Tulisan ini mungkin mengandung spoiler.
Porpentina Goldstein: Yesterday, a wizard entered New York with a case. A case full of magical creatures. And unfortunately, some have escaped.
Dari sebuah textbook setipis 88 halaman (edisi pertama) kini malah jadi dikembangkan 5 film layar lebar. Awalnya akan jadi dua film, lalu berubah trilogi hingga akhirnya bulan Oktober lalu diputuskan 5 – yang kedua dan ketiga bahkan sudah ditetapkan tahunnya 2018 dan 2020. Oh godness, Ide gila. Sebagian orang pasti berfikir ini cara Warner Bross mengeruk uang. Tapi ketika tahu kalau yang nulis naskah Penulisnya sendiri siapa ragu? JK Rowling akhirnya memulai debut membuat skenario. Nama Newt Scamander pernah muncul di film ketiga Prisoner of Azkaban di peta perampok. Film yang paling diantisipasi tahun 2016 itu akhirnya ketonton juga setelah seminggu rilis. Berkesempatan nonton bareng Rani dan Wulan di Blitz Rabu gerimis romantis yang lalu.
Beberapa bagian memang membuat kantuk, terutama bagian pengenalan karakter, terlalu panjang. Beberapa bagian membuat takjub, terasa sekali fantasi binatang-binatangnya yang ajaib. Beberapa bagian lemah, konflik sangat kurang. Dan beberapa bagian membuat melonjak kegirangan, Potter Mania tentu saja nostalgia menemukan berbagai link ke serial Penyihir kaca mata. Ekspektasiku ketinggian, jadinya ketika film ditutup saya merasa ada yang kurang karena harapan itu tak terpenuhi. Yah, ini kan debut JKR jadi harus dimaklumi. Anggap saja ini pondasi menuju kisah berikutnya.
Antusias film ini sangat tinggi sehingga saya berusaha seminim mungkin untuk berkedip. Saat akhirnya mulai, film dibuka dengan logo WB dengan skoring yang terkenal itu. Skoring yang menghantar semua film Potter, semua seri. Sayangnya saat Newt Scamander (Eddie Redmayne), sang magizoologist muncul di layar di sebuah kapal dengan koper ikonic (trailernya dan poster sudah wara-wiri di berbagai sudut) si Wulan nyeletuk, ‘lho aku sudah nonton film ini malam Minggu lalu’. Hah, astaga. Bagaimana bisa dia tak tahu malam ini kita nonton film yang sama? Abaikan! Newt diceritakan baru tiba di Amerika, tepatnya di kota sibuk New York. Dengan setting tahun 1926, masa dunia sedang berbenah pasca Perang Dunia I. Masa ketika dunia mulai dihadiahi penemuan-penemuan legendaris.
Di pelabuhan ia diperiksa petugas, pasport diperiksa dan saat ditanya apa yang ada di dalam koper, apakah ada binatang? Penonton ikut merasakan tarikan nafas ragu Eddie. Tentu saja mode koper dibuat normal saat dibuka. Sayangnya Newt tiba di New York bukan di saat yang tepat. Sebuah makhluk buas akhir-akhir ini sedang menghantui kota. Jalanan amburadul, kroak-kroak, gedung retak di mana-mana dan keselamatan manusia terancam. Muncullah Auror Percival Graves (Colin Farrell) memeriksanya. Astaga, saya baru nggeh ternyata ia ambil bagian di Fantastic. Yah, inilah fungsi utama menutup mata dan telinga rapat-rapat. Dibuat terkejut seru itu menyenangkan. Padahal beberapa waktu lalu ketika polling di forum film, ‘siapa ya nantinya yang akan jadi Dumbledore muda?’ segala aktor besar disebut, saya tanpa ragu bilang Colin! Duh malunya, pasti pada ketawa itu orang-orang yang baca. Colin adalah fan film Harry Potter sekalipun ia tak tuntas membaca novelnya. Jadi keterlibatannya sangat pas.
