Best 100 Novels of All Time v.2
Versi pertama ada di sini. Versi Kedua dari 100 Novel terbaik sedunia, akan kurilis tiap anniversary pernikahan 11-11.
Setiap tahun akan kita buat versi baru dengan mengeluarkan sejumlah novel menggantinya dengan kuantitas yang sama. Setahun ini lebih dari seratus novel yang kulahap, hanya 16 yang masuk daftar. Hanya tiga yang menyelip ke 50 besar (ada yang bisa sebut?) dan tak ada yang bisa mendobrak 30 besar, jadi nomor satu sampai 30 masih sama. Untuk penyegaran, kalimat ulas singkat kuketik semua baru.
Banyak rekomendasi teman masuk, beberapa memenuhi harap dari Franz Kafka, Toni Morison, Mohtar Lubis sampai Neil Gaiman, beberapa gagal Leila S, King, Zilany, Robert, Gibran. Dua novel pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2017-2018 muncul, tiga tahun terakhir hebat, bagus semua, sesuai ekspektasi. Hidup buku Indonesia!
Dan ya, berikut adalah 100 Novel Terbaik Sepanjang Masa (per 11-11-18) v.2 dari saya, LBP – Lazione Budy Poncowirejo:
#100. Kaas – Willem Elsschot | 1933
“Keju. Produk ini selalu laku, sebab orang harus makan, bukan?” Keluarlah dari zona nyamanmu! Frans Laarmans adalah seorang pekerja galangan kapal mencoba menjadi pengusaha keju. Buku seolah mencerita motivasi ala Bob Sadino, tunggu dulu, sengan setting di Belanda tahun 1930an, kata pengusaha tak tampak senyaman yang dikira.
#99. Kura-Kura Berjanggut – Azhari Aiyub | 2018
“Kalau kalian tidak bisa membunuhku hari ini, kalian tidak akan pernah bisa membunuhku selamanya.” Kisah-kisah pertikaikan di Aceh dari zaman kejayaan Lamuri, era kolonial Belanda hingga efek buku panduan membunuh Sultan untuk waktu sekarang. Nyaris seribu halaman yang luar biasa melelahkan.
#98. Robinson Crusoe – Daniel Defoe | 1722
Petualangan Crusoe yang terdampar di pulau terpencil. Kekuatan bertahan hidup tiada tanding, menginspirasi banyak generasi berikutnya. “Sekalipun hidupku menyedihkan, hidupku ini juga penuh dengan belas kasihan.”
#97. La Casa De Papel – Carlos Maria Dominguez | 2002
Kecelakaan yang mengantar pengalaman menelusur keanehan kutu buku yang mendiri rumah dari kertas! Sebuah presentasi cinta buku ke level gila, obsesi berbahaya… ia menyuruh buku-buku untuk menjadi bata.
#96. Kiss The Lovely Face of God – Mustafa Mastoor | 2000
Kisah-kisah Nabi seolah dongeng. Kisah cinta religi yang ditampar logika. Yunes yang goyah agamanya, tapi kasih Tuhan tak bertepi. “Oh.. neraka lebih baik asalkan bersamamu daripada surga tanpamu”?
#95. Daddy-Long-Legs – Jean Webster | 1912
Narasi surat remaja kepada sosok misterius, ayah angkat berlengan panjang. Dari hobi menjadi cita, dari cita menjadi cinta, akhir bahagia yang terlampau manis untuk menjadi nyata. “Siapa yang mengajarimu? Webster!”
#94. A Mercy, Alfred A. Knope – Toni Morrison | 2008
Amerika di era rasial dalam perang saudara. Narasi unik di mana setiap berganti sudut pandang kita menggaris pedih nasib para karakter. Belas kasih sesama manusia. “Sebagian orang sengaja berbuat jahat. Sedangkan yang lainnya tidak tahan dengan kejahatan yang mereka buat.”
#93. Harimau! Harimau! – Mochtar Lubis | 1975
Menempatkan para pemburu damar dalam hutan, tempatkan seekor harimau kelaparan maka cekaman takut diumbar sepanjang halaman. Ketika kematian bergitu dekat, semua benar-benar harus mengakui dosa sebelum terlambat. “Awaslah harimau itu dikirm Tuhan untuk menghukum kitayang berdosa.”
