Saya jarang baca selebaran bulletin yang dibagikan di saat sholat Jumat apalagi yang lebih condong ke sebuah ormas Islam. Namun siang ini saya tergelitik mengambil dan meluangkan waktu sebentar buat melahapnya setelah sholat. Gara-garanya ya judulnya yang terlihat pesimis, “Kabinet Kerja Rakyat Siap Kecewa”. Dalam tulisan tersebut dinukil beberapa berita yang pernah ada dari berbagai sumber. Setelah diambil pernyataan pak Presiden (dan beberapa orang di sampingnya), lalu dibantahnya dengan berita actual saat ini. Contoh: “Jokowi pernah berjanji tidak akan bagi-bagi menteri ke partai pendukungnya.” Lalu sang penulis memberi analisa, 34 menteri dalam Kabinet Keja, 14 orang adalah orang partai (PDIP 4 menteri, PKB 4 menteri, Nasdem 3 menteri, Hanura 2 menteri, PPP 1 menteri). Sang penulis mengatakan sang Presiden tak menepati janjinya.
Lalu penyataan Jokowi yang katanya mau membentuk cabinet ramping (slim cabinet). Nyatanya Jokowi – JK mengambil jatah maximal yang dibolehkan pasal 15 UU No. 39/2008 tentang kementerian Negara yaitu 34 menteri bahkan Kabinet Kerja terlihat lebih gemuk karena ada pergeseran kementerian. Selain kedua pernyataan itu masih ada beberapa pernyataan yang dinukil lalu dibantah sang Penulis bahwa Jokwi ingkar.
Well, saya lebih suka berfikir positif ketimbang mengolok-olok. Buletin Al Islam edisi 31 Oktober 2014 / 7 Muharram 1436 H terasa politiknya subjektif. Melihat dari sisi buruknya sang Pemimpin, padahal kalau pengen jujur Jokowi juga banyak berkontribusi baik dalam pesta demokrasi. Dalam edisi ini tak ada positifnya, adanya kritik dan terasa pesimis menghadapi hari depan. Dari judul saja sudah (meminta) rakyat kecewa, baru juga 5 hari dibentuk kenapa ga optimis dan kasih kontribusi untuk bangsa saja? Kurasa itu lebih syukur ketimbang membuat tulisan yang bernada ga enak. Ingat Negara ini majebuk dari banyak ras, suku, dan agama jadi mari kita lebih berfikiran terbuka.
Biarkan Kabinet Kerja kerja. Saya sih yakin dan optimis beliau beserta jajarannya bisa mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Ayo, kerja kerja kerja!
Karawang, 311014
Arsip Bulanan: Oktober 2014
Ke Zona Champions
Lazio gagal meraih kemenangan ke 5 beruntun tapi sudah masuk zona Champions. Setelah sempat unggul dulu lewat gol Lulic tim kebanggaan kita gagal mempertahankan kemenangan, gol penyama kedudukan dicetak lewat penalti Toni. Cavanda the lion diganjar kartu merah, praktis dipaksa bertahan. Sempat mendapat peluang emas di menit menit akhir, sayang tembakan Djordjevic malah melambung. Kutukan Marc Antonio Bentegodi masih susah ditumbangkan. Hasil ini memang mengantar Lazio ke urutan ke 3 setara dengan Milan yang mengoleksi 16 poin, namun sayangnya kita gagal mendekatkan diri ke puncak. Padahal momennya sedang bagus setelah kemarin Juve keok. Gap dengan Juve dan Roma kini 6 angka, pekan masih sangat panjang. Target Scudetto tetap yakin diraih. Ayoooo optimis kawan. Lazio ti amo!