Graves diceritakan seorang Auror menjabat bagian penyidik di kementerian sihir Amerika, Macusa – Magical Congress of United State. Tampilan kalem dan tatapan misterinya akan jadi kejutan di akhir. Sementara Newt sampai di sebuah bank yang di depan gedungnya sedang ada ‘unjuk rasa’ digawangi oleh Mary Lou Barebone (Samantha Morton) bahwa penyihir ada di sekitar kita. Bahwa dunia sedang terancam, mari menggalang kekuatan. Muncullah karakter yang ada di poster, Jacob Kowalski (Dan Fogler) – tak kusangka di sini ia mendapat porsi yang sangat banyak, dan penting – si gendut itu sedang tergesa menuju ke bank. Bertabrakan dengan Newt, koper saling silang. Jacob adalah seorang pembuat roti. Veteran perang, mantan pekerja makanan kaleng ini mau mengajukan pinjaman uang buat buka usaha buka toko roti bakeri.
Binatang fantasi pertama dalam film ini muncul, seekor Niffler. Setelah mengintip dari dalam koper ia kabur. Niffler adalah binatang mirip landak dan tikus besar berbulu hitam berparuh panjang yang suka mengambil segala yang berkilau – di dunia kita Niffler mirip Echidna namun paruhnya pendek. Binatang langka ini hidup di Australia, seekor mamalia yang bertelur. Nah Niffler ini mengacaukan bank. Sementara Newt sedang diawasi seorang perempuan, ternyata penyihir bernama Porpentina ‘Tina’ Goldstein (diperankan istimewa oleh Katherine Waterston) mantan bagian investigasi kementerian sihir itu curiga ada yang tak beres. Adegan berikutnya adalah kelucuan khas komedi sihir. Jacob gagal dapat pinjaman. Niffter masuk ke brankas memasukkan berbagai perhiasan dan uang ke kantong ajaibnya. Brankas jebol, alarm meraung. Dengan tongkat sihirnya Newt mencoba mengembalikan uang dan menarik binatang itu lalu berusaha kabur. Polisi sudah mengepung. Dan telur yang dikantong itu menetas. Seekor bayi Occamy lahir. Perpaduan burung, naga dan ular. Kemampuan mahkluk ini adalah bisa menyesuaikan bentuk tubuh dengan lingkungan, jadi bisa membesar dan mengecil tergantung situasi, nantinya seekor Occamy dewasa lepas dan akan jadi adegan epik bersama teko ajaib dan serangga. Tina membawa Newt ke kementerian Macusa, si gendut pulang ke apartemennya dengan koper istimewa. Saat ditanya apakah Newt menghapus memori No-Maj tadi? No-Maj opo? Itu manusia No-Majic, the non-wizard. Dan tahulah kita di Amrik, Muggle disebut No-Maj. Ada-ada saja ide JK, nanti pas Newt ke Kalimantan bisa-bisa menyebutnya Nir-Sihir kali.
Tina terusir, ia telah melakukan kesalahan dalam tugas hingga dipindahkan ke departemen lain. sehingga ia ditolak para Auror. Di gedung itu, kita seperti nostalgia kisah Potter. Mesin ketik mengetik otomatis, sapu berjalan sendiri, kertas-kertas terbang menuju tuannya, sampai hal-hal gaib yang aneh-aneh. Bolpoin berjalan di atas kertas untuk menulis? Enak banget! Sementara si gendut membuka kopernya, dan taadaaa… makhluk gaib kabur.
Erumpent, mirip seekor badak besar Afrika dipadu dengan kuda nil. Memiliki satu tanduk yang berkilau karena berisi cairan racun, ekornya tebal dan tahan mantra sihir.
Niffler, ia sembunyi di balik lukisan.
Seekor Murtlap menggigitnya. Binatang mirip tikus botak dipadu dengan landak. Gigitan itu menyebabkan Jacob berkeringat tanpa henti dan luka halusinasi. Binatang ini tak berbahaya, karena tentakelnya malah berisi obat sihir. Occamy juga terlepas.
