Happy Birthday May – Ada Apa Dengan Cinta 2 – White Sabrina – Tidak Ada New York Hari Ini

image

image

image

May the Force be with You. May, istriku kebetulan ulang tahun bertepatan dengan slogan Star War. Tahun ini kita rayakan dengan lebih sederhana dari sebelum-sebelumnya. Tak ada kue dan lilin, tak ada kado berbalut bungkus pita dan tak cuti kerja. Sedari pagi, kita awali dengan rutinitas seperti biasa. Kecup lembut di kala matahari baru akan muncul, ketergesaan persiapan mengantar Hermione ke rumah nenek, mengantar May ke titik jemputan, lalu bersiap kerja. Seharian juga berlangsung apa adanya. Hanya ucapan via SMS, FB dan janji pulang kerja kujemput untuk menonton film Ada apa Dengan Cinta 2. Sehari sebelumnya teman-teman kantor sudah memesan tiket untuk 11 orang: Rani, Dewi, Yuli, Widada, MIRA, Rossi, Sheren, Rizka, Vaness dan dua tiket untuk kita. Tepat pukul 18:30 dengan popcorn di tangan kiri, Hermione dalam pelukan kanan kita masuk bioskop 6 Blitz Karawang Festive Walk. MIRA, Widada, Rossi telat masuknya. Makan dulu katanya.
Film dengan ekspektasi tinggi ini dimulai dengan hantaman yang berat. Sebuah permulaan yang berani untuk sekuel animo tinggi. 14 tahun berselang dari ending di bandara itu, kini Cinta (Dian Satrowardoyo) punya galeri dengan tiga karyawan. Berkumpul dengan genk-nya: Carmen (Adinia Wirasti) mantan pembasket nge-drug?, Maura (Titi Kamal) syuting sama suami, Milly (Sissy Priscillia) yang hamil. Mamet (Dennis Adhiswara) yang culun itu diceritakan menikah dengan si loading Milly. Titi Kamal seperti dalam kehidupan asli menikah dengan Christian Sugiono. Sempat shock, si tampan Tian masuk jajaran cast. Setelah semua berkumpul, Cinta mengumumkan dua hal. Pertama genk ini akan liburan ke Yogya. Oiya, genk ini kini tinggal empat, Alya (Ladya Cherill) dihilangkan. Sekali lagi sebuah keputusan yang berani mencoret salah satu karakter penting. Seperti yang kita ketahui, Alya adalah sohib terdekat Cinta. Dalam dunia nyata, Ladya memang mundur dari proyek ini karena sedang menempuh pendidikan, sehingga Mira Lesmana terpaksa merombak skenario. Sayang sekali draft itu menyebut Alya mustahil kembali. Kenapa ga dibuat ia sedang keluar negeri kek, sedang dalam kesibukan tingkat tinggi bekerja kek, sedang diculik alien kek sehingga kemunculannya (seandainya dibuat) film berikutnya masih bisa. Pengumuman kedua, Cinta dilamar Trian (Ario Bayu) sang pengusaha kaya dan memperlihatkan cincin pertunangan. Rani shock, penonton bergumam, saya santai saja. Santai menuju Yogyakarta.
Sementara di belahan bumi lain, Brooklyn – New York, Amerika Serikat sang tokoh utama lainnya Rangga kini sudah memiliki kedai kopi yang dirintis dengan Roberto. Roberto yang melihat Rangga punya bakat menulis mendorongnya untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Melihat Rangga yang galau, memintanya untuk mudik melepas penat serta menyebut Sally, nama ini sepintas lewat walau dalam senda gulau. Rangga keukeh tak mau. Beberapa saat kemudian muncullah adik tirinya. Mengejutakn Rangga karena ternyata ia punya saudara tiri. Rada aneh juga sih, jauh-jauh mencari sekedar menyampaikan pesa. Bercerita panjang lebar tentang keluarga. Dikisahkan ayah Rangga yang “kiri” itu sudah meninggal, sementara ibunya yang sudah sangat lama dilupakan memintanya pulang. Meminta bertemu langsung. Marah, dalam kegalauan yang berat itulah ia memutuskan pulang. Ketika kertas dibalik alamat yang tertera adalah Yogyakarta.
