Nonton Bareng Chelsea Karawang

Image

(suasana nonbar sebelum kick-off)

Nonton bola memang paling asyik sendirian di kamar sambil makan gorengan ditemani secangkir kopi. Kebiasaan rutin itu setengah musim ini terancam dan tak bisa sesering dulu. Pasca EPL berpindah tangan ke TV Orange, siaran live di tv swasta berkurang. Meninggalkan SCTV dan Indosiar yang hanya memiliki hak siar premium di mana tiap pekan hanya menanyakan satu live maka penggemar bola terbaik sedunia kini patut bersedih. Setengah tahun berjalan banyak kekecewaan. Sejauh ini kalau ga ad adi tv, saya hanya menonton via streaming internet yang kadang nyambung kadang kena blokir.

Akhirnya saya punya kesempatan untuk nonton bareng (nonbar) juga. Berawal dari ajakan bbm teman kerja, seorang True Blue mengajak nonbar di sebuah tempat karaoke. Namun mendekati tengah malam dia malah cancel karena besok masuk kerja pagi sementara malam itu dia kerja sampai larut. Tapi berhubung saya terlanjur izin istri dan jarang-jarang di-acc maka acara harus tetap jalan, kapan lagi saya diperbolehkan keluar dini hari?

Jam 1.00 berangkat ke tempat karaoke, tapi sebelum sampai di sana di sebuah kedai roti ada ramai orang ber-jersey Chelsea. Ada nonbar-kah? Iseng mampir dan bertanya, benar saja. Akhirnya ga jadi ke tempat karaoke tapi nonbar di kedai roti bakar Jupe –Juragan Pengusaha-, kenalan sama orang-orang CISC (Chelsea Indonesia Supporter Club) region Karawang. Karena laga masih lama, jam 03:00 masih ada waktu satu setengah jam makanya kita ngobrol ngalor-ngidul sekalian kenalan. Biaya nonbar sepuluh ribu rupiah dapat roti bakar dan sebotol teh. Mereka minta pin BB agar nanti ada event nonbar gampang informasinya. Ternyata dari Karawang pas Chelsea ke Jakarta mengirim dua bus. Waktu itu saya ke Senayan ketemu True Blue di Jakarta bertiga doang. Banyak hal yang tak kuketahui (atau tak ingin kuketahui?) dari CISC region Karawang.

Saat kick-off kurang dari setengah jam, teman-teman CISC membludak. Banyak juga yang hadir, sementara tuan rumah Arsenal Indonesia region Karawang sama banyaknya. Pertandingan belum mulai, banyak yang mulai adu chant, nyanyi keras-keras mendukung klub kesayangannya. Gila berisik banget. Adu chant bersahutan antara fan Chelsea dan Arsenal. Kirain kalau sudah mulai akan diam, ternyata tidak. Nyanyinya makin kencang dan tak ada hentinya. Heran ini pada hafal. Bahkan saat tendangan Lampard menempa mistar mereka tak berhenti sejenak untuk berteriak sekedar ‘oh..’ atau ‘wow..’ nyanyi terus. Nonbar makin terganggu saat kanan-kiri saya mulai hujan asap rokok. Duh terpaksa menyingkir cari tempat yang anti-asap dan itu adanya di belakang pojokan. Saat laga setengah babak menyisakan lima menit saya tukar tiket masuk dengan teh botol dan roti bakar. HT 0-0 dan akhirnya chant yang berisik itu berhenti juga, mereka menyantap roti. Hufh!

Peluit dimulainya babak kedua mereka kembali berteriak-teriak kayak kesurupan. Ada satu chant yang membuatku tersenyum, saat mereka mengejek Manchester kedua fan kompak dan nyanyi lebij keras, padahal sebelumnya mereka saling lempar provokasi. Maklumlah dua Manchester adalah musuh duo London. Dan satu chant lagi yang menurut saya aneh, Robin Van Persie yang hijrha ke seteru mereka fak-fakin. “We don’t need Robin cause we have Batman’. Ada-ada saja.

Sementara adzan Subuh berkumandang, kalau saya nonton sendiri langsung saya mute, eh mereka ga peduli. Seperti tak kenal lelah mereka terus benyanyi memberi semangat pemain idolanya (padahal mana dengar mereka?). Gila, ga pada sakit tenggorokan apa? Laga dini hari ini sepi peluang, sepi serangan dan ternyata saat peluit panjang dibunyikan skor akhir tetap kaca mata. Oh damn so bored! Karawang yang akhir-akhir ini berhawa dingan dengan angin semilirnya membuatku segera beranjak pulang. Setelah sembahyang Subuh dan minum obat flu saya istirahat.

Secara keseluruhan nonbar pertama ini tak berkesan. Menurut saya nonbar itu ga senikmat yang saya kira. Saya ga bisa bersantai pakai selimut, meluk guling dan menonton dengan tenang. Sampai rumah malah sakit flu karena hawa dini hari yang menggigil. Makanya saat siang tadi ada bbm masuk berbunyi: Nonton bareng EPL w/ @CISCKarawang Supported by Kedai Susu Jupe. #Chelsea vs Swansea City at Kedai susu Jupe. Hari Kamis, 26 Des 2013. Open gate: 21:00, Kick-off: 22:00. HTM: 10k (roti bakat + teh botol) Big screen! open for member/non member. Come on join guys. Be there and #wearyourblue. Bah! Saya ga akan datang. Begitu juga ajakan Minggu nanti saat laga big match lawan Liverpool. Kalau live di tv (katanya SCTV bersedia menanyakannya) saya mending menikmati secangkir kopi dan gorengan di rumah. Namun tiba-tiba siang tadi saya pusing lagi saat tahu kalau Serie A sudah tidak disiarkan lagi oleh TVRI, jadi laga derby Milano Minggu lalu adalah yang terakhir. Duh! Why?

Karawang, 241213 – Happy boxing day!

10 komentar di “Nonton Bareng Chelsea Karawang

  1. Pengen banget gabung sama komunitas-komunitas bola seperti itu, tetapi sayangnya di sulawesi utara sangat jarang bahkan mungkin tidak ada.. btw kalo bicara soal bola tim kesayangan gue adalah Bayern Munchen, dari sd gue sudah ngefans banget sama tim asal jerman tersebut..

    Suka

  2. Halo mas budy baru blog walking saya..
    Wihh, saya jugavpecinta chelsea.. true blues sejak tahun 2000an pas hernan crespo masih di chelsea 😀
    Sama saya ga suka nobar. Malasin, asap rokok dimana2, suka maki2 suporter lain, berisik..
    Dulu pernah nobar mu chelsea di pancoran. Gila pusing saya teriakan penggemar belum lagi blas2an chant dll. Waduh bukan sy banget. Saya kapok nobar.
    Sy lebih nyaman nonton di kosan, teriak sendiri saat goll..
    Senang kemarin chelsea datang ke indo… saya pergi nonton dan teriakan nama Mourinho, tapi pas sy tahu dia mlh chelsea karena fergie ga milih dia di mu, saya nyesal udah teriak nama dia.
    Udah ah koment saya panjang bgt
    Salam mas

    Suka

Tinggalkan komentar