Karawang, 311014
Jejak cinta (Persembahan)
https://lazionebudy.files.wordpress.com/2014/10/romeo-juliet1.jpg?w=199
Cinta telah membakar dua jiwa pada pandangan pertama | Keduanya berusaha mempersembahkan sesuatu yang dikehendaki cinta | Mereka menikah dalam pengakuan dosa dengan nasehat seorang pastor | Tengah malam Romeo memanjat dinding kamar Juliet | Tiga bulan Romeo menikmati keindahan dan kecantikan sang Kekasih
Ketika kegusaran Tybalt berubah menjadi kemarahan | Remeo membunuh Tybalt, lalu diasingkan
Romeo mengajak Juliet menikah | Juliet meminum ramuan pembunuh rasa, hingga dikubur hidup-hidup | Mendengar kabar kematian Juliet | Romeo meminum racun | Ketika Juliet terbangun, celakalah! | Pisau Romeo tergenggam di tangan | Juliet meregang nyawa karena tikaman
By: William Shakepeare
Karawang, 281014
Double Big Match
https://lazionebudy.files.wordpress.com/2014/10/prediksi-crystal-palace-vs-chelsea.jpg?w=266
Akhir pekan ini akan ada dua laga besar di dua liga yang berbeda. Pertama di malam Minggu sang pemimpin klasemen La Liga Barcelona akan menantang seteru abadi mereka Real Madrid dalam tajuk el clasico. Keduanya kini sudah menemukan track yang benar dengan meraup kemenangan demi kemenangan. Barca terakhir menang melawan Ajax 3-1 sedang Madrid menggulung the Reds 0-3 di ajang Champions. Kabarnya sang mega bintang Suarez akan melakukan debut nanti setelah kena skorsing gara-gara menggigit Chielini di Piala Dunia lalu. Debut yang keras, akankah Pepe nantinya akan digigit juga?
Sementara dari tanah Britania tim Biru Chelsea yang tak terkalahkan ditantang tuan rumah Manchester United di Minggu malam. Chelsea yang tengah pekan lalu berpesta 6-0 pastinya punya spirit lebih. Skor 6 gol tanpa balas adalah skor terbesar yang pernah mereka cipta di ajang paling bergengsi di Eropa tersebut. Sedang Setan Merah masih belum menemukan bentuk permainan terbaiknya setelah laga terakhirnya hanya bermain imbang 2-2 lawan WBA, itupun mereka nyaris kalah andai gol Rojo di menit-menit akhir tak tercipta. Akankah Chelsea akan memantapkan posisi puncak?
Double Big Match ini terjadi di jam 23:00. Don’t miss it!
Karawang, 241014
Bloopers Worker (1): Atos Pak
https://lazionebudy.files.wordpress.com/2014/10/lazione-worker-bloopers.jpg?w=266
Bloopers worker memuat kejadian-kejadian tak biasa selama bekerja yang benar-benar pernah saya alami. Akan saya pecah jadi beberapa posting-an biar ga terlalu panjang, dan berikut satu cerita diantaranya:
Saya tak bisa Bahasa Sunda walau sudah 8 tahun mencari duit di ranah Sunda. Kalau mendengarkan orang ngomong sih sedikit-sedikit paham, namun untuk menimpalinya ga bisa. Makanya kalau teman-teman kantor pada riuh rendah Bahasa asli saya hanya diam saja, tolong… saya butuh subtitle! Kejadian ini terjadi setahun lalu, saat pulang kerja lembur. Semua kendaraan yang masuk-keluar Perusahaan harus diperiksa kelengkapannya dari STNK, SIM sampai kartu parkir. Tak terkecuali, semua harus OK. Pemeriksaan pun terbagi 3 ring. Ring pertama memeriksa tas dan pakaian karyawan sebelum masuk area parkir, ring 2 pemeriksaan surat kendaraan dan ring ketiga jok motor / mobil dan kelengkapan safety kendaraan.
Saat itu malam hari, tiap ring sudah tak seketat biasanya karena orang-orang yang lembur jam pulangnya berarti kan ga sesuai jam kerja jadi personel security yang diturunkan terbatas. Malam itu satu security memeriksa beberapa bagian sampai akhirnya di ring terakhir salah satu bertanya: “atos pak?”
Saya lalu turun dari motor melihat melihat ban depan, “atos.”
Dia menimpali, “mari mangga.”
Saya keluarkan dompet buat memperlihatkan surat kendaraan. Dia diam saja, lalu saya perintahkan, “ini dicek dulu.” Karena saya ingin semua karyawan harus dicek. Dia melihat saya cuek lalu bilang lagi, “atos pak?”
“Atos”, lalu saya pencet ban depan dan periksa ban belakang. Aman, ga ada yang bocor. “aman..” lanjut saya. Lalu saya sodori lagi surat kendaraan saya. Dia menerima dengan ragu dan dahinya berkerut.
Lalu dia pun bilang, “manga pak, hati-hati…”
Sampai di rumah saya cerita sama ibu kejadian ini. Mereka pada ketawa, ternyata “atos” itu artinya “sudah”. Oooo…, pantesan. Kalau Bahasa Jawa itu artinya “keras”. Duh!
Karawang, 231014
Selamat Bekerja Mr. President!
Who can stop Mourinho now?
