang Finch tak akan lari. Saat kau berhenti lari, dan berbalik, kau butuh keberanian besar. Sayang sekali tak ada kesempatan kedua, waktu tak bisa di tarik ke belakang kala saya menangis di pelukan ibu dengan tiket bus di tangan, betapa saya mencintai Palur tapi memilih pergi darinya. Saya hanya mencoba menjelaskan bahwa dalam usaha melakukan sesuatu yang benar kita justru membiarkan diri kita terbuka untuk sesuatu yang mungkin benar-benar berbahaya di masa depan. Hanya saja setiap aku pulang selama lima tahun terakhir – sejak sebelum itu bahkan. Sejak saya kuliah – selalu ada yang berubah. Aku ingin menjerit sekeras yang kubisa. Kau bukan satu-satunya yang punya masalah. Semua manusia di dunia, punya kepala, lengan dan kaki, terlahir dengan harapan di hati.

“Kosong, Paduka!”

Go Set A Watchman | By Harper Lee | Terbitan Penguin Random, London 2015 | Copyright 2015 | Diterjemahkan dari Go Set A Watchman | Penerbit Qonita | Penerjemah Berliani Mantili Nugrahani & Esti Budihabsari | Penyunting Tim Redaksi Qonita | Proofreader Emi Kusmiati | Deasiner sampul Glenn O’Neill | Ilustrator sampul Getty Images & iStockphoto | Cetakan I, September 2015 | 288 Hlm.; 20.5 cm | ISBN 978-602-1637-88-3 | Skor: 5/5

Mengenang Mr. Lee dan Alice

Karawang, 150319-200319 – Queen – Love of My Life (Live Youtube)

3 komentar di “Go Set A Watchman – Harper Lee

  1. Ping balik: Best Books of 2019 | Lazione Budy

  2. Ping balik: 110 Buku Yang Kubaca 2019 | Lazione Budy

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s