#92. Women at Points Zero – Nawal el-Saadawi | 1983
Dituturkan dari tahanan mati, wanita yang membunuh demi mempertahankan kehormatan. Pedih, marah, kejam. Mesir di era peralihan. Hidup ini keras. “Untuk membersihkan negeri ini dan melindungi keluarga terhormat dari jenis kalian.”
#91. The Hours – Michael Cunningham | 1998
Setahun berselang, masih gagal menikmati buku Virginia Woolf. Isu feminisme dari tiga era berbeda. Narasinya juara. “Kupikir tak ada dua orang yang bisa lebih bahagia daripada kita.”
#90. Three Sisters – Anton Chekov | 1901
Naskah sandiwara dari Rusia yang terkenal dari Anton Chekov. Tiga saudari Olga, Marsha dan Irina dengan segala kepelikan kehidupan. Perang mengubah banyak hal, termasuk pilihan hidup.
#89. Madogiwa no Totto-Chan – Tetsuko Kuroyanagi | 1981
Kisah-kisah inspiratif Toto-Chan, gadis cerdas yang mengalami pendidikan luar biasa. Jepang sudah terlihat menerap disiplin sedari dulu, sedari kecil. Kobayashi layak disebut pahlawan pendidikan. “Aku ingin mengajar di sekolah ini kalau sudah dewasa. Sungguh.”
#88. Timequake – Kurt Vonnegut | 1997
Sebuah gempa waktu membuat kita memiliki kesempatan sekali lagi kembali mengulang hidup. Alam Semesta mendadak sontak menyusut sepuluh tahun. Kesalahan sama terulang, keburukan sama tercipta. “Semoga ada yang menembak saya selagi bahagia.”
#87. Therese Desqueyroux – Francois Mauriac | 1927
Phantom Tread jelas terinspirasi dari novel ini. Pasangan aneh, di mana racun menjadi alat kebersamaan.
#86. Inferno – Dan Brown | 2013
Upaya menahan pertumbuhan populasi umat manusia. Robert Langdon lagi-lagi terseret kegilaan dalam tempo singkat, ending di Turki yang mengejutkan. ‘Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral di saat krisis moral’
#85. Dawuk – Mahfud Ikhwan | 2017
Ilustrasi kalajengking dan ular sangat pas. Beauty and the beast versi Jawa, versi sad ending. Dawuk yang tangguh dan fenomenal bersua Inayatul yang cantik nakal, sekuel prease!
#84. Anna Karenina – Leo Tolstoy | 1878
Yang saya baca adalah edisi dipadatkan, tapi garis besarnya jelas bahwa Anna Karenina adalah istri obsesif, tak mau menyiakan hidup di kala ranum. Tragis nian ujungnya. “Kejadian tadi Stiva, kejadian tadi pastilah pertanda buruk.”
#83. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi – Yusi Avianto Pareanom | 2016
Sungu Lembu di zaman kerajaan Giling Wesi bercerita bagaimana hal-hal besar bermula dari hal remeh temeh. Bahasa vulgar, keras dan sungguh menghentak. “Loki Tua, Ini hanya kebetulan bukan?”
#82. Pedro Paramo – Juan Rulfo | 1955
Novel satu-satunya Rulfo. Bahasanya ditulis dengan kecermatan kata tiada dua. Novel yang puitis, sejarah kota Comala, tak nyaman dibaca santai, layak dibaca ulang dan kalian akan menemukan kembali hal baru.
#81. Hundraaringen som klev ut genom fonstret och forsvan – Jonas Johasson | 2009
Allan ulang tahun seabad, naik jendela lalu menghilang. Dan kita disuguhi kisah hidupnya yang melalangbuana ke berbagai negara bersama orang-orang besar abad 20. “Indonesia adalah negara di mana segalanya mungkin.”
#80. A Wrinkle In Time – Madeleine L’Engle | 1963
Adaptasi filmnya tahun ini gagal total. Disney merusak imaji yang dibangun puluhan tahun. Semoga ada kesempatan kedua untuk Meg dkk berpetualang dalam kerut waktu. “Aku sudah menunggumu, aku tahu kau akan turun.”