Di menit ke 7 sebuah sepakan Oscar dalam Free Kick membuat Chelsea membuka gol. Tendangan menyilang ke kanan atas yang tak bisa dijangkau kiper, 1-0. Laga memanas saat chelsea harus bermain dengan 10 orang setelah Azpilicueta diganjar kartu merah langsung karena melakukan tekel dengan dua kaki. Mou bereaksi cepat dengan memasukkan bek, Felipe Luiz. Namun jumlah pemain kembali imbang lagi menjadi Sama-sama 10 hanya dalam 5 menit. Babak kedua baru berjalan 6 menit, Cesc menggandakan keunggulan setelah melakukan one two yang cantik dengan Hazard. Saat permainan sepertinya sudah selesai, Palace memperkecil skor di akhir pertandingan. Hasil 1-2 sudah cukup untuk memperkokoh The Blues di puncak klasemen. Dengan hasil ini anak asuhan Jose Mourinho belum terkalahkan dalam 8 laga awal EPL. Melesat sendirian dengan 22 poin. Pekan memang masih sangaaat panjang, dengan konsistensi seperti ini siapakah yang bisa menghentikan Mourinho sekarang?
Jakarta, 191014
Semangatku…
Gerson Poyk : Sang Sutradara dan Wartawati Burung
Two downs four to go
Jelek sekali. Itulah kata pertama yang saya teriakan seusai membaca buku kedua dari enam buku yang baru kubeli.
Saya pertama kali mendengar nama penulis senior ini di koran Kompas. Namanya wara wiri menghiasi kolom sastra dan literatur puisi Nasional. Didasari rasa penasaran akan karyanya maka saat kesempatan itu ada saya tak berfikir dua kali untuk membawanya ke meja kasir. Setelah membaca dua cerpen Angkong Hantu yang begitu bagusnya saya seperti kembali terhempas ke tanah. Sang Sutradara dan Wartawati Burung sungguh novel yang buruk. Maaf pak Gerson Poyk saya harus objektif dan mengatakan ini.
Cerita dibuka oleh sebuah percakapan di telepon. Tentang sebuah rencana balik nama sebidang tanah di Bali. Percakapan antar anggota keluarga yang disusun dengan membosankan. Sang Sutradara nasional yang terkenal dan kaya bernama papa To’o itu sudah pisah ranjang dan pisah sama istrinya mama Emma selama 20 tahun. Mempunyai 3 orang anak, 2 sukses sampai sarjana sedang yang 1 sakit gila. Setelah adegan panjang yang tak menarik kita dihadapkan adegan pertemuan yang mendebarkan. Papa To’o bersama saudara-saudaranya menemui Mama Emma untuk menandatangani surat guna memperlancar balik nama tanah. Mama Emma bersama Lexy Indo, residivis penyelundup narkoba. Saat negosiasi terjadi cek cok yang berujung pada perkelahian antara Papa To’o dan Lexy. Lexy terluka, bolpion yang dipegang sang sutradara mengenai matanya. Perkara lanjut ke polisi. Sang Sutradara terkenal dikerubuti wartawan infotaiment tentang kasusnya. Di antara wartawan tersebut ada satu yang menyelundupkan kartu nama ke kantong bajunya, dan pesan bahwa Pipit, wartawati itu berkeinginan membuat buku otobiografi tentangnya.
Papa To’o yang melihat kecantikan Pipit setuju. Mereka akhirnya sepakat bertemu di vila puncak untuk wawancara. Di situlah tumbuh rasa cinta antara pria separo abad dengan wartawati muda.
“Ide dan kemauan saja tidak cukup, tuan. Di atas segalanya manusia harus dituntun oleh hati nurani agar ide dan kemauan tidak memutlakkan diri”.
Saat saya membaca lebih dari separuhnya saya sempat berharap akan ada kejutan. Dengan penuh kesabaran saya coba bertahan. Sampai di adegan wawancara di Jakarta saya sempat berharap ada tragedi sebagai konflik cerita. Namun sayang justru saya disuguhi dongeng Happy ending. Seolah-olah hidup ini semudah membalikkan telapak tangan, tiba-tiba ada damai. Luar biasa, sungguh cerita yang membosankan.
Minimnya konflik, susunan kalimat yang datar, cerita sederhana, sampai endingnya yang buruk. Sayang sekali pengalaman pertamaku dengan sastrawan kebanggaan Nasional ini berujung buruk. Mudah mudahan buku ketiga Animal Farm yang akan menemani malam minggu ku ini bisa menjadi obat kecewa. Sayang sekali…
Karawang, 111014