Lalu Demiguise, seperti seekor primata, perpaduan lemur dan orang utan. Binatang ini bisa menghilang, tembus pandang. Kehebatannya adalah bisa memprediksi beberapa menit ke depan sehingga ia sulit ditangkap karena tahu apa yang akan dilakukan pemburu. Keadaan ini mengacaukan apartemen. Sebagian lenyap. Kejadian itu diketahui pihak berwajib, mereka memanipulasi memori, itu hanya kebocoran gas. Saat Newt sampai ke tempat Jacob, keadaan sudah berantakan. Namun berhasil lolos dan pulang ke apartemen Tina dengan Jocob yang setengah teler.
Di sana kita diperkenalkan karakter lain, adik Tina yang sexy Queenie (diperankan secara sensual oleh Alison Sudol – sayang sekali Saoirse Ronan kalah saing, karakter ini bagus mirip Luna Lovegood). Dengan mantra hipnotis ia memasuki dunia pikiran lawan bicara. Di sana Jacob seperti linglung, apakah ini mimpi? Saat akhirnya mereka menginap di sana dan saat malam menjelang, Newt sekamar dengan Jacob. Saat coklat panas dihidangkan, pintu ditutup aksi sesungguhnya film ini kelihatan. Newt membuka koper dan masuk ke dalamnya. Luar biasa. Bagian ini adalah bagian paling memukau, shock sekaget Jacob. Di dalamnya ada kebun binatang dengan berbagai binatang gaib yang tak terbayangkan. Jacob diajak ke sana. Kita pun diperkenalkan satu per satu fantastic beast, yang sebagian ada dalam textbook.
Bowtruckle – binatang ini sebenarnya sudah muncul sesekali di balik baju Newt. Berbentuk ranting yang menggeliat. Ia bisa membuka gembok, bentuknya mirip belalang sembah namun sesungguhnya ia adalah tumbuhan. Karakter penting nih.
Thunderbird – salah satu binatang simbol asrama di sekolah sihir Amerika Ilvermorny. bentuk utamanya seekor elang raksasa namun paruhnya besar. Tujuan utama Newt ke Amerika bertemu dengan seorang peternak beast dan melepas Frank, nama Thunderbird milik Newt ke habitat aslinya di Arizona.
Billywig – seperti lebah warna-warni karena sayapnya biru safir. Sayapnya tidak di badan namun di kepala. Gigitannya bisa membuat pikiran orang melayang saking sakitnya.
Swooping Evil – reptil bersayap kupu-kupu. Bisa ditarik lempar seperti yoyo. Bentuknya indah, namun sangat berbahaya karena ia menyedot otak korban. Racunnya bisa buat obat ramuan penghilang kenangan buruk. Tidak disarankan jadi binatang peliharaan rumah.
Graphorns – hewan langka mirip singa. Newt berhasil menyelamatkan sepasang dalam kopernya. Hewan ini tak bisa kena mantra apapun, karena lebih kuat dari seekor naga.
Doxy – seperi pixie, bentuknya kecil dan suka menggigit penyihir. Gigitannya berbisa, giginya tajam. Mengingatkan kita pada Profesor Lockhart.
Diricawl – burung dodo
Streeler – siput besar dan beracun, jejak yang ditinggalkannya juga beracun hingga tumbuhan yang tersentuh lendirnya akan mati.
Fwooper – burung yang suka nyanyi, suaranya bisa membuat gila pendengarnya.
Crup – anjing penyihir jenis jack russel, sangat setia pada penyihir dan mengeram pada kaum No-Maj. Ekornya bercabang.
Augurey – Phoenix asli Irlandia dan Inggris. Burung berbulu hijau. Burung ini bisa memprediksi curah hujan, bahkan kematian.
Grindylow – binatang air seperti balon. Muncul sepintas di film ini. Grindylow seperti yang kita ketahui punya peran penting di turnamen Triwizard di seri Piala Api.