#79. A Paint House – John Grisham | 2001
Rumah bercat putih adalah bukti kemapanan zaman dulu. Harapan Luke Chandler itu menyeret banyak pengorbanan dan kisah klasik perjuangan cinta.
#78. The Island of Doctor Moreau – HG Wells | 1896
Obsesi mencipta makhluk dengan memadu dua spesies. Di pulau terpencil, Charles Edward Prendick melalui suratnya bertutur bahwa pamannya menjadi saksi kegilaan manusia akan fantasi Doktor Moreau dan dokter Montgomery yang tak terbatas.
#77. Gitanjali – Rabindranath Tagore | 1912
Lagu pujian, kidung cinta yang indah. Karya-karya Tagore selalu indah dan berpola menyenangkan. Namun tetap Gitanjali yang terbaik. ‘Dan karena aku mencintai kehidupan ini, aku tahu aku juga akan mencintai kematian’
#76. Tenggelamnya Kapal Van Der Vijk– Hamka | 1939
Kisah cinta yang tragis Indonesia dibalut sejarah. Dituturkan dengan gaya puitis, religi dan sarat kesetiaan. Hayati adalah Daisy lokal. “Yang menceraikan hati kita, meskipun badan tak bertemu, ialah bilanya bercerai dengan badan.”
#75. Mary Poppins Series – P.L. Travers | 1934-1988
Cerita Pembantu terbaik. Penuh fantasi imaji. Mary Poppins akhir tahun ini akan difilmkan lagi oleh Disney. “Aku punya ide, sebuah ide yang nyata. Mengapa kita tidak pergi ke sana – sekarang juga – hari ini? Kita berdua masuk ke dalam gambar? Ayo Mary!”
#74. Frankenstein – Mary Shelley | 1818
Kisah penciptaan makhluk yang legendaris. Makhluk tak bernama yang menuntut kehidupan layak. “Tuhan sudah membuang kelemahanku serta memberiku kekuatan dan keberanian untuk memanggul cobaan terburuk.”
#73. Romeo And Juliet – William Shakepeare | 1597
Kisah tragis dari Verona. Kisah cinta dua keluarga seteru yang berdamai dengan maut. Mereka menikah dalam pengakuan dosa dengan nasehat pastor.
#72. Big Little Lies – Liane Moriarty | 2014
Gosip ibu-ibu yang mengantar anak sekolah. Tawa renyah, kenakalan remaja, kenangan kelam masa lalu tertarik. Kematian di pesta menyeret fakta-fakta mengejutkan. Penuh dusta-dusta kecil yang harus diungkap.
#71. The Ghost – Robert Harris | 2007
Politikus menyewa penulis bayangan untuk memperbaiki citra. Masa lalu diungkap, sebuah tembakan membuyarkan segalanya. “Aku hanya ingin menulis apa yang telah kami bicarakan hari ini.”
#70. The Treasure Island – Robert Louis Stevenson | 1883
Cerita pencarian harta karun yang seru. Cerita bajak laut yang megah. ada penghianat dalam ekspedisi. “Kalau aku berhasil naik kapal, kau boleh makan keju satu balok.”
#69. Disclosure – Michael Crichton | 1994
Lelaki sebagai korban pemerkosaan? Perusahaan kalah dalam pengadilan oleh karyawannya? Teknologi virtual di tahun 1990an yang menjadi pondasi milenium. Ini berdasar kisah nyata! , “Percayalah kepadaku Gavin, aku baik-baik saja.”
#68. The Messiah – Boris Starling | 1999
Pembunuh serial atas nama agama. Detektif dikejutkan fakta-fakta sekitar, termasuk pembaca. “Anda pasti telah melihat ribuan orang keluar masuk tempat ini sepanjang waktu itu. Bagaimana Anda bisa mengingatnya dengan jelas?”
#67. Don Quixote de la Mancha – Miguel de Cervantes | 1905
Cerita jenaka Don Quixote yang imajinatif. Buku-buku fantasi membuat kita melalangbuanakan pikiran. Masih menunggu versi terjemahan lengkapnya. “Seorang pemimpin besar harus tidak takut pada apa atau siapapun.”
