(begadang akhir pekan ditemani lagu-lagunya Sherina Munaf – Tuna)
Catatan: Nostalgia Minggu ini adalah tentang aturan basic dalam mengedit tulisan. Mungkin sepele namun, justru ini akar aturan utama dalam menulis. Yang sudah tahu biar tambah tahu, yang lupa diingatkan, yang ga tahu biar tahu yang sudah tingkat ahli, mohon dikoreksi. Inilah fungsinya berbagi ilmu. Catatan ini saya posting di facebook di bulan Juni 2011, bulan program #30harimenulis.
Ini adalah tulisan ke 28 dari 28 hari yang diharuskan. Program ini mendekati akhir, jadi hampir bisa dipastikan siapa saja yang lulus. Untuk di nomor 28 ini saya mau berbagi tips cara mengedit tulisan yang mau dikirim lomba atau sebagai editor sesuai dengan EYD. Sebelumnya suwon dulu ke bung Takdir dan bung Lulut yang pastinya merupakan kerjaan sehari-hari, jadi kalau ketemu salah mohon dikoreksi. Tulisan yang benar dan rapi serta memenuhi kaidah aturan dasar sejak awal dikirim jelas lebih disukai seorang editor, oleh karena itu kita perlu mempelajari sedikit teknis penulisan yang benar. Berikut diantaranya yang perlu diperhatikan:
1. Tanda baca
Ada 5 tanda baca yang perlu diperhatikan yaitu: tanda petik (“ “ ), tanda seru (!), tanda tanya (?), tanda koma (,), dan tanda titik (.).
– Tanda petik digunakan untuk kalimat langsung yaitu sebuah kutipan atau percakapan. Cara penulisan yang benar adalah setelah tanda petik pertama hurufnya harus besar, lalu setelah tanda petik akhir tak boleh ada tanda baca apapun. Contoh:
“Ini adalah hari terbaik dalam hidupku” batin Squidwart
Aku bingung, “Jadi maksudmu apa?” aku menatapnya penuh tanya.
Catatan tambahan, untuk tanda petik tak boleh lebih dari satu dalam satu paragraf. Jadi kalau terjadi percakapan harus ganti paragrafnya.
– Tanda seru digunakan untuk ungkapan kalimat larangan atau sebuah perintah. Perlu dicatat penggunaan tanda seru yang berlebihan adalah salah, biasanya banyak ditemui pada penulis pemula (saya nunjuk saya). Bila terjadi penekanan sebaiknya huruf vokalnya yang diperbanyak. Contoh:
“Oh tidak!!!!!!!!” >> salah.
“Oh tidaaaaak!” atau “Oh tidakkk!” >> benar.
– Tanda tanya untuk mengakhiri kalimat tanya, penulisan sama aturannya dengan tanda seru. Contoh:
“Apa yang mau kamu lakukan petang ini?”
– Tanda koma untuk sebuah jeda, cara penulisannya diletakkan di akhir huruf terakhir lalu diberi satu spasi baru lanjut. Setelah spasi huruf yang digunakan adalah kecil. Contoh:
Sore ini aku bingung, mau menonton Spongebob atau nonton film Gone Baby Gone.
– Tanda titik untuk mengakhiri kalimat. Sama seperti tanda koma tapi setelah spasi huruf yang digunakan adalah besar. Contoh:
Lucy bingung sore ini mau ngapain. Ada dua acara yang harus dilakukan, ke kampus atau ke tempat ulang tahunnya Edmund.
Untuk tanda titik yang lebih dari satu diperbolehkan, untuk kalimat yang menggantung. Titik yang digunakan biasanya empat tanda titik. Contoh:
Susan masih memikirkan….
2. Huruf capital
Huruf capital adalah huruf besar (A, B, C, D, …) dalam keyboard pengetikannya menggunakan caps lock atau jika hanya satu huruf cukup tekan “shift” lalu huruf yang mau diketik. Huruf capital digunakan untuk awal kalimat, untuk nama orang, nama Negara, kota, jalan dst. Untuk kata “Anda” harus selalu besar. Setelah tanda baca titik, seru, tanya dan tanda petik pertama. Dan huruf capital boleh digunakan untuk menekankan sesuatu, contoh:
AWAS DI SINI FAN BERAT SPONGEBOB! (hihi..)
3. Kata depan dan awalan “di”
* Ayo panggil bung Dan Can, untuk bagian ini sudah pernah dibahas berkali-kali di grup Cinemags. Salut deh buat kalian, grup film bahas cara penulisan.