Nah kisah ini poin utamanya adalah menangkap kembali binatang-binatang yang terlepas. Sampai separuh film kalian tak akan menemukan konflik berarti. Ibarat main game ‘Pokemon Go’ versi sihir. Tunggang langgang di jalanan demi menangkap buruan. Konflik baru benar-benar muncul saat Credence Barebone (Ezra Miller) yang aneh, anak introvert berusia 8 tahun yang sesekali bertemu rahasia dengan Graves. Saudara-saudara Credence adalah aktivis anti-sihir yang ada di awal film. Saudarinya Modesty Barebone (debut bagus Faith Wood-Blagrove) juga memberi kesan seram lainnya, saat ia bernyanyi sambil main bengklek, tentang penyihir yang tewas satu demi satu rasanya mencekam. Iramanya masih snagat membekas di kepala beberapa hari ini, sayang liriknya saya agak lupa. Inspirasi perseteruan No-Maj dan penyihir terinspirasi dari Salem Witch Trails. Sebuah pengadilan yang mengatur kehidupan dua dimensi itu, we need a second Salem.
Konflik lainnya, dari dunia No-Maj seorang senator Henry Shaw Jr (Josh Cowdery) meninggal dunia secara misterius saat dia atas mimbar, diduga disikat makhluk gaib langka berbahaya yang sudah lama tak muncul di dunia. Shaw Senior (Jon Voight) sempat didatangi keluarga Barebone bahwa dunia dalam bahaya sihir namun menolak percaya, bahkan terkesan melecehkan. Semua itu akan meledak di akhir.
Adegan saat Newt dan Tina ditangkap dan dituduh mengacaukan kota gara-gara binatangnya lepas hingga akhirnya keputusan hukum mati dibuat dengan bagus. Mereka berdua adalah borunan, yang fotonya terpampang di berbagai sudut kota ‘Dead or Alive’. Adegan saat akhirnya bertemu Gnarlack (Ron Perlman) sebenarnya berpotensi lebih menyentuh dan lebih mengagumkan, sayangnya eksekusi terlampau cepat sehingga rasa (akan) kehilangan Bowtuckle itu langsung hambar. Aktor sebesar Ron pun terasa sia.
Akankah semua binatang berhasil kembali ditangkap? Di buku tertulis makhluk paling mengerikan Nundu yang butuh ratusan penyihir untuk mengalahkannya. Di film ‘hanya’ Obscurus, sayang sekali saat semua tongkat sihir menghadapkan padanya semua serasa antiklimak. Akankah puluhan wand itu berhasil dicegah keporakporandaan kota? Saat akhirnya No-Maj tahu ada binatang-binatang gaib terlepas, penyihir menguasai keadaan, bisakah ingatan itu dikembalikan? Lalu dimana Johnny Depp? Oh iya, sampai lupa bahas main villain. Fuh!
Sedari awal film ini rencana dibuat, JKR sudah mematenkan bahwa Newt harus diperankan Eddie. Jadi tanpa audisi ia mendapatkannya. Perlu diketahui Eddie pernah terdepak dari casting serial Potter dan Kamar Rahasia. Ia gagal audisi untuk peran Tom Marvollo Riddle muda yang jatuh kepada Christian Coulson. Untungnya peraih Oscar ini sukses sebagai Newt. Lihat berbagai aksinya, pas sekali sebagai orang kikuk yang punya segudang hewan fantasi. Beberapa kali ia masih terlihat seperti Stephen Hawkin yang gesture-nya aneh. Ada satu scene lucu ketika ia akan menaklukkan Erumpent di New York Zoo. Ia harus berkomunikasi dengan berguling, meraung serta memainkan mimik sambil meminta si badak masuk ke koper. Haha, keren banget. Dalam script aslinya Eddie tampil shirtless dan memamerkan tubuhnya penuh luka akibat berburu binatang fantasi, sayang di film kena potong. Mungkin akan ada di versi director cut.