#66. A Room With A View – E.M. Forster | 1908
Roman Inggris yang menyenangkan. Ibarat kata, cinta belum pupus sebelum janur kuning melengkung. Dan bagaimana pemandangan di hotel memicu asmara. “Takdir menentukan segalanya. Kita dipersatukan oleh takdir, dipisahkan karena takdir. Dipersatukan, dipisahkan.”
#65. Intensity – Dean Doontz | 1995
Malam pembunuhan, China menginap di rumah temannya. Sang pembunuh tak menyadari ada tamu, luput dari daftar. Duel penuh kecerdasan bertahan hidup sepanjang malam, hanya satu yang selamat. “Indraku sangat tajam, karena aku terbiasa menikmati sensasi. Bisa dibilang sensasi adalah agamaku.”
#64. Kniha Smichu a Zapomneni – Milan Kundera | 1979
Karya terbaik Kundera masih Gelak Tawa yang ditulis saat dalam cengkraman kecemasan sebelum migrasi. Paket komplit kegetiran hidup yang dicandai. “Suatu hari aku mengatakan sesuatu yang semestinya aku biarkan tetap tak terkatakan.”
#63. The Wildmills of Gods – Sidney Sheldon | 1987
Konspirasi mencipta Mary Ashley menjadi orang berpengaruh. Betapa kita adalah pion-pion penguasa. “Sampanye adalah balas dendam orang Perancis terhadap kita.”
#62. The Railway Children – Enid Nesbit | 1906
Tiga saudara dari keluarga kaya kini harus menyesuaikan hidup dalam kekurangan karena ayah mereka ditangkap dalam kasus yang tak dimengerti anak-anak. Di tempat baru dekat stasiun kereta api, dari Roberta, Bobbie dan Peter itulah kita belajar makna hidup. “Ayahku pemburu beruang, ibuku bisa menghitung bintang”
#61. Therese Raquin – Emile Zola | 1867
Kisah selingkuh yang membuat Zola diadili. Vulgar, sadis tak berperi, tragis. “Tapi aku menyerah pada rasa takutku, dan menggeletar kedinginan saat dirimu mengambil keputusan untuk mendekapku dalam pelukkan.”
#60. No Country For Old Men – Cormac McCarthy | 2005
Dua orang hebat saling adu ketangkasan. Seorang menemukan koper berisi penuh uang, satu mengejarnya. Sherif tua di antaranya. “Aku punya firasat buruk, Llewlyn.”
#59. Doctor Zhivago – Boris Pasternak | 1957
Cerita cinta di tengah perang dingin. Novel yang mengantar Pasternak menang Nobel Sastra yang membuatnya dicekal, yang membuatnya terancam. “Aku pikir kalian telah siap bagi dunia.”
#58. Lelaki Harimau – Eka Kurniawan | 2004
Ini tentang cinta tak bertepi kepada orang tua. Ini tentang harimau putih. “Ada harimau di dalam tubuhku.”
#57. The Hunger Games Trilogy – Suzanne Collins | 1, 2, 3 | 2008-2010
Sepasang remaja dipilih acak dari 12 distrik untuk diterjunkan dalam permainan maut, hanya satru yang keluar hidup-hidup. Kudeta, sistem pemerintahan yang kacau, penghiatanan, cinta. “Aku akan meyakinkan semua orang di distrik-distrik bahwa aku tidak melawan Capitol, bahwa aku jatuh cinta setengah mati.”
#56. Gabriela, Cravo, e Canela – Jorge Amado | 1958
Kisah Ilheus tahun 1920an. Jelang pilkada, dua kandidat mencoba berebut simpati warga. Dan Gabriela mencipta aroma sedap dalam panasnya politik. ‘film adalah sekolah kebejatan.’
#55. Steppenwolf – Hermann Hesse | 1927
Pria pendiam yang terjebak dalam kenaifan kota. Hati-hati, cinta bisa mengubah tabiat. Hanya untuk orang gila. “Kau memiliki pandangan yang baik tentang hidup, kau selalu melakukan hal-hal yang sulit dan rumit, tetapi justru hal yang sederhana tidak kau pelajari.”