Sampai di sini tentu saja kita semua bisa menebak dengan mudah kisah ini kemana. Cinta and the genk liburan, Rangga mencari jawab kepada ibunya di Yogya istimewa. Saya menutup mata dan telinga sekuel ini serapat mungkin, maka saat keputusan Riri memilih Yogya pastilah tentang tempat liburan yang menakjubkan. Dalam review Wild saya mengkritisi sebuah film yang mengandalkan pemandangan sebagai daya jual utama, saya selalu mengutamakan isi cerita jadi sempat was-was juga. Karena Yogya memang destinasi liburan yang seru. Dan benar saja, kita disuguhkan banyak tempat eksotis. Setelah diputar sana-sini, dibuat semenarik mungkin sampai di adegan yang PALING ditunggu pemirsa. Cinta bertemu Rangga dalam frame layar lebar yang sesunggunnya setelah 14 tahun. Adegan dibuat (mencoba) sebagus mungkin. Dilatari pameran seni Eko Nugroho, diiringi lagu sendu, dan tatapan tanya dua insan yang merindu sekaligus sinis.
Cinta marah kepada Carmen karena merencana. Carmen beralibi apa yang jadi tanya selama ini harus dibuka. Maura sependapat. Milly berakting blo’on dengan sangat menggemaskan. Milly adalah real joker di AADC, dan berhasil. Malam itu perpecahan terjadi. Cinta yang sudah mengenakan cincin segera nikah tentu saja bimbang. Perdebatan yang andai ada Alya akan lebih bijak dalam keputusan akhir itu berujung pada: Cinta akan bertemu Rangga, sejam saja, lalu menghabiskna malam terakhir di Yogya seperti rencana: belanja oleh-oleh, makan malam bersama, besoknya balik ke ibukota. Well, kita pasti bisa menebak semua berantakan. Dan terbukti.
Scene berikutnya, Rangga dan Cinta duduk di Sellie Coffe di daerah Prawirotaman. Muncullah kalimat yang ada di trailer, yang bilang Rangga jahat itu. Frame-frame berikutnya adalah sebuah adegan roman yang memanjakan mata. Kekuatan utama film ini ya dimulai dari sini. Ke tempat-tempat yang membuat iri pecinta alam, para traveller dan penyuka liburan jalan-jalan akhir pekan. Tempat-tempat legendaris dari Istana Ratu Boko dari abad 8, Klinik Kopi di Kaliurang, Rumah Doa Bukit Rhema, scene stealer dalam pementasan Papermoon Puppet Theatre, sate Blathak pak Bari, Padepokan pak Bagong Kussudiarja dan yang paling menakjubkan Puthuk Setumbu. Teater boneka kertas itu tampak menyeramkan. Terlihat Riri mencoba meng-copy sukses trilogi Before: Sunset, Sunrise, Midnight dan serial Sex and The City. Menjual kekuatan dialog, pemandangan alam tiada dua, puisi-puisi roman Aan Mansyur, dan keimutan Dian Satro, ibu dua anak. dua remaja yang pernah saling mencinta bertemu kembali setelah lama terpisah untuk menuntaskan tanya perasaan masing-masing. Dengan kondisi Cinta yang akan menikah dan kegalauan Rangga yang akut berhasilkah kemustahilan cinta mereka disatukan?
Resah di dadaku | Dan Rahasia yang menanti di jantung puisi ini | Dipisah kata-kata, begitu pula rindu | Lihat tanda tanya itu | Jurang antara kebodohan dan keinginan untuk memilikimu, sekali lagi