Fokus lainnya ke Alison Sudol. Tampil seksi sepanjang film, genit, manja, menggoda. Ia adalah vokalis band A Fine Frenzy dan sedang menyiapkan album solo. Bagian ketika ia membuat tongkat sihirnya jadi payung di bawah rintikan hujan lalu memandang penuh cinta pada Kowalski membuat Rani geram. Ga adil katanya, neng geulis dapat pria gendut. Huh, enak aja. Justru pria gendut itu selalu mendapat gadis cantik tahu! Dan aktriss Katherine Waterston-lah kita harus angkat topi. Cantik. Anggun. Rambutnya dipotong lurus sebahu, yang tiap ia berjalan akan bergerai indah. Sangat pas menemani freak Newt. Mari berharap ia dapat porsi lebih dan tampil reguler di dunia Potter.
Kekuatan utama film ini jelas di visualisasinya. Hewan-hewan fantasi yang ada di buku jadi begitu hidup. Yang paling seru adalah keterkaitan kecoa, teko dan sebuah adegan epik di antara reruntuhan gedung. Luar biasa. Saya sempat melonjak kagum saat makhluk itu akhirnya tertangkap. Sayangnya secara cerita kurang nendang. Andai saja tensi terus dijaga, Fantastic bisa jadi yang terbaik tahun ini. Dan satu lagi yang kurang, naga yang paling kutunggu tak muncul sama sekali.
Sempat pula berharap muncul sekolah Ilvermorny dengan asrama-asramanya Pukwudgie, Horned Serpent, Wampus dan Thunderbird. Sayang hanya sekelebat. Dan Thunderbird yang bisa menciptakan badai saat terbang hanya ‘sekedar’ tokoh bantu eksekusi ending. Ah mungkin karena ini seri pembuka sehingga semua terasa dibuat serba nanggung?
Final endingnya bolehlah cukup pas. Sebuah naskah buku diperlihatkan. Timeline-nya buku itu pertama terbit tahun 1927 jadi setahun pasca kegemparan New York. Judulnya sendiri akibat eletuk Tina saat perpisahan, sempat berharap ada love interest yang akhirnya hampa. Textbook milik Potter adalah edisi cetakan ke 52 dengan kata pengantar Albus Dumbledore: draco dormiens nunquam titillandus.
Seperti biasa, saya jadi orang terakhir yang keluar bioskop sampai credit title habis. Tak banyak yang saya dapat karena memang tak ada scene after credit layaknya film-film Marvel. Pertama, sang produser. Jelas David Heyman ada di sana, namun ada nama Steve Kloves. Penulis naskah Potter ini ada di jajaran produser jua. Yang menarik adalah kemunculan nama JKR yang menulis lirik salah satu soundtrack berjudul ‘The Blind Pig Speakeasy’ yang dinyanyikan oleh Areth Ayeh dan Emmi. Itu adegan saat Newt, Tina dkk sedang dalam pelarian lalu ia meminta bantuan ke Gnarlack. Lagu yang mendayu yang dinyayikan peri rumah. Ayo download!
Well, satu sudah empat menanti. Seri kedua dipastikan Newt ke Paris, seri tiga sampai lima masih dalam pengembangan. Akankah salah satunya ke tanah Papua untuk bertemu Lethifold? Semoga!
Fantastic Beast And Where To Find Them | Year 2016 | Director David Yates | Screenplay JK Rowling | Cast Eddie Redmayne, Katherine Waterston, Colin Farrell, Samantha Moton, Dan Fogler, Ezra Miller, Faith Wood-Blagrove, Jenn Murray, Carmen Ejogo, Jon Voight, Josh Cowdey, Alison Sudol, Ron Perlman, and Johnny Depp| Skor: 4/5
Karawang, 271116 – The Cranberries – Wake Up and Smell The Coffee
Palermo 0-1 Lazio
Ping balik: Quidditch Through the Ages #13 | Lazione Budy