#54. Para Priyayi – Umar Kayam | 1992
Pendidikan di era kolonial khas untuk para priyayi. Pendidikan adalah kemewahan hanya untuk orang-orang mapan. Cikal bakal Negara Indonesia dicipta dari sana. ‘Bapakmu pergi jauh untuk mencari duit.’
#53. Gulliver’s Travels – Jonathan Swift | 1726
Guilliver awalnya mengajak kita menjadi raksasa di pulau liliput. Lalu kita menjadi kerdil di pulau raksasa. Semacam ironi, tapi tak semudah itu memaknainya. “Aku berfikir tentang istri dan anak-anakku dan semua teman serta sanak saudara yang telah menasehatiku untuk tak kembali melaut.”
#52. Fahrenheit 451 – Ray Bradbury | 1953
Kisah pembakaran buku. Sang pemadam lalu mencipta relung aneh akan ketaklaziman. “Apakah kau tahu bahwa buku-buku ini berbau biji pala atau beberapa rempah-rempah dari negeri asing?”
#51. Yama No Oto – Yasunari Kawabata | 1954
Kisah cinta tak usai dari mertua ke menantu. Jepang di masa pasca Perang Dunia yang menata lagi, seperti Shingo yang menata hidup di tengah gemuruh gunung Kawamura. “Pagi ini aku bermimpi bertemu dengan orang yang sudah mati.”
#50. The Good Soldier Schweik – Jaroslav Hasek | 1912
Prajurit ga waras yang coba diterjunkan dalam perang. Austria punya pemicu perang, Austria punya prajurit baik yang mencipta canda di tengah desingan peluru. “Saya selalu ingin berbuat baik.”
#49. The Jungle Book – Rudyard Kipling | 1894
Mowli, anak manusia yang dibesarkan para binatang. Buku Rimba Raya, panduan hidup menyatu dengan alam. “Akan tiba waktunya engkau memburu Shere Khan sebagaimana ia telah memburumu.”
#48. The Picture Of Dorian Gray – Oscar Wilde | 1890
Lukisan Gray yang nyata dan mengancam. Digores dengan pemilihan diksi kelas wahid. “Manakah yang lebih mengerikan, jejak-jejak dosa ataukah tanda-tanda perjalanan usia.”
#47. The English Patient – Michael Ondaatje | 1992
Adaptasi filmnya memborong Oscar. Adatasinya hanya menukil sebagian kecil karena detail-detailnya jauh lebih memusingkan bak butiran debu dalam gurun yang membunuh.
#46. The Call Of The Wild – Jack London | 1903
Anjing rumahan yang membuas di alam liar. Buck ga bisa ngomong, tapi kita memasuki pikirannya. “Aku disuruh bosku mengantarnya ke San Fransisco.”
#45. The Secret Garden – Frances Hodgson Burnett | 1909
Kebun rahasia yang mengubah anak manja menjadi simpatik. Persahabatan, nasehat dari era Perang. “Orang harus bergerak lembut dan bersuara pelan di sekitar makhluk-makhluk liar.”
#44. On The Road – Jack Kerouc | 1957
Perjalanan religi, hobi berkendara tak tentu arah. Kitab generasi beat. Lagi-lagi kita disuguhi nihilisme dalam cerita sahabat. “Kita hanya tidak boleh terpaku. Kepalaku berdering.”
#43. Die Klavierspielerin – Elfriede Jelinek | 1983
Cintakah binatang buas yang kini menjadi hewan sirkus itu pada pawangnya?
#42. Lolita – Vladimir Nabokov | 1955
Pedofil. HH. Lolita. “Sekarang kita butuh korek api.”
#41. An Artist Of the Floating World – Kazuo Ishiguro | 1986
Orang hebat yang salah langkah gara-gara pilihan berbeda dari mayoritas membuat Ono-san yang pernah berjasa buat negara dikucilkan. Jepang yang paranoid komunisme. “Seniman hidup dalam kemlaratan dan kemiskinan, mereka menghuni dunia yang memberi mereka godaan.”
#40. To Kill A Mockingbird – Harper Lee | 1960
Drama pengadilan dari sudut pandang remaja. Isu rasial yang sensitif dan pejuangan tak mudah ditengah cibiran warga. “Aku belum pernah mendengar bahwa berusaha mencegah kejahatan merupakan pelanggaran hukum.”
