“Ketika pahlawan lapangan hijau kalian keluar arena dengan kepala tertunduk memalukan, kalian berhak panik.” – LBP
Jagoan Pertama
Setelah gol yang aneh dari Zlatan Ibrahimovic, di mana bola lambung jarak jauhnya melewati Maarten Stekelenburg, si kulit bundar main lompat-loncat tepat di garis gawang, sebelum disapu keluar. Zlatan mengangkat kedua tangannya minta disahkan, teknologi garis gawang setuju dengannya dengan mengesahkan bola masuk. 0-1. Harusnya Manchester United sukses menuai 3 poin saat berduel di Goodison Park, namun sang mantan si Kribo Marouane Fellaini memberi kado buat Leighton Baines ke titik putih. Itu terjadi di menit 90.
Jagoan Kedua
Ini juga terjadi di menit 90. El Clasico di Camp Nou paling sunyi. Tak ada adegan colok mata, tak ada spy war lebay, tak ada adu jotos. Zinedine Zidane terlalu kalem untuk sebuah klub sekaya Madrid. Namun hasil ramuannya ternyata sangat ampuh, sehingga kini nangkring di puncak. Enrique bukan Pep yang suka membalas ejekan lempar batu tetangga, sehingga ia-pun turut kalem. Jadi apa yang bisa diharapkan dari dua orang pendiam yang sedang nge-date di malam Minggu? Adegan sunyi saling-tatap-mesra tanpa dialog yang patut memenangkan piala documenter, tentunya. Di atas lapangan, El Clasico jadi ajang semacam training camp karena kedua tim malah saling umpan di tengah lapangan tanpa niat menekuk kiper lawan. Karena dari permainan terbuka mustahil skor berubah, Takdir mencipta gol lewat bola mati. Setelah free kick Neymar melayang di kerumunan, sundulan Luiz Suarez menit 53 membuat peneriak ‘Visca Barca’ yuppy. Proses gol jelek macam gini di TSC – Torabika Soccer Championship juga banyak. Ketika kemenangan di depan mata, menit akhir giliran kapten Sergio Ramos yang membuat penggila ‘Hala Madrid’ yuppy. Dan prosesnya sama saja ala TSC, bola mati tendangan bebas yang juga disundul masuk. Bahkan kopi 3 gelas tak bisa membuat kantuk penonton hilang berkat laga bosan ini.
Jagoan Ketiga
Liverpool dalam aura membuncah guna mengejar Chelsea di papan klasemen. Sempat unggul 1-3 atas tim snob AFC Bournemouth – bahkan saya tak bisa menulis dengan benar nama tim ini tanpa menjiplak – pasukan Klopp pulang dengan malu. AFC Bourne-apalah memberi saklar kejutnya menjadikan FT 4-3. Biasanya yang memberi decak kagum macam gini adalah skuat The Reds, daftarnya panjang. Namun malam ini giliran mereka yang dipecundangi. Prosesnya thrilling macam menyingkirkan Dortmund untuk ke semifinal EL – Europe League tahun lalu. Setelah Mane, Origi dan Can membuat Liverpudlian bertepuk tangan girang, babak kedua luluh lantak. Sakit kali, di menit 90 pemain didikan akademi Chelsea Nathan Ake memberikan kemenangan pertama AFC Bourne-apalah atas Liverpool sepanjang sejarah!
Jagoan Keempat
Berkat kemenangan besar atas Fiorentina pekan lalu, Inter Milan dengan pede tamasya kota Naples. Hasilnya? Laziale ketawa ngikik. Bayangkan saja baru 5 menit coy, gawang Handanovic dirobek dua kali oleh Zielinski dan Hamsik. 5 menit 2 gol, serius bro? Serius, laga macam apa ini sampai Trans7 mengorbankan DDC. Skuat Pioli mencoba membalas dengan mendorong Icardi lebih menajam ke depan. Bukannya membalas gol malah dapat bonus sebiji lagi menit 51 via Insigne. Ayo para penebak ‘Pioli Dipecat Pekan Berapa?’, lempar dadu Anda sekarang, dan mulailah berdoa.
Jagoan Kelima
Tak ada yang meragukan kini Chelsea on fire. Bermain ke Manchester Biru yang punya duit tinggal gunting, mereka malah nge-poor permainan dengan mencetak gol terlebih dulu ke gawang sendiri. Pelakunya tentu saja sang kapten. Kelakuan yang membuat pemain FPL – Fantasy Premier League pada geram, minus poin coy. Gary Cahill membelokkan tendangan silang Jesus Navas di akhir babak pertama hingga membuat Thibaut Courtois tak berkutik. Babak dua, barulah Conte mengajak pemain The Blues bermain beneran. Hanya butuh 3 shots on target untuk mencetak 3 gol oleh 3 pemain berbeda: Diego Costa, Willian dan Eden Hazard. Laga panas diwarnai drama Etihad di injury time. Tahu, peluang juara menjauh Kun melakukan tendangan ala pemain tarkam kepada Luiz David. Langsung kartu merah, dan memicu tawuran massal hingga Fernandinho kalap merubahnya macam preman pasar, langsung kartu merah juga. 9 pemain menit terakhir. Oke guys, saatnya melepas Kun #FPL
Jagoan Keenam
Atlanta punya deretan rekor menang berjumlah 6. Itu artinya 6 laga semua lawan disikat. Kehebohan Lord Konko dkk senyap di Juventus stadion. Baru juga 20 menit mereka roboh dua gol, pelakunya Alex Sandro dan Daniele Rugani. Babak kedua La Dea mencoba menemukan karakternya dengan memasukkan Alberto Grassi dan Aleksandar Pesic. Namun Jupe keburu menemukan momentum menjauh lewat Mario Marjuki. Gol Remo Fleurer jelang laga berakhir tak membuat banyak perubahan. Cukup 6 Jagoan Bergamo!
Jagoan Ketujuh
Lazio bermain cantik di babak pertama dalam laga emosional Derby Della Capitale, membuat tetangga tak berkutik hingga saat turun minum mereka dapat statistik 0 shot on target. Permainan ciamik skuat Simone Inzaghi dengan menempatkan Lucas Biglia sebagai pengatur serangan harusnya bisa membuat keunggulan satu sebelum babak berganti, sayang tendangan Felipe Anderson sedikit melebar. Lalu Wallace mendribel bola dan —— Fak —— (sensor).
Ruang HR NICI – Karawang, 061216 – Sherina Munaf – Sendiri