Sayang sekali, harapan tinggi itu tak bisa sepenuhnya terwujud. AADC2 menampilkan banyak klise, terutama di eksekusi akhir. Ending-nya merusak sekali. Seakan-akan ada beban yang harus dilepaskan agar penonton senang. Aneh, saya kaget aja melihat Rangga yang cool itu jadi begitu bertingkah menghamba. Banyak hal yang bisa digugat, karena ketergesaan. Untuk sebuah film yang SANGAT DITUNGGU, AADC2 malah jatuh seperti FTV kejar tayang. Padahal orang-orang besar yang ada dibaliknya masih nyaris sama dari yang pertama. Lagu-lagunya memang bagus namun tak akan bisa sekuat dulu. Dua yang menurut saya istimewa adalah ‘Bimbang’ yang dinyanyikan Goodbye Felicia duet Stephani dan ‘Ratusan Purnama’ dinyanyikan Melly Goeslaw duet Marthino. Puisi yang diambil kali ini karya Aan Mansyur yang terkenal lewat bukunya, ‘Melihat Api Bekerja.’ Walaupun tentu saja tak akan bisa mengimbangi kutipan “Kulari ke hutan..” itu, untungnya bagus-bagus. Keresahan Rangga dapat ditangkap dengan lewat puisi. Banyak hal pahit dalam hidup ini, harusnya tetap membumi dengan membiarkan fakta tak menyenangkan tetap apa adanya.
Kabar bagusnya film ini dalam 8 hari sudah tembus 2 juta penonton. Kalau tujuannya utama uang dan menyenangkan Aqua, jelas sukses. Sebuah rekor fantastis untuk film lokal. Dirilis tanggal 28 april 2016 di tiga negara: Malaysia, Brunei dan lokal film ini mendobrak tatanan yang ada. Dengan berani menantang Captain America: Civil War. Sesuatu yang harus kita apresiasi.
Kelar film kita foto-foto.
Tak sengaja ketemu teman lama, Inu dan Lina istrinya. Oiya, dulu saya nonton AADC pulang sekolah bareng Inu, Yudi dan Seno. Sehingga bertemu dengan Inu saat di bioskop nonton film sekuel-nya sungguh istimewa. Foto dulu.
Rencana awal pulang mau makan malam di resto, untuk merayakan ultah May. Namun karena capek dan masih kenyang, acara dibatalkan. Kita langsung pulang, Hermione langsung pulas sesampai di rumah. May minta dibuatkan mie rebus, saya terlanjur tertidur. Ultah yang biasa kalau dilihat dari kaca mata umum, justru bagi kita luar biasa. Menghabiskan waktu dengan orang-orang tercinta dalam keadaan sehat dan ceria adalah anugerah terindah yang pernah kumiliki. Saya selalu bilang ke May, dalam keluarga kecil ini ketika ultah atau anniversary wajib bersama dalam peluk damai.
Besoknya baru deh kita sempatkan cari bunga. Seperti biasa, kado kita adalah bunga. Saat perayaan tahunan atau ultah koleksi bunga di depan rumah pasti bertambah. Setelah sebelumnya: Mawar, Melati, Asoka sampai Anggrek kesempatan ultah May kali ini adalah White Sabrina. Selamat datang Sabrina, di keluarga kecil kami. Kamu akan jadi saksi kebahagian kami, saksi pagi ketika kita memulai aktivitas serta sore di kala kita kembali. Saksi tumbuh kembang Hermione. Selamat ulang tahun May, we love you much.
Ada Apa Dengan Cinta 2 | Tahun rilis 2016 | Sutradara: Riri Riza | Skenario: Mira Lesmana, Prima Rusdi | Pemain: Dian Satrowardoyo, Nicholas Saputra, Titi Kamal, Sissy Priscillia, Dennis Adhiswara, Adinia Wirasti, Ario Bayu, Christian Sugiono, Sarita Thaib, Dimi Cindyastria | Skor:3/5
Karawang, 070516 #OST Glee vol. 2 – Endless Love

7 komentar di “Happy Birthday May – Ada Apa Dengan Cinta 2 – White Sabrina – Tidak Ada New York Hari Ini

  1. Ah serunya mas nonton ramai2. Sekalian perayaan.

    Happy bday utk istrinya ya mas. Moga sukses selalu dan dalam lindunganNya – utk istri mas, diri mas dan keluarga.

    Soal AADC2 banyak yang saya denger kurang banget. Smp skrg saya blm nonton.

    Suka

Tinggalkan komentar