#39. The Ocean at the End of the Lane – Neil Gaiman | 2013
Fantasi kelas satu. Bagaiman sebatang ranting bisa menjadi kompas di dimensi lain. “Aku ingin mengingat, sebab aku mengalaminya. Dan aku masih tetap aku.”
#38. The Gambler– Fyodor Dostoyevky | 1867
Para ahli waris yang khawatir harta warisanya ludes dibanting nenek-nenek pejudi. Uang memang bisa menggerakan banyak niat. “Bermain dengan taruhan yang sangat sedikit, jauh lebih buruk. Itu ketamakan yang begitu kecil.”
#37. Le Petit Prince – Antoine de Saint-Exupery | 1943
Perjalanan antar planet. Hanya bumi yang rumit, kita hanya debu semesta. “Aku memiliki bunga yang kusiram setiap hari.”
#36. Les Miserables – Victor Hugo | 1862
Selama kita kerja keras, kita akan menemukan jalan. Penjara bukan akhir, Jean Valjean menjelma hebat dari titik terendah hidup. “Altar yang paling indah adalah tempat melihat makhluk yang tidak bahagia menjadi terhibur dan bersyukur pada Tuhan.”
#35. Wuthering Heights – Emily Bronte | 1847
Cinta sejati menjadi obsesi. Hasrat untuk pengakuan yang berkesudahan dua keluarga. Cinta atau harta? “Kesedihan dan kekecewaan akan mempercepat kematian.”
#34. Kafka On The Shore – Haruki Murakami | 2005
Kafka Himura remaja yang kabur. Nakata kakek yang kabur. Hoshino sopir yang kabur. Di Takamatsu semua meledak bersama pustakawati Komura. “Kegelapan yang tidak berujung itu, kesunyian dan kebisingan yang membebani itu, adalah teman lamanya, sudah menjadi bagian darinya.”
#33. A Clockwork Orange – Anthony Burges | 1962
Hukuman remaja yang tak lazim, menyaksikan video kekerasan biar muak kekerasan. Politik menyusupi relung pikiran. “Ini judul yang bodoh. Siapa yang pernah mendengar manusia mesin?”
#32. Peterpan – JR Barrier | 1904
Remaja tak menua. Perang bajak laut melawan kapten Hook serta keseruan-keseruan tak berkesudahan. “Jika bisa waktu dihentikan, aku ingin momen ini yang abadi.”
#31. The Trial – Franz Kafka
Joseph K ditangkap tanpa tahu kesalahannya apa. Proses pengadilan yang dikira sederhana malah menyeret banyak hal, ditulis dengan tak lazim di mana pelit tab paragraf dan kalimat langsung yang ditumpuk-tumpuk. “Semua orang yang Anda lihat di sini adalah para terdakwa.”
#30. The Farewell In Arms – Ernest Hemingway | 1929
Cerita cinta di tengah pertempuran. Endingnya edan! “Kupikir aku sudah mati, kemudian aku sadar aku bernafas.”
#29. The Lord Of The Flies – William Golding | 1954
Para remaja yang terdampar di pulau misterius dan bagaimana mereka berupaya bertahan hidup. Yang kuat belum tentu tangguh dan sebuah kulit kerang diperebutkan. “Di mana makhluk buas itu bisa tinggal?”
#28. Matilda – Roald Dahl | 1988
Balita cerdas yang salah asuh. Matilda sang mentalis. Referensi baca melimpah. “Gulingkan! Gulingkan gelas itu..!”
#27. In Cool Blood – Truman Capote | 1966
Pembunuhan berencana yang mengerikan, satu keluarga dibantai. Motif? Sungguh detail kecil yang terlontar dari mulut kita kadang bisa menentukan nyawa banyak orang. “Mungkin lebih baik begitu. Para biarawati adalah sekumpulan pertanda buruk.”
#26. The Brave New World – Aldous Huxley | 1932
Dunia masa depan yang rumit, manusia diternak, seks hanya mainan, semesta sekedar lingkungan canda. Selalu ada yang abnormal. “Oh dunia baru yang berani. Dunia baru yang berani yang punya orang-orang seperti itu.”
