Olimpico 100% Ampuh

image

Olimpico 100% Ampuh

Roma (Italia) – Lazio mencatatkan kemenangan 100 % di kandang sendiri musim ini setelah dengan meyakinkan menekuk Torino tiga gol tanpa balas. Kemenangan yang diyakini akan krusial dalam perebutan takhta juara Serie A musim ini.

Lazio menerapkan strategi yang sudah paten musim ini dengan pola 4-3-2-1. Posisi Lulic sudah nyetel di bek kiri. Sisi bek tengah, Gentiletii dan Mauricio tak tersentuh sedang Basta adalah bek kanan paling hebat sejauh ini. Lugas, fisik prima, sapu bersih tanpa kompromi dan rajin dalam menyokong bola ke depan. Di sisi tengah, Biglia sudah tak tergantikan. Onazi yang masih diragukan kontribusinya diberi kesempatan starter. Sementara sisi playmaker adalah pemain pujaan Laziale Felipe Anderson. Bagian penyerang selalu mengalami perubahan. Savic sudah nyetel dengan skuat, Candreva yang pekan lalu kembali dari cidera kembali mengambil hak-nya sebagai starter. Klose mengganti  Djordjevic yang dalam tahap pemulihan. Komposisi ini masih timpang, namun seperti yang saya selalu bilang: Selama Felipe ada dalam skuat tidak tidak pernah takut lawan siapapun.

Pertandingan berjalan 5 menit, Mauricio langsung menghajar lawan. Luar biasa ini pemain tak belajar dari laga lawan Rossenberg. Awal-awal laga sangat monoton, kedua tim masih menjajaki area lawan dengan sangat hati-hati. Sampai menit ke 20 tak ada peluang bersih. Semenit berselang Antonio Candreva mendapat bola dari tengah lapangan, sudah kuduga bola disikat sendiri dan melambung tinggi. Mauricio akhirnya dapat kartu kuning juga, kolektor sejati. Sampai setengah jam Lazio mulai merasakan tandukan Torino, ternyata mereka susah sekali dibongkar. Menit 32 Candreva berhasil menyundul bola hingga gawang Padeli bergetar, sayang offside. Menit 40 gol yang ditunggu terjadi juga, melalui umpan lambung yang cantik dari sisi kanan, Basta melayangkan bola tepat di depan gawang. Klose yang lolos jebakan offside langsung menyundul balik ke Lulic lalu dengan brilian disepak ke tanah dan masuk. Bola yang bergerak liar karena dipantulkan ke bawah itu disambut sorak sorai Laziale, 1-0.

Babak kedua tak ada perubahan, dengan komposisi yang sama unggul satu gol Lazio makin bernafsu menambah gol. 10 menit berlangsung, lagi-lagi Candreva menembak burung. Torino melakukan pergantian setelah satu jam berselang, Maxi Lopez in Baletti out. Klose yang kurang menyengat di laga ini kasih bukti bahwa dia masih layak jadi striker nomor satu. Dari tengah lapangan, Klose mengirim bola datar ke Felipe. Felipe dengan sedikit sentuhan lalu berlari ke kiri untuk melewati bek lawan sehingga tinggal berhadapan dengan kiper, area terbuka itu mencipta gol kedua. Gol ini mengingatkannku pada sosok Christian Vieri. Trade mark Bobo adalah lari menyilang lalu menempatkan bola jauh dari jangkauan kiper dengan bola datar. Walau pelan, kalau posisinya pas, bola seperti ini memang susah ditaklukkan. Felipe malam ini memang luar biasa.

Pergantian pertama Lazio dilakukan untuk Kishna in Candreva out. Kishna adalah pemain keren, skillnya di atas rata-rata. Sayang sebenarnya jarang starter. Menit 78 dia kasih bukti, melalui dribel yang menawan menyusuri garis gawang lalu melambungkan bola tepat di depan gawang, sayang umpan silangnya tak ada yang menyambut. Semenit berselang, Klose out Matri in. 10 menit terakhir nyaris tak ada hal yang istimewa. 2 gol sudah aman buat Lazio, 2 gol sudah susah dikejar. Menit pertama injury time, serentak public Olimpico gemuruh. Ravel Morison in Onazi out. Entah apa yang ada di benak Pioli, seruan Laziale untuk lebih sering memberi kesempatan kepada British Bad Boy selalu dicuekin. Bahkan harapan itu diwujudkan dengan memberi 2 menit saja buat sang nomor 7. Seakan-akan menantang dan berujar, “sayalah Bos-nya”. Dalam hati saya berdoa semoga Ravel tak sakit hati dan lebih berjuang memperebutkan posisi. Saat laga sepertinya tak akan berubah, Felipe menambah golnya di detik terakhir. Melalui umpan pendek Lulic dari sisi kiri, Felipe dengan elegan mencocor bola yang dengan manisnya merobek jala Torino. FT 3-0. Fantastis Felipe, pemain terbaik dunia saat ini bukan CR7, atau Messi tapi Felipe Anderson!

Dua gol Felipe ke gawang Torino ini mengingatkanku pada laga Maret tahun ini. Saat itu Felipe cetak dua gol indah, saat itu Lazio sedang menyusun rekor kemenangan demi kemenangan sebelum dihentikan Juventus.

4 laga ke depan akan sangat padat karena hanya berselang 3 hari. Atlanta sudah menunggu tengah pekan, Milan siap dijamu di kandang. Tengah pekan depan kembali ke EL lawan Rossenberg dan puncaknya tanggal 8 November dalam derby Roma. Roma kini di puncak, derby yang mendebarkan. Derby could be a Scudetto clash. Melihat penampilan istimewa Lazio, 4 laga ini akan bisa dilalui dengan poin sempurna. Saya yakin, kalian yakin?!

Lazio (4-2-3-1): Marchetti, Basta, Mauricio, Gentiletti, Lulic, Onazi (Ravel Morrison), Biglia, Candreva (Ricardo Kishna), Milinkovic-Savic, Anderson, Klose (Alessandro Matri).

Torino (3-5-2): Padelli, Bovo, Glik, Moretti, Bruno Peres, Acquah, Vives (Sanjin Prcic), Baselli, Molinaro, Belotti, Quagliarella.

Karawang, 261015