Simple saja aturannya, kata depan “di” yag diikuti oleh nama tempat atau posisi selalu harus dipisah! Contoh:
Di rumah, di Bikini Bottom, di kamar kecil, di depan mobil (ingat semua dipisah).
Sedang untuk awalan “di” yang digabung adalah untuk kata kerja. Contoh:
Dicium, diraba, dibuka, dimulai.
Catatan tambahan sebagai tips, semua kata yang bisa digabung dengan “di” biasanya bisa juga dipakai untuk awalan “me”.
Dicium >> Mencium, diraba >> Meraba. Kalau kata di kamar kan ga mungkin bisa jadi mekamar atau di bawah pohon tak mungkin jadi mebawah pohon. Nah lo!
4. Kata ulang
Digunakan untuk sesuatu yang banyak, sesuatu yang beraneka ragam, saling, bisa juga berarti sesuatu yang bukan sebenarnya. Contoh:
Ibu-ibu, bapak-bapak, tumbuh-tumbuhan, marah-marahan, mobil-mobilan, robot-robotan, kewanita-wanitaan, kelaki-lakian.
Kata ulang ‘kan salah satunya berarti banyak jadi penulisannya tidak boleh menggunakan kata “para” atau “banyak” di depannya. Contoh:
Para ibu-ibu >> salah
Ibu-ibu atau Para ibu >> benar
5. Diksi
Adalah pemilihan kata, dalam menulis kita harus konsisten terhadap apa yang kita tuangkan. Diksi paling rancu yang sering ditemui adalah pemilihan kata “Saya”, “aku”, “gue” atau “ane”. Dalam kasus ini kita harus konsisten dari awal tulisan, kalau memilih kata “aku” maka sampai tulisan selesai tokoh tersebut harus terus menggunakan kata “aku”. Pemilihan diksi sangat berpengaruh kualitas tulisan, lihat perbedaan contoh berikut:
Saya mengamati jalanan, saya bingung semua orang rasanya tergesa-gesa.
Aku mengamati jalanan, aku bingung semua orang rasanya tergesa-gesa.
Gue mengamati jalanan, gue bingung semua orang rasanya tergesa-gesa.
Ane mengamati jalanan, ane bingung semua orang rasanya tergesa-gesa.
Well, itulah tips mengedit tulisan dariku yang ala kadarnya. Mari berbagi ilmu, ada yang mau menambahkan?
Ruang TLP06 – Cikarang, 280611
Patrick is a big pink loser, let it be. Aku benci konflik.
Karawang, 081104
mantap mas sharingnya…
kenal Dan Can????
SukaSuka
kenal dong, emang rayen kenal juga? orang Bandung dia
SukaSuka
iya. Bandung.
ikut group film
SukaSuka
hohoho…, suhu kita-kita dia.
Saya sekali bertemu, doeloe
SukaSuka
oooo.
Dah lama gak ngumpul nih.
SukaSuka
*gambar jempol*
Salah satu ‘syarat’ (dan ini penting) saya mau follow back blog adalah jika tulisannya sesuai EYD. Atau nggak melenceng jauh lah. Soalnya kalau nggak gitu sayanya bingung. Hahahaa. Saking lempengnya sy mungkin. 😀
SukaSuka
yo podo-podo nduk..
SukaSuka
Sing podo apane, pak?
SukaSuka
opo wae lah..
SukaSuka
ternyata saya sering salah untuk penggunaan tanda petik dua dalam dialog. terima kasih ilmunya
SukaSuka
tingkiuuuh, jd membaca dg cermat lagi. ^^
*masih ada PR mengedit berpuluh halaman niy –‘
SukaSuka
Wah, lumayan dpt ilmu, hehe….
Saya biasanya mempraktikkan teori-teori editing itu di blog. Dan untuk melatihnya supaya selalu ingat, biasanya pas ngetik SMS atau chatting, saya memperhatikan penggunaan tanda baca, hehe….
SukaSuka
sama saya juga
SukaSuka
pelajaran sd po smp yo?
SukaSuka
TK lik
SukaSuka
Waah, saya kayaknya nggak pernah mikirin tanda baca. Ribet.
SukaSuka
Sepengetahuan saya mesti ada koma: “Ini adalah hari terbaik dalam hidupku,” batin Squidwart.
Atau mungkin saya yang salah ya?
SukaSuka
ya ada komanya…
SukaSuka
Seringnya sih udah tau tapi sengaja disalahin biar lebih ekspresif. Bukan begitu bukan??!! 😀
SukaSuka
Hehe.., hebat. Ekpresinya.
SukaSuka