#25. Of Mice And Men – John Steinbeck | 1937
Sahabat yang tak biasa, bisa menjadi tameng apapun kesalahan yang dibuat. Namun batas itu ada, letupan kecil di ending membuyar jalan indah itu. “Aku suka membelai-belai sesuatu yang manis, tetapi tidak jika aku bisa mendapatkan yang lebih baik.”
#24. Trilogy Bartimaeus – Jonathan Stroud | 2003-2006
Penyihir cilik dan jin jenaka dipersatukan. Perebutan pemerintahan antar golongan. Inggris di era dimensi lain dari semesta Harry Potter. “Aku Bartimaues. Aku tak bertuan maka aku memerintahkan untuk menjawab bocah. Siapa kau yang berani memanggilku?”
#23. The Kite Runners – Khaled Hosseini | 2003
Layang-layang putus dan kisah-kisah persahabatn tak berbatas. Afganistan dalam kecamuk perang, serta harapan masa depan di negeri yang dijanjikan. Penebusan dosa masa lalu.
#22. Madam Bovary – Gustave Flaubert | 1857
Lingkungan memang pembentuk sifat paling dominan. Ema yang polos menjadi glamour dan memikat banyak kalangan, pilihan hidup yang berakhir tragis. “Ah, saya kasihan melihat Anda. Ya saya iba pada Anda…”
#21. Gone With The Wind – Margaret Mitchell | 1936
Kisah cinta ditengah kecamuk perang sudara. Keluarga kalangan atas yang mencoba mempertahankan kedudukan, Scarlet O’Hara menjadi bagian penting perubahan itu. “Ashley katakan kau mencintaiku. Aku akan mengingat sepanjang hidupku.”
#20. Midnight’s Children – Salman Rusdie | 1981
Bayi yang ditukar di malam kemerdekaan India. Diceritakan dalam kerumitan bahasa. Anak-anak Tengah Malam yang tumbuh dalam balutan kasih sayang orang tua orang lain.
#19. A Tales of Two Cities – Charles Dickens | 1859
Paris dan Inggris. Dua kota, dua warga, dua cinta, satu pengorbanan.
#18. The Good Earth – Pearl S. Buck | 1931
Property. Bisnis paling menjanjikan sejak zaman dulu. Kelurga kere menjelma jetset. “Tenanglah ayah, yakinlah. Tanah ini tak akan dijual.”
#17. And Then There Were Gone – Agatha Christie | 1939
10 orang dijebak di pulau Negro, semua mati berurutan berdasar puisi klasik. Lantas siapa pembunuhnya? “Berjaga dan berdoalah. Berjaga dan berdoalah. Hari pengadilan sudah dekat.”
#16. The Catcher in the Rye – J.D. Salinger | 1951
Remaja pemberontak, keras di kepala, minim aksi. Coba Holden Vitamin hidup di era digital, apa yang akan ia tulis di sosmed? “Menganggap semua orang di kota sinting, kecuali dirinya.”
#15. Fight Club – Chuck Palahniuk | 1996
Klub petarung bawah tanah. Tak ada identitas, tak ada dendam, lingkaran kelahi untuk senang-senang. “Hai, apa saja yang terjadi? Ceritakan padaku hingga hal-hal terkecil…”
#14. His Dark Materials – Phillip Pullman | 1995-2000
Tiga benda ajaib yang mengantar kita petualang di lintas dimensi untuk melawan Otoritas. “Dan pengetahuan inilah yang dicari orang-orang itu maka pengetahuan ini berbahaya.”
#13. Harry Potter Series – JK Rowling | 1997-2008
Ayunan tongkat sihir yang mengubah sejarah. Harry, Hermione, Ron bersama melawan Kau-Tahu-Siapa. “Cinta seorang ibu mengalir di seluruh kulitmu.”
#12. The Adventure of Tom Sawyer – Mark Twain | 1876
Tom dan Finn, duo remaja penjelajah alam yang legendaris dari Amerika. menjadi saksi pembunuhan, kabur ke pulau impian, dan segala keceriaan seru. “Sangkaku kitab-kitab dari sekolah agama.”
#11. Alice in Wonderland – Lewis Caroll | 1865
Alice di negeri ajaib bersama tokoh-tokoh unik dan membingungkan. “Dunia ajaib ini tak bisa dilogika. Sama seperti saat kita mimpi. Apakah kita bisa dengan sengaja keluar dari mimpi aneh?”
#10. Bumi Manusia – Pramudya Ananta Toer | 1980
Minke jatuh hati pada Anelis. Anelis anak keturunan Belanda dan lokal. Perjuangan menyatukan di era kolonial. “Sekali dalam hidup orang mesti menentukan sikap. Kalau tidak dia takkan jadi apa-apa.”
#9. Narnia Series – C.S. Lewis | 1950-1956
Pevensie bersaudara dalam dunia Narnia. Seribu tahun di Narnia adalah semenit di dunia kita, tampak adaptasi Alkitab. For Aslan! “Buku-buku berserakan di ruang belajar, di ruang belajar, di tempat penggantungan jas, di dua rak buku besar, di ruang tidur. Bahkan di loteng bak penampungan air. Buku-pun bertumpuk setinggi bahu saya, bermacam-macam buku bacaan…”
#8. L’Tranger – Albert Camus | 1942
Tingkah tanpa beban Meursault menatap hidup. Takdir, garis umur, jodoh, mati bahagia. “Apakah kau tidak ingin mengetahui apa yang akan kukerjakan malam ini?”
#7. Nineteen Eighty-Four – George Orwell | 1949
Bung Besar mengawasi kita. Otoritas negara, dominasi pengatur warga sampai ke seluk relung pikiran. “Perang adalah damai. Kebebasan ialah perbudakan. Kebodohan ialah kekuatan.”
#6. Study In Scarlet – Sir Arthur Conan Doyle | 1887
Dendam kesumat lintas benua. Cinta sejati yang diperjuang. Detektif Holmes yang terkenal. “Biola yang dimainkan dengan baik adalah hiburan para dewa.”
#5. The Sound And The Fury – William Faulkner | 1929
Generasi akhir yang dicerita tanpa kalimat langsung. Ada hal-hal yang memang sebaiknya dibiarkan tanpa penjelasan, biar imaji Pembaca liar tak terkendali. ‘Aku terbelah membentuk silinder-silinder panjang yang bergulung-gulung.’
#4. The Great Gatsby – F Scott Fitzgerald | 1925
Gatsby dan cinta murni. Daisy dan segala naifan menjalani takdir. “Mereka itu sekumpulan orang busuk, sekalipun mereka semua disatukan, kau tetap lebih layak.”
#3. Game Of Throne – George RR Martins | 1996
Perang antar klan demi kepentingan individu. Ada serangan dari utara yang mengancam. Winter is coming.
#2. The Hobbit – J.R.R. Tolkien | 1937
Para kurcaci dan sang hobbit Bilbo Baggins dan Gandalf the Grey menjalani petualangan untuk menuntut balas naga Smaug. Megah, dahsyat dan semburan api melimpah ruah. “Mula-mula aku terkejut tapi lama-lama terbiasa juga.”
#1. 100 Years of Solitude – Gabriel Garcia Marquez | 1967
Hikayat Macondo. “Sup itu tumpah.”
KGV V5/23 – Karawang, 10-111118 – #SherinaMunaf – #Ku Disini
Happy anniversary wedding 7 years 11-11-11 —— 11-11-18, Terima Kasih tak terhingga untuk istriku tercinta, Meyka Budiyanto. Kedua putriku: Najwa Saoirse & Calista Yumna Hermione serta anak kami berikutnya yang prediksi lahir Februari tahun depan, moga persalinan lancar sehat semuanya. Kalian penyemangatku. Tujuh tahun untuk selamanya.
#best100novel #100novel
Pas scroll sempat membatin, kenapa tidak ada karyanya Mbah Tolkien. Eh sampai deh… Yang dipilih The Hobbit. Oke cukup hehe.
SukaSuka
Wajib. Sayangnya saya belum baca Lord Of The Ring.
SukaSuka
Padahal bagus Lord of the ring lho, walau di beberapa bagian scene ‘seperti’ bertele-tele. Bagus lagi itu The Silmarillion lho mas.
SukaSuka